Anda di halaman 1dari 3

Notulen sore

Doa pembuka oleh Sr. Adriana

Sidang dimulai pukul 16.35 WIB

Kata pengantar dari Ketua TPK : Sr.Felisitas,OSA

Selamat sore Pastor William Chang,Pak Bahari,dan para suster Kapitularis,sore ini kita kan melanjutkan
sidang kita mengenai laporan keuangan dari RSSS Tumpang,kami mohon kesediaan Pastor William
Chang untuk memandu sidang ini,waktu dan tempat kami berikan.

Pastor William Chang Terima kasih suster atas waktunya yang diberikan kepada saya.Baik para suster
Kapitularis kita akan melanjutkan sidang kita mengenai laporan keuangan dari RSSS Tumpang. Kita
berikan kesempatan kepada Bapak Bahari untuk menyampaikannya,tetapi sebelumnya apakah masih
ada pertanyaan atau masukan dari para suster sekalian,kalau tidak ada maka kita berikan waktu kepada
Bapak Bahari untuk melaporkan tentang keuangan dari RSSS Tumpang.

Sr.Felisitas Sebelum kita melanjutkan sidang ini,apakah masih ada pertanyaan,usulan atau masukan
dari para suster kapitularis,supaya Pak Bahari bisa menyampaikan laporan keuangan yang berkaitan
dengan dengan RSSS Tumpang.

Bapak Bahari Terima kasih suster atas waktunya.Untuk RSSS Tumpang sejak 2016-2020
pendapatannya tidak stabil.Sejak covid pendapatan semakin menurun,sebetulnya banyak covid
seharusnya banyak sumbangan.Gaji semakin naik tetapi pendapatan berkurang,maka perlu mencari
penyebabnya.

Pastor William Chang Baik para suster,Bapak Bahari sudah memaparkannya,apakah dari para suster
ada pertanyaan,usulan atau masukan?silahkan para suster mengkritisinya.

Sr.Lucia Wahyu Pak Bahari yang lain saya kurang memahami nanti Sr.Laura atau Sr.Edel yang akan
menyampaikannya,sumbangan untuk RSSS Tumpang mulai tahun 2016-sekarang ada dari Belanda untuk
memenuhi regulasi pemerintah dan disimpan di Kongregasi itu membeli tanah di Tumpang.Ada
sumbangan lain yang berupa Valas.Sejak Prakapitel III RSSS sudah kami bicarkan panjang lebar,mau
ditutup atau dialih fungsikan? Kemaren waktu kami ke Malang kami bertemu dengan Bapak Uskup
Malang dan ekonom keuskupan untuk membicarkan masalah tanah di Tumpang,dan Bapak Uskup
bertanya apakah OSA mau membeli? Namun kita mampu untuk membelinya,jika kita tidak mengikuti
regulsi pemerintah maka kita akan turun kelas atau alih fungsi.Untuk membayar gaji 2 bulan terakhir ini
mereka memakai uang untuk membeli tanah di Tumpang.

Sr.Angela Pak Bahari,Pastor William Chang dan para suster sekalian saya akan menyampaikan hasil
pembicaraan dengan bapak uskup Malang dan ekonom keuskupan yaitu Rm.Ardi.Setelah kami
membicarakan masalah sertifikat tanah ternyata masih satu sertifikat,tetapi sekarang sudah
dipisah,namun sekarang pertanyaannya,sertifikat induknya dimana? Setelah mereka rapat dewan
moneternya,mereka menawarkan harga pasar dan ada diskon 1/3 dari harga penjualan,karena
situasinya lumayan strategis,maka kalau saya hitung,kita harus membayar 26 M itu harga net nya yang
ditawarkan kepada kita,tetapi itu belum termasuk untuk urus sertifikat dan balik namanya,serta yang
lain,jadi jika saya totalkan maka kita harus membayar 29 M. Saya sudah bertanya sama orang disana
kerana saya juga dari Tumpang maka mereka bilang jika itu harganya sangat rendah jika mereka
tawarkan ke orang awam harganya bisa mencapai 42 M.

Sr.Lucia Wahyu Dalam surat saya,yang saya tulis kalau kita tidak mampu membelinya maka kita
system kita pinjam pakai saja,tapi dengan cara memberi sumbangan sukarela.

Sr.Angela Pada tahun 2010 ada perjanjian dengan pihak keuskupan pada waktu itu Rm.Emil
ekonomnya,mereka meminta untuk membayar 10.000.000/bulan tetapi kita pernah membayar.

Sr.Lucia Wahyu Usul saya bahwa donasi yang dari Belanda yang akan digunakan untuk membeli tanah
itu digunakan untuk surat balik nama,karena pinjam-pakai akan berakhir pada Januari 2022,maka mari
kita bersama-sama memikirkan untuk membuat surat tersebut.

Sr.Laura Waktu kami bertemu dengan bapak uskupa lewat zoom meeting,namun suaranya kurang
jelas,saat saya ikut Muspas,keuskupan sedang mendata asset keuskupan,singkatnya kita diharapkan
untuk memberi kepastian apakah kita mau membeli tanah atau pinjam pakai saja?

Sr.Frederika Sebelum ditentukan dibeli atau pinjam pakai,sebaiknya bagaimana dengan kongregasi
apakah bisa membantu?

Sr.Fabiola Menurut Sr.Lucia Wahyu kita memutuskan untuk system pinjam pakai saja.Bagaimanapun
tanah ini juga perlu kejelasan,tadi dari penjelasan Sr.Laura,bahwa keuskupan Malang sedang mendata
asset mereka,menurut saya kita lebih baik system pinjam pakai saja.

Sr.Angela Waktu kami bertemu dengan Bapak Uskup Malang langsung menunjukan keuangan
mereka.Mereka mulai merapikan dan mendata tanah-tanah keuskupan yang dipinjam pakai. Berapa kita
harus membayar? Romo Ardi menjawab kami tidak menentukan harga,namun kita sendiri yang akan
menghitungnya.

Sr.Felisitas Diberi kesempatan kepada Sr.Edel & Sr.Emi,jika masih ada hal-hal yang masih mau
disampaikan.

Sr.Fabiola Apa yang dimaksud dengan dengan piutang lain-lain/pinjaman karyawan yang naik itu
karena apa?

Sr.Laura Banyak kendala yang kami alami di RSSS yang pertama yang menyangkut pelayanan
BPJS,banyak yang tidak bisa diklaim karena kondisi di RSSS tidak mudah karena fasilitas dan
pelayanannya serta lain sebagainya.

Sr.Fransiska Apa saja yang termasuk dengan piutang lain-lain?

Sr.Edel Piutang lain-lain yang bukan piutang pasien seperti piutang karyawan,obat,dan lain-lain.
Sejak beberapa bulan ini RSSS Tumpang tidak bisa lagi mengirim uangnya ke pusat,dan sudah beberapa
bulan ini juga RSSS Tumpang untuk gajian dibantu oleh kongergasi.

Bapak Bahari Kita harus tetap optimis,terutama kita perlu membayar hutang khususnya di
bank,kurang lebih 5 tahun terakhir ini karya suster mengalami peningkatan,tetapi kita terutama
karyawan harus lebih aktif dalam pelayanannya.

Sr.Felisitas Terima kasih kepada Sr.Edeltrudis & Sr.Emilia yang telah mempresentasikan Laporan
keuangan dari YPKA Pusat dan unit-unitnya,terima kasih kepada pastor William Chang yang telah
menjadi moderator selama sidang berlangsung hari ini,dan terima kasih kepada Pak Bahari dan timnya
yang telah bersedia mendampingi sepanjang hari ini.Besok kita akan melanjutkan dengan diskusi
kelompok untuk menyikapi unit-unit YKPA kedepannya.Kita akan bagi kelompok diskusi,setelah doa
penutup.

Sidang ditutup pukul 18.25 WIB

Doa oleh : Sr.Fabiola,OSA

RSSS : Defisit setiap tahunnya

Anda mungkin juga menyukai