Anda di halaman 1dari 4

Sosbud. Ps. Minggu. Lap, hari Sabtu tanggal 15 Oktober 2016 sekitar pukul 13.20 s/d 15.

35 wib di
Restoran Rajarasa Jl. Ampera Raya Ragunan Pasarminggu Jakarta Selatan, telah berlangsung kegiatan
rapat Pertemuan MUI Kec. Pasarminggu dan Muspika Pasarminggu membahas permasalahan
Tempat Ibadah Jemaah GBKP di kantor kecamatan Pasarminggu Jl. Raya Ragunan jati padang
Pasarminggu Jakarta selatan, yang dihadiri sekitar 15 orang panitia Kepala Camat Pasarminggu Bpk.
Eko Kardiyanto, rapat tersebut dihadiri antara lain :

1. KH. Nurali Yaqub (wakil ketua MUI)

2. KH. Zarkasih (Wakil Ketua MUI)

3. KH. Tatang Hidayat (Ketua DMI)

4. H. Mardhani (Bendahara MUI Pasarminggu)

5. Ust. Hamzah Ahmad (Sek. MUI Pasarminggu)

6. Ust. Nurhasan (Sek. DMI Pasarminggu)

7. KH. Abdul Azis (Ketua MUI Pasarminggu)

8. Bpk. Eko kardiyanto (kepala Camat Pasarminggu)

9. Kompol Heru Agus (Wakasat Intelkam resjaksel)

10. Kapt. Juandi (wadanramil Pasarminggu)

11. Bpk. Muhdas Sip (ketua FKDM Pasarminggu)

12. Kompol Holden Sirait, Sh( kapolsek Pasarminggu)

Dalam kegiatan rapat Pertemuan MUI Kec. Pasarminggu dan Muspika Pasarminggu membahas
permasalahan Tempat Ibadah Jemaah GBKP dibuka oleh

1. Bpk. Eko Kardiyanto (Camat Pasarminggu) berisi Saya masih berusaha untuk hari senin kita masih
berkumpul bahwa aspirasi dari bapak bapak kami terima dan kami usahakan untuk semua tempat
yang memungkinkan, masalah ini sudah menjadi rahasia umum di jagakarsa. Kita agak kesulitan
untuk menggeser para jemaat tersebut sama seperti halnya kita acara Hajatan. Saya sudah
mengunjungi beberapa gereja dipasarminggu antara lain gereja kudus, Iip dan Lain lain. Tetapi
mereka juga merasa keberatan. Saya mencoba di strada hanya bisa 1 kali, kemarin kita sudah rapat
terbatas dengan walikota untuk menangani permasalahan ini maka kita membuat program harus
ada rekayasa ruang kita sepakat menggunakan tempat di GOR Balairakyat pasarminggu. Kemudian
kami ke GOR pasarminggu ternyata sudah padat penuh dengan kegiatan Masyarakat, Gor ragunan
juga penuh dan terakhir ditaman margasatwa merasa keberatan karena sebagai lembaga konservasi
merasa terganggu. Kemarin saya memerintahkan kepada kasudin olahraga untuk membuat rekayasa
tempat ibadah di balairakyat namun belum bisa selesai saat ini. Selesai rapat dengan Walikota
kemudian rapat dengan pengurus Gereja, sekitar pukul 22.00 wib saya ditelpon oleh pengurus
Gereja batak karo ibu Eva dengan nada sambil menangis karena belum sempat menyampaikan
mengenai penolakan gereja Batak karo dikecamatan Pasarminggu, kemudian mengucapkan terima
kasih kepada saya telah menutupi permasalahan ini di kelompok jemaat Batak karo, kemudian saya
menjawab tidak apa apa bu namanya umat memiliki pemikiran masing masing untuk mendapatkan
keputusan yang terbaik. Saya untuk sementara tidak mempertemukan secara langsung dengan
kedua belah pihak antara lain pihak Gereja Batak Karo dengan pihak MUI. Saya berusaha
menghubungi Fraksi Fraksi pengurus Gereja supaya melunak agar lebih kondusif kepada jemaah
Gereja, maka dari itu saya hubungi satu persatu pengurus Gereja agar jangan sampai salah persepsi,
untuk yang terakhir kali saya akan meminta untuk membuat surat tertulis diketahui oleh seluruh
pihak berisi sampai kapan kegiatan ini akan dilaksanakan. Kami mengundang para tokoh agama dan
muspika untuk merencanakan langkah apa yang akan kami lakukan agar situasi ini menjadi kondusif,
hari ini harus sudah ada kesepakatan dan jangan sampai salah persepsi.

2. Kompol heru agus

Kami diperintahkan oleh wakapolres untuk menampingi bpk. Camat membantu menyelesaikan
permasalahan ini. Kita meminta para tokoh agama dan alim ulama membantu permasalahan ini
untuk mencarikan solusi lokasi, jangan sampai permasalahan ini melebar luas. Kondisi yg sudah
kondusif ini jangan sampai menghambat perjalanan kita dalam menghadapi pilkada tahun depan.
Kalau ini bisa terjaga dan beliau minta waktu untuk saling membantun apapun keputusan yang ada
disini kita harus menjaga itu. Kita hanya bs mencegah hal hal yang tidak diinginkan. Kalau yang rugi
sudah pasti kita semua orang lain hanya bisa ketawa. Saya mohon kondisi yang masih kondusif ini
mudah mudahan mendapat hidayah dari Allah untuk mendapatkan solusi yang terbaik. Tugas polisi
harus melindungi semuanya sampai dengan ada ketetapan hukum. Kami hadir dalam arti ada berada
diantara masyarakat. Kita tidak memihak kepada siapapun karena saya juga tidak mengenal orang
orang tersbut. Kita tidak menginginkan hasil pemanen akan tetapi mencari sebuah solusi terbaik.

3. KH. Tatang Hidayat (Ketua DMI)

Berisi dalam permasalahan Ada obyektif ada subjektif, kondisi masyarakat kita masih subyektif. Apa
yang kita pikir benar belum tentu benar. Pada situasi yang sangat tidak tepar ada sumbu sumbu
pendek dan hanya ada percikan sumbu pendek meledak. Ada potensi ketika persoalan muncul. Kita
berpikir secara obyektif bahwa fasislitas pemerintah kaitannya dengan pelayanan bukan ibadah
merupakan kebutuhan dasar adminitrasi masyarakat, bahwa kita memilik UUD 45 dan bhineka
tunggal ika. ketika memanfaatkan dari sisi obyektif saja fungsi kantor kecamatan tidak bisa dibelokan
yang artinya kebijakan yang kita lakukan saat ini. Ada tidak peraturan yang membolehkan rumah
ibadah. Saya mewakili dmi bahwa berita hari minggu kemarin merupakan potensi karena situasi ini
sedang rana politik. Kita menginginkan pilkada nanti berjalan dengan aman dan konsusif. Kita bs
bicara obyektif karena ini masalah umat ini ada potensi yang menjadi membesar san membias.
Persoalan didaerah daerah yang terjadi cenderung memaksakan diri. Bagaimana kontek
mengantisipasi konteks memaksakan diri. Mana kegiatan agama dan kegiatan politik ini sangat tipis
sekali. Mencegah lebih baik daripada mengobati. Toleransi kita bentuk ada penghormatan dari
semua pihak. Bagaiman potensi tidak menjadi membesar. Situasi saat ini tidak bisa dibedakan antara
kegiatan politik dengan kegiatan keagamaan. Dalam konteks menjaga kerukunan ada hal hal yang
perlu ditangguhkan karna mengganggu stabilitas ini. Toleransi sudah ada peraturannya harus
disetujui 90 dan 60 orang yang mendatangani sekitar. Kita bukan sembarang menolak tapi kami
menginginkan kepentingan lebih besar kita menghindari sesuatu yang lebih besar.

4. Bpk. Eko Kardiyanto (kepala camat pasarminggu) berisi Prinsip mereka ada satu hari dari tujuh
hari. Saya sudah dapat ruangannya saat ini sedang direnovasi kita tempatkan dibalai rakyat
pasarminggu untuk rekayasa ruang. Kegiatan dikecamatan hanya smentara digunakan untuk ibadah.
Saya pribadi bahwa jemaah batak karo bukan dari warga pasarminggu melainkan dari tempat lain
datang. Saya harus bersikap adil. Para ulama memiliki tugas mengajarkan agama kepada masyarakat
beragama muslim. Kita akan buat hitam diatas putih dengan mereka. Kewajiban pemerintah ada
batas waktunya. Kita anggap ini bncana sosial dan akan kita buatkan dengan tertulis.

5. Ust abdul azis (ketua MUI pasarminggu) berisi Kita tetap komit tetap kesepakatan dikecamatan.
Jangan smpai kita mengorbankan persoalan yang akan membesar. Ada apa sih mempersulit
memindahkan kelompok orang di tempat lain. Kita sudah ketahui fungsi kecamatan jangan sampai
disalah artikan. Ketika itu ruang publik dapakai dengan paksa. Ini hanya memindahkan permasalahan
dari jagakarsa ke pasarminggu. Intinya dari MUI dan DMI kita tidak dapat menyetujuinya. Saya takut
lebih banyak pertanyaan lagi. Kejadian kemarin itu darurat. Tolong kita cari jalan terbaik dan carilah
tempat. Kita terima kejadian kemarin jangan sampai timbul kembali. Kita juga muslim dan kita juga
beribadah. kita juga banyak mengalah dan kita minta pengertian dari mereka. Saya merasa itu
kegiatan ibadah itu tetap ilegal, kita cari jalan yang baru jangan ditempat itu (kecamatan
pasarminggu). Bicara toleransi kita minta pengertian dari pemerintah mengenai permasalahan ini.
Kelompok gereja tersebut tidak diterima digereja manapun. Kita bertanggung jawab kepada dunia
dan akhirat kita ini dipilih, kita sudah banyak bicara sudah memberikan toleran kami sepakat kita
bantu buat surat.

6. Bpk. Muhdas, sip (ketua FKDM pasarminggu) berisi ada pandangan adac okoh tokoh disini dapat
menyampaikan ada bahasa sekali lagi. Mau mau kita tidak menerima resiko dengan bahasa pahit
sekali mereka berusaha namun belum ada solusi. Kita sepakati pada hari ini kita berfikir belum ada
keputusannya. Rapat ini kita perlu untuk mengetahui siapa mereka. Mungkin ini merupakan
kelompok yang sudah ditolak dan usir oleh warga. Kelompok jemaah ini ditolak oleh semua gereja.
Saya berfikir dari segi amanah sebagai tokoh masyarakat buat hitam diatas putih kita sama sama
saksikan.

7. Kompol Holden Sirait, Sh (Kapolsek Pasarminggu) berisi Adanya pertemuan saat ini kita solusikan
untuk tempat para jemaah tersebut. Hasil pertemuan ini kita tetap menolak. Kita juga tidak
memaksakan kehendak mereka. Supaya mereka berpikir mencari tempat untuk menyewa. Rumah
jemaat pun mereka paksakan untuk beribadah. Kami sebagai tiga pilar ini posisi ini tidak nyaman
menghendaki supaya masyarakat dan tokoh tokoh berikan mereka untuk beribadah. Mungkin ada
berbaik hati sampai bulan februari selesai. Kita menyarankan kepada mereka untuk mencari tempat
dengan cara menyewa tempat.

8. Bpk. Eko kardiyanto (Camat Pasarminggu) berisi Harapan saya karena mendapat instruksi dengan
para ulama dan pendeta kami pasti akan laksanakan secara institusi. Kita berupaya meminimalisir
potensi yang akan terjadi. Kami tidak memaksakan kehendak kami hanya menyampaikan.

Hasil rapat antara lain kami pihak kecamatan akan menyampaikan kepada pengurus gereja sebagai
berikut :

1. Kantor kecamatan tidak dimungkinkan untuk digunakan sebagai tempat kegiatan ibadah Batak
Karo karena kondisi masyarakat.

2. Dipersilahkan kepada pengurus gereja untuk mencari tempat agar kegiatan beribadah tetap
berjalan.

3. Fasilitasi kami untuk melakukan tanggap darurat.

Kemudian sekitar pukul 16.30 s/d 17.20 wib berlangsung pertemuan antara bpk. Eko kardiyanto
dengan Fasilitator Gereja Batak Karo Ibu Sereida Tambunan di Resto Rajarasa Jl. Ampera Raya
Ragunan Pasarminggu Jaksel yang isinya bahwa kegiatan ibadah Gereja Batak Karo tidak dapat
dilaksanakan di Kecamatan Pasarminggu dikarenakan tempatnya lebih tinggi berada di lantai 4 aula
kecamatan pasarminggu.

Rencana sekitar pukul 19.00 wib akan berlangsung pertemuan kepala camat pasarminggu dengan
pengurus gereja batak karo protestan di GBKP Jl. Raya tanjung barat tanjung barat jagakar.

Anda mungkin juga menyukai