Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TUTORIAL 1

NAMA : Muhammad Riski Alfiansyah

NIM : 858047096

KODE/MATKUL : PDGK4401/ Materi dan Pembelajaran PKn Di SD

PROGRAM STUDI : PGSD S1

1. Bila ditampilkan dalam wujud program Pendidikan, paradigma baru menuntut empat
syarat pokok. Jelaskan ke empat syarat yang dimaksud !
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan paradigma baru Pendidikan
kewaerganegaraan ?
3. Meskipun wilayah Indonesia tersebar diantara pulau-pulau, tidak menjadikan
penduduknya bercerai berai. Hal ini disebabkan karena bangsa Indonesia telah
memiliki ikatan sejarah maupun juridis formal. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
ikatan sejarah dan yuridis formal yang dimaksud ?
4. Pendidkan Kewarganegaraan (PKn) dalam konteks kurikulum persekolahan
mempunyai kedudukan yang amat penting dan strategis. Mengapa demikian
jelaskan !
5. Model pembelajaran bermain peran sangat penting dan strategis dipakai dalam
proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Mengapa demikian
Jelaskan !

JAWABAN
1. Jadi di paradigma baru dalam program Pendidikan menuntut empat syarat pokok
yaitu:
a. Keterlibatan Aktif: Paradigma ini menekankan keterlibatan aktif siswa dalam
proses pembelajaran. Siswa tidak hanya menjadi penerima informasi, tetapi juga
menjadi pembuat pengetahuan. Mereka terlibat dalam eksplorasi, diskusi, dan
pemecahan masalah.
b. Pembelajaran Kontekstual: Paradigma baru menekankan pembelajaran yang
relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Materi pembelajaran disajikan dalam
konteks yang dapat dihubungkan dengan pengalaman mereka.
c. Kolaborasi: Kerjasama dan interaksi antar siswa menjadi penting dalam
pendekatan ini. Siswa diajarkan untuk bekerja sama, berdiskusi, dan berbagi ide,
sehingga mempromosikan pembelajaran sosial dan keterampilan interpersonal.
d. Evaluasi Berbasis Kompetensi: Evaluasi tidak hanya berfokus pada penilaian
berdasarkan tes atau ujian, tetapi juga melibatkan penilaian berdasarkan
kemampuan dan keterampilan yang dimiliki siswa. Tujuannya adalah untuk
mengukur pemahaman dan penerapan konsep, bukan sekadar hafalan.

2. Jadi yang dimaksud dengan paradigma baru Pendidikan Kewarganegaraan ialah


pendekatan pendidikan yang lebih menekankan pada pembentukan warga negara
yang aktif, kritis, dan berperan dalam masyarakat. Pendekatan ini mengajarkan
siswa untuk memahami prinsip-prinsip demokrasi, hak asasi manusia, pluralisme,
toleransi, dan tanggung jawab sosial. Tujuan utamanya adalah menciptakan warga
negara yang berpartisipasi aktif dalam kehidupan politik, sosial, dan ekonomi negara
mereka.

3. Jadi yang dimaksud dengan ikatan sejarah dan yuridis formal yaitu dalam konteks
ikatan sejarah Indonesia merujuk pada sejarah bersama dan perjuangan bersama
dalam mencapai kemerdekaan dari penjajah. Ini mencakup peristiwa-peristiwa
seperti pergerakan nasional, Proklamasi Kemerdekaan, dan perjuangan bangsa
Indonesia dalam mempertahankan kedaulatan negara. Ikatan yuridis formal
mengacu pada hukum dan peraturan yang mengatur persatuan dan kesatuan negara
Indonesia, termasuk konstitusi, hukum nasional, dan perjanjian internasional yang
mengakui kedaulatan Indonesia.

4. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) memiliki kedudukan penting dan strategis


dalam kurikulum persekolahan dikarenakan:
=> Mempersiapkan Warga Negara: PKn membantu mempersiapkan siswa untuk
menjadi warga negara yang sadar akan hak dan kewajiban mereka dalam
masyarakat dan negara. Mereka belajar tentang prinsip-prinsip demokrasi, hak asasi
manusia, dan tugas kewarganegaraan.
=> Membangun Kesadaran Politik: PKn membantu siswa memahami dan
berpartisipasi dalam proses politik dan pemilihan umum. Ini penting untuk
membangun masyarakat yang demokratis dan partisipatif.
=> Memupuk Toleransi dan Kepedulian Sosial: PKn mengajarkan nilai-nilai seperti
toleransi, keragaman, dan solidaritas sosial. Ini membantu membangun masyarakat
yang harmonis dan inklusif.
=> Meningkatkan Kesadaran Hukum: PKn juga mencakup pemahaman hukum dan
aturan yang mengatur masyarakat dan negara. Hal ini penting untuk memastikan
bahwa warga negara mematuhi hukum dan berkontribusi pada ketertiban sosial.

5. Karena di dalam model pembelajaran bermain peran itu mencakup:


=> Simulasi Situasi Nyata: Bermain peran memungkinkan siswa untuk merasakan
dan memahami situasi sosial dan politik dalam lingkungan yang terkendali. Mereka
dapat merasakan implikasi keputusan politik atau tindakan sosial dalam suatu
konteks.
=> Keterlibatan Aktif: Siswa terlibat secara aktif dalam bermain peran, sehingga
mereka belajar dengan cara yang lebih menarik dan interaktif. Hal ini dapat
meningkatkan pemahaman mereka tentang konsep-konsep kewarganegaraan.
=> Pengembangan Keterampilan Sosial: Bermain peran juga membantu siswa
mengembangkan keterampilan komunikasi, kerjasama, dan negosiasi, yang sangat
penting dalam kehidupan bermasyarakat dan berpolitik.
=> Konteks Praktis: Model pembelajaran bermain peran membantu siswa
mengaitkan konsep-konsep teoritis dengan situasi praktis, memudahkan mereka
untuk melihat relevansi PKn dalam kehidupan sehari-hari dan masyarakat.

Itulah mengapa dalam model pembelajaran bermain peran sangat penting dan
strategis dipakai dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).

Anda mungkin juga menyukai