Anda di halaman 1dari 6

Nama : Danny Saputra

Nim : 051681871

Kode Matkul : ESPA4314 Perekonomian Indonesia

Kelas Tuton : 550

Tugas 1

PRODI MANAJEMEN S1

FAKULTAS EKONOMI BISNIS

UPBJJ JAKARTA TIMUR


SOAL

Skor
No Tugas Tutorial
Maksimal
1 Jelaskan Sistem Ekonomi Pancasila, sebagai Sistem Ekonomi khas 20
Indonesia?

2 Jelaskan penyebab internal dan eskternal krisis moneter? 20

3 Jelaskan lima faktor yang dapat mendorong terjadinya pertumbuhan 20


industri?

4 Jelaskan pemikiran yang dijadikan dasar falsafah pada Sistem Ekonomi 20


Kapitalis?

5 Jelaskan cara yang telah ditempuh pemerintah untuk menyehatkan 20


perbankan Indonesia?

Jawab

1. Sistem Ekonomi Pancasila adalah konsep ekonomi yang didasarkan pada nilai-nilai dan
prinsip-prinsip yang terkandung dalam Pancasila, ideologi negara Indonesia. Sistem
ekonomi ini menggabungkan unsur-unsur sosialisme, kapitalisme, dan ekonomi
kerakyatan dengan tujuan untuk menciptakan perekonomian yang berkeadilan,
berkelanjutan, dan berorientasi pada kepentingan rakyat. Terdapat lima prinsip penerapan
sistem ekonomi Pancasila yaitu:
a. Pertama, roda kegiatan ekonomi bangsa digerakkan oleh rengsangan ekonomi,
sosial dan moral
b. Kedua, ada kehendak kuat masyarakat untuk mewujudkan kemerataan sosial,
yaitu tidak membiarkan terjadinya dan berkembangnya ketimpangan ekonomi dan
kesenjangan sosial.
c. Ketiga, semangat nasionalisme ekonomi, dalam era globalisasi makijn jelas
adanya urgensi terwujudnya perekonomian nasional yang kuat tangguh dan
mandiri
d. Keempat, demokrasi ekonomi berdasar kerakyatan dan kekeliargaan, seperti
koperasi dan usaha-usaha kooperatif menjiwai perilaki ekonomi perorangan dan
masyarakat,
e. Kelima, keseimbangan yang harmonis, efisien, dan adil antara perencana nasial
dengan desentralisasi ekonomi dan otonomi yang luas bebes dan bertanggung
jawab, menuju terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sistem Ekonomi Pancasila bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran bagi
seluruh rakyat Indonesia dengan tetap berpegang pada nilai-nilai kebersamaan dan gotong
royong.
Sumber modul ESPA4314 MDUL1

2. Krisis moneter adalah kondisi dimana perekonimian sutu negara mengalami


keterpurukan. Keterpurukan tersebut menyebabkan menurun nya asset asset yang sangat
tajam.
Penyebab internal krisis diantaranya: (1) defisit transaksi berjalan Indonesia yang
cenderung membesar dari tahun ke tahun yang menyebabkan tekanan terhadap rupiah
menjadi semakin kuat; (2) tingkat akumulasi inflasi Indonesia yang sangat tinggi yaitu
39,1% (1992 – 1996); (3) utang luar negeri Indonesia yang terlalu banyak.
Sedangkan faktor eksternal yang mendorong terjadinya krisis moneter yaitu: (1)
pergerakan finansial di tiga kutub duania (AS, Eropa dan Jepang); (2) inflasi finansial
berbentyk negara dan lembaga keuangan yang berkembang secara global mengalami
perkembangan yang signifikan; (3) spekulasi yang mengiringi gekolak finansial global.
Ada dua faktor, faktor internal dan faktor eksternal
a. Faktor internal
- Neraca perdagangan yang tidak seimbang, dimana disebabkan karena impor
yang dilakukan jauh lebih besar dibandingkan dengan ekspor. Tentunya hal ini
akan menyebabkan terjadinya penurunan cadangan devisa dan membuat nilai
tukar menjadi melemah.
- Sistem perbankan yang tidak sehat, dengan tingkat kredit macet yang tinggi
dan pengawasan yang lemah, dapat menjadi bom waktu yang siap meledak.
Ketika kepercayaan terhadap bank mulai runtuh, masyarakat beramai-ramai
menarik dana mereka, memicu krisis likuiditas dan memperparah situasi.
- Tingkat Utang yang Tinggi: Tingkat utang publik atau swasta yang tinggi
dapat membuat negara atau sektor swasta rentan terhadap guncangan ekonomi
atau perubahan suku bunga.
b. Faktor eksternal
- Krisis Ekonomi Global, Krisis ekonomi di negara lain dapat menular ke
negara lain melalui berbagai saluran, seperti perdagangan, investasi, dan
pergerakan modal.
- Spekulasi Mata Uang, Aktivitas spekulasi mata uang oleh investor asing dapat
menyebabkan tekanan pada nilai tukar mata uang domestik.
- Ketidakpastian Politik dan Geopolitik, seperti perang atau konflik, dapat
memicu kekhawatiran investor dan menyebabkan penarikan modal dari
negara-negara yang terkena dampak.
Sumber

https://kumparan.com/berita-terkini/penyebab-internal-dan-eksternal-krisis-moneter-yang-
pernah-melanda-indonesia-22btTQb1gxU/full

ESPA4314 perkonomian Indonesia edy suandi hamid modul 1 hal 1.5-1.20 universitas
terbuka
3. Pertumbuhan industri adalah indikator penting dari kemajuan ekonomi suatu negara. Ada
banyak faktor yang dapat mendorong pertumbuhan industri, baik faktor internal maupun
eksternal. Berikut adalah lima faktor utama yang dapat mendorong terjadinya
pertumbuhan industri:
1. Peningkatan Kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM).
Investasi pengembangan sumber daya manusia merupakan investasi jangka
panjang berkelanjutan yang hasilnya tidak dapat dilihat secara cepat. Pada era 80-
an, Indonesia sudah mulai melakukan pengembangan SDM berupa pengiriman
karya siswa berbakat dalam perjanjuan tugas belajar ke luar negeri. Di antaranya
adalah program OFP (Overseas Fellowship Program), STMDP (Science and
Technology for Man Power), dan STAID (Science and Technology Advance for
Industrial Development).
2. Pembangunan Infrastruktur yang Memadai.
Infrastruktur yang memadai menjadi pondasi bagi pertumbuhan industri yang
berkelanjutan. Infrastruktur yang memadai dapat meningkatkan perkembangan
investasi di wilayah tersebut. Namun, industri di Indonesua masih terkonsentrasi
di Pulau Jawa. Hal ini disebabkan kurangnya infrastruktur di luar Pulau Jawa
sehingga menyebabkan investor kurang berminta menjalankan usahanya. Tanpa
infrastruktur yang baik, sulit bagi sektor industri untuk berkembang dan bersaing
secara efisien.
3. Adanya Investasi Asing Langsung atau Foreign Direct Investment (FDI).
Investasi asing langsung menjadi faktor krusial dalam mendorong pertumbuhan
industri. Investasi asing langsung juga akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi
yang ditandai dengan adanya pembangunan pabrik-pabrik baru sebagai modal
asing. Pola industri juga akan ikut berubah dari yang tradisional ke arah
modernisasi dan alih teknologi. Tanpa sumber pendanaan yang memadai, sulit
bagi sektor industri untuk berkembang dan bersaing di pasar global.
4. Pembayaran yang dihasilkan dari investasi menarik.
Return tinggi dari hasil investasi akan menarik investor untuk meningkatkan
modalnya sehingga juga akan berpengaruh pada pertumbuhan industri di
Indonesia. Namun, dalam proses berinvestasi harus melalui proses yang mudah
dan birokrasi yang tidak berbelit-belit.
5. Peningkatan Riset dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Tekonologi yang
memadai.
Diera modern seperti saat ini adalah kunci untuk meningkatkan produktivitas dan
daya saing industri. Perusahaan yang tidak mengadopsi teknologi terbaru akan
tertinggal dalam persaingan global. Adanya riset dan pengembangan iptek dapat
meningkatkan daya saing produk di pasar internasional baik dari segi harga
maupun kualitasnya. Namun, alokasi perusahaan industri di Indonesia dalam
melakukan riset dan pengembangan masih tergolong rendah dan jarang dilakukan.
Faktor-faktor ini bekerja bersama-sama untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi
pertumbuhan industri. Ketika faktor-faktor ini diperhatikan dan dikelola dengan baik, industri
dapat berkembang dan memberikan kontribusi positif pada perekonomian suatu negara.
Sumber

https://readmore.id/faktor-yang-dapat-mendorong-terjadinya-pertumbuhan-industri/

ESPA4314 perkonomian Indonesia edy suandi hamid modul 2 20 universitas terbuka

4. Sistem ekonomi kapitalis didasarkan pada beberapa pemikiran dan prinsip dasar yang
membentuk falsafah ekonomi ini. Berikut adalah pemikiran utama yang menjadi dasar
falsafah pada sistem ekonomi kapitalis
1. Hak Milik Pribadi.
Hak milik pribadi adalah hal paling penting dalam kapitalisme, dimana setiap
orang berhak menimbun kekayaan pribadi sebesar besarnya tanpa harus
mengindahkan posisi orang lain.
2. Mementingkan Diri Sendiri
Setiap individu dibebaskan beorintasi pada diri sendiri, segala aktivitas ekonomi
dan sosial yang dilakukan untuk kepentingan diri sendiri.
3. Pemberian Kebebasan Penuh
Dimana setiap pihak memiliki kebebasan penuh untuk melakukan aktivitas
ekonomi, campurtangan negara dalam aktivitas ekonomi hanyalah sebatas
penyedia fasilitas dan pengatur lalulintas sehingga semua orang dapat melakukan
aktifitas ekonomi dengan lancer.
4. Persainagan Bebas.
Persaingan antarpelaku ekonomi di masyarakat dimaklumkan, persaingan dapat
terjadi antar penjual yang dapat memberikan kualitas terbaik kepada pembeli.
Sebaliknya para pembeli pun saling bersaing untuk memberikan harga terbaik.
5. Harga Sebagai Penentu.
Para Kapitalis sangat percaya pada mekanisme pasar yang bekerja menentukan
harga keseimbangan antara penawaran dan permintaan barang dan jasa. Dalam
kondisi apapun tidak boleh melakukan intervensi terhadap pasar.
6. Peran Negara Minimal.
Negara hanya menjaga keamanan dan ketertiban, menetapkan kekayaan pribadi,
menjamin perjanjian kedua belah pihak, menjaga persaingan tanpa hambatan,
mengeluarkan mata uang, dan menyelesaikan kesengketaan pihak buruh dan
pemilik modal.
Meskipun kapitalisme memiliki banyak kelebihan, seperti inovasi dan efisiensi, sistem ini
juga dapat menimbulkan ketimpangan ekonomi dan masalah sosial. Oleh karena itu, banyak
negara menerapkan variasi kapitalisme yang disesuaikan dengan kebutuhan dan konteks
budaya mereka.

Sumber

ESPA431404 modul1 hal 1.6-1.8 perekonomian Indonesia Edy Suwandi Hamit


5. Ada berapa cara yang telah ditempuh pemerintah untuk menyehatkan perbank kan di
Indonesia
a. Likuidasi Bank
Kebijakan pemerintah dalam melikuidasi 16 bank pada November 1997
menimbulkan biaya yang besar, yaitu anjloknya kepercayaan masyarakat terhadap
perbank. Tidak berjalannya mekanisme intermediasi bank berdampak buruk bagi
perekonomian.
b. Pengembangan Bank (marger)
Salah satu cara untuk menyehatkan perbank kan adalah dengan mengembangkan
beberapa bank yang dinilai efektif untuk menghasilkan bank yang kuat dan tahan
goncangan ekonomi. Pemerintah melalui peraturan no. 40 tahun 1997 dapat
malakukan kewenangan kepada bank Indonesia untuk melakukan segala
kewenangan pemegang saham untuk melakukan pengabungan, peleburan atau
pengambilalihan bank tanpa melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
c. Restukturisasi perbankkan.
Bertujuan untuk mengubah perbankkan dari yang tidak sehat menjadi sehat
dengan berbagi strategi. Dalam jangka pendek bertujuan untuk memulihkan
kepercayaan pasar terhadap sistem keuangan, pengunaan sumber daya secara
efisen, dan memiliki investor dan pengelola yang professional. Dalam jangka
panjang bertujuan untuk menciptakan kestabilan sistem keuangan jangka panjang
dan menciptakan pelaku ekonomi yang handal.
d. Rekapitulasi perbankan
Untuk mengikuti skema rekapitulasi, bank diwajibkan dapat mencapi CAR tidak
kurang dari 25%. Target adanya rekapitulasi adalah menjadikan bank domestic
mencapai CAR sampai 4 persen pada saat setelah krisis. Besarnya CAR ini
setengah nya dari standar yang ditetap kan oleh Bank For International Settlement
yakni 8%.
Sumber

ESPA431404 modul3 hal 3.13-3.17 perekonomian Indonesia Edy Suwandi Hamit

Anda mungkin juga menyukai