Anda di halaman 1dari 21

KD 3.

6 Menganalisis lembar kerja /


gambar untuk pembuatan prototipe
produk barang / jasa
Cara M e m bu at L e m b ar K erja U n tuk P e m bu atan P r o t o t y p e Bar an g Jasa
  TAHAPAN - TAHAPAN KEGIATAN DESAIN PRODUK

Seorang desainer produk harus dalam tahapan-tahapan dalam menyusun produk, dengan
cara berikut:

  Memformulasikan hasil riset pemasaran

Adapun yang menjadi titik tolak dalam kegiatan Desain Produk adalah riset
pemasaran. Untuk melihat produk yang diinginkan pelanggan, desainer produk dapat
memperoleh data dari riset pemasaran yang langsung berhubungan dengan pelanggan. Riset
ini dilakukan dengan baik untuk produk yang betul - betul baru atau untuk produk yang
sudah ada.

Pengembangan suatu riset dalam perusahaan akan menghasilkan sebuah gagasan atau
ide untuk membuat suatu produk, dimana ide tersebut diperoleh dari data yang diperoleh
saat riset itu sendiri dilakukan. Dalam riset pembuatan produk baru atau pengembangan
produk yang sudah ada, perusahaan harus mempertimbangkan hal - hal sebagai berikut:

       Pelanggan pelanggan dalam hal kegunaan, kualitas, modal dan warna dari produknya tanpa
mengabaikan penentuan harga
       Biaya dari pembuatan produk atau pengembangan dari produk yang sudah ada apakah
perusahaan yang mampu membayarnya.
       Untuk Hal - hal tersebut Diatas, Maka Riset Penyanyi Perlu ditunjang DENGAN faktor -
faktor Yang Berupa Waktu untuk review menjalankan Penelitian, Mencari information
ATAU Keterangan berdasarkan Pengalaman.

  Mempertimbangkan fasilitas perusahaan

Untuk melaksanakan kegiatan pembuatan suatu produk, maka desainer harus


mempertimbangkan kemampuan dari perusahaan itu sendiri, di antaranya: tenaga kerja,
mesin - mesin, peralatan penunjang dan perkakas lainnya. Dalam membuat produk, desainer
harus mempertimbangkan biaya yang seekonomis mungkin.

  Membuat sketsa
Dalam membuat sketsa, bentuk dari produk yang akan dibuat akan terlihat jelas satu
dengan yang lainnya. Sketsa tersebut dibuat untuk memudahkan dalam pembuatan gambar
kerja (Print biru), sketsa dari masing - masing-masing produk sketsa tersebut tidak
menunjukan ukuran - ukuran yang sebenarnya, tapi dapat terlihat dal skala perbandingan.

  Membuat gambar kerja

Pembuatan gambar kerja ini adalah tahap akhir dalam kegiatan Desain Produk, dimana
gambar kerja ini dapat digambarkan bentuk dan ukuran yang sebenarnya dengan skala yang
diperkecil. Selain itu, dalam gambar kerja juga diperlihatkan bahan - bahan yang akan
dipergunakan dalam pembuatan produk tersebut. Setelah gambar kerja tersebut selesai
dirancang, diserahkan kepada pelaksana kegiatan untuk segera belajar dan dikerjakan lebih
lanjut cara proses produksinya.

  FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DESAIN PRODUK

  Fungsi Produk

Setiap produk yang dihasilkan akan mempunyai fungsi atau kegunaan yang berbeda, hal
ini tergantung untuk keperluan apa produk itu dibuat. Dengan demikian bahwa desain
produk itu berhubungan dengan bentuk dan fungsi dari suatu produk. Keduanya memegang
peranan penting dalam menentukan suatu desain produk yang dapat dilakukan untuk
memberikan kepuasan yang maksimal bagi konsumen atau pelanggan baik segi kualitas
maupun segi kuantitas.

  Standar dan Spesifikasi Desain

       Sambungan - sambungan | Dalam hal ini perusahaan harus merencanakan bagaimana


menyambung bagian-bagian-bagian tidak terlihat ada bagian yang kosong.
       Bagian | Bagian ini berfungsi untuk menyesuaikan ukuran keserasian desain dengan bagian
lainnya, sehingga ramah lingkungan menjadi satu kesatuan yang kuat
       Bentuk | Pada waktu mendesain bentuk perlu diperhatikan mengenai keindahan dengan
fungsi dan kegunaannya.
       Ukuran | Yaitu merencanakan ukuran yang seimbang dari bagian - bagian produk secara
total.
       Mutu | Mutu suatu produk harus disesuaikan menurut fungsi produk tersebut, kriteria yang
akan digunakan dalam jangka waktu lama, maka mutu produk tersebut harus tinggi bila
dibandingkan dengan produk yang akan digunakan dalam jangka waktu yang pendek.
       Bahan | Apabila produk yang akan digunakan ingin menentukan mutu yang baik, maka
bahan yang dipergunakan pun harus dapat mendukung agar semua yang diharapkan dapat
terwujud dan pelanggan merasakan kepuasan.
       Warna | Warna mempunyai arti seseorang bagi konsumen, karena tiap orang yang
mempunyai ciri dan kesukaan yang khas terhadap warna tertentu. Dan hal inilah yang harus
dicermati oleh perusahaan agar dapat bersaing dengan perusahaan sejenis.

  Tanggung jawab Produk

Ini adalah salah satu tanggung jawab dari produsen sebagai pembuat produk kepada
konsumen akan keselamatan dan kenyamanan pemakai produk tersebut. Oleh karena itu
faktor ini menjadi sangat penting untuk mengecualikan oleh perusahaan pada waktu
mendesain produk.

  Harga dan Volume

Harga yang dibuat dengan jumlah produk yang akan dibuat, untuk produk yang akan
dibuat berdasarkan pesanan biasanya harga jualnya akan berbeda dengan produk yang
dibuat untuk dipasakan kepada konsumen luas yang harganya relatif lebih murah sehingga
desain produknya akan berbeda pula.

  Prototipe

Prototipe merupakan model produk yang pertama yang akan dibuat, bentuk awal
prototipe dan fungsi yang sebenarnya, sehingga sebelum perusahaan memproduksi maka
prototipe diusahakan untuk dibuat terlebih dahulu.

Dari prototipe penguji tersebut, uji lulus uji coba memberikan gambaran mengenai
perubahan-perubahan yang perlu dilakukan serta sebagai informasi dalam penyusunan
terakhir desain produk.

  PROTOTIPE ALUR DAN PROSES KERJA PEMBUATAN PRODUK


BARANG / JASA

  Diagram Alur Proses Produksi (Production Flow Chart Diagram)

Diagram alur proses produksi ini harus dibuat terlebih dahulu sebelum suatu proses
produksi dijalankan. Berdasarkan diagram alur proses produksi tersebutlah pengetesan dan
pemantauan atas barang dalam proses produksi (kerja dalam proses) harus dilakukan agar
produk akhir bermutu sesuai dengan rencana. Seandainya variasi mutu pun, tingkat toleransi
dari penyimpan masih dalam batas-batas yang dapat diterima. Artinya, melalui tes-tes pada
berbagai tahapan proses produksi harus dilakukan agar bila terjadi komponen atau barang
yang cacat (cacat) dapat segera diketahui untuk segera ditindak lanjuti. Masing-masing jenis
industri manufaktur yang mempunyai diagram alur proses produksi yang berbeda satu sama
lain karena produk yang harus dihasilkan berbeda. Bahkan untuk produk yang sejenis pun,

Diagram alur proses produksi yang berbeda produk, misalnya diagram alur proses
produksi tekstil sama sekali berbeda dengan diagram alur proses produksi obat-obatan
(farmasi). Akan tetapi, walaupun sama-sama industri manufaktur farmasi (obat-obatan),
diagram alur proses produksinya dapat berbeda, misalnya yang berbentuk tablet, sedangkan
yang lain berbentuk cair.

  Prosedur pengawasan mutu produk

Pengawasan atas mutu suatu barang hasil produksi, seyogyanya termasuk pengetahuan hal-
hal berikut:

 Kerusakan dan Mutu Produk


Seperti telah terjadi bahwa suatu barang (jasa) dibuat melalui suatu proses. Proses
pembuatan tersebut tak terkalahkan dengan bentuk dan mutu barang yang ingin dihasilkan.

 Mencegah atau Menghindarkan Terjadinya Kerusakan Barang (produk)


Kiat utama dari pencegahan kerusakan suatu produk sebenarnya sangat sederhana saja,
kerusakan harus dicegah sebelum terjadi.

 Kendali Mutu Terpadu


Uraian di atas menunjukkan produksi bahwa mencegah kerusakan produk selama proses,
berarti suatu rangkaian kegiatan terpadu dalam pengendalian mutu. Bila ada pengendalian
atau pengendalian atas mutu tentunya harus dimulai sejak perencanaan (perencanaan) mutu
produk yang terkait. Antara tahap perencanaan dan tahap seperti pengorganisasian dan
pelaksanaan harus pengawasan mutu. Hal ini memberi gambaran bahwa manajemen mutu
(manajemen mutu) mencakup berbagai apsek keikutsertaan (partisipasi) dari berbagai pihak
di dalam perusahaan yang menghasilkan suatu produk yang mutunya harus dikendalikan.

  Jenis-jenis pengawasan mutu produk

 Pemantauan Mutu Bahan-Bahan


Apakah bahan baku yang digunakan sesuai dengan mutu yang direncanakan? Hal ini
perlu diamati sejak rencana pembelian bahan, penerimaan bahan di gudang, penyimpanan di
gudang, sampai dengan saat bahan baku tersebut akan digunakan.

 Pemantauan Proses Produksi


Bahan baku yang telah diterima di gudang, selanjutnya akan masuk dalam mesin-mesin
produksi untuk diolah menjadi barang jadi. Dalam hal ini, selain cara kerja peralatan
produksi yang mengolah bahan baku dipantau, juga hasil kera mesin-mesin tersebut
dipantau agar menghasilkan barang sesuai yang direncanakan.

 Pemantauan Produk Jadi


Pemeriksaan atas hasil produksi untuk melihat apakah produk sesuai dengan rencana
ukuran dan mutu atau tidak. Sekaligus untuk mengetes mesin yang mengolah selama proses
produksi. Bila produk atau produk setengah jadi sesuai dengan bentuk, ukuran, dan mutu
yang direncanakan maka produk-produk tersebut dapat digudangkan.

Selanjutnya dipasarkan (didistribusikan). Namun terdapat barang yang cacat maka


barang tersebut harus dibuang atau dibuat ulang dan mesin perlu ditempatkan kembali agar
secara akurat.

 Pemantauan Pengepakan
Bungkus dapat merupakan alat untuk melindungi barang agar tetap dalam kondisi sesuai
dengan mutu.

  Pemecahan masalah mutu dengan statistik

Metode statistik diketahui telah digunakan sejak lama dalam rangka membantu
perusahaan dalam masalah tertentu yang kompleks. Walaupun demikian, metode statistik
sebenarnya mempunyai ketentuan tertentu dalam pelaksanaannya. Suatu hal yang perlu
diketahui adalah bahwa dalam industri ternyata statistik merupakan salah satu alat untuk
pengendalian, termasuk dalam pencegahan kerusakan barang (pencegahan kerusakan).

Alasan digunakan metode statistik dalam pengawasan mutu adalah sebagai berikut:

       Menghitung jumlah kerusakan barang dalam proses produksi.


       Kerusakan atau cacatnya barang, sebenamya merupakan akibat kesalahan penyimpangan
(variasi atau deviasi) dalam proses produksi. Metode statistik dapat memberi gambaran
tentang penyimpangan-penyimpangan tersebut.
Misalnya, produk yang dihasilkan dari suatu proses yang tidak mengalami
penyimpangan (deviasi), tentu saja produk tersebut tidak mengalami kerusakan. Akan tetapi,
mengingat proses produksi merupakan kombinasi mesin-mesin dan orang-orang maka bisa
terjadi kekeliruan sehingga produk yang dihasilkan mengalami penyimpangan
(deviasi). Dalam hal yang terakhir inilah statistik statistik untuk menghentikan
penyimpangan, yang berarti juga mengurangi kerusakan produk akhir.
Secara umum dari metode statistik dapat diperoleh gambaran tentang data sampel yang
dianalisis. Gambar tersebut dapat memberikan visualisasi dengan jelas tentang data tersebut
sehingga dapat diketahui apakah terjadi penyimpangan (kerusakan) atau tidak.
Dari pengendalian mutu, seorang pengawas mutu sangat berperan terutama dalam
menganalisis data, menganalisis, dan menyimpulkannya. Seorang supervisor mutu dapat
memberikan informasi yang cepat dan tepat kepada pihak manajemen tentang hasil produk,
apakah di bawah atau sesuai dengan standar mutu yang direncanakan.
  Alat kendali mutu

Dengan Statistik Quality Control diperoleh alat bantu kendali berupa diagram dan
histogram.

 Diagram Pengendati Mutu (Bagan Pengendalian Mutu)


Dari tiap jenjang dalam DAP, Anda, dapat membuat rencana kerja yang dihasilkan
sesuai dengan rencana yang direncanakan. Pada tahap ini Anda, membuat suatu bagan
kendali (diagram pengendali) yang dapat digunakan untuk memperoleh gambar atau
diagram sebab akibat (DSA) atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Cause and
Effect Diagram (CED).

 Histogram
Dari diagram kontrol (diagram kendali) yang dik: mengumpulkan statistik pada berbagai
tahap atau jenjang kegiatan, Anda, kemudian dapat membuat suatu histogram mutu. Bila
terdapat penyimpangan, Anda akan melihat berapa besar penyimpangannya dan faktor apa
yang menyebabkannya. Selanjutnya, mungkin perlu dibuat suatu tindakan koreksi
atau. perbaikan.

 Peranan Komputer
Secara umum dikemukakan di sini bahwa berbagai kegiatan pengendalian, terutama
pada perusahaan besar, seyogianya menggunakan program komputer sesuai dengan
kebutuhan. Tetapi, patut Anda tahu bahwa komputer hanyalah merupakan alat bantu
analisis. Faktor yang penting dalam pengendalian mutu, adalah manusia.
Job Sheet

Produk Kreatif dan Kewirausahaan

A.    KOMPETENSI DASAR

     KD 3.6 Menganalisis lembar kerja/ gambar kerja untuk pembuatan prototype


produk barang/jasa

B.     INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

     Mendeskripsikan pengertian ha katas kekayaan intelektual

C.     MATERI POKOK

Cara Membuat Prototype Produk

Apa itu Prototipe Produk?

The Merriam-Webster kamus mendefinisikan prototipe sebagai “model asli yang


sesuatu yang berpola”.

Dalam awam berbicara, prototipe adalah kehidupan nyata, 3Versi D ide produk
Anda.

Salinan dicetak 3D dari desain mainan adalah “prototipe”, seperti model kertas
dan lem dari alat baru. Jika ada untuk menunjukkan ide atau belajar
kelayakannya, Anda dapat menyebutnya sebuah prototipe.

Anda dapat mengklasifikasikan prototipe ke dalam empat kategori besar


berdasarkan fungsi dan kompleksitas mereka:

Visual prototipe: Prototipe visual yang dimaksudkan untuk menampilkan ukuran


dan bentuk dari produk akhir. Ia tidak memiliki fungsi tersebut, bahan, atau
massa produk. Suka, itu hanya mewakili dimensi.

Sebuah balok kayu berbentuk dalam bentuk produk akhir adalah “prototipe
visual”, seperti model digital dibuat dalam perangkat lunak 3D rendering.

render Sebuah 3D yang menunjukkan ukuran produk dan bentuk adalah contoh
dari “prototipe visual”
presentasi prototipe: Sebagai nama menyarankan, ini adalah versi presentasi-
siap dari produk. Hal ini fungsional dan memiliki penampilan yang sama seperti
produk. Anda dapat menunjukkan prototipe ini untuk investor, terkemuka di
eropa, dan calon pelanggan untuk memberikan gambaran apa hasil akhir akan
terlihat seperti. Prototipe ini biasanya terbuat dari bahan khusus dan teknik
manufaktur.

prototipe pra-produksi: Ini adalah versi modifikasi dari prototipe presentasi. Ini


memiliki fungsi yang sama tapi dibangun dengan menggunakan bahan-bahan
produksi-siap dan metode. Produsen akan sering melihat prototipe pra-produksi
untuk mengetahui bagaimana untuk memproduksi massal produk.

Cara Membuat Prototype Produk Anda

1. Membuat diagram rinci atau sketsa

Langkah pertama dalam menciptakan prototipe adalah untuk menciptakan


sebuah konsep sketsa rinci atau diagram. Tujuan Anda harus menangkap ide
sebanyak mungkin dengan cara visual yang.

Idealnya, harus memiliki dua sketsa konsep:

Sebuah sketsa desain yang menunjukkan bagaimana produk mungkin muncul


setelah selesai

Sebuah sketsa teknis yang menunjukkan dimensi produk, bahan, dan bekerja.

Kita dapat menggunakan perangkat lunak untuk melakukan hal ini, tapi pena
dan kertas kerja yang lebih baik. Anda bahkan dapat beralih ke pena dan kertas
gambar-gambar ini ketika Anda mengajukan paten. Jangan ragu untuk
bereksperimen dan menjadi kreatif dalam langkah ini. Kau jauh dari manufaktur
pada saat ini; jangan takut untuk mencoba hal-hal baru.

2. Membuat model 3D (optional)

Selanjutnya (optional) Langkah ini untuk mentransfer sketsa konsep Anda ke


perangkat lunak pemodelan 3D. Ini akan membantu Anda (dan setiap pihak
ketiga seperti investor atau mitra) memvisualisasikan produk yang lebih baik.
Anda juga dapat menggunakan model ini untuk membuat salinan cetak 3D
prototipe Anda.

Manfaat lain dari model 3D adalah bahwa Anda dapat menggunakan aplikasi
augmented reality seperti Augment.com  untuk memvisualisasikan itu di dunia
nyata. Ini bekerja sangat baik untuk menunjukkan ukuran, bentuk, dan desain
sebuah ide produk. Hal ini dapat mahal untuk bisnis kecil yang belum
diluncurkan belum, meskipun.
3. Buat “bukti dari konsep”

Bagaimana Anda membangun bukti pertama Anda dari konsep akan tergantung
pada sejumlah hal. Jika Anda memiliki produk sederhana yang Anda sudah
dimodelkan dalam perangkat lunak 3D, Anda hanya bisa mendapatkannya 3D
dicetak untuk menciptakan “bukti dari konsep” Anda.

Namun, jika Anda memiliki produk yang kompleks dengan sejumlah bagian
mekanik atau elektronik, Anda harus berimprovisasi lebih keras.

Ingat bahwa bukti dari konsep tidak harus terlihat baik atau bahkan menyerupai
produk akhir. Ini hanya harus bekerja. Anda bahkan dapat menggunakan produk
rumah tangga biasa untuk membuat model ini tahap awal.

Untuk produk yang lebih kompleks, Anda mungkin harus mencari bantuan dari
seorang tukang atau masinis.

4. Buat prototipe pertama Anda

bukti dari konsep menunjukkan bahwa produk Anda bekerja. Model 3D Anda
menunjukkan apa yang mungkin terlihat seperti.

Langkah Anda selanjutnya adalah untuk menggabungkan pelajaran dari bukti


konsep dan model 3D untuk membuat prototipe pertama Anda.

Ini harus menjadi model yang cukup rinci yang terlihat seperti produk akhir
Anda dan memiliki fungsi yang sama.

Itu tidak selalu mungkin untuk menciptakan detail pertama prototipe ini saja.
Tergantung pada kompleksitas, Anda mungkin ingin mendapatkan bantuan dari
masinis atau desainer prototipe khusus.Karena ini hanya prototipe pertama,
Anda tidak perlu khawatir terlalu banyak tentang jenis bahan yang digunakan
atau bahkan biaya. Tujuan Anda adalah untuk mendapatkan model kerja yang
menyerupai produk akhir Anda.

5. Membuat prototipe produksi-siap

Langkah terakhir sebelum Anda sampai ke manufaktur adalah untuk memangkas


lemak dari prototipe pertama Anda dan mendapatkannya untuk negara produksi-
siap.

Ini pada dasarnya adalah proses biaya dan kelayakan analisis. Anda harus pergi
melalui setiap bagian dari prototipe dan mencari cara untuk memotong biaya
tanpa mengorbankan fungsionalitas.

Pada waktu yang sama, Anda harus melihat cara untuk meningkatkan estetika
produk atau daya tahan.Misalnya, Anda mungkin mengganti bagian plastik yang
sering digunakan dengan logam, dan bagian logam kecil-digunakan dengan
plastik. Ini akan membantu Anda memotong biaya sambil tetap mempertahankan
kualitas.

Ini membantu untuk bekerja dengan produsen dan mencari tahu komponen
betapa berbedanya dalam prototipe mungkin berdampak biaya dan kualitas.
Anda juga harus melihat bahan baku yang berbeda dan melihat mana yang lebih
menyenangkan estetis.

Tujuan Anda harus menemukan keseimbangan antara biaya dan kualitas


tergantung pada target pelanggan Anda. Jika Anda menargetkan pembeli
mewah, misalnya, kualitas akan lebih penting daripada biaya. Untuk pelanggan
anggaran, itu akan menjadi sebaliknya.

Tips untuk Ikuti Ketika Membuat Prototype Produk Anda

Prototyping ide dari awal dapat menjadi kompleks, terutama untuk pembuat
pertama kali. Berikut tips ini akan membuat proses lebih halus:

1. Membuat daftar fitur prioritas

Itu tak terelakkan bahwa produk akhir Anda tidak akan memiliki semua fitur
yang Anda membayangkan di ide asli Anda. Biaya dan bahan kendala berarti
bahwa Anda harus mengurangi beberapa fitur yang mahal.

Oleh karena itu, ketika Anda sedang merancang prototipe pertama Anda,
memisahkan semua fitur dalam tiga kategori:

·         Perlu punya: Ini adalah fitur yang Anda benar-benar perlu untuk produk
untuk bekerja. Misalnya, “Penyimpanan portabel” akan menjadi fitur kebutuhan
untuk dimiliki dalam iPod.

·         Baik untuk memiliki: Ini adalah fitur yang akan membantu produk Anda
menonjol, tetapi tidak penting untuk fungsinya. Misalnya, yang “klik roda”
adalah baik-untuk-memiliki fitur di iPod. Hal itu membuat iPod lebih mudah
untuk digunakan, tetapi itu tidak penting untuk menjalankan nya.

·         Tidak dibutuhkan: Ini adalah fitur yang berlebihan untuk produk dan


tidak menambahkan banyak di jalan banding atau utilitas. Sering, fitur ini
terlalu mahal untuk diterapkan juga. Anda dapat dengan aman membuang fitur
ini di desain Anda.

2. Masuk NDAs dan paten berkas

Anda pasti akan beralih ke desainer prototipe, masinis, 3D modeler, dll. dalam
rangka mengembangkan prototipe Anda.
Jika ide Anda adalah inovatif, segera Anda dapat menemukan seseorang
menjualnya pada AliExpress untuk harga jauh lebih rendah. Bahkan jika mereka
tidak menyalin ide produk, mereka mungkin menyalin teknik desain atau
produksi baru yang dikembangkan.Untuk melindungi diri Anda dari pencurian
kekayaan intelektual, Anda dapat mengambil langkah-langkah berikut:

Mengajukan paten untuk ide produk dan desain.

Meminta semua pihak ketiga untuk menandatangani perjanjian non-disclosure


(NDAs).

3. Menjaga biaya dalam pikiran ketika merancang

Salah satu tantangan terbesar dalam menciptakan prototipe adalah


menyeimbangkan utilitas dan biaya. Anda ingin produk untuk memenuhi fungsi
yang dijanjikan, tetapi Anda juga ingin menjualnya dengan harga yang wajar.
Produk yang luar biasa bahwa pelanggan Anda tidak mampu membayar biaya
pasti akan gagal.

Pada setiap tahap dalam proses desain, tanyakan pada diri sendiri dua
pertanyaan:

Merupakan bagian ini diperlukan?

Jika ya, apa bahan termurah untuk membuatnya tanpa mengorbankan utilitas?

Biaya bahan bervariasi, bahkan di antara bahan dalam kategori yang sama
(seperti ‘plastik’ atau ‘logam’). Ingatlah hal ini ketika Anda sedang merancang
produk Anda.

4. Gunakan teknik manufaktur standar

Alasan lain untuk biaya overruns antara prototipe untuk produk akhir adalah
penggunaan teknik manufaktur kustom.Pada dasarnya, setiap pabrik yang
membangun produk Anda akan menggunakan beberapa proses manufaktur
standar industri (seperti “injeksi”). Jika produk Anda tidak dapat diproduksi
menggunakan mereka, pabrik harus membuat teknik disesuaikan dan melatih
staf untuk menggunakannya.

Hal ini dapat menambah secara substansial terhadap biaya produksi, terutama
jika Anda manufaktur dalam batch kecil.Oleh karena itu, ketika Anda sedang
merancang prototipe Anda, tetap menutup mata pada jenis proses manufaktur
masing-masing bagian akan membutuhkan. Jika fitur membutuhkan teknik
produksi sangat disesuaikan, mempertimbangkan menghapus itu. Seorang
desainer prototipe atau masinis harus dapat membantu Anda mencari tahu ini.

5. Meminjam ide dari pesaing


Membongkar produk pesaing Anda dapat memberikan pemahaman rinci tentang
apa yang bekerja, apa yang tidak ketika membuat suatu produk. Ini bisa menjadi
bantuan besar dalam merancang ide Anda sendiri.

Oleh karena itu, sebelum Anda mulai membuat prototipe Anda, mengambil
melihat dari dekat produk pesaing Anda. Menganalisis bahan mereka, desain,
dan teknik manufaktur.

D.    SOAL OBJEKTIF

1.      The Merriam-Webster kamus mendefinisikan prototipe sebagai….

a.      model asli yang sesuatu yang berpola

b.      model buatan yang berkarakter

c.       model asli yang utuh

d.      model buatan yang utuh

e.       model buatan yang berukir

2.      Prototipe visual yang dimaksudkan untuk menampilkan ukuran dan bentuk


dari produk akhir merupakan pengertian dari

a.       presentasi prototipe

b.      prototipe pra-produksi

c.       Visual prototipe

d.      Visual prototype

e.       Pra produksi visual

3.      Sebagai nama menyarankan, ini adalah versi presentasi-siap dari produk

a.      presentasi prototipe

b.      prototipe pra-produksi

c.       Visual prototipe

d.      Visual prototype

e.       Pra produksi visual

4.      Versi modifikasi dari prototipe presentasi. Ini memiliki fungsi yang sama
tapi dibangun dengan menggunakan bahan-bahan produksi-siap dan metode

a.       presentasi prototipe
b.      prototipe pra-produksi

c.       Visual prototipe

d.      Visual prototype

e.       Pra produksi visual

5.      Pada idealnya ada berapa sketsa dalam langkah membuat diagram rinci


atau sketsa

a.       5

b.      4

c.       3

d.      2

e.       1

6.      Ada berapa langkah dalam membuat prototype produk?

a.       9

b.      8

c.       7

d.      6

e.       5

7.      Alasan lain untuk biaya overruns antara prototipe untuk produk akhir
adalah

a.      penggunaan teknik manufaktur kustom

b.      penggunaan teknik kuctomers

c.       penggunaan teknik produksi

d.      penggunaan teknik prototype

e.       penggunaan teknik memasarkan

8.      Ada berapa tips yang dapat diikuti ketika membuat prototype produk?

a.       3

b.      4

c.       5
d.      6

e.       2

9.      Mengajukan paten untuk ide produk dan desain, Meminta semua pihak
ketiga untuk menandatangani perjanjian non-disclosure (NDAs). Merupakan
langkah _ langkah dari

a.       Meminjam ide dari pesaing

b.      Gunakan teknik manufaktur standar

c.       Bukti dari konsep

d.      Menjaga biaya dari pemikiran saat merancang

e.       Masuk NDAs dan paten berkas

10.   Di bawah ini yang merupakan  tips untuk membuat produk jasa yaitu

        1.Membuat diagram rinci atau sketsa

2. Meminjam ide dari pesaing

3. Membuat prototipe produksi-siap

4. Membuat bukti pada konsep

5. Membuat daftar fitur prioritas

a. 1 &2

b.  2 &3

c.  2 &5

d.  4 & 2

e.  3 & 5

E.     SOAL ESSAY

1.      Apa yang dimaksud dengan visual prototype?

= yaitu Prototipe visual yang dimaksudkan untuk menampilkan ukuran dan


bentuk dari produk akhir. Ia tidak memiliki fungsi tersebut, bahan, atau massa
produk. Suka, itu hanya mewakili dimensi.

2.      Idealnya, harus memiliki dua sketsa konsep. Sebutkan!


= -Sebuah sketsa desain yang menunjukkan bagaimana produk mungkin muncul
setelah selesai

-Sebuah sketsa teknis yang menunjukkan dimensi produk, bahan, dan bekerja.

3.      Sebutkan cara membuat prototype!

o Membuat diagram rinci atau sketsa


o Membuat model 3D (optional)
o Buat “bukti dari konsep”
o  Buat prototipe pertama
o Membuat prototipe produksi-siap
o Maksud dari Perlu punya yaitu

Ini adalah fitur yang Anda benar-benar perlu untuk produk untuk bekerja.
Misalnya, “Penyimpanan portabel” akan menjadi fitur kebutuhan untuk dimiliki
dalam iPod.

5.      Sebutkan 5 tips yang digunakan unruk membuat prototype produk

o Membuat daftar fitur prioritas


o Masuk NDAs dan paten berkas
o Menjaga biaya dalam pikiran ketika merancang
o  Gunakan teknik manufaktur standar
o  Meminjam ide dari pesaing

 
KD 3.7 Menganalisis biaya produksi
prototype produk barang/jasa

B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Menjelaskan Pengertian Biaya Produksi
C. MATERI POKOK
Dalam dunia bisnis, banyak hal yang perlu untuk diperhatikan dan dipertimbangkan. Antara
lain mengenai kemampuan melihat peluang, kemampuan untuk menghadapi resiko,
mengetahui bagaimana cara menghadapi dan menyelesaikan kendala / masalah dalam
bisnis, serta bagaimana cara agar mampu menciptakan inovasi-inovasi baru untuk
menyelesaikan permasalahan konsumen. Untuk memulai usaha, modal awal untuk memulai
usaha memang merupakan hal utama yang harus dipikirkan. Namun selain itu, tentu masih
banyak hal lain yang tidak dapat terlepas dari bagian memiliki usaha.
Tujuan utama memiliki bisnis tentu untuk mendapatkan keuntungan. Namun untuk
mencapainya, tidak harus menggunakan cara yang salah demi memenuhi target keuntungan
perusahaan. Banyak pelaku bisnis yang menerapkan prinsip mengutamakan kualitas produk
maupun pelayanan kepada konsumen dengan baik sehingga mendapatkan profit bisnis yang
diharapkan.Untuk mendapatkan keuntungan, tentu setidaknya jenis usaha tersebut tidak
mengalami kerugian atau paling tidak minimal balik modal.
Sebelum menjalankan bisnis, memang diperlukan business plann yang baik, terutama
strategi dalam menjalankan usaha, serta menghadapi resiko untuk meningkatkan skala
perusahaan menjadi cakupan yang lebih besar (scale up).Untuk mendapatkan keuntungan
bisnis yang diharapkan, pelaku bisnis tentu sudah mengetahui bagaimana cara untuk
mencapainya berdasarkanbusiness plan yang telah dibuat sebelumnya. Salah satu hal yang
perlu dilakukan adalah memperhitungkan mengenai biaya produksi. Tidak sedikit yang
beranggapan bahwa biaya produksi adalah hal yang sepele sehingga menganggap remeh dan
tidak menyertakannya dalam perhitungan untung rugi sebuah usaha. Namun sebaliknya,
biaya produksi sangat penting dalam dunia bisnis. Perlu perhitungan yang tepat dan
kalkulasi yang akurat ditambah dengan perhitungan biaya produksi demi tercapainya
keuntungan bisnis yang diharapkan.
Berikut ini akan dibahas secara mendalam mengenai biaya produksi. Hal-hal apa saja yang
perlu diperhatikan dalam perhitungan biaya produksi, jenis-jenis biaya produksi, cara
melakukan perhitungan biaya produksi, serta ulasan-ulasan lainnya mengenai biaya
produksi yang disertai contoh.
Pengertian Biaya
Biaya adalah pengeluaran ekonomisyang diperlukan untuk perhitunganproses produksi.
Biaya ini didasarkan pada harga pasar yang berlaku dan pada saat proses ini sudah terjadi
maupun belum terjadi. Menurut ilmu ekonomi, biaya terbagi menjadi dua yaitu biaya
eksplisit dan biaya implisit. Biaya eksplisit adalah biaya-biaya yang terlihat secara fisik
seperti uang. Sedangkan biaya implisit adalah biaya-biaya yang tidak terlihat secara
langsung yaitu misalnya penyusutan barang modal.
Pengertian Biaya Produksi
Biaya produksi adalah akumulasi dari semua biaya-biaya yang dibutuhkan dalam proses
produksi dengan tujuan untuk menghasilkan suatu produk atau barang. Biaya-biaya ini
meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya operasional barang / pabrik, dan lain
sebagainya. Biaya produksi ini harus diakumulasi secara cermat untuk kemudian dihitung
dan dibandingkan dengan laba kotor perusahaan. Selisih pendapatan dikurangi dengan biaya
produksi akan menjadi laba bersih perusahaan atau total keuntungan yang diperoleh. Biaya
produksi ini diperlukan untuk mendukung proses pengolahan bahan baku menjadi produk
jadi yang siap dipasarkan kepada konsumen.
Biaya produksi adalah keseluruhanbiaya produksi ekonomi yang dibutuhkan dalam
kegiatan produksi suatu barang. Biaya produksi ini memiliki definisi yang berbeda dengan
biaya operasional. Bedanya dengan biaya operasional adalah biaya operasional merupakan
biaya atau pengeluaran oleh suatu perusahaan untuk mendukung sistem kegiatan yang
dilakukan oleh perusahaan tersebut.
Yang termasuk kedalam biaya operasional adalah seperti biaya perlengkapan
toko, biaya asuransi, biaya tagihan telepon / listrik / air untuk perusahaan, biaya iklan, biaya
pajak, biaya pengiriman, biaya perlengkapan kantor, biaya perawatan alat-alat kantor /
perusahaan atau biaya perawatan mesin, dan lain sebagainya. Dalam memproduksi suatu
barang tentunya diperlukan sebuahproses produksi yang panjang dan terencana dengan baik
demi untuk menciptakan suatu produk yang benar-benar berkualitas.
Biaya Produksi dan Biaya non Produksi
Biaya produksi berbeda dengan biaya non produksi. Perbedaannya adalah biaya non
produksi merupakan biaya yang erat kaitannya dengan fungsi pengembangan, pemasaran /
distribusi, layanan pelanggan, desain maupun administrasi pada umumnya. Menurut ilmu
ekonomi, biaya non produksi dapat dibagi kedalam dua kategori yakni biaya penjualan yang
melingkupi tentang biaya pemasaran / distribusi, dan pelayanan kepada pelanggan. Serta
yang kedua adalah mengenai administrasi yang melingkupi biaya pengembangan,
adminitrasi umum dan pengembangan.
LAKUKAN PERHITUNGAN DAN KONTROL BIAYA PRODUKSI.
Berikut akan diberikan contoh-contoh perhitungan dalam menghitung biaya produksi.
Diantaranya adalah analisa biaya produksi serta laporan biaya produksi.
1. Analisa Biaya Produksi
Untuk menghitung Biaya Tetap Total / Total Fixed Cost (TFC) adalah dengan
cara menambah Biaya Tetap / Fixed Cost (FC) dengan Biaya Variable / Variable
Cost (VC).
Biaya total (TFC) adalah keseluruhan biaya yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan untuk membeli semua keperluan baik barang dan jasa yang akan
digunakan dalam proses produksidemi menghasilkan / produksi suatu barang.
Total fixed cost dihitung untuk memperoleh faktor produksi yang tidak dapat
berubah jumlahnya.
2. Biaya Variabel Total / Total Variable Cost (TVC) adalah keseluruhan biaya
yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi variabel.
3. Cara menghitung Biaya Tetap Rata-rata / Average Fixed Cost (AFC) adalah
dengan cara biaya total dibagi dengan jumlah produksi.
4. Cara menghitung Variabel Rata-Rata / Average Variable Cost (AVC) adalah
dengan cara membagi Biaya Variabel Total (TVC) dengan jumlah produksi.
5. Cara menghitung Biaya Total Rata-Rata / Average Total Cost (AC) adalah
dengan cara Biaya Total dibagi dengan jumlah produksi.
6. Biaya Marginal / Marginal Cost (MC) diperoleh melalui hasil penambahan
Biaya Produksi yang digunakan untuk menambah produksi satu unit barang /
produk.
7. Buat Laporan Biaya Produksi
Laporan biaya produksi disebut pula sebagai laporan harga pokok produksi.
Perhitungan laporan biaya produksi ini mengutamakan perhitungan 3 hal yaitu :
8. Data produksi. Dimana harus dibuat pelaporan mengenai rincian jumlah produk
yang melalui proses pembuatan, jumlah produk yang telah selesai diproduksi,
serta keseluruhan jumlah produk yang dihasilkan dari awal sampai akhir dalam
satu periode.
9. Biaya yang dibebankan. Dimana harus dibuat pelaporan mengenai rincian harga
satuan per produk / per barang yang didalamnya telah meliputi biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja, dan overhead pabrik.
10. Perhitungan harga pokok. Dimana harus dibuat pelaporan mengenai rincian
harga pokok ketika produk telah selesai diproduksi, dan memasuki departemen
produksi, hingga memasuki gudang penempatan produk yang telah selesai
diproduksi.

D. SOAL OBJEKTIF

11. Dalam dunia bisnis, banyak hal yang perlu untuk diperhatikan dan
dipertimbangkan. Yaitu.. (kecuali)
a. kemampuan melihat peluang
b. kemampuan untuk menghadapi resiko
c. mengetahui bagaimana cara menghadapi
d. menyelesaikan kendala / masalah dalam bisnis
e. Kemampuan untuk memperbesar resiko
12. Pengeluaran ekonomis yang diperlukan untuk perhitungan proses produksi
merupakan pengertian dari
a. Biaya
b. Biaya Produksi
c. Keuntungan
d. Kerugian
e. Keberuntungan
13. Menurut ilmu ekonomi, biaya terbagi menjadi berapa macam?
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
14. Biaya produksi adalah
a. Pengeluaran ekonomis yang diperlukan untuk perhitungan proses produksi
b. biaya atau pengeluaran oleh suatu perusahaan untuk mendukung sistem
kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.
c. akumulasi dari semua biaya-biaya yang dibutuhkan dalam proses produksi
dengan tujuan untuk menghasilkan suatu produk atau barang
d. biaya-biaya yang terlihat secara fisik seperti uang.
e. biaya-biaya yang tidak terlihat secara langsung yaitu misalnya penyusutan
barang modal.
15. Biaya produksi diperlukan untuk
a. Melengkapi produksi
b. Membantu kelengkapan
c. Membantu kelancaran produksi
d. mendukung proses pengolahan bahan baku menjadi produk jadi yang siap
dipasarkan kepada konsumen.
e. Mendukung para konsumen
16. Menurut ilmu ekonomi, biaya non produksi dapat dibagi kedalam berapa
kategori
a. 5
b. 4
c. 3
d. 2
e. 1
17. Keseluruhan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk membeli
semua keperluan baik barang dan jasa yang akan digunakan dalam proses
produksidemi menghasilkan / produksi suatu barang. Merupakan pengertian dari
a. Biaya
b. Biaya produksi
c. Biaya non produksi
d. Biaya keseluruhan
e. Biaya total/TFC
18. Dengan cara membagi Biaya Variabel Total (TVC) dengan jumlah produksi.
Merupakan cara menghitung
a. Cara menghitung Variabel Rata-Rata / Average Variable Cost (AVC)
b. Cara menghitung Biaya Tetap Rata-rata / Average Fixed Cost (AFC)
c. Cara menghitung Biaya Total Rata-Rata / Average Total Cost (AC)
d. Biaya Marginal / Marginal Cost (MC)
e. Biaya Variabel Total / Total Variable Cost (TVC)
19. Perhitungan laporan biaya produksi ini mengutamakan berapa perhitungan?
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
20. Dengan cara Biaya Total dibagi dengan jumlah produksi. Merupakan
pengertian dari
a. Cara menghitung Variabel Rata-Rata / Average Variable Cost (AVC)
b. Cara menghitung Biaya Tetap Rata-rata / Average Fixed Cost (AFC)
c. Cara menghitung Biaya Total Rata-Rata / Average Total Cost (AC)
d. Biaya Marginal / Marginal Cost (MC)
e. Biaya Variabel Total / Total Variable Cost (TVC)

E. SOAL ESSAY
1. Apa perbedaan antara biaya produksi dan biaya operasional?
Biaya produksi adalah keseluruhanbiaya produksi ekonomi yang dibutuhkan
dalam kegiatan produksi suatu barang.
Biaya operasional adalah biaya operasional merupakan biaya atau pengeluaran
oleh suatu perusahaan untuk mendukung sistem kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan tersebut.
2. Menurut ilmu ekonomi, biaya terbagi menjadi dua yaitu biaya eksplisit dan
biaya implisit.Jelaskan!
Biaya eksplisit adalah biaya-biaya yang terlihat secara fisik seperti uang.
Sedangkan biaya implisit adalah biaya-biaya yang tidak terlihat secara langsung
yaitu misalnya penyusutan barang modal.
3. Apa yang dimaksud dengan Biaya total (TFC) ?
keseluruhan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk membeli semua
keperluan baik barang dan jasa yang akan digunakan dalam proses produksidemi
menghasilkan / produksi suatu barang
4. Biaya Marginal / Marginal Cost (MC) diperoleh melalui hasil?
Biaya Marginal / Marginal Cost (MC) diperoleh melalui hasil penambahan Biaya
Produksi yang digunakan untuk menambah produksi satu unit barang / produk.
5. Perhitungan laporan biaya produksi ini mengutamakan perhitungan 3 hal yaitu?
SE=ebut dan jelaskan!
a. Data produksi. Dimana harus dibuat pelaporan mengenai rincian jumlah produk
yang melalui proses pembuatan, jumlah produk yang telah selesai diproduksi,
serta keseluruhan jumlah produk yang dihasilkan dari awal sampai akhir dalam
satu periode.
b. Biaya yang dibebankan. Dimana harus dibuat pelaporan mengenai rincian harga
satuan per produk / per barang yang didalamnya telah meliputi biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja, dan overhead pabrik.
c. Perhitungan harga pokok. Dimana harus dibuat pelaporan mengenai rincian
harga pokok ketika produk telah selesai diproduksi, dan memasuki departemen
produksi, hingga memasuki gudang penempatan produk yang telah selesai
diproduksi.

Anda mungkin juga menyukai