Anda di halaman 1dari 2

1.

Efek Doppler
Efek Doppler terjadi ketika ada suatu gerak relative antara sumber gelombang dan pengamat.
Ketika sumber bunyi dan pengamat bergerak saling mendekati, pengamat mendengar
frekuensi bunyi yang lebih tinggi dari pada frekuensi bunyi yang dipancarkan sumber. Ketika
sumber bunyi dan pengamat bergerak saling menjauh, pengamat mendengar frekuensi bunyi
yang lebih rendah daripada frekuensi sumber bunyi.

Gambar
Perhatikan gambar disamping! Misalnya sebuah truk yang menyalakan sirine dan pengamat
bergerak saling mendekati. Panjang gelombang yang di dengar oleh pengamat dinyatakan:
v
ʎ=
f
Frekuensi sirine yang di dengar oleh pengamat diperoleh sebagai berikut:
v v ± v p v ± v p ( v ± v p) f s
f P= = = =
f ʎ v ± vs v±vs
fs
Berdasarkan persamaan di atas, maka frekuensi yang didengar oleh pengamat dinyatakan
sebagai berikut:
v± vp
f P= ×fs
v±vs
f P =frekuensi yang diterima pendengar (Hz)
f s=frekuensi sumber bunyi( Hz)
m
v p=kelajuan pendengaran( )
s
m
v s=kelajuan sumber bunyi( )
s
m
v s=kelajuan gelombang bunyi di udara(340 )
s

Eek doppler ditemukan oleh seorang ahli fisika dari Salzburg Austria, bernama
Christian Doppler pada tahun 1842. Efek doppler sering kamu jumpai saat pesawat take off
maupun landing. Ketika kamu berada di bandara dalam kondisi diam duduk di kursi dan
pesawat akan take off, bagaimana bunyi pesawat saat itu? dan bagaimanakah bunyi yang
kamu dengar ketika pesawat sudah mulai menjauhi bandara?
Sama halnya ketika pesawat landing. Kamu akan mendengarkan suara yang sangat
keras ketika pesawat landing, Ketika pesawat akan landing kamu tidak mendengar bunyi
yang sekeras pesawat landing di bandara. Selain diterapkan saat pesawat landing di bandara.
Selain diterapkan saat pesawat take off maupun saat pesawat landing, efek doppler dapat
diterapkan pada radar, spectroscopy, medical imaging, underwater acoustic and flow
measurenment, sonic boom dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai