Bab 5 KLS 11 Tahapan Kegiatan Desain Produk Dan Proses Kerja Pembuatan Prototype Produk
Bab 5 KLS 11 Tahapan Kegiatan Desain Produk Dan Proses Kerja Pembuatan Prototype Produk
PRODUK
Pengembangan suatu riset dalam perusahaan akan menghasilkan sebuah gagasan atau ide
untuk membuat suatu produk, dimana ide tersebut diperoleh dari data yang didapatkan
saat riset itu sendiri dilakukan. Dalam riset pembuatan produk baru atau pengembangan
produk yang sudah ada, perusahaan harus mempertimbangkan hal – hal sebagai berikut :
• Keinginan pelanggan dalam hal kegunaan, kualitas, modal dan warna dari
produknya dengan tidak mengabaikan penentuan harga.
• Biaya dari pembuatan produk baru atau pengembangan dari produk yang
sudah ada apakah perusahaan mampu untuk membayarnya.
Untuk hal – hal tersebut diatas, maka riset ini perlu ditunjang dengan faktor – faktor yang
berupa waktu untuk menjalankan penelitian, mencari informasi atau keterangan
berdasarkan pengalaman.
3) Membuat sketsa
Dalam membuat sketsa, bentuk dari produk yang akan dibuat akan terlihat jelas satu
dengan yang lainnya. Sketsa tersebut dibuat untuk mempermudah dalam pembuatan
gambar kerja ( blue Print ), sketsa dari masing – masing produk walaupun sketsa ini tidak
menunjukan ukuran – ukuran yang sebenarnya, tapi dapat terlihat dalam skala
perbandingan.
5) Prototype
Prototype merupakan model produk yang pertama yang akan dibuat, prototype ini
memperlihatkan bentuk serta fungsi yang sebenarnya, sehingga sebelum perusahaan
memproduksi maka prototype diusahakan untuk dibuat terlebih dahulu.
Dari pengujian prototype tersebut, apabila lulus uji coba mungkin memberikan gambaran
mengenai perubahan-perubahan yang perlu dilakukan serta sebagai informasi dalam
penyusunan terakhir desain produk.
Diagram alur proses produksi yang berbeda produk, misalnya diagram alur proses produksi
tekstil sama sekali berbeda dengan diagram alur proses produksi pembuatan obat-obatan
(farmasi). Akan tetapi, walaupun sama-sama industri manufaktur farmasi (obat-obatan),
diagram alur proses produksinya dapat berbeda, misalnya yang satu berbentuk tablet,
sedangkan yang lain berbentuk cair.
Misalnya, produk yang dihasilkan dari suatu proses yang tidak mengalami penyimpangan
(deviasi), tentu saja produk tersebut tidak mengalami kerusakan. Akan tetapi, mengingat proses
produksi merupakan kombinasi mesin-mesin dan orang-orang maka bisa terjadi kekeliruan
sehingga produk yang dihasilkan mengalami penyimpangan (deviasi). Dalam hal yang terakhir
inilah peranan statistik untuk mengurangi terjadinya penyimpangan, yang berarti pula
mengurangi kerusakan produk akhir.
Secara umum dari metode statistik dapat diperoleh suatu gambaran tentang data sampel yang
dianalisis. Gambar tersebut dapat memberikan visualisasi dengan jelas tentang data tersebut
sehingga dapat diketahui apakah terjadi penyimpangan (kerusakan) atau tidak. Dari hal
pengendalian mutu, peranan seorang supervisor mutu sangat berperan terutama dalam hal
mengumpulkan data statistik, menganalisis, dan menyimpulkannya. Seorang supervisor mutu
dapat memberikan informasi yang cepat dan tepat kepada pihak manajemen tentang hasil
produk, apakah di bawah atau sesuai dengan standar mutu yang direncanakan.
2) Histogram
Dari diagram kontrol (diagram kendali) yang dikumpulkan secara statistik pada berbagai tahap
atau jenjang kegiatan, Anda, kemudian dapat membuat suatu histogram mutu. Bila terdapat
penyimpangan, Anda akan mengetahui berapa besar penyimpangannya dan faktor apa yang
menyebabkannya. Selanjutnya, mungkin perlu dibuat suatu tindakan koreksi atau perbaikan.
3) Peranan Komputer
Secara umum dapat dikemukakan di sini bahwa berbagai kegiatan pengendalian, terutama
pada perusahaan besar, seyogianya menggunakan program komputer sesuai dengan
kebutuhan. Tetapi, patut Anda ketahui bahwa komputer hanyalah merupakan alat bantu
analisis. Adapun faktor yang penting dalam pengendalian mutu, adalah manusia.