Anda di halaman 1dari 4

Tugas 1 : untuk Hari Senin 1 April 2024

a. Hitung Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Indonesia untuk periode 2005-
2022 dengan menggunakan data Realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN) dan Realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) untuk kurun waktu yang
sama
Penanaman Modal Penanaman Modal Asing DEINVESTASI INVESTASI BERSIH PDB rill ICOR
TAHUN
Dalam Negeri (PMDN) (PMA)
2005
2006 20788,4 5977 26765,4
2007 34878,7 10341,4 45220,1
2008 20363,4 14871,4 35234,8
2009 37799,8 10815,2 48615
2010 60626,3 16214,8 76841,1 490,31 156,7194224 1,57
2011 76000,7 19474,5 95475,2 559,41 170,6712429 1,71
2012 92182 24564,7 116746,7 615,41 189,7055621 1,90
2013 128150,6 28617,5 156768,1 682,58 229,6699288 2,30
2014 156126,3 28529,7 184656 754,98 244,5839625 2,45
2015 179465,9 29275,9 208741,8 823,31 253,5397359 2,54
2016 216230,8 28964,1 245194,9 886,55 276,5719926 2,77
2017 262350,5 32239,8 294590,3 970,7 303,4823323 3,03
2018 328604,9 29307,9 357912,8 1.059,91 337,682256 3,38
2019 386498,4 28208,8 414707,2 1.130,19 366,9358249 3,67
2020 413535,5 28666,3 442201,8 1.102,38 401,1337288 4,01
2021 447063,6 31093,1 478156,7 1.212,62 394,317016 3,94
2022 552769 45605 598374 1.399,15 427,6696566 4,28

*DATA PMDN & PMA diambil dari badan pusat statistik


Tidak termasuk Sektor Minyak Bumi dan Gas, Perbankan, Lembaga Keuangan Non Bank, Asuransi, Sewa Guna
Usaha, Investasi yang perizinannya dikeluarkan oleh instansi teknis atau sektor, Investasi Porto Folio (Pasar Modal)
dan Rumah Tangga

b. Kemukakan kebijakan-kebijakan yang harus dirumuskan pemerintah untuk


mendorong arus investasi di Indonesia agar mampu mem-back up pertumbuhan
ekonomi

1. Stabilitas Makroekonomi: Pemerintah harus memastikan stabilitas makroekonomi,


termasuk kebijakan moneter dan fiskal yang konsisten untuk mengurangi risiko dan
meningkatkan kepercayaan investor.
2. Ketentuan Hukum yang Jelas dan Kepastian Hukum: Pemerintah harus menegakkan
hukum yang adil dan transparan, serta memberikan perlindungan hukum kepada investor,
baik dalam hal kontrak, hak kekayaan intelektual, maupun hak kepemilikan.
3. Peningkatan Infrastruktur: Investasi dalam infrastruktur yang berkualitas tinggi dapat
meningkatkan daya saing dan menarik investasi sektor swasta. Pemerintah dapat
merumuskan kebijakan untuk mendorong investasi swasta dalam infrastruktur melalui
insentif pajak, kemitraan publik-swasta (PPP), atau fasilitas pendanaan khusus.
4. Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja: Pemerintah perlu fokus pada peningkatan kualitas
tenaga kerja melalui pendidikan dan pelatihan yang relevan dengan kebutuhan pasar
kerja. Tenaga kerja yang terampil dan terdidik akan meningkatkan daya tarik bagi
investor.
5. Pemangkasan Birokrasi dan Kemudahan Berusaha: Pemerintah harus melakukan
reformasi birokrasi untuk mengurangi hambatan administratif dan menyederhanakan
proses bisnis. Kemudahan dalam mendirikan dan menjalankan bisnis akan meningkatkan
minat investor.
6. Stimulus Fiskal dan Insentif Pajak: Pemerintah dapat memberikan insentif fiskal dan
pajak kepada investor, termasuk potongan pajak atau keringanan pajak, untuk mendorong
investasi dalam sektor-sektor yang dianggap strategis atau berpotensi tinggi.
7. Promosi Investasi dan Diplomasi Ekonomi: Pemerintah perlu aktif mempromosikan
potensi investasi Indonesia secara internasional dan melakukan diplomasi ekonomi untuk
menarik investor asing. Hal ini dapat dilakukan melalui partisipasi dalam pameran
perdagangan internasional, misi dagang, dan kerja sama bilateral serta multilateral.
8. Peningkatan Akses Modal: Pemerintah dapat memfasilitasi akses modal bagi pelaku
usaha, terutama UMKM, melalui penyediaan layanan keuangan yang inklusif,
pengembangan pasar modal, dan penggalangan investasi sosial.
9. Pengelolaan Lingkungan dan Sosial yang Berkelanjutan: Pemerintah harus
memastikan bahwa investasi yang dilakukan berkelanjutan dari segi lingkungan dan
sosial. Regulasi dan insentif dapat digunakan untuk mendorong praktik bisnis yang ramah
lingkungan dan memperhatikan dampak sosial.

Tugas 2 : untuk hari Selasa 2 April 2024 (sebagai pengganti kuliah yag lalu)

a. Hitung Elastisitas Kesempatan Kerja (EKK) Indonesia selama periode 2005 –


2022 dengan menggunakan data statistik jumlah orang yang bekerja selama
periode tersebut
Capital Output Ratio (ICOR) Indonesia untuk periode 2005-2022
TAHUN Penanaman Modal Penanaman Modal Asing DEINVESTASI INVESTASI BERSIH PDB rill %erubahan PDB ICOR
Dalam Negeri (PMDN) (PMA)
2005
2006 20788,4 5977 26765,4
2007 34878,7 10341,4 45220,1
2008 20363,4 14871,4 35234,8
2009 37799,8 10815,2 48615
2010 60626,3 16214,8 76841,1 490,31 156,7194224 1,57
2011 76000,7 19474,5 95475,2 559,41 0,140931248 170,6712429 1,71
2012 92182 24564,7 116746,7 615,41 0,100105468 189,7055621 1,90
2013 128150,6 28617,5 156768,1 682,58 0,109146748 229,6699288 2,30
2014 156126,3 28529,7 184656 754,98 0,106068153 244,5839625 2,45
2015 179465,9 29275,9 208741,8 823,31 0,090505709 253,5397359 2,54
2016 216230,8 28964,1 245194,9 886,55 0,076811893 276,5719926 2,77
2017 262350,5 32239,8 294590,3 970,7 0,094918504 303,4823323 3,03
2018 328604,9 29307,9 357912,8 1.059,91 0,091902751 337,682256 3,38
2019 386498,4 28208,8 414707,2 1.130,19 0,066307517 366,9358249 3,67
2020 413535,5 28666,3 442201,8 1.102,38 -0,024606482 401,1337288 4,01
2021 447063,6 31093,1 478156,7 1.212,62 0,100001814 394,317016 3,94
2022 552769 45605 598374 1.399,15 0,153823951 427,6696566 4,28
*DATA PMDN & PMA diambil dari badan pusat statistik
Tidak termasuk Sektor Minyak Bumi dan Gas, Perbankan, Lembaga Keuangan Non Bank, Asuransi, Sewa Guna
Usaha, Investasi yang perizinannya dikeluarkan oleh instansi teknis atau sektor, Investasi Porto Folio (Pasar Modal)
dan Rumah Tangga
b. kemukakan kebijakan-kebijakan yang harus dirumuskan pemerintah untuk
memperluas kesempatan kerja dalam kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi
inklusif
x
1. Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan: Investasi dalam pendidikan dan
pelatihan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja dapat
membantu meningkatkan keterampilan tenaga kerja dan mempersiapkan mereka
untuk pekerjaan yang ada dan yang akan datang. Program pelatihan dan
pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan industri dan sektor tertentu
dapat membantu mengurangi kesenjangan keterampilan dan meningkatkan
mobilitas pekerja.
2. Kebijakan Fiskal dan Moneter: Pemerintah dapat menggunakan kebijakan fiskal
dan moneter untuk merangsang pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Misalnya,
kebijakan fiskal yang mendukung investasi infrastruktur dan pengembangan
industri dapat menciptakan lapangan kerja baru. Di sisi lain, kebijakan moneter
yang memperhatikan stabilitas harga dan suku bunga yang moderat dapat
mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
3. Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM): Memberikan dukungan
dan insentif kepada UKM dapat membantu menciptakan lapangan kerja baru dan
meningkatkan akses masyarakat terhadap kesempatan ekonomi. Pemerintah
dapat memberikan akses yang lebih mudah terhadap pembiayaan, pelatihan, dan
pasar untuk UKM.
4. Kebijakan Investasi dan Kemitraan Publik-Privat (PPP): Mendorong investasi
swasta dalam sektor-sektor kunci ekonomi dan infrastruktur dapat membantu
menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Kemitraan publik-privat dapat digunakan untuk menggerakkan investasi dalam
proyek-proyek infrastruktur yang penting untuk pertumbuhan ekonomi jangka
panjang.
5. Perlindungan Pekerja dan Kebijakan Ketenagakerjaan: Kebijakan
perlindungan pekerja, termasuk upah minimum yang layak, jam kerja yang wajar,
dan perlindungan sosial, penting untuk memastikan bahwa pekerja mendapatkan
manfaat yang adil dari pertumbuhan ekonomi. Pemerintah juga dapat
mendorong keberagaman dalam tenaga kerja dengan menerapkan kebijakan
yang mendukung kesetaraan gender dan inklusi pekerja dengan disabilitas.
6. Kebijakan Regional dan Desa: Pemerintah dapat mengembangkan kebijakan
yang mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah terpencil dan desa
untuk meningkatkan kesempatan kerja di wilayah-wilayah tersebut. Hal ini dapat
mencakup investasi dalam infrastruktur dasar, akses terhadap pasar, dan
pengembangan potensi ekonomi lokal.

Anda mungkin juga menyukai