Anda di halaman 1dari 4

Alur Program Aplikasi Mobile

A. Memahami Bahasa Pemrograman Perangkat Mobile


1. Bahasa Pemrograman Tampilan: Bahasa ini digunakan untuk membuat tampilan
suatu aplikasi. XML adalah contoh bahasa pemrograman tampilan yang digunakan
untuk membuat antarmuka pengguna. Berbeda dengan bahasa Java yang bersifat
berorientasi objek (OOP), bahasa ini lebih fokus pada bagian antarmuka pengguna.
2. Bahasa Pemrograman Logic: Bahasa pemrograman ini digunakan untuk
membangun logika dasar suatu program aplikasi. Sebagai contoh, Java menjadi
bahasa pemrograman logic yang umum digunakan untuk pengembangan aplikasi
Android, karena keterkaitannya dengan sistem operasi Android sejak awal.
3. SQL (Structured Query Language): SQL merupakan bahasa pemrograman yang
digunakan untuk menyimpan konfigurasi data pada aplikasi perangkat mobile.
Digunakan untuk mengonfigurasi database yang
4. menyimpan dan mendukung data-data yang diperlukan dalam pembuatan aplikasi
Android. SQL juga diperlukan untuk menentukan lokasi penyimpanan data aplikasi,
baik di sisi klien maupun server.
5. Web Service: Web service diperlukan untuk mengaktifkan interaksi antara aplikasi
dan server. Pembuatan web service melibatkan bahasa pemrograman seperti PHP,
ASP, JSP, dan lainnya. Proses pembentukan web service melibatkan beberapa aspek,
termasuk service provider (pemilik layanan web), service requestor (aplikasi yang
bertindak sebagai klien), dan service registry (tempat publikasi layanan).
 Service Provider: Pemilik layanan web yang menyediakan operasi dari web
service.
 Service Requestor: Aplikasi yang berperan sebagai klien yang mencari dan
memulai interaksi terhadap layanan yang disediakan.
 Service Registry: Tempat di mana service provider mempublikasikan
layanannya. Meskipun bersifat opsional dalam arsitektur web service,
teknologi ini memungkinkan koneksi antara berbagai jenis perangkat lunak
dengan platform dan sistem operasi yang berbeda.

Java
Java adalah bahasa pemrograman yang populer untuk pengembangan aplikasi Android.
Dikembangkan oleh Sun Microsystems (kini dimiliki oleh Oracle), Java memiliki beberapa
fitur utama:
1. Mudah Dipelajari dan Dimengerti: Java dirancang agar mudah dipelajari dan
dimengerti oleh para pengembang.
2. Object-Oriented: Java bersifat object-oriented, fokus pada penggunaan objek dalam
pemrograman daripada logika.
3. Platform-Independent dan Aman: Didesain untuk tidak bergantung pada platform
tertentu dan aman, menggunakan mesin virtual. Ini membuat Java dapat dijalankan di
berbagai platform.
Aplikasi Android sangat bergantung pada sifat-sifat dasar Java. Android SDK menyertakan
berbagai library Java standar dan spesial Android untuk membantu pengembangan aplikasi.
Compiler Java menghasilkan bytecode yang dapat diinterpretasikan oleh Mesin Virtual Java,
memungkinkan aplikasi Java dapat dijalankan tanpa menghiraukan perbedaan platform atau
bahasa mesin, membuatnya sangat portabel.

Pemilihan tools yang tepat sangat penting, terutama bagi programmer Android pemula.
Berikut beberapa tools yang dapat digunakan untuk membuat aplikasi mobile:
1. Android Studio:
 Integrated Development Environment (IDE) resmi untuk pengembangan
aplikasi Android.
 Berbasis IntelliJ IDEA dan dikembangkan oleh Google.
 Mendukung konsep Object-Oriented Programming (OOP) dan Design Pattern
Principles, serta kompatibel dengan bahasa pemrograman Java.
2. AppMakr:
 Platform yang memungkinkan programmer atau pengembang website
membuat aplikasi iPhone, Android, dan seluler dengan bahasa HTML5 tanpa
menulis kode program secara keseluruhan.
 Dilengkapi dengan fitur notifikasi built-in, fungsi HTML5, galeri foto resolusi
tinggi, merek, desain kustom, dan pembaruan langsung.
3. Android NDK (Native Developer Kit):
 Menawarkan alat untuk memanfaatkan bahasa pemrograman C dan C++ untuk
mengembangkan aplikasi Android.
 Cocok untuk developer dengan keahlian dalam bahasa pemrograman C dan
C++.
 Dapat diintegrasikan dengan Eclipse IDE dan Microsoft Visual Studio.
4. Qt for Android:
 Cocok untuk programmer dengan pengetahuan dalam bahasa pemrograman
C++ dan QML.
 Dikembangkan oleh perusahaan pengembang Qt.
 Memudahkan programmer dengan menyediakan framework untuk
mengembangkan aplikasi Qt5 pada perangkat Android 4.1 atau yang lebih
baru.
 Menyediakan solusi sederhana untuk menangani konten media.

B. Mengenal Komponen Android Studio


Android Studio adalah sebuah IDE untuk Android Development yang dikenalkan
oleh Google pada acara Google i/0 pada tahun 2013. Android Studio merupakan suatu
pengembangan dari Eclipse IDE, dan dibuat berdasarkan JDE Java populer, yaitu Intellil
IDEA. Android Studio merupakan IDE resmi untuk pengembangan aplikasi Android.
Sebelum membuat suatu aplikasi pada Android Studio, alangkah baiknva terlebih dahulu
kita harus mengenal bagian-bagian yang cukup penting pada Android Studio. Berikut ini
adalah beberapa elemen yang harus kalian ketahui.

1. Tampilan Android Studio:


 Mode design memvisualisasikan antarmuka pengguna.
 Mode text menampilkan source code XML dari tata letak.
 Elemen penting termasuk bilah alat, jendela editor, bilah navigasi, bilah status,
dan jendela alat.
 Live Preview memungkinkan pengguna melihat hasil perubahan kode XML
tanpa beralih ke mode design.
2. Barisan atau Struktural Folder:
 Setiap proyek memiliki modul aplikasi Android, modul pustaka, dan modul
Google App Engine.
 Tampilan folder diorganisir berdasarkan modul untuk memberikan akses cepat
ke file sumber utama aplikasi.
 Struktur folder mencakup folder manifests, folder Java, dan folder res untuk
menyimpan berbagai sumber daya.
3. Jendela Alat:
 Menampilkan alat yang relevan sesuai konteks aplikasi yang dibangun.
 Alat yang sering digunakan disematkan ke bilah jendela alat di tepi jendela
aplikasi.
 Pintasan keyboard dan trik tertentu digunakan untuk membuka dan mengelola
jendela alat.
C. Membuat Alur Program Aplikasi
Android Studio adalah aplikasi yang dibuat untuk memudahkan pengembang aplikasi
mobile dalam pembuatan aplikasi Android. Ini melibatkan berbagai bentuk perangkat seperti
ponsel, tablet, TV, Wear, dan Google Glass. Untuk memulai pembuatan aplikasi dengan
Android Studio, langkah pertama adalah membuka Wizard New Project. Wizard ini
memungkinkan pengguna memilih bentuk aplikasi, mengisi struktur proyek, dan memenuhi
kebutuhan aplikasi.
Dalam pembangunan aplikasi dengan Android Studio, struktur folder proyek otomatis dibuat
oleh sistem. Folder-folder tersebut melibatkan Manifest, Java, Res, Wear, dan Gradle. Pada
pembahasan ini, fokus diberikan pada folder Manifests, yang berisi file AndroidManifest.xml.
File ini mendefinisikan proyek aplikasi dengan tag-tag seperti <manifest>, <application>,
<activity>, <service>, <user-permission>, dan <content-provider>.
Pada folder kedua, yaitu Java, terdapat file class Activity Java, seperti contoh
MainActivity.java. File ini mengelompokkan beberapa class Activity Java dalam aplikasi.
Kode program mencakup penggunaan package, import library, modifier, inheritance,
override, protected, dan void. Method OnCreate dipanggil saat pembuatan class baru,
menampilkan Activity dari Bundle savedInstanceState, dan menampilkan halaman
antarmuka.
Folder ketiga, yaitu Res, berisi folder drawable (gambar), layout (file layout antarmuka), dan
mipmap (icon launcher). Pada bagian layout, pengguna dapat membuat tampilan UI dengan
cara drag-and-drop, mengubah TextView, dan menentukan atribut seperti layout_width,
layout_height, text, dan id.
Teks memberikan gambaran umum tentang langkah-langkah awal dalam pembuatan aplikasi
Android dengan Android Studio, termasuk struktur folder, kode dalam file MainActivity.java,
dan pengaturan tampilan UI pada folder res.
Gardle merupakan build tools yang digunkan pada Android Studio untuk men-complie atau
me-run project aplikasi yang akan dibuat

Anda mungkin juga menyukai