237775924-Kerangka-Acuan-Pelaksanaan-Penyuluhan-Tentang-Baby-Massage
237775924-Kerangka-Acuan-Pelaksanaan-Penyuluhan-Tentang-Baby-Massage
“Baby Massage”
A. PENDAHULUAN
Pijat bayi adalah terapi sentuh tertua dan terpopuler yang di kenal
manusia. Pijat bayi telah lama dilakukan hampir di seluruh dunia,
termasuk di indonesia dan di wariskan secara turun temurun (roesli ,
2001)
Sentuhan dan pijat pada bayi setelah kelahiran dapat memberikan
jaminan adanya kontak tubuh berkelanjutan yang dapat memberikan
adanya kontak tubuh berkelanjutan yang dapat mempertahankan
perasaan aman pada bayi. Laporan tertua tentang seni pijat untuk
pengobatan tercatat di papyrus ebers yaitu catatan kedokteran zaman
mesir kuno. Ayur – veda, buku kedokteran tertua di India ( sekitar 1800
SM) , menuliskan tentang pijat, diet dan olahraga sebagai cara
penyembuhan utama masa itu. Sekitar 5000 tahun yang lalu , para dokter
di cina dari dinasti tang juga menyakini bahwa pijat adalah salah satu dari
4 tehnik pengobatan penting ( roesli, 2001). Seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi, para pakar telah
membuktikan bahwa terapi sentuh dan pijat menghasilkan perubahan
fisiologis yang menguntungkan berupa peningkatan pertumbuhan,
peningkatan daya tahan tubuh dan kecerdasan emosi yang lebih baik.
(roesli, 2001)
Ilmu kesehatan modern telah membuktukan secara ilmiah bahwa terapi
sentuhan dan pijat pada bayi mempunyai banyak manfaat, terutama bila
dilakukan sendiri oleh orang tua bayi. Penelitian tentang pengaruh pijat
bayi terhadap kenaikan berat badan bayi memperoleh hasil bahwa pada
kelompok kontrol kenaikan berat badan sebesar 6,16% , sedangkan pada
kelompok yang dipijat 9,44% (dasuki ,2003). Dewasa ini penelitian di
australia yang di ungkapkan oleh Lana Kristiane F. Flores membuktikan
bahwa bayi yang dipijat oleh orang tuanya akan mempunyai
kecendrungan peningkatan berat badan, hubungan emosional dan sosial
yang lebih baik. ( roesli ,2001) . Namun ilmu kedokteran tentang pijat bayi
masih belum banyak di ketahui oleh masyarakat. Di indonesia
pelaksanaan pijat bayi di masyarakat desa masih di pegang peranannya
oleh dukun bayi. Selama ini pemijatan tidak hanya di lakukan bila bayi
sehat, tetapi juga pada bayi sakit atau rewel dan sudah menjadi rutinitas
perawatan bayi setelah lahir ( sari , 2004)
C. MATERI
Terlampir
D. METODE
Ceramah
Tanya jawab
E. KEGIATAN
Kegiatan penyuluhan dilaksanakan dalam bentuk penyampaian materi
melalui ceramah oleh pembicara dan tanya jawab.
Rincian kegiatan:
1. Pelaksana : Koas Bagian Ilmu Kebidanan dan Penyakit
Kandungan
2. Tempat : Bangsal Teratai A RSUD Ciawi
3. Waktu : Selasa /24 juli 2014 / pk. 08.00
4. Pendamping : Dr. Diana Dewi
G. SASARAN
Terlaksananya kegiatan penyuluhan sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan
Peserta yang hadir mengerti dan paham mengenai materi yang
disampaikan pada penyuluhan tentang baby massage.
PESERTA :
A. KEGIATAN PENYULUHAN
1. Kegiatan Pendahuluan :
Mengucapkan salam, memperkenalkan diri dan
menjelaskan tujuan penyuluhan. 2 menit
3. Kegiatan penutup :
10 menit
a) Menarik kesimpulan secara lisan.
b) Mengucapkan terima kasih atas perhatian dan
waktu yang diberikan kepada penyuluh.
c) Menyampaikan maaf apabila dalam meyampaikan
penyuluhan ada kesalahan.
d) Mengucapkan salam penutup
Jumlah : 45 menit
Jawaban :
2. Pertanyaan :
Kapan waktu pijat yang baik?
Jawaban :
Pagi hari sebelum mandi, malam hari sebelum tidur, 1-2 jam setelah
makan / minum susu
LAMPIRAN :