Anda di halaman 1dari 10

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2023/2024 GANJIL (2023.2)

Nama Mahasiswa : ARUNG DWI JATRADINANSYAH

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 043427795

Tanggal Lahir : 25 DESEMBER 1997

Kode/Nama Mata Kuliah : AKUNTANSI MANAJEMEN EKMA4314

Kode/Nama Program Studi : 54/MANAJEMEN

Kode/Nama UPBJJ : 12/MEDAN


Hari/Tanggal UAS THE : 11 DESEMBER 2023

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

SURAT PERNYATAAN MAHASISWA


KEJUJURAN AKADEMIK

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : ARUNG DWI JATRADINANSYAH


NIM : 043427795
Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4314/AKUNTANSI MANAJEMEN
Fakultas : EKONOMI
Program Studi : MANAJEMEN
UPBJJ-UT : MEDAN

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam
pengerjaan soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya
sebagai pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan
tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui
media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan
akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
MEDAN, 11 DESEMBER 2023
Yang Membuat Pernyataan

ARUNG DWI JATRADINANSYAH


BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. Metode high-low point adalah teknik yang digunakan untuk memisahkan biaya campuran
menjadi komponen variabel dan tetapnya. Teknik ini membutuhkan dua titik data dari data historis
yang merupakan periode dengan aktivitas tertinggi dan terendah.

1. 1. Untuk mengestimasi biaya pemeliharaan per jam mesin dengan menggunakan metode high-
low point, kita perlu menghitung biaya variabel per unit dengan rumus berikut:

Biaya Variabel per Unit= Perbedaan Total BiayaPerbedaan Total Output

Titik tertinggi adalah November dengan 6600 jam mesin dan biaya pemeliharaan Rp3.800.000, dan
titik terendah adalah Januari dengan 2250 jam mesin dan biaya pemeliharaan Rp2.000.000. Maka,
perbedaan total biaya adalah Rp1.800.000 dan perbedaan total output adalah 4350 jam mesin. Jadi,
biaya variabel per unit adalah:

Biaya Variabel per Unit= Rp1.800.0004350 =Rp. 413,79

Jadi, biaya pemeliharaan per jam mesin adalah Rp413,79.

1. 2. Untuk mengestimasi biaya pemeliharaan per bulan dengan menggunakan metode high-low,
kita perlu menghitung biaya tetap dengan rumus berikut:

Biaya Tetap=Total Biaya−(Biaya Variabel per Unit×Total Output)

Kita dapat menggunakan salah satu titik data yang kita miliki untuk menghitung biaya tetap.
Misalnya, kita gunakan titik tertinggi, yaitu November. Maka, biaya tetap adalah:

Biaya Tetap=Rp3.800.000−(Rp413,79×6600)=Rp−327.894

Jadi, biaya tetap adalah Rp-327.894. Ini berarti bahwa biaya pemeliharaan memiliki hubungan
negatif dengan jam mesin, yaitu semakin banyak jam mesin, semakin rendah biaya pemeliharaan.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. 3. Untuk membuat fungsi kos biaya pemeliharaan bulanan dengan menggunakan metode high-
low, kita dapat menggunakan persamaan berikut:

Total Biaya=Biaya Tetap+(Biaya Variabel per Unit×Total Output)

Dengan menggunakan nilai biaya tetap dan biaya variabel per unit yang telah kita hitung
sebelumnya, kita dapat menulis fungsi kos sebagai berikut:

Total Biaya=Rp−327.894+(Rp413,79×Jam Mesin)

Jadi, fungsi kos biaya pemeliharaan bulanan adalah:

Total Biaya=Rp−327.894+(Rp413,79×Jam Mesin)

1. 4. Untuk mengestimasi berapa jumlah biaya pemeliharaan jika jumlah jam mesin adalah 4000
jam mesin, kita dapat menggunakan fungsi kos yang telah kita buat sebelumnya dan mengganti jam
mesin dengan 4000. Maka, kita dapat menghitung total biaya sebagai berikut:

Total Biaya=Rp−327.894+(Rp413,79×4000)=Rp1.327.306

Jadi, jumlah biaya pemeliharaan jika jumlah jam mesin adalah 4000 jam mesin adalah Rp1.327.306.

2. Kos bernilai tambah adalah kos yang timbul dari melakukan aktivitas yang diperlukan untuk
menjalankan operasi bisnis, sehingga dapat memuaskan pelanggan dan meningkatkan laba. Kos
tidak bernilai tambah adalah kos yang timbul dari melakukan aktivitas yang tidak diperlukan dan
harus dihilangkan dari dalam proses bisnis karena menghambat kinerja perusahaan.

2. 1. Untuk menghitung kos bernilai tambah untuk tenaga kerja, kita perlu mengalikan standar
quantity dengan standard price, yaitu:
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Kos Bernilai Tambah Tenaga Kerja = 12.000 × 75.000 = Rp900.000.000

Jadi, kos bernilai tambah untuk tenaga kerja adalah Rp900.000.000.

2. 2. Untuk menghitung kos tidak bernilai tambah untuk bahan baku, kita perlu menghitung selisih
antara actual quantity dengan standar quantity, kemudian mengalikan dengan standard price, yaitu:

Kos Tidak Bernilai Tambah Bahan Baku = (312.000 − 300.000) × 90.000 = Rp1.080.000.000

Jadi, kos tidak bernilai tambah untuk bahan baku adalah Rp1.080.000.000.

2. 3. Untuk menghitung kos tidak bernilai tambah untuk inspeksi, kita perlu mengalikan actual
quantity dengan standard price, yaitu:

Kos Tidak Bernilai Tambah Inspeksi = 90.000 × 36.000 = Rp3.240.000.000

Jadi, kos tidak bernilai tambah untuk inspeksi adalah Rp3.240.000.000.

2. 4. Untuk menghitung kos sesungguhnya untuk penerimaan, kita perlu mengalikan actual quantity
dengan standard price, yaitu:

Kos Sesungguhnya Penerimaan = 525 × 1.500.000 = Rp787.500.000

Jadi, kos sesungguhnya untuk penerimaan adalah Rp787.500.000.

3. Variable costing dan absorption costing adalah dua metode akuntansi yang digunakan untuk
menentukan nilai persediaan dan biaya produksi produk. Variable costing hanya memasukkan biaya
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

variabel yang langsung terkait dengan produksi, sedangkan absorption costing memasukkan semua
biaya yang terkait dengan produksi, baik variabel maupun tetap.

3. 1. Dengan pendekatan variable costing,

a. Unit sediaan akhir adalah selisih antara unit yang diproduksi dengan unit yang terjual, yaitu:

Unit Sediaan Akhir = 30.000 − 12.000 = 18.000

Jadi, unit sediaan akhir adalah 18.000.

b. Biaya produksi per unit adalah jumlah dari biaya variabel per unit, yaitu:

Biaya Produksi per Unit = 120.000 + 255.000 + 75.000 = Rp450.000

Jadi, biaya produksi per unit adalah Rp450.000.

c. Nilai sediaan akhir adalah hasil kali antara unit sediaan akhir dengan biaya produksi per unit,
yaitu:

Nilai Sediaan Akhir = 18.000 × 450.000 = Rp8.100.000.000

Jadi, nilai sediaan akhir adalah Rp8.100.000.000.

3. 2. Dengan pendekatan absorption costing,

a. Unit sediaan akhir sama dengan pendekatan variable costing, yaitu 18.000.

b. Biaya produksi per unit adalah jumlah dari biaya variabel per unit dan biaya tetap per unit yang
diproduksi, yaitu:

Biaya Produksi per Unit = 450.000 + 45.000 = Rp495.000

Jadi, biaya produksi per unit adalah Rp495.000.


BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

c. Nilai sediaan akhir adalah hasil kali antara unit sediaan akhir dengan biaya produksi per unit,
yaitu:

Nilai Sediaan Akhir = 18.000 × 495.000 = Rp8.910.000.000

Jadi, nilai sediaan akhir adalah Rp8.910.000.000.

4. Anggaran kas adalah alat untuk meramal arus kas yang terjadi pada waktu tertentu. Estimasi arus
kas berlaku untuk menentukan apakah anggaran perusahaan cukup untuk memenuhi kebutuhan
operasional perusahaan atau tidak.

4. 1. Untuk membuat anggaran kas untuk CV Citra pada bulan Maret, kita perlu menghitung
penerimaan kas, pengeluaran kas, dan saldo kas. Berikut adalah tabel anggaran kas untuk CV Citra
pada bulan Maret:

Keterangan Jumlah (Rp)

Saldo kas awal (1 Maret) 37.230.000

Penerimaan kas

Penjualan 125.000.000

Penjualan properti 42.000.000

Total penerimaan kas 167.000.000

Pengeluaran kas

Pembayaran bahan baku dan persediaan 55.000.000

Gaji tenaga kerja langsung 60.000.000

Pengeluaran lainnya 54.900.000


BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Keterangan Jumlah (Rp)

Total pengeluaran kas 169.900.000

Saldo kas akhir (31 Maret) 34.330.000

Jadi, anggaran kas untuk CV Citra pada bulan Maret adalah seperti tabel di atas.

4. 2. Jika CV Citra menginginkan minimum saldo kas adalah sebesar Rp40.000.000,- dan bisa
meminjam dari bank dengan kelipatan Rp2.000.000,- dengan bunga 12% per tahun, maka CV Citra
harus meminjam uang dari bank untuk mencapai saldo kas minimum. Jumlah pinjaman yang
dibutuhkan adalah selisih antara saldo kas minimum dengan saldo kas akhir, yaitu:

Jumlah Pinjaman = 40.000.000 − 34.330.000 = 5.670.000

Namun, karena pinjaman harus dalam kelipatan Rp2.000.000,-, maka CV Citra harus membulatkan
jumlah pinjaman ke atas, yaitu menjadi Rp6.000.000,-. Jadi, saldo akhir CV Citra yang akan
disesuaikan untuk bulan Maret adalah:

Saldo Akhir Disesuaikan = Saldo Kas Akhir + Jumlah Pinjaman = 34.330.000 +6.000.000 =
40.330.000

Jadi, saldo akhir CV Citra yang akan disesuaikan untuk bulan Maret adalah Rp40.330.000,-.

4. 3. Jika CV Citra akan membayar kembali jumlah keseluruhan pinjaman pada bulan Maret, maka
CV Citra harus membayar bunga yang dihitung dengan rumus berikut:

Bunga =Jumlah Pinjaman×Bunga per Tahun12

Bunga =6.000.000×0,1212 = 60.000

Jadi, bunga yang harus dibayarkan oleh CV Citra pada bulan April adalah Rp60.000,-.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

5. Aset operasi rata-rata adalah rata-rata aset yang digunakan oleh perusahaan dalam suatu periode
tertentu. Aset operasi sendiri meliputi semua aset tetap dan lancar yang digunakan oleh perusahaan
dalam menjalankan aktivitas operasionalnya. Return on investment (ROI) adalah ukuran kinerja
yang digunakan untuk mengevaluasi efisiensi atau profitabilitas suatu investasi atau
membandingkan efisiensi beberapa investasi yang berbeda. ROI mencoba mengukur jumlah
pengembalian pada investasi tertentu, relatif terhadap biaya investasi.

5. 1. Untuk menghitung aset operasi rata-rata, kita perlu membagi jumlah aset operasi pada awal
dan akhir tahun dengan dua, yaitu:

Aset Operasi Rata−Rata=Aset Operasi Awal+Aset Operasi Akhir2

Aset Operasi Rata−Rata=Rp247.000.000+Rp300.000.0002

Aset Operasi Rata−Rata=Rp. 273.500.000

Jadi, aset operasi rata-rata PT GGS tahun 2022 adalah Rp273.500.000.

5. 2. Untuk menghitung return on investment (ROI), kita perlu membagi laba operasi dengan aset
operasi rata-rata, kemudian mengalikan dengan 100%, yaitu:

ROI=Laba OperasiAset Operasi Rata−Rata×100%

ROI=Rp81.000.000Rp273.500.000×100%=29,63%

Jadi, return on investment (ROI) PT GGS tahun 2022 adalah 29,63%.

Sumber Referensi :
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

BMP EKMA4314

Anda mungkin juga menyukai