Anda di halaman 1dari 2

TUGAS TUTORIAL 1

UPBJJ-UT : Purwokerto

Program Studi : S1 PGSD

Nama MHS : IDRIS NUROKHIM

NIM : 857564144

JAWABAN

1. Paradigma baru dalam program pendidikan mewakili beberapa persyaratan dasar yang harus dipenuhi
untuk mencapai hasil pendidikan yang lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan zaman.
Empat syarat utama yang dipenuhi oleh paradigma pendidikan baru adalah:
A. Relevansi dan Kontekstualitas:
– Pendidikan harus relevan dengan kebutuhan sosial, ekonomi dan budaya serta konteks sosial.
Isi dan metode pengajaran harus merespon perkembangan dan tuntutan zaman.
- Guru harus mampu menghubungkan pembelajaran dengan situasi dunia nyata dan memahami
bagaimana konsep yang diajarkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
B. Pembelajaran Aktif dan Kolaboratif:
– Paradigma baru berfokus pada pembelajaran aktif, dimana siswa tidak hanya sebagai penerima
informasi tetapi juga partisipan aktif dalam proses pembelajaran.
Siswa ditantang untuk berpikir kritis, bertanya, dan mencari solusi.
- Kerja sama antar siswa juga sangat penting.
Pembelajaran kolaboratif mengajarkan keterampilan sosial seperti kerja tim, komunikasi, dan
resolusi konflik.
C . Pemanfaatan Teknologi :
- Teknologi sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari dan dunia
kerja.
Oleh karena itu, paradigma pendidikan baru mengharuskan pemanfaatan teknologi dalam proses
pembelajaran.
– Guru dan siswa harus mampu menggunakan alat teknologi modern untuk mengakses informasi,
berkomunikasi, dan belajar online.
D. Penilaian Berbasis Kompetensi:
– Penilaian harus fokus pada pengukuran kemampuan siswa dan bukan sekadar menghafal
informasi.
Siswa harus mendemonstrasikan pemahaman dan penerapan konsep dalam situasi dunia nyata.
- Metode penilaian yang digunakan dapat mencakup proyek, portofolio, ujian tiruan, dan tugas
yang mencerminkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dan bertindak mandiri.

2. .\Paradigma baru PKn merupakan cara berpikir baru tentang PKn, dan bertujuan untuk meningkatkan
kualitas, pemikiran, dan kepekaan peserta didik, untuk mengetahui, mengevaluasi, mengupayakan, dan
mewujudkan nilai-nilai kehidupan, khususnya nilai-nilai kehidupan.Nilai-nilai Pancasila.

3. Secara umum kewarganegaraan dapat diartikan sebagai hubungan antara seorang warga negara dengan
negaranya.Hubungan tersebut dapat berupa pemberian status, identitas, partisipasi, hak dan tanggung
jawab, atau hubungan lainnya yang didasarkan pada timbal balik.
Secara lebih spesifik, makna kewarganegaraan dapat dibedakan menjadi dua bagian, yakni makna
hukum dan makna sosiologis.Hukum mengacu pada hubungan hukum yang terjalin antara masyarakat
dan negara.Sosiologi, di sisi lain, mengacu pada ikatan emosional.
Pengertian Ikatan sejarah adalah perjanjian/fakta tentang terjadinya peristiwa masa lalu yang berkaitan
dengan sumpah,
Sedangkan Yuridis formal adalah nama lain dari hukum tertulis yang dibuat dan disetujui oleh
pemerintah. Istilah “legal formal” sendiri sering digunakan dalam banyak penulisan akademis, seperti
ketika menulis disertasi atau disertasi.

4. Pendidikan kewarganegaraan (PKn) menempati posisi yang sangat penting dan strategis dalam proses
pengembangan warga negara Indonesia dalam konteks kurikulum sekolah .
Sebab, salah satu tugas dan peran pendidikan kewarganegaraan adalah menunjukkan komitmen dalam
melaksanakan proses pembentukan karakter bangsa.
Pendidikan kewarganegaraan bertujuan untuk mendidik individu yang beraneka ragam agama, sosial
budaya, bahasa, umur dan suku agar menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, berkualitas dan
bermartabat sebagaimana termaktub dalam Pancasila UUD 1945.

5. Proses belajar mengajar dikatakan berhasil apabila guru dapat menyampaikan isi dan menciptakan
kondisi belajar mengajar yang kondusif sehingga proses belajar mengajar aktif dan efektif serta tujuan
pembelajaran tercapai.
Proses pembelajaran dengan metode role play bertujuan agar siswa dapat merasakan karakter yang
diinginkan.Keberhasilan siswa dalam merasakan peran akan menentukan apakah proses pemahamannya
mencakup teknik bermain peran untuk mendramatisir permasalahan sosial dan psikologis. Role-playing
adalah jenis permainan edukatif yang dirancang untuk menjelaskan perasaan, sikap, perilaku, dan nilai-
nilai dengan tujuan memahami perasaan, sudut pandang, dan cara berpikir orang lain.

Anda mungkin juga menyukai