Anda di halaman 1dari 7

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat siang salam sejahtera.

Yang
terhormat ketua dan anggota Bawaslu Sulawesi Tengah. Yang kami hormati ketua dan anggota
Bawaslu Banggai, dan yang kami hormati juga Korsek Bawaslu Banggai. Yang kami hormati dan
banggakan Ketua dan anggota Bawaslu kabupaten/kota se-Sulawesi Tengah, panwas
Kecamatan se-kabupaten Banggai, juga panwas desa/kelurahan terdekat. Hadirin yang saya
hormati semua.

Mari kita panjatkan puji syukur karena atas rahmatNya kita bisa berkumpul di sni, di kantor
baru ini. Kita bersyukur atas kantor baru Bawaslu Banggai yang baru saja sama-sama kita
saksikan, ini adalah peresmian. Resmi, kantor Bawaslu Banggai yang sebelumnya ditempatkan
lama dan ini tempat yang baru. Dan kalau melihat situasinya, saya melihat ini lebih
representatif. Tentunya, harapan kita semua, mudah-mudahan dengan kantor baru ini
menambahkan semangat kita dalam melakukan tugas-tugas pengawasan di Pemilu 2019.

Mudah-mudahan dengan kantor baru, semangat baru lebih. Kemudian kantor ini bisa
memberikan spirit, lebih menambah motivasi kita, kerja-kerja kita di dalam melakukan
pengawasan lebih maksimal. Karena tidak ada alasan ketika “wah kantornya tidak
representativf”. Ini sudah representatif. Maka, tidak ada alasan lain untuk tidak lebih baik dari
sebelumnya. Meskipun kantor ini masih kontrak.

Mudah-mudahan nanti pemda ada memberikan fasilitasi yang lebih. Karena sebetulnya pemda
punya kewajiban untuk memfasilitasi penyelenggara, baik KPU maupun Bawaslu. Juga tentunya
sampai tingkat bawah, kecamatan. Kalau pengawas desa kelurahan karena tidak ada
sekretariat memang, kalau seadanya kantornya, nempel-nempel, ya masih tidak masalah.
Tetapi bagi tingkat kecamatan pun membutuhkan sebuah kantor untuk aktivitas administrasi,
karena kecamatan ada sekretariatnya dan anggotanya tiga. Kalau desa/lkelurahan hanya satu.
Dan mudah-mudahan di Banggai ini, khususnya dan di seluruh provinsi Sulawesi Tengah ini,
mulai dari kecamatan, panwas kecamatan, kabupaten kotanya sudah memiliki kantor meskipun
kontrak atau sewa. Maka kemarin di anggaran kami, kami cadangkan untuk kantor. Karena
tidak semua pemerintah daerah memberikan fasilitas yang layak. Ya seperti di Banggai,
kabupaten kotanya tidak fasilitasi. Kebetulan anggarannya ada, kalau tidak ada, nah itu yang
sulit. Demikian juga di kecamatan. Ada yang ikut nempel di kantor kecamatan, bersama-sama
ditempelkan. Yang kantor kecamatannya tidak luas, kasih satu ruangan-ruangan. PPK-nya satu
ruangan, pawascamnya satu ruangan. Atau bahkan garasi dibagi dua untuk panwascam dan
PPK. Padahal mereka penting nanti, kantor kecamatan ini untuk menentukan rekapitulasi,
penghitungan-penghitungan di tingkat kecamatan. Tapi saya kira bagi kawan-kawan kecamatan
yang kantornya tidak putus asa. Tetap semangat untuk melakukan tugas-tugas pengawasan.

Ketua Bawaslu Abhan meminta pengawas pemilu kecamatan segera melakukan rekrutmen
pengawas TPS.

Saudara-saudara yang kami hormati, tahapan berjalan terus. Ini saya kira tinggal 94 hari lagi
menuju 17 April 2019. Jadi tinggal tiga bulan, tentu kita harus menyiapkan diri semua untuk
menyiapkan hari-h pemilihan. Karena apa? Untuk puncak pemilu ya hari-h pemungutan itu,
maka harus disiapkan. Pertama tentu bagi jajaran kecamatan ini, nantinya ada tugas-tugas yang
saya kira akan sangat berat. Yang pertama nanti untuk Bersama pengawas desa kelurahan, untk
bersama melakukan rekrutmen pengawas TPS. Kami rencanakan rekrutmen pengawas TPS
sudah dimulai mudah-mudahan awal Februari. Meskipun nanti pelantikannnya adalah sesuai
UU. Masal kerja pengawas TPS ada 23 hari sebelum pemungutan sampai tujuh hari setelah
pemungutan. Kenapa kita lebih awal? Karena mencari SDM pengawas TPS tidak mudah,
pertama karena ketentuan umur, usia 25 tahun tidak mudah. Tapi itu ketentuan UU, tidak bisa
diubah. Kemudian kita buat pedoman, bagaimana seandainya tidak bisa menemukan yang 25
tahun itu. Dalam ketentuan UU kalau tidak bisa ditemukan di desa itu, bisa desa tetangganya.
Karena bagi pengawas TPS itu tidak ada ketetuan syarat domisili. Karena syarat domisili hanya
sampai bawaslu kabupaten/kota. Kalau Bawaslu kabupaten/kota harus berdomisili di
kabupaten/kota setempat. Kalau pengawas kecamatan maupun pengawas desa, pengawas TPS
tidak.

Tetapi memang lebih diutamakan adalah orang di situ. Untuk tahu kalau ada upaya-upaya
kecurangan yang dilakukan oleh peserta pemilu atau penyelenggara bisa kita ketahui. Kalau
yang sudah orang setempat kan tahu, “oh ini tetangga saya.” Itu ada nilai plusnya ketika
pengawas TPS direkrut dari tetangga atau tempat tinggal domisili yang bersangkutan. Kita harus
upayakan mendapatkan itu.

Ini ibaratnya di bawah ini berebut SDM, berebut orang. KPPS membutuhkan juga orang. 7
orang malah mereka. Kemudian partai politik peserta pemilu juga membutuhkan saksi.
Pasangann calon tim pasangan calon juga membutuhkan saksi. Calon DPD juga membutuhkan
saksi. Jadi ibaratnya berebut orang di desa ini. Maka, mudah-mudahan kia belum terlambat
kalau di awal Februari kita bisa melakukan sosialisasi sekaligus rekrutmen pengawas TPS.

Karena tugas pegawas TPS ini adalah ujung tombak kita. Kalau pengawas TPS bagus maka
rekan-rekan penagwas di kecamatan, kabupaten kota, tidak terlalu berat. Tetapi kalau
pengawas TPS tidak baik, tidak memahami tupoksinya, maka segala persoalan akan muncul,
bermula di TPS. Ada kesalahan, tidak bisa meluruskan, maka kacaunya berujung sampai ke
kecamatan, bisa-bisa sampai ke kabupaten. Maka nanti adalah tugas pertama, kewajiban kita
pertama adalah merekrut teman-teman penagwas TPS yang baik. Yag kedua adalah membekali
mereka, membimtek mereka agar betul-betul paham tupoksinya. Karena tetangga sebelah
seringkali bimteknya tidak seluruhnya dibimtek, begitu.
Teman-reman KPPS biasanya tidak seluruhnya dibimtek. Hanya dua atau tiga. Padahal di
lapangan itu, KPPS 1 sampai 7 itu punya fungsi masing-masihng. Nah kalau hanya 1 atau 2 atau
3 yang dibimtek itu yang 4,5,6,7 kan ngga paham tgasnya. Maka kalau kejadian apa-apa,
harusnya pengawas TPS bisa memberikan solusi. Jangan membuat masalah. Jadi kehadiran
pengawas TPS harus bisa memberika solusi kalau pada hari pemungutan suara ada persoalan di
TPS.

Apalagi bahwa ini pertama kali pemilu dengan lima surat suara. Kita bayangkan kalau yang
pernah pemilu 2014, empat saja sudah ribet. Ini sekarang lima surat suara dan surat suaranya
lebih besar dari 2014. Karena kalau 2014 itu hanya 12 parpol, sekarang ada 16 partai politik.
Jadi bisa dibayangkan kerumitan itu. Jadi mudah-mudahan teman-teman di bawah bisa
melakukan perekrutan pengaawas TPS yang baik. Kalau semua baik, kan enak semua kan.
KPPSnya sudah begitu begitu paham, integritasnya ada, baik. Teman-teman pengawas TPS juga
baik, sudah berjalan enak. Ada kesalahn langsung bisa dibetulkan. Tidak perlu ada perbedaan
pendapat. Sah atau tidaknya surat suara dan sebagainya. Jadi penting itu pertama rekrutmen
kemudian bimtek pengawaas TPS.

Berikutnya adalah ini tugas tambahan, UU 7 mengamanatkan bahwa Bawaslu melakukan tugas
pelatihan saksi peserta pemilu. Jadi nanti kami sudah rencanakan bahwa sekitar di bulan Maret,
pertegahan Maret sampai April itu, karena ini amanat UU kita akan melakukan pelatihan saksi
peserta pemilu. Jadi saksi peserta pemilu itu yang melatih adalah kita. Jadi tidak bisa bawaslu
provinsi yang melakukan pelatihan, apalagi RI. Maka yang paling mendekati adalah panwas
kecamatan dengan supervisi bawaslu kabupaten/kota, bersama panwas desa/kelurahan untuk
melakukan pelatihan atau bimtek.

Jadi kita punya anak dua. Anak kandung dan anak tiri. Anak kandung adalah pengawas TPS.
Lahir dari rahim kita ya kan? Kemudian yang satu lagi adalah saksi peserta pemilu. Itu karena
apa? Kita puya kewajiban untuk melatih dia. Untuk melatih saksi. Jadi nanti kita bmtek melatih
atau bimtek jajaran kita penagwas TPS. Kemudian juga melatih saksi. Memang kami sedang
mencari format yang paling praktis, paling mudah dipahami saksi. Nanti akan dibantu media
video tutorial, buku panduan saksi, tapi juga harus ada satu pertemuan, kira-kira untk
melakukan pelatian mereka.

Memang cukup besar ya. Satu contoh saya mau tanya. Di sini satu keamatan yang paling banyak
TPSnya di mana, Banggai ini? APa? Luwu? Pagimana? Berapa? 83 TPS. Jadi 83 TPS. Luwu
berapa? 112? Oke, 112 TPS ya, jadi kalau saksi partai politik ada 16. Kita ambil tidak semuanya
ada saksi lah. Misal ada 112 kali 10 lah. Jadi 1.120. itu kalau seluruh partai itu mengirim
saksinya. Kalikan sendiri. 16 kali 112 itu satu kecamatan. Saya kira harus cari lokasi, tempat atau
lapagan mana lah. Ha. Ha. Ha. Coba nanti di anggarannya nanti memungkinkan jadi dua kali
atau harus sekali. Itulah gambaran 1.120, kalau 10 partai saja. Kalau semua bisa 1.700 eh, 1500-
an. Itu baru yang 100. Ada kecamatan yang saya kira di luar sini, ada yang 193, ada yang 500
dan sebagainya.

Paling memungkinkan adalah kecamatan, jadi kami minta nanti pengawas kecamatan bisa
mengawasi atau melatih saksi. Tentunya bahwa untuk memberikan pembekalan, pelatihan
saksi yang baik, ya panwascamnya harus menguasai dulu kan. Panwascam harus menguasai
dulu ya. Karena itu adalah pemungutan atau penghitungan atau rekapitulasi, maka nanti
adalah, uku wajibnya adalah PKPU pemungutan dan penghitngan suara. Padahal dari pertama
kalau PKPU tahan, PKPU kampanye, atau PKPU pemutakhiran, biasa paling tebal adalah PKPU
pemungutan suara. Maka nanti teman-teman Bawasl kabupaten Bersama provinsi pertama
harus melakukan bimtek internal dulu kepada penagwas TPS. Harus betul-betul paham. Apa
yang harus dilakukan pada saat pemungutan dan penghitungan suara.
Kami memang sedang menyusn petunjuk teknis maupun alat kerja nanti di hari-h pemungutan
suara itu agar tidak terlalu menyibukkan kita hanya persoalan foto dan foto tapi sebetulnya
yang perlu diawasi itu apa. Jadi tidak disibukkan kerja-kerja administrasi, tapi sementara nanti
kerja pengawasan yang sebenarnya urgent malah terlewatkan. Mudah-mudahan nanti kita
susun bersama provinsi untuk buku panduan bagi pengawas TPS maupun pelatihan saksi.

Jadi sekali lagi ini perlu kesiapan kita untuk bagaimana menyiapkan agenda untuk selama
kurang lebih tiga bulan ini yang puncaknya adalah menghadapi tanggal 17. Karena biasanya
nanti, saat ini memang dinamika sudah tinggi, masa kampanye. Tapi akan lebih lagi, dinamika
itu akan lebih tinggi lagi setelah hari pemugutan sampai rekapitulasi. Kalau sudah ketahuan oh
saya yang menang, siapa kalah, nanti akan lebih ramai lagi. Yang menang mempertahankan
bagaimana preolehan suara ini, yang kalah bagaimana ada ngga celah-celahnya. Nah kita harus
bisa menutup celah itu dengan kerja penagasn yang sebaik-baiknya.

Jadi kami juga nanti berharap terutama di pengawas TPS. C1 itu hari itu harus bisa diterima. Jadi
kalau bisa malam hari secara fisik bisa ditampung di kabupaten. Kalau foto-fotonya bisa
langsung ya dengan online. Tapi fisiknya, C1 itu alat bukti yang harus dipegang kita sebagai alat
pembandingnya. Jadi kalau seandainya terjadi apa-apa, maka sebai alat bukti pembanding yang
valid ada C1 yang ada di kita, karena yang di pengawas di apa, saksi juga susah untuk
dikendalikan, maka C1 yang ada di kita harus valid, harus aman di tangan kita. Jangan sampai
penagwas TPS tidak menerima C1. Karena pembandingnya adalah C1 yang dipegang oleh
jajaran penagwas.

Dan karena ini saya kira untuk pertama kalinya pemilu nasional, kita punya jajaran penagwas
sampai di pengawas TPS, sebelumnya belum pernah ada. Di 2014 hanya sampai pengawas di
tingkat desa, PPL. Kalau Pilkada memang sudah ada pengawas TPS sejak 2015. Tapi untuk
pemilu nasional baru tanun 2019 ini ada pengawas TPS. Maka tentunya ini tantangan kita
untuk menghadapi pemilu 2019 yang sedemikian rumitnya, karena serentak pileg dan pilpres,
maka sebagai pengawas kita harus kerja maksimal untukbetul-betul melakukan pemgawasan
sampai tahap-tahap akhir.

Rekan-rekan yang saya hormati, saya kira itu yang saya sampaikan, sekali lagi kami
menyampaikan terima kasih hari ini bisa bertemu dengan sahabat semuanya dari mulai
penagwas desa atau kelurhan, kemudian panwas kecamatan, bawaslu kabupaten/kota seluruh
Sulawersi Tengah dan tentunya kawan-kawan Bawaslu provinsi Sulawesi Tengah. Sekali lagi
peresmian kantor baru ini memberikan spirit baru untuk melakukan pengawasan. Untuk daerah
lain yang sudah dapat kantor mudah-mudahan, tetp[ sama spiritnya. Sampai bertemu nanti
malam.

Anda mungkin juga menyukai