Dalam rangka penguatan penerapan protokol kesehatan guna pencegahan penularan COVID-19
untuk mendukung penggerakan ekonomi khususnya di kawasan industri, kami akan
menyelenggarakan kegiatan Webinar Dialog Interaktif Penguatan dan Pengawasan Protokol
Kesehatan di Provinsi Kalimantan Timur. Kami mohon kesediaan Saudara untuk hadir atau
menugaskan pejabat/staf teknis dan meneruskan kepada sasaran terkait untuk kegiatan yang akan
dilaksanakan pada:
Passcode : aktifinaja
Terlampir rundown acara dan kerangka acuan kegiatan. E-flyer dapat diunduh pada tautan
https://link.kemkes.go.id/MateriProkesKawasanIndustri. Narahubung kegiatan ini adalah dr.
Rusmiyati, MQIH (HP. 0811109211) dan Hana Fajar Septanti, SKM (HP.081578136914).
*ttd*
Tembusan :
Plt. Dirjen Kesehatan Masyarakat
Dokumen ini ditanda tangani secara elektronik melalui Aplikasi TNDE menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE. (1/1)
Lampiran 1
Nomor : KO.02.02/2/1607/2021
Tanggal : 27 Juli 2021
DAFTAR TERLAMPIR
Moderator :
APINDO Kalimantan Timur
4. 09.20 – 09.30 WIB/ Peregangan/Stretching Panitia
10.20 – 10.30 WITA
5. 09.30 – 10.30 WIB Sesi 2 MC
10.30 – 11.30 WITA • Best Practices Upaya Penerapan • Dinas Perindustrian Provinsi
Protokol Kesehatan dan Kalimantan Timur
Penanganan Covid-19 di Kawasan
Industri Provinsi Kalimantan Timur
• Testimoni Pekerja: Pengalaman dan • Perwakilan Pekerja dari
Harapan Pekerja di Situasi Pandemi PT Hutan Hijau Mas,
COVID-19 Kalimantan Timur
Moderator :
Dinas Kesehatan Kota
Balikpapan
6. 10.30 – 11.00 WIB Penutupan Direktur Kesehatan Kerja dan
11.30 – 12.00 WITA Olahraga
Lampiran 3
Nomor : KO.02.02/2/1607/2021
Tanggal : 27 Juli 2021
A. LATAR BELAKANG
Pandemi COVID-19 telah berdampak terhadap berbagai sendi kehidupan,
khususnya perekonomian. Segenap upaya dilakukan untuk pemulihan kesehatan, di
antaranya melalui adaptasi kebiasan baru. Penanganan pandemi secara nasional
dengan 4 (empat) strategi WHO terus digalakan, yaitu deteksi, terapi, vaksinasi dan
sistem kesehatan, termasuk penguatan implementasi protokol kesehatan dan juga
penguatan sistem data dan informasi kesehatan nasional untuk mencapai target zero
positivity rate dengan angka testing yang tinggi.
Meskipun berbagai upaya telah dilakukan, situasi saat ini menunjukkan bahwa
angka kasus COVID-19 masih tinggi. Perkembangan data per 23 Juli 2021 di laman
Kementerian Kesehatan menunjukan dari total kasus 3.082.410 kasus, terjadinya
penambahan sebanyak 49.071 atau terjadi sedikit penurunan dari sehari sebelumnya
penambahan sebanyak 49.509. Dari pergerakan angka kasus diharapkan puncak
penambahan telah terlampaui sehingga fluktuasi yang terjadi terus pada trend
penurunan. Hal ini seiring diberlakukannya kebijakan Pemberlakukan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat (PPKM), khususnya di wilayah Jawa dan Bali.
Berdasarkan data yang ada memperlihatkan kasus masih tinggi terjadi khususnya di
11 provinsi, secara berturut-turut yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa
Timur, Kalimantan Timur, DIY, Banten, Riau, Sulawesi Selatan, Bali, dan Sumatera
Utara. Sesuai dengan kebijakan Pemerintah bahwa PPKM untuk dapat dilakukan
pelonggaran secara bertahap pada kegiatan ekonomi yang menyangkut hajat hidup
masyarakat luas, seperti di Pasar, Warung, Pedagang Kaki Lima (PKL) dan kawasan
industri. Kebijakan ini tentunya perlu diantisipasi dan didorong agar kegiatan ekonomi
bisa bangkit bergerak lebih baik tanpa berdampak pada adanya kenaikan kasus. Untuk
itu, perlu dilakukan upaya untuk penguatan dan pengawasan protokol kesehatan
khususnya bagi pekerja. Salah satu lokus stategis adalah kawasan industri dengan
jumlah pekerja yang banyak dan termasuk keberadaan pedagang kaki lima (PKL) dan
warung, bahkan pasar di sekitar kawasan industri.
Pekerja merupakan investasi pembangunan secara sosial dan ekonomis. Pekerja
harus mendapat perhatian dan perlindungan kesehatan agar dapat menjadi aset yang
produktif dan mendukung pembangunan bangsa yang berkarakter. Pekerja pada
umumnya menghabiskan sepertiga hidupnya di tempat kerja. Ada berbagai macam
potensi bahaya di tempat kerja yang berisiko menurunkan derajat kesehatan pekerja
sehingga mengakibatkan penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja. Status kesehatan
pekerja juga dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat, misalnya prevalensi kasus
COVID-19 pada masyarakat pekerja saat ini, seperti kluster industri yang berpengaruh
terhadap keberlangsungan usaha dan perekonomian bangsa. Untuk melindungi
kesehatan pekerja agar tetap sehat, produktif dan aman dari COVID-19, pemerintah
perlu melakukan edukasi penerapan protokol kesehatan kepada pengelola tempat kerja
dan pekerja terkait upaya yang perlu dilakukan untuk membangun herd immunity.
Berdasarkan pengalaman di berbagai negara, fluktuasi jumlah kasus COVID-19
masih terjadi manakala terdapat perkembangan strain baru virus yang lebih infeksius di
suatu wilayah. Dalam penyelesaian penanggulangan pandemi COVID-19 selain
penguatan 3T (Testing, Telusur dan Tindaklanjut Isolasi) dan vaksinasi, maka
penerapan prinsip 5M (Menggunakan masker, Menjaga jarak, Mencuci tangan,
Menghindari kerumunan dan Mengurangi mobilisasi) sebagai protokol kesehatan
merupakan hal yang sangat penting dalam memutus mata rantai penularan. Protokol
kesehatan harus selalu dilakukan pada setiap aktivitas agar masyarakat agar tetap
aman dari COVID-19 pada kondisi saat ini. Aktivitas roda perekonomian harus bergerak
kembali di tengah pandemi yang masih berlangsung, untuk itu pelaksanaan protokol
kesehatan harus menjadi kebiasan baru (Adaptasi Kebiasaan Baru/New Normal) di
masyarakat khususnya bagi masyarakat pekerja, sehingga diharapkan dapat
mempertahankan pekerja tetap produktif dan sehat pada situasi pandemi COVID-19.
Dunia usaha dan masyarakat pekerja kawasan industri memiliki kontribusi besar
dalam penyelesaian pandemi COVID-19 karena besarnya jumlah populasi pekerja dan
besarnya mobilitas serta interaksi penduduk yang disebabkan aktivitas bekerja.
Kegiatan di tempat kerja dan di lingkungan luar tempat kerja baik di perjalanan, aktivitas
sosial, keluarga dan lingkungan tempat tinggal secara timbal balik akan saling
mempengaruhi timbulnya kasus COVID-19 di masyarakat. Tempat kerja merupakan
suatu keadaan dimana terdapat berkumpulnya banyak orang (pekerja) pada waktu
tertentu (jam kerja) dan area tertentu (ruangan). Kondisi ini dapat berisiko terjadinya
penularan di lingkungan kerja apabila tidak dilakukan upaya pencegahan dan
pengendalian yang adekuat. Strategi penanggulangan pandemi COVID-19 di tatanan
tempat kerja diharapkan dapat memberikan kontribusi yang besar dalam menurunkan
angka penularan.
Provinsi Kalimantan Timur sebagai provinsi yang menjadi program nasional untuk
pemulihan ekonomi, masih menjadi salah satu provinsi dengan kasus tinggi. Oleh
karenanya, kegiatan ini sangat relevan dan penting dilakukan guna penurunan kasus
COVID-19. Berdasarkan hal tersebut, dalam rangka penguatan pengawasan kepatuhan
protokol kesehatan, perlu dilakukan penggerakan pekerja dan dunia usaha sebagai
dalam memutus rantai penularan COVID-19 di kawasan industri melalui kegiatan
webinar sebagaimana diuraikan dalam kerangka acuan kegiatan ini.
B. TUJUAN
1. Memperkuat pengawasan dan kepatuhan penerapan protokol kesehatan di berbagai
tatanan dan aktivitas masyarakat di Provinsi Kalimantan Timur.
2. Meningkatkan kesadaran terhadap kepatuhan protokol kesehatan di tatanan industri
bagi pekerja kawasan industri di Provinsi Kalimantan Timur.
3. Meningkatkan Adaptasi Kebiasaan Baru Tempat Kerja agar komunitas pekerja dan
dunia usaha mampu secara mandiri menyelamatkan diri pada situasi pandemi
COVID-19, dengan cara melakukan berbagai upaya untuk mencegah dirinya tertular,
mendeteksi dirinya secara dini dan melakukan penanganan segera yang diperlukan
(self prevention, self detection, self quarantine, self isolation).
C. SASARAN
Sasaran kegiatan ini meliputi:
1. Peserta pusat, terdiri dari lintas sektor dan program terkait penerapan protokol
kesehatan di kawasan industri, yaitu Kementerian/Lembaga, organisasi/asosiasi
pengusaha dan serikat pekerja, antara lain Kementerian Kesehatan, Kementerian
Ketenagakerjaan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan,
Kementerian Koperasi da UKM, Kementerian Komunikasi dan Informatika,
Kementerian Dalam Negeri, Satgas COVID-19, Kadin, Apindo, SPSI, SBSI,
Pengelola Kawasan Industri.
2. Peserta daerah, terdiri dari Organisasi Perangkat Daerah, organisasi/asosiasi
pengusaha dan serikat pekerja di daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota, antara lain
Dinas Kesehatan, Dinas Ketenagakerjaan, Dinas Perindustrian, Dinas Perdagangan,
Dinas Komunikasi dan Informatika, Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah,
Satuan Polisi Pamong Praja, Satgas COVID-19, Asosiasi Pengusaha, Asosiasi
Pengelola Kawasan Industri, Serikat Pekerja/Buruh Industri di tingkat Provinsi, dan
Kabupaten Kota di wilayah Kalimantan Timur.
3. Narasumber dan Moderator, yaitu dari Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat,
APINDO, Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Perindustrian, Dinas
Perindustrian Provinsi Kalimantan Timur, Dinas Kesehatan Kota Balikpapan dan
perwakilan perusahaan di Provinsi Kalimantan Timur.
E. OUTPUT KEGIATAN
1. Terselenggaranya kegiatan Webinar Dialog Interaktif Penguatan dan Pengawasan
Protokol Kesehatan bagi Pekerja Kawasan Industri Provinsi Kalimantan Timur.
2. Meningkatnya kepatuhan dalam penerapan protokol kesehatan bagi pekerja guna
pencegahan penularan COVID-19 untuk mendukung penggerakan ekonomi
khususnya di kawasan industri
G. BIAYA
Biaya yang diperlukan untuk kegiatan ini bersumber dari DIPA Direktorat Kesehatan
Kerja dan Olahraga Tahun 2021.