Anda di halaman 1dari 2

3.

Penguraian Cahaya (Dispersi)


Spektrum cahaya diperoleh dengan menguraikan cahaya polikromatik menjadi cahaya
monokromatik. Salah satu caranya dengan mendispersikan cahaya putih yaitu dengan melewatannya
pada sebuah prisma segitiga. Cahaya putih diarahkan ke prisma. Cahaya tersebut akan terurai
menjadi cahaya berwarna merah jingga, kuning, biru, nila, dan ungu. Cahaya-cahaya ini memiliki
panjang gelombang yang berbeda-beda Setiap panjang gelombang memiliki indeks bias yang
berbeda-beda pula. Makin kecil panjng gelombang makin besar indeks biasnya. Hal ini terbukti
dengan cahaya ungu memiliki sudut deviasi paling besar. Contoh peristiwa dispersi cahaya adalah
pelangi. Gambar 4.13 menunjukkan geometri pembiasan pada prism sehingga terbentuk penguraian
cahaya polikromatik menjadi monokromatik.

Gambar. (a) Geometri pembiasan pada prisma; (b) Sudut dispersi prisma

β δ min β +δ min
θ1=θ 2+ a= + =
2 2 2
Berdasarkan hukum pembiasan, nilai n1 = 1 karena cahaya merambat dari udara sehingga diperoleh:
n1 sin θ=n2 sin θ 2

sin ( β +δ2 )=n sin ( β2 )


min

sin (
2 )
β+ δ min

n=
sin ( β2 )
Selisih sudut deviasi antara cahaya merah dengan ungu menyatakan sudut dispersi prisma dapat
dituliskan sebagai berikut.
D=δ u −δ m

Keterangan:
D=sudut dispersi(° )
δ u=sudut deviasi cahaya ungu(°)

δ m=sudut deviasi cahaya merah(°)

Anda mungkin juga menyukai