Anda di halaman 1dari 9

Selenium API

UJI DAN IMPLEMENTASI


SEMESTER 4 (Empat) Rumpun Pengembangan Sistem Informasi

Edy Saputra Nugraha S.Kom


Automation testing merupakan teknik dalam pengujian software yang menggunakan
perangkat lunak khusus untuk menguji serta membandingkan output yang dihasilkan
dengan output yang diharapkan. Automation testing dibutuhkan untuk membantu tester
apabila pada saat pengujian sulit untuk dilakukan secara manual. Pada saat ini sudah
begitu banyak automation testing tools yang bisa digunakan oleh software tester, salah
satunya merupakan selenium.

Butuh waktu berjam-jam menguji untuk memastikan apakah aplikasi web berfungsi di
dalam dan di luar lingkungan pengembangan lokal. Sebelum Selenium, pengujian
tersebut jatuh ke sejumlah penguji manual, yang memberlakukan serta menghidupkan
kembali ratusan skenario kasus uji pada seluruh browser yang diukur, menandai apa saja
yang rusak serta mencoba menunjukkan sumber dari kerusakan itu.
Apa Itu Selenium?
Selenium adalah sebuah alat auto testing yang digunakan untuk mengotomatisasi tes
aplikasi web yang dilakukan pada browser. Pengujian selenium bisa dilakukan dengan
menggunakan browser apapun, serta script tes bisa ditulis dalam banyak bahasa
pemrograman contohnya seperti Java, C#, Python, Ruby PHP, dan lain sebagainya.

Auto testing tools dikhususkan untuk otomatisasi testing di web apps, sehingga dalam
pengujian pada aplikasi desktop serta seluler tidak akan bisa dilakukan. Selenium
sendiri bersifat open source, dimana tools tersebut bisa diunduh serta digunakan secara
gratis. Karena sifatnya yang open source, sehingga para pengguna dapat membagi,
memperluas, serta memodifikasi kode yang telah tersedia.
Jenis-jenis Selenium
Setelah yang sudah sedikit dijelaskan diatas mengenai selenium. Selenium merupakan
serangkaian perangkat lunak, Di bawah ini merupakan penjelasan mengenai jenis-jenis
serta serangkaian perangkat lunak tersebut.

1. Selenium IDE (Integrated Development Environment)

Selenium IDE adalah sebuah tools auto testing yang paling sederhana dan merupakan tools yang paling
mudah untuk dipelajari. Keuntungan dalam menggunakan tools auto testing tersebut adalah bahwa tes
yang direkam melalui plugin mampu diekspor dalam berbagai bahasa pemrograman contohnya seperti:
Java, Ruby, Python dan lain sebagainya.
Selain dari kelebihan di atas, Tools auto testing jenis ini juga mempunyai banyak kelebihan diantaranya
yaitu:
1. Selenium IDE (Integrated Development Environment) - Lanjutan
-Perintah Selenese seperti pen, clickAndWait, assert, verify, dan lain sebagainya.
-Pencari seperti id, nama, xpath, pemilih css, dan lain sebagainya.
-Menjalankan kode JavaScript khusus untuk menggunakan runScript
-Mengekspor kasus uji dalam berbagai macam format.
-Untuk membuat tes dengan sedikit maupun tanpa pengetahuan sebelumnya
dalam pemrograman.
-Untuk membuat kotak uji sederhana serta ruang uji yang bisa
anda ekspor nanti ke RC atau WebDriver.
-Untuk menguji aplikasi web hanya terhadap Firefox
serta juga Chrome
2. Selenium RC (Remote Control)
Sedangkan untuk Selenium jenis RC merupakan alat pengujian web otomatis pertama yang
memungkinkan penggunanya untuk menggunakan bahasa pemrograman yang mereka sukai.
Merancang tes dengan menggunakan bahasa yang lebih ekspresif
Menjalankan tes mengenai berbagai browser (kecuali HtmlUnit) pada sistem operasi yang berbeda.
Menerapkan tes di web apps pada berbagai lingkungan menggunakan Selenium Grid.

Menguji di web apps terhadap browser baru yang


mendukung JavaScript.
Menguji aplikasi web dengan skenario berbasis AJAX
yang lebih kompleks.
3. WebDriver

WebDriver merupakan tools auto testing yang lebih baik daripada Selenium IDE serta
Selenium RC dalam berbagai aspek. Webdriver sendiri menerapkan pendekatan yang
lebih modern serta stabil dalam melakukan otomatisasi pada browser.
-Menggunakan bahasa pemrograman tertentu dalam merancang uji kasus.
-Menguji apakah aplikasi yang kaya akan fungsionalitas berbasis AJAX.
-Menjalankan tes di browser HtmlUnit.
-Membuat hasil tes yang telah disesuaikan.
WebDriver juga dikenal sebagai Selenium 2.0. Selenium WebDriver menjalankan skrip
pengujian melalui driver khusus browser. yang terdiri dari:

API
Ports untuk menguji skrip yang Anda tulis di Ruby, Java, Python, maupun C# ke dalam Selenese
(bahasa skrip Selenium sendiri), melalui binding.

Library
Menampung API serta binding khusus bahasa. Meskipun banyak binding pada pihak
ketiga yang tersedia untuk mendukung bahasa pemrograman yang berbeda, binding
sisi klien inti yang didukung oleh proyek utama yaitu: Selenium Java (sebagai file jar
selenium), Selenium Ruby, Selenium dotnet (atau Selenium C#, tersedia sebagai .dan
lain sebagainya file), Selenium Python, serta Selenium JavaScript (Node)
Driver
Modul yang bisa dieksekusi yang membuka instance browser dan menjalankan skrip
pengujian. Khusus browser contoh misalnya, Google mengembangkan serta mengelola
Chromedriver untuk Selenium yang mendukung otomatisasi pada Chromium atau
Chrome.

Framework
Pustaka dukungan untuk integrasi dengan kerangka kerja
uji bahasa alami maupun pemrograman, seperti Selenium
dengan Cucumber atau Selenium dengan TestNG.

Anda mungkin juga menyukai