Anda di halaman 1dari 22

Introduction

To Android studio
Modul ini akan menjelaskan mengenai Strutur Utama dari Android Studio. Agar lebih mudah dan
cepat dalam pengoperasian Android Studio, kita harus memahami struktur dan tools yang ada di
dalamnya. Pada IDE sebelumnya yang telah kita gunakan pada Programan Berorientasi Object
(OOP) sebelumnya yakni IntelliJ IDEA yang merupakan product keluaran yang sama dengan IDE
Android Studio dari jetBrains. Sehingga Struktur Interface kerja dari IntelliJ IDEA memiliki
tampilan yang mirip begitupun dengan shortcut yang ada.

1
CREATE PROJECT
Yang pertama mengenai cara pembuatan project di Android Studio. Lets go!
1. Buka Android Studio jika belum terbuka.

2. Di jendela utama Welcome to Android Studio, klik "Start a new Android Studio project".

Sedikit penjelasan :
• Start a new Android Studio Project → untuk membuat project baru
• Open an existing Android Studio Project → untuk membuat project yang pernah
kita buat yang ada didalam directory
• Check out from Version Control → digunakan untuk menentukan Version Control
dan menentukan remote control

2
• Profile or debug APK →untuk menapilkan profile dan menjalankan APK yang
telah digenerate dari project
• Import an Android code sample → mengimport berbagai sample project-project
yang telah disediakan Android Studio

3. Maka akan muncul jendela baru untuk memilih Project Template

3
4. Klik Next, dan akan muncul jendela baru untuk Mengkonfigurasi Project

• Name : Nama dari Project yang ingin kalian buat, contohnya "My Application".
• Package name : Pilih Company Domain yang unik. Jika tidak berencana
mempublikasikan aplikasi, Anda bisa menerima domain contoh default.
Contohnya : “com.example.myapplication”.
• Save Location : Memilih tempat menyimpan Project. Verifikasi lokasi Proyek anda
agar tidak bertumpuk dan bergabung dengan project lain atau pilih direktori yang
berbeda untuk menyimpan proyek.
• Language : Memilih Bahasa Pemrograman yang akan digunakan untuk men-
Developt aplikasi. Ada dua bahasa yang tersedia yaitu : Java dan Kotlin.
• Minimum SDK : Disebabkan untuk setiap devices memiliki bermacam-macam
versi API atau SDK maka digunakan minimum SDK, dengan tujuan dapat
menyesuaikan ke devices yang berbeda.

4
5. Klik Finish, maka akan muncul Halaman Kerja Lengkap dari Android Studio. Secara
otomatis akan ada root layout dan Activity, yakni activity_main.xml dan
MainActivity.java.

Jika pada saat suau Project sedang terbuka dan anda ingin membuat project, kalian bisa memilih
jendela “File” yang ada pada Toolbar .

File > New Project

5
ANDROID STUDIO INTERFACE

Dalam gambar di atas:

1. Menu Bar

Bagian antar muka (interface) pengguna yang berisi perintah dan opsi yang dapat
dipilih untuk mengeksekusi suatu perintah.

2. Tools

menjalankan beragam tindakan, termasuk menjalankan aplikasi Android dan


meluncurkan alat Android. Merupakan Tools yang sering digunakan
dalam development seperti copy/paste, build, menjalankan aplikasi, hingga
menjalankan emulator.

6
3. Bilah Navigasi

Bilah navigasi memungkinkan navigasi melalui proyek dan membuka file untuk
pengeditan. Bilah navigasi menyediakan tampilan struktur proyek yang lebih ringkas.
Membantu melihat struktur dari kedalaman (depth) dan posisi proyek yang saat ini
sedang dibuka.

4. Struktur Project
Secara default, Android Studio akan menampilkan berkas proyek Anda dalam
tampilan proyek Android, seperti yang ditampilkan dalam gambar berikut:

Terdapat beberapa bentuk Struktur Project, dapat dilihat dengan menu drop down dibagian
atas yakni disamping Android. Secara default Struktur Project akan Menampilan bentuk project
“Android“.

7
Pada Project Android Studio, akan memiliki beberapa folder atau modul yang berisi berkas
code, berkas sumber daya library dan berkas-berkas lain yang dibutuhkan. Jenis-jenis modul
mencakup: Modul Aplikasi Android, Modul Pustaka, dan Modul Google App Engine.
1. Android Manifest
Manifest adalah salah satu berkas yang harus ada di dalam sebuah proyek Android. Manifest
akan memberikan beragam informasi penting kepada sistem Android. Sistem perlu
mengetahui apa yang akan digunakan oleh aplikasi sebelum dijalankan.

AndroidManifest.xml : File ini digunakan untuk melakukan beberapa pengaturan seperti

• Nama aplikasi
• Icon aplikasi
• Theme style
• User permission (jika membuat aplikasi yang membutuhkan akses hardware
smartphone ataupun koneksi internet )

Adapun kode-kode default pada AndroidManifest.xml yaitu :

<?xml version="1.0" encoding="utf-8"?>


<manifest xmlns:android="http://schemas.android.com/apk/res/android"
package="com.example.viewandviewgroups">

<application
android:allowBackup="true"
android:icon="@mipmap/ic_launcher"
android:label="@string/app_name"
android:roundIcon="@mipmap/ic_launcher_round"
android:supportsRtl="true"
android:theme="@style/AppTheme">
<activity android:name=".MainActivity">
<intent-filter>
<action android:name="android.intent.action.MAIN" />

8
<category android:name="android.intent.category.LAUNCHER" />
</intent-filter>
</activity>
</application>

</manifest>

2. Java
Merupakan salah satu folder yang sering dipakai, berisi berkas source code kita yang ditulis
dalam bahasa Java/Kotlin, termasuk juga kode Unit Test dan androidTest (Instrumentation
Test). Secara Default akan dibuatkan MainActivity.java
package com.example.viewandviewgroups;

import androidx.appcompat.app.AppCompatActivity;

import android.os.Bundle;

public class MainActivity extends AppCompatActivity {

@Override
protected void onCreate(Bundle savedInstanceState) {
super.onCreate(savedInstanceState);
setContentView(R.layout.activity_main);
}
}

3. Res / Resource
Mengatur resource di dalamnya, yang mana bukan berupa kode, melainkan layout aplikasi,
sumber gambar, ikon, hingga style. Di dalam folder res ini juga terdapat sejumlah folder
yang sudah diatur dan dikategorikan sesuai kebutuhan, seperti

9
• Drawable Untuk menyimpan berkas gambar maupun ikon.
• Layout Salah satu folder yang sering dipakai untuk berkas desain aplikasi.
• Mipmap Untuk menyimpan logo dalam berbagai dimensi.
• Values Berisi berbagai macam sumber data, seperti colors.xml untuk warna, strings.xml
untuk teks, dimens.xml untuk ukuran, dan styles.xml untuk membuat style atau template
.
colors.xml
<?xml version="1.0" encoding="utf-8"?>
<resources>
<color name="colorPrimary">#6200EE</color>
<color name="colorPrimaryDark">#3700B3</color>
<color name="colorAccent">#03DAC5</color>
</resources>

strings.xml
<resources>
<string name="app_name">MyApplication</string>
</resources>

dimens.xml
<resources>
<!-- Default screen margins, per the Android Design guidelines. -->
<dimen name="activity_horizontal_margin">16dp</dimen>
<dimen name="activity_vertical_margin">16dp</dimen>
</resources>

style.xml
<resources>
<!-- Base application theme. -->
<style name="AppTheme" parent="Theme.AppCompat.Light.DarkActionBar">
<!-- Customize your theme here. -->
<item name="colorPrimary">@color/colorPrimary</item>
<item name="colorPrimaryDark">@color/colorPrimaryDark</item>
<item name="colorAccent">@color/colorAccent</item>
</style>
</resources>

10
4. Gradle

Gradle merupakan open source build automation system. Automation system berguna untuk
mengotomatisasi proses pembuatan dari software build dan proses-proses terkait lainnya
termasuk compile source code menjadi binary code, packaging binary code, dan
menjalankan automated test.
• build.gradle (Project: MyApplication) Merupakan software build tingkat teratas
yang meliputi keseluruhan dari proyek dari sebuah aplikasi. Di dalamnya berisi
konfigurasi semua modul yang ada di dalam proyek.
• build.gradle (Module: app) Merupakan software build yang ada pada setiap modul
di dalam proyek sebuah aplikasi. Beberapa konfigurasi yang diedit di antaranya
adalah android settings, defaultConfig dan productFlavors, buildTypes, dan
dependencies.

• android {
compileSdkVersion 29
buildToolsVersion "29.0.3"

defaultConfig {
applicationId "com.example.viewandviewgroups"
minSdkVersion 21
targetSdkVersion 29
versionCode 1
versionName "1.0"

testInstrumentationRunner "androidx.test.runner.AndroidJUnitRun-
ner"
}

buildTypes {
release {
minifyEnabled false

11
proguardFiles getDefaultProguardFile('proguard-android-opti-
mize.txt'), 'proguard-rules.pro'
}
}

a. Android Settings Di dalam block android kita bisa menetapkan


compileSDKVersion dan buildToolsVersion.
b. Default Config Di dalamnya terdapat properties seperti applicationID,
minSdkVersion, targetSdkVersion dan test information.
c. Build Types Di dalamnya terdapat properties dari debuggable, ProGuard
enabling, debug signing, version name suffix dan test information.
dependencies {
implementation fileTree(dir: 'libs', include: ['*.jar'])

implementation 'androidx.appcompat:appcompat:1.1.0'
implementation 'androidx.constraintlayout:constraintlayout:1.1.3'
testImplementation 'junit:junit:4.13'
androidTestImplementation 'androidx.test.ext:junit:1.1.1'
androidTestImplementation 'androidx.test.espresso:espresso-core:3.2.0'
}

d. Dependencies Di dalamnya terdapat informasi tentang library yang


digunakan oleh aplikasi.

Yang perlu diperhatikan di sini yaitu di bagian versionCode, misal kita sudah publish
aplikasi ke PlayStore dengan version code 1, maka ketika kita ingin meng-update aplikasinya
lagi ke Playstore, kita perlu merubah version code-nya menjadi 2 (incremental), kalau tidak
Anda ubah maka PlayStore akan menolak APK yang di-upload.

• Sync Project Setiap kali terjadi perubahan informasi di dalam build.gradle kita harus
melakukan sinkronisasi terlebih dahulu. Tombol sync now akan muncul pada sebelah
kanan atas ketika terjadi perubahan.

12
5. Editor

Panel ini menampilkan materi file yang dipilih dalam proyek. Misalnya, setelah
memilih layout (seperti yang ditampilkan dalam gambar), panel ini menampilkan editor
layout dengan alat untuk mengedit layout. Setelah memilih file kode Java, panel ini
menampilkan kode dengan alat untuk mengedit kode.

6. Preview

Menampilkan bagian tampilan hasil layout xml, beserta hirarki dari masing – masing
view / widget maupun viewGroup/Layout.

13
Pada bagian ujung kanan atas terdapat empat kotak icon, Code, Split, dan Design

• Code : Preview hanya akan menampilakan code dari Edtor.

• Split : Preview akan menapilkan layar Split dari Editor dan Design.

14
• Design : Preview akan menampilkan bagian design.

7. Design

15
• Palette

Di pallete tersedia semua tools untuk membuat aplikasi android dan enaknya
lagi untuk menggunakannya cukup dengan mendrag and drop ke design
android. Dibagian Palette ada berbagai componen penyusun yang dapat kita
gunakan Common(yang sering digunakan), Text, Buttons, Widgets, Layout,
dan lain-lain.
• Component Tree

Setelah kita menggunakan tools yang ada di pallete maka akan ditampilkan
pada component tree misal kita mendrag TextView (widget untuk membuat
teks) ke design android. Maka nanti ditampilkan di component tree
TextView. Setiap bagian akan dibuat dalam bentuk parent and child, parent
adalah layout dan child adalh widgets atau view yang ada di dalam parent.
Bentuk Component tree akan membentuk hirarki penyusunan parent and child.

16
• Design Android

Pada bagian design akan ditampilkan widget dan layout yang ada dalam suatu
file xml. Pada bagian inilah component dari Palette akan di Drop dan secara
otomatis akan di generate pada file xml.
• Properties

17
Disini akan ditampilkan pengaturan-pengaturan dari komponen yang
digunakan untuk design aplikasi. Jika TextView maka akan ditampilkan untuk
mengatur warna, size dan lainnya.

8. Tool Window Bar

Tools menu yang mengelilingi editor ini merupakan button yang dapat di-
expand ataupun untuk menampilkan Tools secara detail dan individual.

9. Status Bar

Terletak di bagian terbawah di Android Studio. Bilah status menampilkan status


proyek dan Android Studio itu sendiri, serta peringatan atau pesan apapun. Anda bisa
mengamati kemajuan pembangunan di bilah status.

10. Resource Manager

18
Resource Manager berisi semua resource yang ada didalam project. Resource
termasuk didalamnya : Drawable (gambar, icon atau vector assets), Color (warna pada
res>values.xml), Mip Map, String (text pada res>strings.xml) dan Navigation.

shortcut
• Ctrl+F — Temukan teks dalam satu File
• Ctrl+Shift+F- Temukan teks dalam semuaFiles
• Ctrl+R — ganti teks dalam satu File
• Ctrl+Shift+R — Ganti teks dalam semua File
• Ctrl+N — Navigasi ke Class
• Ctrl+Shift+N — Navigasi ke sebuah File
• Ctrl+B — lompat ke Deklaralasi
• Ctrl+Left Mouse(or)Ctrl+Alt+F7—Lihat pengunaan
• Alt + F7 / Ctrl + F7 — Lihat pengunaan di file
• Ctrl+Shift+B — Lihat implementasi
• Ctrl+F6 -Refractor kode
• Ctrl+D — Duplikasi sebauh baris/yang terpilih
• Ctrl+Y — hapus sebauh baris/yang terpilih
• Ctrl + Space — Code completion
• Alt+Insert — Generate kode
• Ctrl + F9 — Compile and Run Make project
• Shift + F10 — Run
• Shift + F9 — Debug
• Ctrl+D — Duplicate
• Ctrl+Q — Show minimal code
• Ctrl+P— Melihat isi dari parameter, penting ketika melihat method dari Android atau
library lain.

19
• Ctrl+Space 
Basic code completion, menampilkan saran untuk melengkapi kode Anda.
• Ctrl+Shift+Space 
Smart code completion, menampilkan saran kode untuk melengkapi kode Anda dengan
lebih pintar (menampilkan apa yang benar-benar terkait dengan kode Anda).
• Alt+Insert
Generate code, menghasilkan (generate) kode. Perintah ini sangat memudahkan ketika
membuat constructor dan setter/getter.
• Ctrl+Alt+L
Memformat ulang kode, merapikan kode.
• Ctrl+Y
Delete One Line, Menghapus satu baris kode.
• Ctrl+V
Create variable, Membuat teks yang diblok menjadi sebuah variabel.
• Ctrl+M
Create method, Membuat teks yang diblok menjadi sebuah fungsi.
• Shift+F6
Rename, untuk mengganti nama suatu file atau variabel maupun fungsi.
• Ctrl + Shift + Enter
Statement Completion

Sumber :
Google developer training team. Android Developer Fundamental Course . 2016
https://www.dicoding.com/academies/14/tutorials

20
21

Anda mungkin juga menyukai