Anda di halaman 1dari 5

NOTULEN KEGIATAN KUNJUNGAN KERJA RESES TAHAP III

ANGGOTA DPRD PROVINSI SUMATERA SELATAN DAERAH PEMILIHAN VI


KECAMATAN PRABUMULIH BARAT KOTA PRABUMULIH

Pada hari Selasa tanggal Tujuh Bulan Desember Tahun Dua Ribu Dua Puluh Satu ,
telah dilaksanakan Kegiatan Reses Tahap III Anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan Daerah
Pemilihan VI di halaman Kantor Camat Prabumulih Barat, yang dihadiri oleh :
 Anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan
o Dr. Ir. H. Syamsul Bahri, MM Koordinator Reses Fraksi Partai Nasdem
o H M. Giri Ramanda N. Kiemas, SE, MM. Fraksi PDIP Perjuangan
o Ersangkut, S.Psi Fraksi Partai Golkar
o Asgianto, ST Fraksi Partai Gerindra
o Lia Anggraini, SH Fraksi Partai Demokrat
o Dra. Hj. Nurnilyah Fraksi Partai PKB
o Rizal Kenedi, SH, MM Fraksi Partai PPP
 DANRAMIL
 Kapolsek Prabumulih Barat
 Camat Prabumulih Barat ( Edi Suanto, SH.M.Si )
 Lurah
 Perwakilan Bapak/Ibu RT/RW beserta Tokoh Masyarakat

Jalanya Kegiatan meliputi:


1. Pembukaan
2. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
3. Doa

1. Kata Sambutan
I. Sambutan dari Camat Prabumulih Barat (Bapak Edi Suanto, SH, M.Si)
Selamat Datang kami ucapkan kepada anggota DPRD Provinsi Sumatera selatan Dapil VI di
Kecamatan Prabumulih Barat dalam rangka kegiatan kunjungan kerja Reses tahap III serta
selamat datang kepada lurah, RT/RW serta tokoh masyarakat yang telah meluangkan
waktu untuk mengapresiasi pelaksanaan Reses ini sehingga terlaksana dengan baik dan
kami mengharapakan apa permasalahan dan keluhan yang terjadi di lapangan dapat
disampaikan kepada anggota DPRD yang hadir dalam kegiatan ini baik secara lisan
maupun tertulis.
II. Sambutan dari Anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan Koordinator Reses (Bapak Dr. Ir.
H. Syamsul Bahri, MM)
Pada pertemuan kita ini dapat memberikan hasil yang diharapkan, dimana kami dapat
memberikan solusi sesuai dengan wewenang dan tugas kami sebagai anggota DPRD. Pada
kesempatan ini ada 4 aspek yang dibutuhkanoleh masyarakat dan dapat disampaikan
yaitu aspek kesehatan, aspek pendidikan, aspek infrastruktur dan aspek pendapatan
masyarakat. Semoga pertemuan kita hari ini dapat memberikan banyak manfaat untuk
kita senua.

2. Diskusi
1. Pertanyaan dari Lurah Patih Galung (Bapak Sopyan Hadi)
Menyampaikan keluhan masyarakat mengenai belum tersedianya penerangan jalan di
daerah perbatasan antara Kota Prabumulih dengan Kab. Muara enim sehingga sering
terjadi kecalakaan pada malam hari dan rawan kejahatan. Pendaftaran Listrik Gratis untuk
masyarakat yang kurang mampu. Kemudian kegiatan bedah rumah, masih banyak warga
yang belum mendapat bedah rumah di kelurahan patih galung dikarenakan masyarakat
yang mengajukan permohonan bedah rumah banyak namun yang telah terealisasi masih
minim. Selanjutnya mengenai berobat gratis untuk masyarakat, dahulu pernah ada namun
sekarang ini sudah tidak berjalan lagi, padahal masyarakat sangat membutuhkan berobat
gratis ini.

2. Pertanyaan dari Lurah Gunung Kemala (Bapak Jusmairi)


Mengenai jalan gunung kemala yang merupakan jalan alternative menuju Kab. PALI
dimohon pelebaran jalan dapat dilanjutkan kembali serta disepanjang jalan tersebut
dapat dibuat drainase karena jika musim hujan air akan tergenang dan akan merusak
jalan. Selanjutnya di daerah gunung kemala terdapat sungai yang membelah keluarahan
tersebut diharapkan dapat dipasang talung sebesar 2 M karena kurangnya penampungan
air.

3. Pertanyaan dari Ketua RW 08 Payuputat (Bapak Burkati)


Daerah Payuputat merupakan dataran rendah, sehingga setiap musim hujan akan
terbentuk genangan air sehingga menyulitkan warga untuk beraktifitas untuk itu kami
mohon untuk dibutakn drainase. Serta kami mohon dibuatkan jalan setapak ke kebun-
kebun warga karena akses jalan ke kebun warga sangat sulit karena struktur tanah yang
liat dan jika musim hujan akan sulit dilalui. Hal ini agar meningkatkan perekonomian di
payuputat.
4. Pertanyaan dari Perwakilan RW Kel. Muntang Tapus (bapak Hj Sarwani Ruslan)
Kelurahan Muntang Tapus sebagian masyarakat berada atau menempati tanah milik
Pertamina, seacra garis besar terdapat 147 KK yang berada diwilayah tersebut, beberapa
tahun yang lalu pernah dilakukan pertemuan mengenai status tanah tersebut. Untuk
sekarang ini apakah hasil pertemuan tersebut dapat direalisasikan dan adakah solusi
untuk masyarakat tersebut

5. Pertanyaan dari Tokoh Masyarakat Kel. Gunung Kemala (Bapak Matsali)


Jala dari Simpang Penimur hingga ke SMPN 9 diharapkan untuk dibuatkan pelabaran jalan
dan perbaikan jalan. Serta untuk Jalan lingkar Desa jika dilakukan pelebaran jalan akan
sulit karena rumah-rumah warga dibangun dekat dengan jalan diharapkan ada solusi yang
baik. Sebagian besar Masyarakat Gunung Kemala bekerja sebagai petani dan berkebun
disetiap awal pembukaan lahan kami dari dulu melakukan pembakaran ladang namun
sekarang ini setiapa melakukan pembakaran warga menjadi was-was karena polisi akan
menangkap karena itu menjadi pelanggaran, kami harapkan ada solusi karena masih
banyak warga yang kurang pengetahuan.

6. Arahan dari Bapak Dr. Ir. H. Syamsul Bahri, MM


Untuk Permasalahan Penerangan Jalan, wewenangnya telah diambil alih oleh Pusat, untuk
itu perlu melakukan pengusulan, hal ini kami dapat membantu untuk melakukan
permohonan kepada pihak yang terkait yaitu PLN untuk dapat ditindaklanjuti, inipun
berlaku untuk Listrik Gratis, perlu pengajuan permohonan untuk itu masyarakat dapat
mengajukan proposal ke pos bantuan gubernur yang akan dapat segera kami tindaklanjuti
bersama mitra DPRD yang lain.
Untuk Bedah Rumah perlu dipahami bentuk dan program seperti apa bedah rumah yang
diinginkan dan ini perlu dirapatkan kembali agar mendapatkan hasil yang baik dan tepat.
Untuk Jalan diperhatikan apakah itu jalan kab/kota atau provinsi, jika jalan kota/kab maka
dilihat apakah sudah dianggarkan dalam APBD apabila belum dianggarkan segera
melakukan penyampaian proposal sehingga kita dapat segera menyeleksi mana yang lebih
utama.
Jalan Setapak dan drainase lakukan permohonan pengajuan proposal ke walikota dan jika
tidak dianggarkan di APBD, maka lakukan pengajuan ke DPRD melalui mitra kami dengan
bukti yang konkrit serta jelas karena kami untuk menidaklanjuti permasalahan tersebut
perlu bukti dan dasar hukum yang jelas untuk kami dapat merealisasikannya.
Untuk mengenai masyrakat yang menempati tanah milik pertamina, sebelumnya kita
ketahui bahwa pertamina merupakan perusahan milik Negara (BUMN) sehingga mengenai
tanah itu termasuk dalam aset pertamina, Pertamina tidak dapat melepaskan asetnya hal
yang dapat dilakukan adalah penghapusan, namun proses untuk penghapusan aset
tersebut hanya dapat dilakukan oleh Pertamina Pusat, Hal ini juga perlu proses yang
sangat panjang.
Mengenai pembakaran ladang ini memang sudah ditetapkan pemerintah, karena masalah
ini tidak hanya berhubungan tentang satu wilayah saja, namun ini menyangkut kedaulatan
Negara, jika kita membakar ladang, dampak yang didapat tidak hanya menganggu Negara
kita saja tapi menganggu Negara lain, untuk itu pemerintah telah menetapkan peraturan
agar tidak melakukan pembakaran untuk itu pemerintah memberikan solusi bantuan
melalui dinas pertanian. Diharapkan warga dapat menghubungi dinas pertanian.

7. Arahan dari Bapak H M. Giri Ramanda N. Kiemas, SE, MM.


Terkait Masyarakat di Kelurahan Muntang Tapus sebagian menempati tanah Pertamina.
Tidak akan mudah untuk mendapatkannya. Karena merujuk kepada aset milik Negara.
Untuk melakukan penghapusan asetpun perlu rangkaian proses yang sangat panjang serta
perlu diajukan ke pusat serta melibatkan berbagai pihak yang terkait. Untuk pengajuan
penghapusan asetpun tidak bisa kita langsung mengajukan secara perorangan. Maka dari
itu masyarakat perlu melakukan pengajuan permohonan ke walikota agar nanti dapat
difasilitasi untuk pengajuan ke pihak yang berwenang.
Mengenai pembakaran ladang, sebelumnya ada perda dimana pembakaran ladang dapat
dilakukan dengan syarat-syarat tertentu agar masyarakat dapat membuka lahan dengan
cepat. Namun perda tersebut ditiadakan karena bertentangan dengan peraturan terbaru
mengenai pembakaran ladang. Karena pembakaran ladang menyebabkan terjadinya
damapak polusi udara yang tidak hanya merugikan di Negara kita tapi berdampak sampai
ke Negara-negara lain. Namun sekarang ini bantuan pemerintah yaitu alat berat untuk
membuka lahanpun belum maksimal karena tidak semua daerah terlaksana program ini.
Untuk itu masih dicarikan solusi terbaik agar dapat membuka lahan yang cepat tanpa
merugikan setiap pihak.

8. Arahan dari Bapak Rizal Kenedi, SH, MM


Jalan di Payuputat telah dilakukan pelebaran jalan namun memang belum teralisasi
semuanya dikarenakan kondisi pandemi COVID-19 yang mana anggaran dialihkan untuk
COVID-19. Kita harapkan di anggaran tahun depan dapat dilaksanakan kembali. Untuk
Pengobatan Gratis bagi masyarakat sekarang ini telah ditiadakan karena terbentur dengan
undang-undang nomor 24 tahun 2011 yaitu program kesehatan dialihkan ke BPJS, untuk
masyarakat tidak mampu ada program BPJS PBI yaitu BPJS Peserta Bantuan Iuran yang
dikeluarkan menggunakan APBN serta APBD, agar pemberian BPJS PBI dapat tersalurkan
ke masyarakat yang berhak maka kita perlu melakukan validasi data yang akurat. Hal
tersebut memerlukan waktu serta kerjasama semua pihak agar data masyarakat yang ada
sesuai dengan kriterianya.
Untuk Program Bedah Rumah yang perlu kita ingatkan bahwa masyarakat yang ingin
rumahnya di bedah harus memperhatikan persyaratannya, Salah satu yang utama adalah
Harus memiliki sertifikat rumah sehingga saat diberikan bantuan memang diberikan
kepada masyarakat yang benar-benar perlu dibedah.

Demikianlah hasil pertemuan ini dibuat dan disahkan dengan penuh tanggung jawab agar dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Prabumulih, 08 Desember 2021
CAMAT PRABUMULIH BARAT

EDI SUANTO, SH., M.Si


NIP. 19740611 200604 1 006

Anda mungkin juga menyukai