Anda di halaman 1dari 5

PT.

LEATAT CHEMINDO
Specialized in all kinds of thinner and Paint

LEMBAR DATA KESELAMATAN

I. Identifikasi Senyawa (Tunggal atau Campuran )


Nama Produk : Alkohol 70 %
Penggunaan yang dianjurkan : Alkohol 70 % digunakan sebagai bahan pendingin anti beku, pelarut
bahan bakar dan cleaning.
Data rinci mengenai pemasok : PT. Leatat Chemindo
Alamat pemasok : Jl. Industri Selatan Blok HH No.16 Kawasan Industri Jababeka Tahap II
Kel.Pasirsari, Cikarang Selatan, Bekasi 17530
Nomor telepon darurat : (021) 89833202 - 04 ( Senin - Jumat ) Pukul 08.00 - 17.00

II. Identifikasi Bahaya


Klasifikasi GHS : Cairan yang mudah menyala kategori 2
Korosi / iritasi pada kulit : kategori 2
Toksisitas reproduksi : kategori 2
Toksisitas sistematik organ target khusus, paparan tunggal : kategori 1
Toksisitas sistematik organ target khusus, paparan berulang : kategori 1
Bahaya aspirasi : kategori 1

Elemen label :

Kata sinyal : BERBAHAYA

Pernyataan bahaya : Bahaya Fisik


H 225 Cairan dan uap sangat mudah terbakar.
H 331 Beracun bila terhirup.
H 311 Beracun bila terkena kulit.
H 301 Beracun bila tertelan.
H 370 Menyebabkan kerusakan organ - organ.
P 210 Jauhkan dari panas, percikan api, permukaan yang panas - dilarang merokok.
P 233 Jaga agar wadah tertutup rapat.
P 280 Gunakan pakaian / sarung tangan pelindung, pelindung mata / muka.
P 302+352 Jika terkena kulit cuci dengan sabun dan air

III. Komposisi / Keterangan Tentang Isi Kandungan


Nama Produk : Alkohol 70 %
Kandungan : Alcohol
Mineral Water

Page 1
IV. Tindakan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan
Saran umum : Jika gejala berlanjut atau jika ragu - ragu, segera minta pertolongan medis
Bila terhirup : Pindahkan ke tempat berudara segar.Jika tidak bernapas, berikan pernapasan
buatan. Jika sulit bernapas, berikan oksigen. Jika tidak segera pulih, segera ke
fasilitas medis terdekat untuk mendapatkan perawatan.
Bila kontak dengan kulit : Lepaskan pakaian yang terkontaminasi. Bilas kulit yang terkena bahan ini
dan cuci dengan sabun bila tersedia
Bila kontak dengan mata : Bilas mata dengan air mengalir yang banyak selama setidaknya 15 menit
dengan membuka kedua kelopak mata.Jika iritasi berlanjut, segera berikan
perawatan medis.
Bila tertelan : Jangan mengusahakan muntah, segera bawa ke fasilitas medis terdekat untuk
perawatan tambahan. Jika muntah terjadi secara spontan, posisikan kepala
di bawah pinggul untuk mencegah aspirasi ke paru - paru.

V. Tindakan Pemadam Kebakaran


Sarana pemadam kebakaran : Karbon dioksida,bahan pemadaman kering,semprotan air dan busa tahan
alkohol
Sarana pemadam kebakaran : Air dalam jet
yang tidak sesuai
Prosedur pemadaman : Evakuasikan area. Jika tumpahan atau kebocoran belum terbakar, gunakan
kebakaran semprotan air untuk mendispersikan uap dan untuk melindungi petugas
yang berusaha menutup kebocoran. Cegah air bekas pemadaman kebakaran
jangan sampai memasuki aliran air, sumur, atau sumber air minum. Gunakan
semprotan air untuk mendinginkan permukaan yang terpapar air dan untuk
melindungi petugas.
Peralatan perlindungan khusus : Pakai peralatan pernapasan lengkap dengan masker penuh muka dan
untuk petugas pemdam pakaian perlindungan.
kebakaran

VI. Tindakan Dalam Menghadapi Bahaya Kebocoran


Perlindungan diri : Hindari kontak dengan bahan yang bocor. Jika diperlukan, peringatkan atau
evakuasikan orang - orang yang berada di sekitar area atau di area yang searah
angin dengan kebocoran, dikarenakan toksisitas bahan ini dan resiko
kebakaran. Tutup kebocoran, jika mungkin dilakukan tanpa resiko.
Matikan semua sumber pengapian di sekitar area. Usahakan untuk
mendispersikan uap atau untuk mengarahkan alirannya ke lokasi yang aman
misalnya dengan memakai semprotan kabut. Ambil tindakan pencegahan
terhadap muatan statik. Pastikan untuk melakukan prosedur bonding dan
grounding yang sesuai untuk semua peralatan yang digunakan.

Perlindungan lingkungan : Gunakan tehnik pengurungan yang sesuai (dari produk dan air bekas
pemadaman kebakaran) untuk mencegah pencemaran lingkungan. Cegah
produk jangan sampai menyebar atau memasuki saluran air, parit, atau sungai
dengan menggunakan pasir, tanah, atau bahan penghalang lain yang sesuai.

Page 2
Metode untuk membersihkan : Untuk kebocoran kecil
Pindahkan dengan alat mekanis ke kontainer yang diberi label dan disegel
untuk pemulihan kembali atau untuk pembuangan yang aman. Biarkan residu
menguap atau serap dengan bahan penyerap yang sesuai dan buang dengan
aman. Kumpulkan tanah yang terkontaminasi dan buang dengan aman.
Untuk kebocoran besar
Pindahkan dengan alat mekanis seperti truk vakum atau tangki limbah untuk
pemulihan kembali atau untuk pembuangan yang aman. Jangan menyiram
residu dengan air. Kumpulkan sebagai limbah. Biarkan residu menguap atau
serap dengan bahan penyerap yang sesuai dan buang dengan aman.
Kumpulkan tanah yang terkontaminasi dan buang dengan aman.

VII. Penanganan dan penyimpanan


Penanganan : Jaga agar wadah selalu tertutup, gunakan ventilasi yang memadai, hindari
dari nyala api mematikan.
Penyimpanan : Simpan di tempat terpisah, jaga agar wadah tetap dingin dalam area yang
berventilasi, wadah harus tertutup dan bersegel sampai bahan siap digunakan
hindari dari sumber pernyalaan.
Temperatur ruang maksimal 28 ° C.

VIII. Pengendalian paparan / perlindungan diri


Menyediakan ventilasi yang memadai untuk menjaga sirkulasi, tempat pencucian berada pada tempat yang
strategis.
Perlindungan diri
Mata : Hindari kontak dengan mata.
Kulit : Hindari kintak dengan kulit, gunakan pakaian dan sepatu yang sesuai
Pernapasan : Terdapat ventilasi yang cukup, jika ventilasi tidak memadai gunakan alat
pelindung pernapasan MOSH yang akan melindungi pernapasan dari uap
bahan - bahan organik.
Tangan : Gunakan sarung tangan untuk melindungi dari kontaminasi bahan kimia.

IX. Sifat Fisik dan Kimia


Bentuk fisik : Air
Bau : Khas Alkohol
Masa Jenis : 0.830 - 0.870
Warna : Tidak berwarna
Kelarutan dalam air : Larut sepenuhnya

X. Kelarutan dan reaktifitas


Kestabilan dan reaktifitas : Stabil
Kondisi yang harus dihindari : Suhu tinggi, hindarkan dari sumber penyalaan
Bahan yang harus dihindari : Bahan yang teroksidasi, asam nitrat, asam sulfat

Page 3
XI. Informasi Toksikologi
- Toksisitas Akut : Toksik bila tertelan
Toksik bila terkena kulit
Toksik bila terhirup
- Korosi / iritasi kulit : Tidak boleh diklasifikasikan sebagai bersifat korosif / bahan iritasi pada kulit.
- Kerusakan mata serius : Tidak boleh diklasifikasikan sebagai kerusakan serius pada mata.
- Sensitisasi pernapasan : Tidak boleh diklasifikasikan sebagai sensitiser pernapasan atau kulit.
- Ringkasan evaluasi sifat CMR : Tidak boleh diklasifikasikan sebagai mutagenik, karsinogenik sel kuman
atau sebagai bahan toksik reproduksi.
- Toksisitas organ target spesifik : Tidak boleh diklasifikasikan sebagai toksik organ target spesifik
paparan tunggal (paparan tunggal).
- Toksisitas organ target spesifik : Tidak boleh diklasifikasikan sebagai toksik organ target spesifik
paparan berulang (paparan berulang).
- Bahaya aspirasi : Tidak boleh diklasifikasikan sebagai bahaya aspirasi.
Gejala terkait dengan karakteristik fisik, kimia, dan toksikologis
- Jika tertelan : Mual, muntah - muntah, resiko kebutaan, dosis besar dapat berakibat koma,
dan kematian.
- Jika terkena mata : Konjungtivitas (Mata merah ), menyebabkan iritasi ringan hingga sedang.
- Jika terhirup : Sakit kepala akut, batuk
- Jika terkena kulit : Pruritis, merah lokal, risiko penyerapan melalui kulit, dosis besar dapat
berakibat pada koma dan kematian.

XII. Informasi Ekologi


Persistensi dan peruraian : Bahan ini dapat diuraikan oleh lingkungan.
oleh lingkungan
Potensi Bioakumulatif : Tidak berakumulasi secara signifikan pada organisma.
Efek negatif lainnya : Agak berbahaya untuk air

XIII. Pembuangan Produk : Bahan ini harus diwadahi dan tidak boleh dibuang di sungai, saluran
pembuangan air, atau saluran air. Dilarang membuang sisa bahan ini ke dalam
media lingkungan hidup, tanpa pengelolahan terlebih dahulu sesuai
ketentuan dalam Peraturan Pemerintah No.101 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
Pembuangan kontainer : Kontainer yang kosong harus dibersihkan dengan membilasnya dengan air.
Kontainer yang tidak dapat digunakan lagi harus dibersihkan dari uap-uapnya
terlebih dahulu sebelum dibuang.Residu dapat menyebabkan bahaya ledakan.
Jangan melubangi, memotong, atau mengelas drum - drum yang belum
dibersihkan.Sisa kemasan yang kosong harus dipakai semula atau dibuang
mengikut peraturan pemerintah No.101 Tahun 2014 tentang pengelolaan
limbah bahan berbahaya dan beracun.
Peraturan lokal : Dapat dilakukan pembakaran oleh badan yang telah disetujui dibawah kondisi
yang dikendalikan jika diijinkan oleh pihak yang berwenang, jika tidak
pembuangan harus dilakukan mengikuti peraturan tentang limbah dan
lingkungan yang berlaku.

Page 4
XIV. Informasi Transportasi
ADR : Nomor UN : 1170; Kelas 3; Kelompok pengemasan : II
RID : Nomor UN : 1170; Kelas 3; Kelompok pengemasan : II
ADNR : Nomor UN : 1170; Kelas 3; Kelompok pengemasan : II
IMDG : Nomor UN : 1170; Kelas 3; Ems : F-E-S-D; Kelompok pengemasan : II
ICAO / IATA : Nomor UN : 1170; Kelas 3; Kelompok pengemasan : II

XV. Peraturan Perundang - Undangan


Pelabelan :

Peraturan Dasar : 1999/45/EC


Simbol : F : amat mudah menyala
R - Frasa : R11 : amat mudah menyala

XVI. Informasi Lain


Informasi yang terdapat di dalam lembar data keselamatan ini dimaksudkan untuk membantu dalam
penggunaan produk di atas tanpa resiko pada keselamatan atau kesehatan yang didasarkan pada pengetahuan
dan pengalaman.Informasi ini hanya berlaku untuk produk tersebut dan tidak berlaku apabila bahan tersebut di
campur dengan bahan lain dengan berbagai proses. Merupakan kewajiban pengguna untuk melengkapi sendiri
informasi yang mereka perlukan sesuai dengan kebutuhan dan kelengkapan yang mereka perlukan untuk
penggunaan mereka.

Tanggal Pengeluaran : 08 April 2020

Page 5

Anda mungkin juga menyukai