Anda di halaman 1dari 37

Liturgi I (Professi)

Keberagaman status dan jabatan ditengah-tengah dunia ini bukanlah satu hal yang perlu
untuk dipertentangkan, namun pada kenyataannya, keberagaman ini menjadi satu jurang
pemisah dalam persatuan. Saudara-saudari yang terkasih, pembelaan diri terhadap satu
jabatan yang dipegang membuat seseorang menjadi menutup diri terhadap orang lain yang
memiliki satu jabatan. Yesus berkata dalam doanya kepada Allah, agar semua satu adanya,
hal ini membuktikan bahwa jabatan bukanlah satu hal yang dipermasalahkan, namun iman
itulah yang mempersatukan. Apa pendapat seseorang tentang jabatan yang dipegangnya, lalu
apa yang seharusnya terjadi dengan beragamnya jabatan yang ada ditengah-tengah dunia ini,
marilah kita ikuti liturgi professi.
1. Petani
Saya adalah seorang petani, saya biasa bekerja di sawah. Yah. Memang kotor, tetapi itu
semua saya lakukan untuk mencari sesuap nasi. Saya adalah orang yang sangat penting. Jika
saya tidak ada tentunya kita semua tidak bisa makan nasi. Jadi menurut saya, saya adalah
orang yang paling benar.
2. Pengusaha kayu
Saya seorang pengusaha. Membuat kayu dari sebatang pohon itu adalah keahlian saya. Saya
tidak perduli dengan kelestarian alam, yang penting saya bisa mendapatkan uang. Terus
terang saja, tanpa kayu kita semua tidak bisa memiliki rumah yang nyaman dan asri. Nah
tentu saja saya yang paling benar.
3. Sopir
Saya seorang supir. Pekerjaan saya membawa kendaraan sehingga seluruh sewa dapat sampai
ketujuannya. Kehati-hatian dituntut dari seorang supir, keselamatan penumpang menjadi
nomor satu. Mari kita pikirkan bersama, mungkin kalau saya tidak ada, perekonomian, usaha
atau apapun pasti akan berhenti. Kalau sudah berhenti apa yang terjadi? Negara ini bisa
hancur. Jadi kalau menurut saya, supirlah yang paling benar.
4. Perawat
Tugas saya adalah merawat pasien di sebuah rumah sakit. Bersih dan steriil harus menjadi
nomor satu, tujuannya adalah kesehatan. Dimana-mana saya dibutuhkan. Tentunya sangat
dibutuhkan di semua kalangan masyarakat. Saya termasuk orang penting. Jika tidak penyakit
bisa merajalela. Jadi kalau menurut saya, saya adalah yang paling benar.
5. Pegawai
Saya adalah pegawai, saya bekerja di instansi pemerintahan maupun swasta. Pegawai
mungkin dianggap kesil dan rendah. Tetapi kalau kita mau jujur perusahaan bisa berjalan
dengan baik jika ada pegawai. Tanpa pegawai perusahaan akan cacat. Jadi menurut saya,
sayalah yang paling benar.
6. Pemimpin
Saya seorang pemimpin, keberlangsungan kinerja sebuah organisasi maupun perusahaan
bergantung kepada saya. Tanpa saya management akan rumit dan tidak teratur. Tentunya
saya harus bertanggungjawab akan semua hal yang bisa terjadi. Jadi menurut saya, sayalah
yang paling benar.
7. Masyarakat
Saya adalah masyarakat biasa, mungkin saya tidak ada apa-apanya. Tetapi jangan salah,
tanpa saya seorang pemimpin tidak bisa berdiri. Suara saya sangat diperlukan. Tanpa
masyarakat, pemimpin juga tidak bisa apa-apa, siapa yang mau dipimpin? Jadi kalau menurut
saya, sayalah yang paling benar.
8. Pemuka Agama
Natal ini mempersatukan kita. Semua satu adanya, saling melengkapi di dalam kekurangan
kita, saling mengisi di dalam kelebihan kita. Mengapa kita memperdebatkan hal-hal yang
jelas sudah berbeda? Mari kita mencari kesatuan, sehingga semua menjadi baik dan berjalan
sesuai dengan fungsinya masing-masing. Tuhan memberkati!


II. LITURGI PROVESI
Yohanes 3:16:
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang
tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang
kekal.
1. Mandarin: Shen ai shiren, shenzhi jiang tade dushengzi cigei tamen, jiao yiqie xin ta de,
buzhi miewang, fan de yongsheng.
2. Jepang: Kami wa, jitsu ni, sono hitorikko o o-atae ni natta hodo ni, yo o ai sareta. Sore wa
miko o shinjiru mono ga, hitori toshite horobiru koto naku, eien no inochi o motsu tame de
aru.
3. Inggris: For God so loved the world, that he gave his only begotten Son, that whosoever
believeth in him should not perish, but have everlasting life.
4. Belanda: Omdat God de wereld zo lief dat Hij Zijn eniggeboren Zoon heeft gegeven, opdat
iedereen die in Hem gelooft, niet verloren ga, maar eeuwig leven hebbe.
5. Jerman: Weil Gott die Welt geliebt, dass er seinen einzigen Sohn hingab, damit jeder, der
an ihn glaubt, nicht zugrunde geht, sondern ewiges Leben habe.
6. Yunani: Dioti toson ygapysen o Veos ton kosmon, wste edwke ton Uion autou ton
monogeny, dia na my apolesvy pas o pisteuwn eis auton, alla na ehy zwyn aiwnion.


Naskah Drama : ROMEO NATAL
SINOPSIS :
SEORANG Pemuda, Togar, yang sebelumnya aktif di pelayanan Gereja dan IMKB (Ikatan
Mahasiswa Kristen Batak) Universitas Sam Ratulangi Manado, akhirnya terjatuh kedalam dosa.
Kejatuhannya kedalam lumpur dosa, karena keadaan keluarganya yang berantakkan. Penyebabnya,
sang Ayah seorang yang suka mabuk-mabukan
(IMKB adalah sebuah organisasi mahasiswa etnik Batak yang sedang menuntut ilmu di lingkungan
Universitas Sam Ratulangi. Organisasi ini mempunyai visi pelayanan kepada Yesus Kristus)
Disaat hatinya sedang goyah, Togar berkenalan dengan seorang Janda Cantik dan Kaya raya.
Perkenalannya ini malah membuat Togar lebih terjerumus lagi kedalam lumpur dosa. Alkohol, rokok
dan Kehidupan Sex Bebas, dengan berprofesi sebagai seorang Gigolo, menjadi pilihan jalan hidup
yang dilakoni Togar.
Setelah sekian lama tak kelihatan, teman-teman dan sahabat Togar (Agus, Nando, Bongguk,
Biner, Dona, Tiur dan Betty) di pelayanan gereja dan Ikatan Mahasiswa Kristen Batak (IMKB)
Universitas Sam Ratulangi menyadari ketidakhadiran Togar lagi ditengah-tengah mereka.
Dengan penuh rasa Kasih, mereka mencari tahu keberadaan Togar, lewat keluarga dan
teman-teman Togar lainnya. Usaha mereka mencari tahu keberadaan Togar menemui titik terang.
Akhirnya mereka bisa menemui Togar yang sedang berada dirumah Tante Melan. Mereka
pun mencoba membujuk Togar, namun usaha mereka sepertinya sia-sia. Namun, begitu Togar
mendengar kalau Ibunya Sakit, Togar merasa, kalau cobaan dari Tuhan sangat Berat. Dengan niat
yang tulus untuk bertobat, akhirnya, Togar pun berlutut di pangkuan ibunya dan memohon ampun.
Selanjutnya, Togar pun kembali kejalan Tuhan.
Tante Melan ditinggalkan, Alkohol, Narkoba pun menjadi masa lalu. Bertobatnya Togar,
membuat hati Ayah nya pun kembali kejalan yang Benar. Pertobatan Ayah Togar dan Togar pun
menjadi sebuah Berkat. Keluarga Togar dipulihkan sepenuhnya oleh Tuhan.


Peran dan Karakter :

1. Togar : Tokoh Utama, ber Karakater Keras
2. Betty : Lemah lembut dan aktif di pelayanan gereja
3. Penatua : Penatua di Gereja
4. Agus : Ketua BPH IMKB
5. Nando : Pintar Main Gitar
6. Bongguk : Cuek dan Lucu
7. Biner : Lucu dan seperti bingo-bingo
8. Dona : Lemah lembut dan suka pelayanan
9. Tiur : Tomboy, Cuek dan paling muda
10. Papa : Keras dan Pemabuk
11. Mama : Lemah lembut dan sangat takut akan Tuhan
12. Tante MELAN : Janda Cantik, Pengusaha Diskotik yang Kaya,
senang Anak2 muda dan senang pakai Narkoba


>>>>BABAK I

>>>>ADEGAN I

>>>>STAGE O

(Suasana sebuah Ibadah di gereja, Sementara Persembahan)

(Selesai Lagu Persembahan, Betty, seorang petugas pengumpul Persembahan di baris tengah jalan
pelan menuju kedepan)

TOGAR : (bangkit berdiri dari kursinya, teriak keras sambil berjalan mendekati Betty)
HhhhhhoooiiiiiiiWwwooooiiiii.

(Wajah Marah, menunjuk Betty) Kau..!! Tunggu dulu..

(mendekat ke Betty) Mana uang kembalianku..??

BETTY : (mendekat dan berhadap-hadapan dengan Togar) Uang kembalian apa Ito ?
(menatap tajam ke Togar) Inikan Persembahan

TOGAR : (sambil mencoba merampas tempat pundi persembahan) Uangkulah.
tadi kumasukkan Rp 2000Mana kembaliannya Rp 1000...?

BETTY : Kembalian..?? Ito.Inikan Persembahan (menatap tajam ke Togar), kok pake ngambil uang
kembalian??

TOGAR : Rugi kali aku ngasih Rp 2000, habis uangku..(saling berebut pundi persembahan di depan
Jemaat)

BETTY : (menatap tajam ke Togar) Lucu kali Ito iningasih persembahan buat Tuhan dibilang rugi..

TOGAR : Ya iyalahRp 1000 kan cukupItukan sudah tradisi
Pacar, Baju dan Pendeta boleh gantiTapi satu yang tidak berubah(menunjuk ke jemaat)
Persembahan orang2x ini tetap Rp 1000
(tertawa keras) Hhhhaaaaa Hhhhaaaaa

(seorang Penatua datang menghampiri>masuk dari Kanan stage)

PENATUA : (mendekat ke Togar dan Betty) TungguSabarSabarJanganlah kalian Ribut, inikan lagi
ibadah.. Ada apa rupanya (menatap Betty dan Togar bergantian : 2x)....(mengajak Togar
duduk)...Ayo Togar, duduklah dulu.
Betty..(menatap Betty) bawalah persembahan itu

BETTY : Iya Amang (berbalik dan pergi kedepan)

(dilanjutkan Doa penyerahan Persembahan, petugas berdiri di depan dan Ibadah Selesai Amin)
>>>>>ADEGAN II

(Pundi Persembahan diletakkan di tempatnya)

TOGAR : (Bangkit dan berjalan menuju tempat diletakkannya pundi persembahan)
(Teriak-teriak) Aku mau ambil uangku tak ada lagi uangku
( meraba pundi) hhhhaaahhhaaaaLumayan, ini untuk beli rokok..
(mengangkat uang Rp 50.000 dan meninggalkan gereja >keluar pintu Kiri Stage)

(seorang wanita bernama Tiur datang)

TIUR : (mengejar Togar) Abang.. bang TogarTunggu bang..!!
(berhenti dan merenung sedih) Kenapa yah si Abang Togar itu
Jadi tak beres kulihat pikirannya belakangan iniUang persembahan kok diambil

(datang seorang sahabat menghampiri)

DONA : (duduk disamping Tiur) Kiapa ngana Tiurrupa sedih sekaliKiapa tadi ngana teriak-teriak
panggil bang Togar

TIUR : (wajah sedih) Nggak Kak Don..Aku hanya bingung aja lihat sikap dan kelakuan bang Togar
beberapa bulan belakangan ini


NARASI : Kehidupan Dunia Sudah Rusak sama sekaliKehidupan Manusia Terpuruk.Nafsu Birahi
Sang Bulan Meracuni setiap KehidupanMereka tak lagi takutMereka tak lagi mengenal Surga
Manusia menganggap hidup di dunia lebih dari segala Tuhan
Berkat Nya selalu diminta
Tapi
Berkat hanya sebagai penyiram Dosa, yang tumbuh bak alang-alang di padang Sabana
Manusia sama sekali sudah rusakKesuksesan sebagai jalan pintas menuju Neraka..

Iblis melayani manusia dengan gemerlap duniawi
Manusia menganggap semua benarTuhan hanya sekedarnya
Tak perlu Firman, Tak ada lagi Iman

Terang menerangi Tempat yang Terang
Kegelapan tetap GelapKarena Nafsu sang Nur hanya buat sang Matahari

Tapi
Dia
Tetap Mati di Kayu Salib..
Dia..
Tetap Setia
Dia
Rela Mati buat kita..


>>>>BABAK II

>>>>ADEGAN I

>>>>>STAGE II

Mari Kita Saksikan, Babak ke II Drama Natal Persembahan Ikatan Mahasiswa Kristen Batak
Universitas Sam Ratulangi.

Judul : ROMEO NATAL
Penulis Naskah : Simon Siagian
Sutradara : Simon Siagian


Beberapa hari kemudian setelah kejadian itu, disebuah tempat, berkumpulah para pemuda-pemudi
Batak yang sangat aktif dalam kegiatan pelayanan kerohanian dan paduan suara di sebuah organisasi
Pelayanan yang bernama Ikatan Mahasiswa Kristen Batak Universitas (IMKB) Sam Ratulangi Manado.
Mereka adalah Mahasiswa-Mahasiswa Batak yang sedang menuntut ilmu.

Hampir dalam setiap pelayanan mereka selalu kompak, namun beberapa bulan belakangan ini,
Togar, salah satu anggota paduan suara yang aktif, sudah bertingkah lain dari biasanya, bahkan
mulai jarang hadir di ibadah dan kegiatan pelayanan IMKB lainnya.

Dan suatu ketika ,beberapa dari teman Togar sedang membicarakannya


(suasana : 5 orang dalam posisi bebas, Biar gak keliatan garing si Nando + Agus Nyanyi 1 lagu Batak
dengan main gitar.jangan lupa nyanyi dan main gitarnya..!!)

DONA : (sambil baca majalah, majalah Kristen..)
(kaget) Ya Tuhan, Nando, Gus!! Coba Ngana liatliat ini!!! Sini cepat..!!!

AGUS : (tetap asyik maen gitar) Apaan sihh???

DONA : Apa sihhapa sih!!! Makanya kemari ngoni 2baca nih berita ini SEORANG PEMUDA
TEWAS OVER DOSSIS DI KAMAR KOST
Aduh ngeri yah..?! Jd takut kita

NANDO : (menatap Dona) Takut kiapa??? takut bentar lagi ngana jadi korban selanjutnya???
SEORANG WANITA MUDA BERNAMA DONA OD DI DALAM TOILET
KAMPUShahahahahaahaaaa.(tertawa puas)

DONA : (wajah kesal) Wah sialan ngana ini!!! Lama lama kita mo kuti ngana pe mulut itu!!! Nggak
bisa diajak ngomong serius ngana ini..

AGUS : (tertawa)..Hhhheeehhhheeejanganlah marah2x itonan, becandanya si Nando itu

BINER : (menatap Dona) jangan taru kira kwakTakut kiapa so ngana??? Why???

DONA : Awas yah kalau becanda lagi(mata membelalak)

(Agus, Nando, Biner dan Bongguk tetap main gitar, tidak memperdulikan lagi Dona)

DONA : Woiiiteringatnya, kemana yah bang Togar kemana yah si Abang itu... Kangen juga ma
dia..Udah lama nggak kelihatan di IMKB dan di Gereja..
(rada menghayal) Kangen ketawa ngakakyasemuanya lah!!

BONGGUK : Iya yah.kemana tuh anak.kita juga kangenLama nggak ada kabar, ehh muncul
kemarin di gereja malah bikin keributan...

NANDO : Kenapa yah tu anak? Raib kemana lagi dia? Aku sms nggak di balas..

AGUS : Aku pernah kerumahnya, tapi tak pernah ada..

DONA : Hehaku nelpon pun nggak diangkatapalagi ngana Nando, hanya nge sms.nggak akan
pernah dibalas..

BONGGUK : Yang pentingkan kita udah berusaha (tersenyum)
(tiba-tiba datanglah seorang teman mereka lagi>masuk dari kiri panggung)

TIUR : (masuk sambil menyalam Nando + Agus + Dona) Horashoras.malamlagi ngapain
bangbgmn kabar abang2xnya?

NANDO + AGUS:
Kabar baik adiknya

NANDO:Makin cantik aja adiknya inidarimananya kau adiknya..??

DONA : Nah..kebetulan nih si Tiur udah datangdarimana aja dek..??

TIUR : Wwwuuiihhhh..Gombal nih si AbangBaru dari Kampus Bang, kak
Biasalah, banyak tugas di KampusMana yang lain kak..?

NANDO : Nah..ini yang sementara kita bincangkan Tiur.
tentang bang Togar itu, tak pernah lagi datang ke IMKB..

AGUS : Lama nggak kelihatan, eehhmuncul di gereja hari Minggu kemarin, malah aneh, bikin rebut
pula lagi.dan sekarang hilang lagi..

TIUR : Iya yah bangkenapa yah tuh si Abang??
Sekarang kemana lagi yah dia? Berubah sekali..

DONA : Aku juga nggak tauKalau ke IMKB, sudah lama dia tidak melayaniNggak tau kenapa? Apa
dia ada Sakit hati yah dengan anggota atau pengurus BPH IMKB yah..?

BINER : Atau ada ribut dengan Panitia Natal..??

BONGGUK : Kalau ribut nggak mungkinlah.bagus2x nya abang itu dengan BPH dan Ketupat Natal

BINER : Apa lagi KETUPAT NATAL itu Bro

BONGGUK :Bahyang tak pernah makan Indominya Lae iniKETUPAT Natal itu.Ketua Panitia
Natal..itu si Lae Tambunan

DONA : Sudahsudahbgmn tadi tentang bang Togar itu

TIUR : Terakhir kita lihat hari Minggu kemarin itu kakDia ambil uang persembahan pula lagiSi
Betty sampe marah2x kemarin, Setelah itu tak kelihatan lagi..

BONGGUK : Aku punya ideBagaimana kalau kita kerumah si Togar? Kita tanya ke ortunya atau
siapalah yang ada dirumahnyaSyukur2x ada dirumah.gimana ?

DONA : HahBongguk.. Bongguk..Ngana ndak tau apa? Bapaknya tuh pemabok tingkat Dewa..belum
ketemu bang Togar, botol2x udah nempel di jidad mu..!!!! Ogah ahhmales aku mo ngadepin Dewa
Arak itu..

BINER : Aah ngana..!!! Katanya kangen sama dia.
Cuma gara2x tembok sependek ini, ngana ndak bisa lompat..

BONGGUK : Payahhh..!!!

DONA : Wooiii.bukan masalah tembok sama loncat.tapi aku males ngadepin si Dewa Mabuk
itu..
Ampuuuuunn DJ lah..! Nggak taulah kalau si TiurBagaimana Tiur..??

TIUR : Hah.kalau aku, yang mana yang baiknya aja kakaknyaSupaya abang itu aktif lagi di IMKB

BINER : (berusaha meyakinkan) Nahsi Tiur mau tuh. ayolah Dona!!! Plisss banget. sama2x kita
kerumahnya..
ntar kalau udah ada apa2 ama dia baru nyesel ngana..

DONA : (rada mikir) Ya udahlahYukk kita kerumahnyatapi jangan sekarang.besok aja
yahh...Sekarang mendingan kita balik, udah malemyuukk!!!

NANDO : (Sambil melangkah pulang ) Nahhgitu donk.. itu barunya Sahabat setia.hehehe


>>>>ADEGAN II

>>>>>STAGE I

(SEMENTARA ITU DI RUMAH TOGAR)

PAPA : (pulang mabok sambil nyanyi) KemanakemanadimanaAlani holong mi Ito, mar mahan
bibi hitasude habis terjualtermasuk salawar..
(tertawa keras) Hhhhhaaaaa

(Istrinya datang mendekati suami)

PAPA : (ngagetin dan menatap dekat mata istrinya) Aharoa!!!

MAMA : Ya ampun Pa.. Kenapa tiap hari harus pulang mabuk?????
(ngomongnya sabar banget, tapi matanya udah berkaca-kaca gitu)

PAPA : AharoaSip Babamunang paribut tu ho disi..

Yang pentingkan happyGak usah banyak bicara
Bukan pake duit mu beli minuman ini jadi gak usah banyak kali ceritamu yah..!!!
(tertawa keras) hhhhaaaaahhhaaaaa

MAMA : Tapimasa kamu nggak malu PaNggak malu kau sama orang2xNggak malu kau sama
anak muPapa itu sudah tua, bukan saatnya lagi Papa bertingkah laku seperti ini..!

PAPA : EeiitsssPERSETAN orang2x itu..!!! Ai sona jolma iBagudung Keju do i.

(ternyata Togar sudah melihat percekcokan antara ayah dan ibunya.hatinya sedih namun itu tidak
dia perlihatkan.apalagi dia baru pake narkoba)

TOGAR : (ngomongnya agak keras sambil tepuk tangan) hebathebat yah.nggak dirumahnggak
dimana.RIBUuuuT terrrusss.
Lama-lama gila aku disini!!!!!!!!! (masuk kedalam kamar)

PAPA : Heehhliat anak mu si bagudung itu.Udah besar, tak ada sopannya, makin kurang
ngajarr!!!! Ini semua salah muterlalu dimanjakan!!!!!!!!!!!
(tiba2 dengan volume suara yang lebih kencang memanggil)
TOGARRR..!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! sini kamu.!!!!!!!!!!!!!!!!!! Togarrr!!! Jangan kurang ajar kau!!!!
(Togar keluar tanpa terlihat rasa takut sedikitpun)

TOGAR : apa?

PAPA : Waahhh.bener2x nih anak.kelakuan seperti binatang.Pulang malem teruss!! Ngapain
kau diluar sana?? JUAL DIRI KAU HAH!! Dasar Gigolo!!


TOGAR : (menatap tajam ayahnya) APA??? Saya Binatang, Saya Gigolo?? (berkaca-kaca) laluPapa
apa?? Papa yang baik??
Iya!!! Papa adalah orang tua yang sangat sempurna dalam hidup saya
(Karena merasa tak dihargai + mabokPapanya nampar si Togar..Plakkk)

TOGAR : (memberikan pipi kirinya)
PUAS?? Masih kurang? nih satu lagi
PAPA: DASAR kurang ajar kamu..!!
(sambil mau nampar lagi, tapi dihalangi oleh Mama)

MAMA : (menangis) Cukup!! Cukup Pa!!!
(Memandang anaknya)

MAMA : (memegang bahu anaknya) Pergilah dulu kau yah amang..
Biar Mama bicara dulu sama bapak mu..

TOGAR : (melihat bapaknya) Tak akan pernah aku pulang ke neraka ini lagi Ma!!!

PAPA: BagusKeluar kau dari rumah ini..!!

TOGAR : Iyaaku keluar dari rumah ini.!!!!!!! (sambil keluar)

MAMA : Sudah Patolong jangan begini.. (menangis)

PAPA : DIAM KAU!!! Sudah muak aku di rumah ini, BOSAN Aku!!!

(Sambil PERGI>keluar panggung Kiri)

MAMA : TUHANLindungilah suami dan anakku
(sambil masuk kamar>kearah panggung Kanan)


>>>>BABAK III

>>>>ADEGAN I

>>>>>STAGE II

(RUMAH TANTE MELAN)

Sementara itu, karena Togar sudah memutuskan keluar dari rumah, Ia pun kembali datang kerumah
Tante MELAN, orang dan tempat yang membuat dia terjerembap ke dalam dunia kegelapan,
disinilah tempat dia memulai semuanya, mulai dari mencoba rokok, alkohol, narkoba, sampai
pergaulan Sex Bebas.

Suasana (musik yang keras.biar bisa ngebedain tempat)

TOGAR :
(MUKANYA udah cape banget)
Melannn!!! Sayang!!! (ngga dijawab.karena lg pake headshet)
MELANNNN!!!! (mau nangis gitu, ceritanya mau curhat)

Tante MELAN : Woiii!! Ada apa Sayang? kenapa Honey Bunny Sweety?? (memeluk tangan Togar dan
membawa duduk)
Tunggu.tunggu aku ambilin minum dulu (sambil kebelakang)kenapa sih Sayang??
Kok Kusut amat tu wajahHilang tuh kegantengan Pangeranku

TOGAR : Kita so muak dengan kekacauan di rumah
Kita tadi di tampar sama Bokap dikatain Binatang, dibilang Gigolokayak dia ortu yang bener aja!!


Tante MELAN : (tertawa genit) HAHAHAHAA, emank ngana itu sekarang apa? Bukannya Gigolo
ku.hhhhheeengga deh becanda!!
Udahlah jangan di ambil pusing.jangan terlalu dipikirin.nikmati aja hidup ini!

Minum dulu nih..!!

enakan?

Mending kita fly aja sekarang, daripada harus mikirin ngana pe keluarga yang nggak pernah mikirin
ngana sama sekali(sambil bermanja-manja)

TOGAR : Emank Benar..kita pusing kalau mikirin dorang!!! Hhaaahaa(tertawa keras)
Btw, Tante punya barang baru yah? bagi donk??

Tante MELAN : Adalah, untuk Pangeranku yang satu ini, apa sih yang nggak disediain

TOGAR : HhhheeeIya Tante Sayang...tapimana nih barangnya?

Tante MELAN : Ada di kamarJangan make disini aahh.di kamar yuuu..!!

TOGAR : Ya udah ayukkk!!
Dunia inikan milik kita berdua, mereka semua ini Cuma ngontrak
(tertawa keras) hhhhhhaaaaa

Dikamar mereka memakai obat-obatan terlarang itu.hari demi hari dilalui dengan aktivitas seperti
itu.Narkoba, Obat-obatan, Alkohol dan Sex bebas
Sampai akhirnya TOGAR menjadi pecandu kelas tinggibadannya habisssemuanya terlihat
memprihatinkan...

>>>ADEGAN II

>>>>>STAGE I

Ditempat lain, teman-teman gereja TOGAR mendatangi rumahnya

(DI RUMAH TOGAR)

NANDO + AGUS : TogarTogar

TIUR + DONA : Bang TogarBang Togar..

MAMA : (terkejut) Ya ampun.Agus, Nando, Biner, Bongguk, Dona, Tiur?? Ayo masuk!! ada apa?
Tumben sekali datang kesiniKaget kalian bikin Namboru

NANDO : Nggak Namborukita kesini cuman mau ketemu TOGAR

BONGGUK: Udah lama dia nggak datang ke IMKB Namboru

AGUS : Iya NamboruKemana ajanya Lae itu selama ini?

MAMA :(wajah sedih) Itu lah yang Namboru cemaskan.sudah beberapa hari ini juga dia nggak
pulang

KarenaJujur sajakemaren dia bertengkar dengan Amangboru kalianHabis itu, dia keluar rumah,
nggak pulang2x lagi sampe sekarang

DONA : tapi Namboru, udah coba dicari belum ?

MAMA : Namboru baru sebatas nanya temen2x kuliahnya.belum sempat Namboru cari
langsungNamboru sakit kemarin

BONGGUK : Bah!! yang Namboru tau, kira-kira dimana si Togar?

MAMA : kemarin kata teman2xnya, dia biasa dirumah si Cina Janda Pengusaha kaya itu, yang punya
diskotik di Mantoz sananamanya Melan kalau Namboru nggak salahtapi Namboru nggak tau
rumahnya dimana

AGUS : Ooo, kalau itu saya tau NamboruRumahnya si tante Melan itu di Citraland sana.

TIUR : Kalau gitu, sekarang kami kesana aja Namborusiapa tau aja bang Togar disana. Sekalian kami
mau ngobrol2 ma bang Togar.

MAMA : Wahterimakasih yah.tolong salamkan ke Togar, kalau Namboru sangat
mencemaskanya.....Namboru ingin dia pulang.Tolong sekali yah!!

BINER : Kami akan coba Namboru, karena kami juga merindukan dia ada ditengah2x kami Natal
nanti.

DONA : Kami akan berusaha Namboru, doakan saja yang terbaik..

MAMA : Terimakasih sekali lagi, TUHAN memberkati kalian

NANDO : sama2x Namboru, kalau begitu kami pamit dulu Namboru..

(AGUS + NANDO + BONGGUK + BINER + DONA + TIUR cium tangan ibunya TOGAR dan
berlalu>keluar kiri panggung )


>>>>BABAK IV

>>>>ADEGAN I

>>>>>STAGE II

(RUMAH TANTE MELAN)

Sementara itu, Togar terus terhanyut dengan kenikmatan dunia.Hidupnya semakin berlumuran
dengan lumpur dosa.
Nafsu birahi sang bulan menguasai hidupnya.

Dan perjuangan Sahabat2x Togar untuk mencari lokasi tempat tinggal Tante Melan akhirnya berbuah
manis. Setelah mencari-cari rumah Tante MELAN selama 4 jam, akhirnya mereka menemukan rumah
Tante MELAN


NANDO + DONA :
SiangPermisiTante MELANTante MELAN !!!

Tante MELAN :
Iya bentar.Siapa yah??

Mau cari siapa yahh??

AGUS :
Maaf..Ini bener rumah Tante MELAN temennya TOGAR??
Kita mau ketemu TOGAR, penting banget!! dia ada disini??

Tante MELAN :
Oooo, TOGAR?? bentar aku panggilin

Eh, ntar dulu..emang kalian siapanya?

TIUR :
Kita temen Pelayanannya di IMKB

Tante MELAN :
Apa itu IMKB?

NANDO :
Ooo..IMKB itu, Ikatan Mahasiswa Kristen Batak Unsrat Manado TanteKita kita ini teman
sepelayanan Togar di IMKB dan di Gereja

Tante MELAN
(Terkejut) Oooohhh, temen Pelayanan IMKB, gereja!!!! Mau ngajak dia ke gereja yah?? Kita kasih
ngoni jempol kalau dia mau nginjek gereja lagihahahhaha (tertawa ngejek )

Karena dia tuh udah ancurrrr bangettapi kalian coba dulu aja dech..ntar yahhh!!

TOGAR TOGAR!!! Ada Malaikat nyari pa ngana,,

TOGAR :
Siapa...? Oooh, ngoningapain ngoni kemari? (sinis)

BONGGUK :
(Salam + meluk) Kita semua kangen pa ngana, bgmn ngana pe kabar Bro??? kemana aja sih Bro?

BINER :
Iya Lae, So ndak pernah hadir di pelayanan IMKB.. Anak anak pada nyariin!!

TOGAR :
Nggak usah sok care ma aku.aku nggak butuh hal-hal menjijikan kaya gini!!! ngerti kalian??

DONA :
(kaget) LohKok abang ngomong begitu?

TIUR :
(wajah sedih) Kenapa sih abang sekarang jadi kasar begitu? Abang berubah sekali

DONA :
Kami tau, abang lagi banyak problem, tp abang harus nyerahin ini sama TUHAN.Ayooo.. abang
harus bangkitt!! bukan buat siapa2xtapi buat TUHAN

TOGAR :
APA?? TUHAN KAU BILANG?? TUHAN ?????
HAHAAA (tertawa keras)

Bisa ancur kepala ku dengar kata TUHAN.

Dimana Dia saat aku butuh? dimana HHAA?? Nggak ada
Yang ada Dia udah buat hidup aku kaya gini.hidup tanpa arti Bro
TUHAN nggak pernah Bantu akujadi buat apa aku balik sama Tuhan
Nggak akan pernah ada harapan

BINER :
Bahudah gawat kau LaeKenapa kau ini Lae

TIUR :
Iya bang, kami sedih abang ngomong begitu, ini seperti bukan abang TOGAR yang aku kenal selama
ini!!
Berserah bangberserah sama TUHAN

TOGAR :
HEHdimana kalian semua saat aku butuh bantuan kalian??? dimana IMKB saat aku butuh?? Kalian
hanya sibuk melayani orang2x yang Baik-baik
Kalian hanya bawa Cahaya ke tempat orang yang sudah Terang
Orang sudah Terang, kalian bawa lagi cahaya lagi, kan Jadi Silau orang itu.
Kemarin2x aku butuh terang itu, karena saya berada dalam kegelapantapi kalian hanya sibuk
dengan orang2x yang sudah terang Anjing semua!!
Seharusnya, kalian bawa Terang itu di tempat GelapSupaya kegelapan itu bisa jadi terang
Jadi..plis jangan buang2x waktu buat ngebujuk aku biar balik lg sama TUHANngerti kalian???

NANDO :
Laeemang kita nggak bisa Bantu Lae saat Lae butuh bantuan.tapi itu karena Lae nggak pernah
cerita sama kita, kita udah berusaha menghubungi lae, tapi nggak pernah ada kabar.

BONGGUK :
Kita kan bukan TUHAN Lae
yang selalu ada buat umatnya saat dalam penderitaan
Tapi TUHAN Juga nggak akan pernah ngasih sesuatu kalau Laenya sendiri nggak minta.

AGUS :
Lae.Namboru sakit kangen dia sama Lae
Namboru mau Lae pulang...

TOGAR :
HAH..Pulang!!! Bisa Gila aku dirumah itu..

BINER :
Yah udahlah kalau Lae nggak mau pulang
Kami pulang dulu yah LaeIngat Lae, Namboru lagi sakit

BONGGUK :
Kami Pulang dululah Lae
TUHAN MEMBERKATI Lae..

DONA + TIUR :
Kami pulang yah bang!!! (pulang>keluar arah panggung kiri)


Sepeninggal teman-temannya, TOGAR sejenak pun merenung..
dia kaget ibunya sakit.dia tidak tau apa yang harus dia lakukan

TOGAR :
(menangis dan berlutut) TUHAN.!!!!
Apa belum cukup Engkau berikan masalah sama aku ???
Apa belum cukup TUHAN?? Sekarang apalagi?
Kau belum puas melihat aku sengsara..??
Ayah Pemabuk.keluarga Hancur.badanku juga udah Kotor karena ini semua..?? (nunjukin alkohol,
rokok, Narkoba).

(terus menangis) Ampuuuunnnnnn TUHAN.!!!
AMPUNLAH TUHAN.!!!!!
Sembuhkan Mama TUHAN..Sembuhkan Mama Tuhan

Karena merasa berdosa dengan apa yang telah ia lakukan, TOGAR berniat untuk pulang ke rumah,
meminta ampun kepada Mamanya, dan dia pun berniat akan menceritakan apa yang telah terjadi
kepada Mamanya.

Menceritakan bahwa dia adalah pecandu Narkoba, yang sepertinya mustahil untuk berhenti.
Menceritakan bahwa dia sudah terjerumus kedalam pergaulan Sex Bebas.

Hanya niat yang besar untuk mengubah itu semua
Dan niat itu sudah terpikir oleh TOGAR dengan satu Ikrar di kayu Salib Saya mau berubah TUHAN


>>>>ADEGAN II

>>>>>STAGE I

(RUMAH TOGAR)

Setibanya dirumah, dia melihat Ibunya sedang membaca ALKITAB sambil meneteskan air mata
Karena ingin tau apa yang sedang dibaca Ibunya, dia memperhatikan ibunya.
Air matanya terus mengalir.

Ibunya masuk kedalam kamar, dan TOGAR berjalan perlahan menghampiri tempat ibunya membaca
ALKITAB.Walaupun dia tidak mengerti namun air mata terus keluar.

Ternyata ibunya sudah memperhatikan TOGAR dari tadi.dia memegang pundak anaknya itu.

MAMA :
(memeluk sambil menangis) Mama, merindukan kamu nak

TOGAR :
(KAGET) Mama.!!
Maafin aku Ma
aku banyak salah sama Mama
Ampunnni aku Ma

(menangis) Maaaaaa!!!!

MAMA :
(tanpa banyak bicara, ibu mencium kening anaknya)
Mama selalu memaafkan mu Nak

TOGAR :
(Mencium tangan ibunya) Makasih Ma

(mengangkat kepala dan menatap mamanya)

Mama tadi aku baca ayat ini
(menunjuk ayat di alkitab) maksudnya apa Ma??

MAMA :
(membaca ayatnya ) HENDAKLAH ENGKAU SETIA SAMPAI MATI
MaksudnyaKitasebagai umat ciptaanNya, harus selalu Setia padaNya, dalam keadaan Senang
ataupun Sedih.
Kita harus Yakin, bahwa segala sesuatu yang terjadi, adalah karena kesetiaan kita pada TUHAN
sampai kita mati

TOGAR :
Aku mengerti Ma, aku akan selalu senantiasa setia pada TUHAN karena ia selalu menolong aku
dalam keadaan apapun.
terlebih (memeluk Mamanya) TUHAN telah mengirimkan Mama yang Terbaik buat aku
Terimakasih TUHAN.

(Nando, Agus, Bongguk, Biner, Dona dan Tiur yang sejak tadi sudah mendengar pembicaraan Ibu dan
Anak itu, akhirnya bergabung dan memeluk Mama dan Togar)

(Papanya yang sedari tadi mendengar percakapan mereka dari samping rumah pun akhirnya masuk
kedalam rumah dengan berlinangan airmata)

PAPA :
(Menangis) Mama, Togar.Maafkan Papa yah
Papa sudah sangat lama menyiksa kalian
Papa sudah sangat berdosa
(Togar dan Ibunya pun memeluk Papanya)


Percakapan itupun terus berlangsung hingga akhirnya TOGAR menceritakan kepada Ayah dan Ibunya
bahwa dirinya pecandu narkoba dan sudah terjerumus kedalam kehidupan pergaulan sex bebas.

Raut wajahnya sedih, namun itu semua hilang karena terpancar dari wajah anaknya bahwa dia akan
berusaha merubah semua itu

Ayah Togar pun Bertobat dan Togar kembali melayani Tuhan di Gereja dan di IMKB

Keluarga Togar dipulihkan sepenuhnya oleh Tuhan.

Walau terlihat sulit, namun tidak ada yang mustahil bagi ALLAH

Cinta kita terhadap Tuhan hendaknya jadi seperti Romeo dan JulietRomeo begitu Setia terhadap
Juliet. Sehingga saat Juliet mati, Romeo pun ikut mati bersama Juliet.

Tuhan mau mati buat kitaTuhan tak akan pernah meninggalkan kita, Terlebih jika kita mau
berusaha dan SETIA SAMPAI MATI KEPADANYA.

AMIEN
SELESAI

(Semua pemain keluar, berdiri sambil bergandengan tangan dan menyanyikan Lagu : Bagi Tuhan, tak
ada yang Mustahil..)
JESUS BLESS YOU
SELAMAT HARI NATAL 25 Des 2011
&
SELAMAT TAHUN BARU 1 JAN 2012






Asalkan Yesus Bersama Kita

Tidak apa-apa Papa
Bila Natal kali ini aku memakai baju yang lama
Aku akan tetap lebih gemerlap daripada pohon terang itu
Karena sukacita berpendar dihatiku

Tidak apa-apa Mama
Sepatuku yang lama masih indah dipandang
Bintang pengharapan menuntunku tetap
Membawaku percaya dengan hati mantap

Tidak ada kue lezat dan kado berpita
Sungguh tidak mengapa Papa Mama tercinta
Asalkan Yesus bersama kita
O alangkah indahnya hidup kita




Natal Yang Teduh

natal telah menjadi puisi alam raya
hiruk-pikuk pekik sorak hura-hura
apalagi cuma gegap gempita iklan
agaknya sudah tidak diperlukan

mohon jangan gaduh
sang bayi penebus bumi
masih tertidur nyenak
dalam dekapan bunda terkasih
semua ilalang, seisi kandang
adalah segala yang teduh
dalam syukur dan simpuh

ya, natal itu puisi alam raya
karena itu jangan gaduh
bumi kita telah ditebus
perlu istirahat dan tidur

ia sudah amat lelah
bekerja keras menata nasib
beri kesempatan ia bermimpi
biarkan ia merindu dan mencinta
merdeka dari segala tetek bengek
yang makin menjauhkan bumi kita
dari sang keabadian sendiri



Hakikat Natal

lonceng-lonceng dan genta-genta
berdentang-dentang pada hari natal
lagu-lagu natal yang sudah kita kenal
o, betapa indah seru nafiri dari langit
"damai sejahtera di bumi, di antara
manusia yang berkenan kepadaNya!"

umpama pada hari natal
lonceng genta di semua gereja
tiada henti melagukan tembang sama
"damai sejahtera di bumi, di antara
manusia yang berkenan kepadaNya!"
mungkin kita lalu putus asa dan terluka
sebab damai di bumi sudah langka
hasrat berkuasa manusia makin riuh
buah-buahnya, o, mengerikan
sang tembang kedamaian
menjadi lagu olok-olok

"damai sejahtera di bumi, di antara
manusia yang berkenan kepadaNya!"
hohohuhuhaha, olok-olok jalan terus
tapi tembang damai bergulir terus
dentang gemanya semakin lantang
siapa berkenan kepadaNya berderap
siapa berkehendak baik berpadu
dengan butir-butir waktu
dengan pernik-pernik ruang
sebab hakikat sang natal
adalah tawaran cintakasih
dari pusat-pusat keabadian
bagi kita semua



Cahaya yang Tinggal Tetap

Ucapan-ucapan dan lagu-lagu Natal sudah berakhir
Kegembiraan perayaan Natal sudah berlalu
dengan para malaikat naik ke Surga,
Orang-orang majus kembali ke Timur.

Tetapi terang yang pernah bersinar di sebuah palungan
Masih menerangi dunia dari kejauhan,
Dan hati yang taat masih mendengarkan nyanyian para malaikat
Dan orang bijak masih mengikuti sebuah bintang

Ellis Rowsey



Maukah Engkau?

Maukah engkau menggendong bayi ini?
Maria yang lembut mungkin berkata begitu
Kepada gembala-gembala yang sedang berlutut
Di sisi tempat tidur bayi yang kudus.

Maukah engkau menggendong bayi ini?
Dia mungkin berkata begitu kepada orang-orang tua
Kepada orang-orang majus yang mempersembahkan
Emas, kemenyan, dan mur kepada-Nya.

Maukah engkau menggendong bayi ini?
Ia mungkin berkata begitu kepada kita
Menyimpan semangat dan berkat Natal
Jauh di lubuk hatimu?



Lonceng Natal

Aku mendengar lonceng berdentang pada hari Natal
Lagu-lagu Natal yang sudah dikenal,
Betapa nyaring dan merdunya kata-kata yang terdengar lagi
Damai sejahtera di bumi,
Di antara manusia yang berkenan kepada-Nya!

Aku berpikir, seandainya pada hari Natal,
semua lonceng yang tergantung di menara gereja
Memainkan lagu tanpa hentinya
Damai sejahtera di bumi,
Di antara manusia yang berkenan kepada-Nya!

Dan dalam keputusasaan aku menundukkan kepala;
Tidak ada damai di bumi, kataku;
Karena kebencian ada di mana-mana, dan mengejek lagu
tentang
Damai sejahtera di bumi,
Di antara manusia yang berkenan kepada-Nya!

Tetapi suara lonceng yang berdentang bergema semakin kuat:
Tuhan tidak mati atau tertidur!
Yang jahat akan jatuh, yang benar akan menang,
Damai sejahtera di bumi,
Di antara manusia yang berkenan kepada-Nya!

Lonceng terus berbunyi, berdentang,
Bumi berputar dari malam hingga pagi,
Suara, lonceng, nyanyian agung, terdengar merdu,
Damai sejahtera di bumi,
Di antara manusia yang berkenan kepada-Nya!



Malam Yang Sunyi

Sst,
Bayi itu tidur
Dalam buaian ibu-Nya yang penuh kasih.
Malam sunyi,
Dan hewan ternak dalam kandang mendekam
Diam menyembah tanpa suara

Sst,
Dunia tertidur
Dalam mimpi bayi Yesus yang penuh kasih ini.
Hati kita tenang
Dan pikiran kita yang bercabang
Segera tenang dalam penyembahan yang tiada batasnya

Tidurlah, Nak, tidurlah
Tidur dalam kekudusan-Mu.
Tidurlah, bumi, tidurlah
Dalam perlindungan Tuhan



Puisi Malam Natal

Makanlah Rumputmu
Memang kerbau berotak dungu
Hanya bisa melenguh dan merumput
Setelah kenyang langsung mendengkur
Terjaga hanya ketika mendengar domba-domba mengembik

Hah!
Mengapa pula kau meributkan domba-domba itu?
Bukankah kalian dipelihara oleh tuan yang sama?
Bukankah kalian diberi makan rumput yang sama?

Dasar kerbau berotak dungu
Mentang-mentang berbadan besar bertanduk tajam
Seenaknya saja mengaku raja
Raja berotak dungu

Hei Domba!
Jangan mengembik terlalu berisik
Nanti kerbau berotak dungu marah
Ah, dasar kerbau dan domba sama-sama berotak dungu
Tuanmu sudah memberi masing-masing gembala
Jadi, makanlah rumputmu saja



Risau Hati Anak

Papa,
Mengapa memasang pohon terang di rumah kita?
Mengapa kita pakaikan kapas bak salju?
Mengapa Papa berpakaian bak Sinterklas?
Mengapa kita tidak bikin kandang?
Mengapa kita tidak buatkan palungan?
Mengapa kita tidak hadirkan domba?

Kata Papa,
Sang Juru Selamat lahir bukan di pohon terang
Apalagi berhias salju
Pun tanpa kehadiran Sinterklas
Lalu, Natal siapa yang kita rayakan?



Sang Waktu

Tak ada waktu pada-Nya
Karena Ia tak berwaktu
Namun Ia yang tak berwaktu,
telah membatasi diri-Nya oleh waktu

Dalam kesunyian malam itu,
waktu-Nya mulai dihitung
Ketika tangisan-Nya yang pertama menggema
Mendetakkan waktu-Nya yang pertama di bumi.

Oh, Sang penentu waktu yang tak berwaktu
Mengapa Engkau membiarkan diri-Mu di atur oleh waktu?
Mengapa Engkau merelakan diri-Mu dibatasi oleh waktu?
Mengapa Engkau menghadirkan diri-Mu ke dalam waktu?

Malam itu, dalam lenguhan hewan yang tak mengenal waktu
Engkau datang untuk memberi waktu yang baru bagi dunia
Engkau datang untuk menawarkan waktu sebagai anugerah
Engkau datang untuk mengatakan waktunya tidak lama lagi

Sebab dunia yang terbatas oleh waktu akan segera berakhir di dalam waktu
Engkau datang untuk mengatakan, waktuku adalah saat ini
Engkau datang untuk mengatakan kepadaku,

waktu-ku hanya sementara di sini
Engkau datang untuk mengatakan,
Berdamailah dengan Aku Sang Waktu yang sejati
Agar aku dapat bersama-Mu tanpa waktu.

Roos Lusy



Hatimu, bilik terindah bagi-Ku

Aku hendak turun untuk melihat-lihat
Bagaimana kehidupan manusia yang Ku ciptakan
Sebab telah lama Ku dengar kabar tentang mereka
Kabar yang sungguh memilukan hati-Ku

Aku telah merancangkan dari mulanya
Bahwa mereka akan hidup di hadapan-Ku
Bersama dengan-Ku selamanya
Bahwa jika mereka bersama-Ku
Mereka tidak akan pernah mengalami kekurangan

Aku sedih, ketika waktu itu
Di rumah yang begitu indah dan mewah
Yang Kuberikan sebagai hadiah pertama-Ku
Aku mendapati mereka telanjang
Telanjang di tengah-tengah segala kelimpahan harta
yang telah Ku sediakan, hanya bagi mereka

Mengapa? Apakah semua itu tidak cukup?

Malam itu, setelah ribuan tahun terlewatkan
Aku datang, datang kembali mengunjungimu
Aku mendapati engkau terlalu sibuk,
Sibuk dengan dirimu sendiri
Hingga kehadiran-Ku tak engkau pedulikan
Tak ada tempat di rumahmu bagi-Ku

Di mana? Di mana tempat yang hangat yang bisa Aku tempati
Tuk menghangatkan tubuh mungil-Ku yang kedinginan?
Tak ada! Tidak ada satu pun bilik yang kosong di rumahmu
Hanya kandang hewanmu yang tersisa untuk-Ku
Namun tidak mengapa
karena itu pun sudah cukup bagi-Ku waktu itu

Seandainya saat ini engkau telah menyadari
Bahwa Aku telah datang kembali untukmu
Tolong, bukalah bilik hatimu,
agar Aku dapat masuk dan tinggal di sana
Dan menjadikannya bilik terindah bagi-Ku dan bagimu.



DAMAI

Damai....?
Ingat pertama kali berjumpa di Eden, betapa indahnya
Kehadiranmu di sisi manusia, sangat menyejukkan
Sebab semuanya hanyalah engkau dan mengenai engkau
Tiada yang kurang saat itu
Hanya kesempurnaan saja adanya

Pengkhianatan ..., mengapa? Mengapa hal itu harus terjadi?
Mengapa engkau dikhianati oleh manusia yang engkau kasihi?
Terbuang, terjual, terasingkan, dijauhkan
hanya karena tawaran, sebuah kehormatan yang kosong!

Namun sejak saat itu dan seterusnya
Engkau telah menjadi kerinduan yang tak berujung
Sejak di Eden, engkau terus di cari
Entah ke mana pergimu ...
Meski segala cara telah di tempuh
Segala taktik telah di coba
Namun engkau tak pernah lagi menjawab

Perang, pembunuhan, pertikaian, perselisihan ...
Gaduh ... buntu ... tamat ....!!!
Inikah akhirnya? Tanpa kedamaian?
Masih adakah harapan?
Masih hidupkah engkau?

Malam itu, sejak kesenyapan yang terjadi di Eden
Sayup-sayup terdengar lagi nyanyian yang telah lama hilang
... damai di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.
Engkaukah itu? Engkaukah yang telah kembali?

Ya, itu adalah engkau
dengan ciri yang melekat pada dirimu
Meski aroma kotoran hewan memenuhi rongga dadamu
Namun engkau tetap tenang dalam hangatnya palunganmu
Engkau datang kembali dalam rupa seorang bayi mungil
Dengan rautan wajah penuh kehangatan

Damai ...
Damai di bumi ...
Dan Engkau kembali
Tuk berdamai dengan manusia.



Friday, November 16, 2012
Thursday, November 15, 2012

Home
INSPIRASI GURU
BAHAN AJAR
o LAGU-LAGU
o CERITA
o ALAT PERAGA
o BAHAN PASKAH
o BAHAN NATAL
o ACARA KHUSUS
KREATIFITAS
o COLORING
o PAPER CRAFT
o BALLOONING
o SULAP ROHANI
o GAMES
EVENT PROGRAM
CONTACT US
Search this web GO



DRAMA NATAL : SEUNTAI KASIH UNTUK BUDI



Berhubung banyak guru yang bertanya tentang drama Natal, maka untuk sementara, posting alat peraga
dipending dulu, saya akan memposting bahan-bahan yang berhubungan dengan Natal. Buat yang tanya Drama
Natal, mungkin Naskah ini bisa dijadikan alternatif (buat yang males rekam, ada versi MP3-nya) jadi tinggal
latihan saja. Silahkan di copy dan didownload. Semoga bisa menjadi berkat.


"SEUNTAI KASIH UNTUK BUDI"

MUSIK OPENING (Musik Natal)

PROLOG
Ada kehidupan yang seringkali tidak kita perhatikan, bahwa saat semua orang bersukacita merayakan Natal,
mereka sama sekali tidak merasakan sentuhan kasih Natal.

BABAK I
Suasana redup menjelang malam
Setting: Pinggir jalan/bawah jalan layang


LAGU SI BUDI KECIL (Album Iwan Fals) Satu Bait
Musik Fade Out (perlahan meredup)
Background suara mobil-mobil di jalanan

BUDI
(Terduduk, mendekap korannya, menggigil kedinginan)
Brrr.brrr.dinginnya.dari tadi hujan deras tidak henti-henti.
Mana koranku belum laku semua. (melihat ke atas) Udah mau malam lagi.
Huhh(kesal) mana aku bisa makan kalau begini

MUSIK MELO

GITO
(berlari-lari menghampiri Budi dengan gembira, rambutnya basah)
Hai Bud, aku dapat rejeki nomplok hari ini.
Koranku diborong sama om-om yang naik sedan biru tadi.
Udah gitu dia memberiku uang limapuluh ribuan dan nggak mau kukasih kembaliannya.

BUDI
Wah, kamu beruntung, To. (Sedih)
Nasibku lagi nggak bagus hari ini.

GITO
Loh, kok kamu sedih begitu sih? Memangnya ada apa?

BUDI
(Sedih) Lihat saja. (menyodorkan korannya) Koranku belum laku dari tadi.
(menendangkan kakinya) Nggak tahu deh, To. Apa aku bisa makan malam ini.
Dari pagi saja aku baru makan dua potong singkong goreng.

MUSIK RIANG

GITO
Sudahlah, jangan dipikirin. Kita kan teman. Susah senang kita hadapi bersama.
Yuk, kita makan di warteg Mbok Jum.
Kamu boleh makan pakai ayam goreng yang besar (riang)


BUDI
Betul, To? Terus koranku?

GITO
Kalau kamu belum cape, sesudah makan kita jual setengah harga di bis kota, Oke?

BUDI
Oke deh

MUSIK SERU

BREWOK
Wah, kayaknya kalian sedang senang nih. Dapat rejeki nomplok ya?

GITO
Eh, Bang Brewok. Enggak Bang. Koran kami baru laku sedikit.

BUDI
Iya Bang, lihat nih. Masih banyak yang belum terjual.

BREWOK
(membentak) DIAM! Kalian pikir aku anak TK, bisa kalian bodoh-bodohin begitu.
Kalian pikir aku nggak denger apa yang kalian omongin tadi.
Udah, ayo sekarang serahin duit limapuluh ribuan tadi.

GITO
Tapi bang, itu kan harus disetorin ke agen

BREWOK
Bodo amat. (membentak) Cepat serahin duit itu!
(menarik krah baju Gito)

BUDI
Jangan Bang (BUK!! memukul punggung Brewok)

BREWOK
(Melepaskan Gito, Berbalik, Marah Menghadapi Budi)
Kurang ajar. Berani melawan ya. Minta ditonjok ya. Nih!
(BAK, BUK, BAK, BUK, memukuli kepala dan dada Budi Budi terkapar)

GITO
(Memegangi kaki Brewok)
Sudahlah Bud, kita nyerah aja. Sudahlah, Bang. Jangan sakiti kami.
Saya akan serahkan uang itu

BUDI
(mencoba bangun) Jangan, To. Jangan diserahinTo

BREWOK
Rupanya kamu belum jera juga ya, (menarik baju Budi)
Nih rasain !!
(BAK, BUK, BAK, BUK, memukuli kepala dan dada Budi lagi
Budi terkapar hidung dan mulutnya berdarah)

GITO
(Berlari Memeluk Budi) Sudah, sudah Bang. Ini uangnyaJangan sakiti Budi lagi.

BREWOK
Nah, temanmu lebih punya otak daripada kamu.
(menendang Budi) Dasar goblok! Nggak punya otak! Sok jagoan!
(Berlalu Meninggalkan Budi dan Gito keluar panggung)

MUSIK SEDIH

BUDI
(Memegangi dadanya sepertinya rusuknya patah)
Aduhaduh

GITO
(Mencoba membangunkan Budi)
Bud, kamu nggak papa?

BUDI
(terbatuk) Huk hukMaafkan aku, To
Aku nggak bisa menyelamatkan uangmu

GITO
Sudahlah, mungkin memang belum rejeki kita.
Tai aku masih punya uang beberapa ribu.
Kita makan yuk
(memapah Budi keluar panggung)

MUSIK


BABAK II
Suasana malam
Setting: Rumah Kardus/perumahan Gelandangan Estate

MUSIK SEDIH

NARATOR
Barangkali kita tidak pernah tahu, bahwa anak-anak jalanan memiliki banyak persoalan yang membuat mereka
takut. Kejahatan para berandal jalanan, tak jarang membuat anak-anak yang menderita ini semakin menderita.

IMAH
Min, sampai malam gini kok. Budi ama Gito belum pulang ya?

MINI
Iya, yaJam sembilan atau jam sepuluh sudah pulang.
Tapi ini udah tengah malam, mereka kok belum pulang juga
Jangan-jangan.

IMAH
Jangan-jangan apaan Min?

MINI
Itu. Kabarnya Bang Brewok yang lima bulan lalu ditangkap polisi,
sekarang udah keluar dari penjara

IMAH
Lalu apa hubungannya ama Gito dan Budi?

MINI
Kamu nggak tahu ya?
Tempat Gito dan Budi berjualan koran itu kan daerah kekuasaannya Bang Brewok
Aku kuatir

MUSIK SERU

TIBA-TIBA GITO DATANG MEMAPAH BUDI

BUDI
AduhAduh(memegangi dadanya)

GITO
Mini, Imah, tolongin Budi dong

IMAH
(PANIK) Ya ampunBudi kenapa To?

MINI
(PANIK JUGA) Apa yang terjadi sama Budi, To. Kenapa jadi babak belur begini?
Kalian berantem ya?

GITO
Aduh..jangan banyak tanya dulu dong. Biarkan budi istirahat dulu
Nanti baru aku cerita
(membaringkan Budi di lantai beralas kardus)

BUDI
AduhAduhAduh

IMAH
Gito pelan-pelan dong, kasihan kan Budi

GITO
Duh yang sayang sama Budi

MINI
Sudah-sudah, teman sakit, sempat-sempatnya kalian bercanda.
Sana cariin air hangat buat kompres. Aku mau beli obat buat Budi

GITO - IMAH
Iya mak sayang.(kabur..)

MINI
Huhhdasar anak-anak bandel
(menyelimuti Budi dengan kain kusam)

BUDI
MinMin(suara pelan)

MINI
Ada apa, Bud?

BUDI
Nggak usah beli obat. Uangmu ditabung saja, buat sekolah.
Aku nggak papa kok

MINI
Sudahlahuang bisa dicari lagi. Yang penting kamu sembuh dulu.
TenangNggak usah kuatir soal besok.
Kamu istirahat dulu yaAku mau beli obat

LAMPU DIMATIKAN
MUSIK SEDIH


BABAK III
Suasana malam
Setting: Perumahan Gelandangan Estate

MUSIK NATAL (HOLY NIGHT) Pelan

NARATOR
Tiga minggu telah berlalu. Namun budi belum juga sembuh.
Sementara lonceng gereja berdentang. Orang-orang bersukacita merayakan Natal.
Teman-teman Budi sibuk mencari sesuap nasi.
Dan Budi terbaring menggigil dalam tikaman udara Desember yang dingin

Budi
(batuk) Uhuk..uhuk
Aduhdadaku sakit sekaliaduhkepalaku pusing sekali
BapakEmak.kalian ada dimana?
Seandainya dulu rumahku tidak digurus oleh Pemda
seandainya waktu itu aku tidak meninggalkan emakhukhuk..(batuk)
seandainya aku tidak bermain terlalu jauh waktu itutentu aku tidak terpisah dari emak
aku pasti tidak jadi gelandangan seperti inihik..hik(terisak-isak)

SUARA LONCENG (KERAS)
MUSIK NATAL (HOLY NIGHT)

BUDI
(Batuk) Lonceng gereja.??? Apakah ini sudah hari Natal..
Kalau aku sehat aku bisa mengamen lagu-lagu Natal
Orang-orang Kristen pada malam Natal biasanya sangat murah hati..
(batuk lagi) Huk hukcoba kalau mereka lakukan setiap hari.huk huk
(Mencoba duduk dan meraih buku/traktet kecil SESEORANG MENGASIHIMU)

MUSIK SEDIH
NARATOR (Diiringi musik Natal)
Budi membuka buku itutak banyak tulisan di sana.
Hanya kisah seorang anak prengemis yang dianiaya bapaknya
Lalu mendapatkan kertas bertuliskan SESEORANG MENGASIHIMU
Dan orang itu adalah YESUS KRISTUS

BUDI
Yesus? Bukankah Engkau yang pernah menderita seperti aku
Tidur di kandang di antara domba dan kambingdengan selimut kain lampin
Katanya Engkau sekarang ada di Rumah Bapa di Sorgayang penuh kebahagiaan
Tak ada tangis, tak ada sakit, tak ada duka di sana.
(Melipat tangan dan berdoa)
Yesusmaukah Engkau mengasihi aku.dan membawaku ke Rumah BapaMu.

MUSIK KEJUTAN
EFEK ASAP

TIBA-TIBA MUNCUL SEORANG BERJUBAH PUTIH
KEPALANYA JUGA BERSELUBUNG KAIN PUTIH

YESUS
Anak-Ku.hari ini juga akau akan berbagi sukacita denganmu
Aku sendiri yang akan menjemputmu
Kau tak perlu lagi merasakan sakit dan kesengsaraan di dunia ini
Kau akan beristirahat di rumah BapaKu sekarang

BUDI
Yesus, benarkah Engkau itu?!
Benarkah Engkau Yesus Kristus yang mengasihi semua orang sepertiku?

YESUS
Ya, ini akudan sekarang Aku akan mengajakmu ke rumahku
Kau lapar dan sakit bukan?

BUDI
Ya Tuhantapi bagaimana dengan teman-temanku?

YESUS
Ada banyak umatku yang akan kuutus untuk memperhatikan mereka, dan mengajak mereka datang pada-Ku.
Dan suatu hari kelak mereka juga akan berkumpul dengan kita
(Budi bangun digandeng Yesus meninggalkan panggung)

LAMPU DIMATIKAN





BABAK IV
Suasana malam
Setting: Perumahan Gelandangan

MUSIK RIANG

BUDI
(Terbaring tak bergerak)

GITO
Budi..budiaku dikasih hadiah sama gereja yang ada di pinggir jalan itu
Mereka baik sekali pada kita. Aku juga membawakannya untukmu

MINI
Iya Budkita juga dikasih makanan kotak yang enak
Ada daging ayamrendangdan

IMAH
Sssttttberisik ah, orang budi lagi tidur
Begini nih cara membangunkan orang sakit dengan lembut

GITO
Duh..yang perhatian.

IMAH
Bud..Budbangun Budkita makan yuk sayang.

GITO
Ce ilesayang nih ye.

MINI
Sudah, To

IMAH
GitoMini.Budi.Budi

MINI
Ada apa, Mah? Ada apa dengan Budi?

IMAH
Budi.sudah meninggal.

MUSIK KEJUTAN

GITO
Apa! Kamu jangan main-main Mah

MUSIK KEMATIAN/SEDIH
(GITO, IMAH DAN RINI Sujud Mengelilingi jasad Budi)



GITO
Budbangun Budkatanya kita mau ngamen bareng
Katanya nanti kalau besar kita mau membangun rumah bersama
Budhuuuu.(menangis)

MINI
(menangis) Budbangun Budkita makan yuk.

IMAH
(menangis) BudJangan tinggalkan kami..

GITO
Budi bangun Bud.huuuhuuuu.(menangis..)

GITO, IMAH, MINI
BUDIIII(menjerit bersama)

LAMPU DIMATIKAN


EPILOG
Yesus berfirman kepada kita:
Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan
untuk salah seorang dari saudaraKu yang paling hina ini,
kamu telah melakukannya untuk Aku.
(Matius 25:40)

Anda mungkin juga menyukai