Anda di halaman 1dari 4

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Mohon izin menjawab pertanyaan yang akan didiskusikan.

1. Pengertian Estimasi Parameter

Estimasi adalah suatu Langkah untuk melakukan pendugaan terhadap parameter populasi
yang belum diketahui, dengan memakai data statistik yang ada di tingkat sampel. Dalam
melakukan estimasi memakai beberapa estimator. Estimator adalah statistic yang digunakanuntuk
melakukan estimasi parameter populasi.

Estimasi adalah keseluruhan proses yang menggunakan sebuah estimator untuk


menghasilkan sebuah estimasi dari suatu parameter. Data yang digunakan untuk melakukan
estimasi parameter populasi adalah statistik sampel sebagai estimator (Harinaldi, 2005).
Estimasi parameter adalah estimasi yang digunakan untuk menduga suatu populasi
dari sampel. Estimasi digolongkan menjadi dua yaitu estimasi titik (point estimation) dan estimasi
interval(interval estimation).
A. Estimasi Titik (Point estimation)
Sebuah nilai tunggal yang digunakan untuk mengestimasi sebuah parameter disebut titik
estimator, sedangkan proses untuk mengestimasi titik tersebut disebut estimasi titik. (Harinaldi,
2005). Estimasi titik adalah suatu nilai tunggal yang dihitung berdasar pengukuran sampel yang
akan dipakai untuk menduga nilai tunggal yang ada di tingkat populasi, yang belum kita ketahui.
Estimasi terhadap titik proporsi populasinya tidak kita ketahui.
B. Estimasi Interval (interval estimation)
Sebuah estimasi interval dari sebuah parameter adalah suatu sebaran nilai-nilai
yang digunakan untuk mengestimasi . Proses mengestimasi dengan suatu sebaran nilai-nilai
ini disebut estimasi interval. (Harinaldi, 2005). Estimasi interval adalah suatu estimasi terhadap
parameter populasi dengan memakai range (interval nilai).
Konsep yang mendasari estimasi interval ini adalah sampel-sampel yang diambil dari
suatu populasi yang akan berdistribusi disekitar , dengan deviasi standar sifat dari
distribusi sampelnya atau disebut standarterror. (Subaris, 2005)
Misalnya merupakan estimator untuk parameter , sedangkan A dan B adalah nilai-
nilai estimator tersebut berdasarkan suatu sampel tertentu, maka koefisien kepercayaannya
dinyatakan dengan:

untuk

Keterangan :
Interval interval kepercayaan (Confidence level)
A dan B = batas-batas kepercayaan.
Harga probabilitas atau disebut juga sebagai koefisien konfidensi
Jadi diartikan bahwa kita merasa percaya (yakin)
bahwa terletak di antara A dan B. Di dalam estimasi interval terdiri dari estimasi mean, estimasi
proporsi, dan estimasi varian (Walpole, 1993).

 Contoh Estimasi Parameter


Seorang peneliti ingin meneliti tingkat kesejahteraan buruh yang ada di kompleks buruh Coca
cola. Tercatat ada 1554 buruh yang ada di kompleks tersebut. Untuk itu, peneliti tersebut
mengambil sampel sebanyak 250 buruh dan dari hasil penelitian diketahui bahwa rata-rata
pendapatan responden per bulan sebesar Rp600.000,00. Berdasarkan data di tingkat sampel
tersebut itu, peneliti bertanya lebih jauh lagi, apakah memang di tingkat populasi (dari 1554
buruh tersebut) memang memiliki pendapatan sebesar Rp600.000,00? Untuk menjawab
pertanyaan tersebut maka peneliti tersebut akan melakukan estimasi terhadap rata-rata
penghasilan buruh di tingkat populasi dengan memakai data rata-rata penghasilan buruh di
tingkat sampel.

2. Pengertian Uji Statistik Hipotesis


Hipotesis adalah jawaban teoretis atas permasalahan yang dihadapi peneliti. Setelah membuat
hipotesis, melakukan pengumpulan data empiris dan setelah data empiris terkumpul maka kita
akan membuat suatu keputusan dengan kemungkinan mempertahankan hipotesis atau merevisi
hipotesis. Cara yang dilakukan untuk mengambil keputusan didasarkan pada uji statistik.

Pengujian hipotesis atau hipotesis statistik adalah pernyataan atau dugaan mengenai satu
atau lebih populasi. Benar atau salahnya hipotesis tidak bisa diketahui dengan pasti kekcuali bila
memeriksa seluruh populasi. Oleh karena itu, diambil contoh atau sampel dari populasi dan
menggunakan informasi yang dikandung sampel itu untuk memutuskan apakah hipotesis tersebut
kemungkinan besar benar atau salah (Walpole, Pengantar Statistika Edisi ke-3, 1995).
Dalam melakukan pengujian hipotesis, ada beberapa langkah yang harus dilakukan, yaitu:
a. Merumuskan hipotesis null dan hipotesis alternatif
b. Memilih uji statistik yang sesuai
c. Menetukan taraf signifikan (alpha)
d. Melakukan perhitungan
e. Mengambil keputusan atau kesimpulan
Penetuan besar kecilnya alpha yang akankita berikan, terkait erat dengan kesalahn-kesalahan
yang mungkin terjadi pada saat pengambilan keputusan. Ada dua kemungkinan kesalahan yang bisa
terjadi, yaitu menolak Ho, padahal Ho itu benar (disebut galat I), dan kesalahan kedua adalah kita
menerima Ho, apdahal Ho itu salah(disebut galat II).
 Hipotesis Nol (Null Hypothesis) H0

Meskipun kita bisa mengekspresikan H0 dengan simbol ≤ atau ≥, kita selalu melakukan uji
dengan mengasumsikan bahwa simbol = berlaku. Kita harus melakukan pengujian dengan
menggunakan nilai spesifik-pasti untuk parameter dimaksud sehingga kita bisa bekerja dengan
suatu distribusi yang spesifik pula (Sugiharto, 2009).
 Hipotesis Alternatif/Penelitian (Alternative/Research Hypothesis) H1

Pernyataan tentang nilai paramater suatu populasi yang harus benar jika hipotesis nol H 0
ternyata salah. Pernyataan harus ditulis dengan menggunakan satu dari ketiga simbol berikut: <
(lebih kecil); > (lebih besar); atau = (sama dengan). Pemakaian simbol pertama (<) dan kedua (>),
hipotesis alternatif dikategorikan sebagai bersisi-satu (one-sided) atau berekor-satu (one-tailed).
Sedangkan untuk pemakaian simbol terakhir (=), hipotesis alternatif dikategorikan sebagai
bersisidua (two-sided) atau berekor-dua (two-tailed). (Sugiharto, 2009).
Dalam melakukan pengujian hipotesis, ada beberapa bentuk, yaitu uji hipotesis untuk rata –
rata dan uji hipotesis untuk proporsi. Baik uji hipotesis rata-rata maupun proporsi, dikenal adanya uji
satu sisi dan uji dua sisi. Uji satu sisi digunakan bila ingin membuktikan apakah data yang sebenarnya
kurang dari atau lebih dari data di populasi, sedangkan uji dua sisi digunakan apabila ingin
membuktikan apakah data sebenarnya tidak sama dengan data di populasi.
 Contoh Uji Statistik Hipotesis
seorang peneliti yang sedang melakukan penelitian di suatu desa menanyakan mengenai rata-
rata usia responden. di mana ternyata rata-rata usia responden adalah 32. Sebelum peneliti
tersebut melakukan penelitian maka ia mengumpulkan data sekunder di kelurahan. Dari data
sekunder tersebut, peneliti menemukan bahwa rata-rata usia penduduk yang masuk dalam
karakteristik sampel adalah 30. Nah tentunya timbul pertanyaan dalam diri peneliti, mengapa
terdapat perbedaan data, antara data yang ada di tingkat sampel (32), dengan data yang ada di
tingkat populasi (30)? Untuk menjawab keingintahuan tersebut maka si peneliti akan melakukan
suatu pengujian. yang kita kenal dengan pengujian hipotesis

3. Manfaat Estimasi Parameter dan Uji Statistik Hipotesis


 Manfaat Estimasi Parameter
Estimasi Parameter memiliki manfaat diantaranya,
a. Mengestimasi / menduga/ memperkirakan nilai karakteristik dari populasi atau
parameter populasi berdasarkan nilai karakteristik sampel atau statistik sampel.
b. Menentukan model peluang yang tepat dari sekumpulan data. Data yang digunakan
untuk melakukan estimasi parameter ini merupakan suatu sampel yang akan
digunakan untuk menentukan estimasi terbaik berdasarkan nilai dari evaluasi
metode penduga terbaik .
 Manfaat Uji Statistik Hipotesis
a. Memberikan Batasan serta memperkecil jangkauan penelitian dna kerja penelitian
b. Sebagai panduan dalam pengujian serta penyeseuaian dengan fakta dan antarfakta
c. Mensiagakan peneliti kepada kondisi fakta dan kaitan antarfakta, yang kadangkala hilang
begitu saja dari perhatian peneliti
d. Alat yang sederhana untuk memfokuskan fakta yang bercerai – cerai kedalam suatu
kesatuan penting dan menyeluruh

4. Persamaan dan Perbedaan antara Estimasi Parameter dan Uji Statistik Hipotesis
 Persamaan antara Estimasi Parameter dan Uji Statistik Hipotesis
Berdasarkan penjelasan mengenai persamaan antara Estimasi Parameter dan Uji
Statistik Hipotesis yang saya baca di buku BMP Pengantar statistika sosial bahwa baik
estimasi maupun uji hipotesis adalah sama – sama pendugaan terhadap parameter populasi.
Estimasi parameter dan uji statistik hipotesis keduanya adalah metode statistik yang
digunakan untuk membuat kesimpulan tentang populasi berdasarkan sampel data yang
diambil dari populasi tersebut. Estimasi parameter digunakan untuk memperkirakan nilai
yang sebenarnya dari suatu parameter populasi berdasarkan data sampel yang diambil dari
populasi. Dalam estimasi parameter, kita menggunakan statistik sampel untuk mengestimasi
parameter populasi. Sementara itu, uji statistik hipotesis digunakan untuk menguji suatu
hipotesis tentang populasi berdasarkan data sampel yang diambil dari populasi tersebut.
Dalam uji statistik hipotesis, kita menggunakan nilai statistik sampel untuk menentukan
apakah hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Dalam kedua metode ini,
pengambilan sampel yang tepat dan representatif sangat penting. Selain itu, keduanya juga
bergantung pada ukuran sampel yang digunakan, tingkat kepercayaan yang dipilih, dan
penggunaan teknik statistik yang tepat. Kedua metode ini juga memiliki tujuan yang sama,
yaitu memberikan informasi yang dapat dipercaya tentang populasi berdasarkan sampel
data yang diambil dari populasi tersebut.
 Perbedaan antara Estimasi Parameter dan Uji Statistik Hipotesis
ada perbedaan yang mendasar antara estimasi dan uji hipotesis. Apabila dalam estimasi,
kita menduga kenyataan yang ada di tingkat populasi dengan memakai data di sampel maka
uji hipotesis lebih ditujukan untuk membuat suatu pertimbangan tentang perbedaan antara
nilai statistik di sampel dengan nilai parameter populasi. Dengan adanya perbedaan nilai
tersebut maka dalam pengujian hipotesis, kita akan diperkenalkan dengan suatu hipotesis,
yang disebut sebagai hipotesis nul (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha).
estimasi adalah suatu langkah untuk melakukan pendugaan terhadap parameter
populasi yang belum diketahui, dengan memakai data statistik yang ada di tingkat sampel. Uji
hipotesis adalah suatu langkah pendugaan terhadap nilai parameter yang sudah diketahui,
dengan membandingkan pada data statistik yang ada di tingkat sampel.

Demikian jawaban diskusi dari saya. Apabila ada kesalahan dalam penyampaian diskusi ini, saya
mohon untuk di koreksi sebagai bahan evaluasi. Terima kasih

Sumber referensi :
Prasetyo, Bambang. 2018. Pengantar Statistik Sosial (ISIP4215). Tanggerang Selatan: Universitas
Terbuka

Arisandi, riswan dkk. 2014. ESTIMASI PARAMETER DAN PENGUJIAN HIPOTESISMODEL REGRESI
BURRTIGA PARAMETER TIPE XII. Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Jember, 19
November 2014. Hal 153

eprints.mercubuana-yogya.ac.id . 2017. Dasar – dasar statistic penelitian.


http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/id/eprint/6667/1/Buku-Ajar_Dasar-Dasar-Statistik-
Penelitian.pdf diakses pada 10 mei 2023

Anda mungkin juga menyukai