Anda di halaman 1dari 7

MANFAAT DAKWAH UNTUK DIRI SENDIRI

by Karkun Jamaah Tabligh Bentuk Jamaah Gerak 4 Bulan on Monday, January 16, 2012 at 12:53pm Telinga kita, yang paling dekat ke mulut kita. Jadi, segala sesutu yang keluar dari mulut kita. Telinga kitalah yang pertama kali mendengar. Efek dari dakwah yang kita buat pertama kali buat kita bukan untuk orang lain.

Kalau mencuci baju yang pertama kali bersih adalah tangan kita. Baju belum tentu bersih tetapi tan...gan kita sudah bersih. Dakwah yang kita buat pun begitu yang pertama kali diperbaiki Allah SWT adalah diri kita. Didalam Al Quran tidak ada jaminan kalau kita buat dakwah kepada orang lain maka dia akan dapat hidayah tetapi yang ada jaminan. Kalau kita buat dakwah amalan kita akan diperbaki oleh Allah SWT. Allah SWT berfirman :

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. (QS. Al Ahzab 70-71)

Perkataan yang benar dalam ayat ini maksudnya dakwah. Jadi barangsiapa yang buat dakwah Niscaya Allah SWT akan memperbaiki amal-amalnya. Jadi. Ada penekanan kata atau jaminan dari Allah SWT Niscaya ini sebauh kata kepastian.

Satu orang penjual sate, berpikir kalau saya tidak jualan sate maka orang dikampung ini tidak makan sate. Perlu diingat masih banyak penjual sate yang lainnya. Manfaat yang pertama kali diterima tukang sate adalah untuk dirinya sendri buakn untuk orang lain. Dia akan mendapat keuntungan dari jualan sate dan bisa menghidupi keluarganya.

Jangan kita sampai berpikiran kalau saya tidak buat dakwah orang kampung tidak dapat hidayah. Padahal masih banyak orang lain yang siap dipilih Allah SWT untuk buat dakwah dan manfaat yang sesungguhya adalah untuk kita. Diperbaiki amalan-amalan kita.

Bukti nyata dilapangan sudah banyak dulunya preman sekarang sudah berubah menjadi satu orang dai. Diperbaiki amalannya. Dulu tukang minum dan zina setelah kenal usaha dakwah diperbaiki amalannya oleh Allah SWT. Karena itu janji Allah SWT kepada siapa saja yang buat dakwah.

Allah SWT berfirman : Dan apabila kamu melihat di sana (surga), niscaya kamu akan melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang besar. (QS. Al Insaan 20)

Allah SWT berjanji akan memberikan kerajaan yang besar. Yang mengatakan besar itu Allah SWT. Kalau Allah yang mengatakan besar kita tidak akan sanggup untuk membayangkannya. Padahal dunia ini kecil dalam pandangan Allah SWT hanya sebelah sayap nyamuk.

Allah SWT berfirman : Dan sesungguhnya kami merasakan kepada mereka sebahagian azab yang dekat (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat), mudah-mudahan mereka kembali (ke jalan yang benar). (QS. As Sajdah 32)

Bisakah kita membayangkang azab yang besar dari Allah SWT.

Mike Tyson mengatakan kepada kita, ku tumbuk kau nanti. Kita sudah bisa membayangkan. Mungkin kita bisa langsung pingsan atau langsung mati. Tetapi bagaman pula kalau Allah SWt yang mengatakan, ku tumbuk kau nanti. Kita tidak bisa membayangkan bagaimana dahsyatnya.

Begitu jugalah dengan janji Allah SWT, kita diberi kerajaan yang besar yang mengatakan besar itu yang maha besar juga.

Selain Allah SWT memperbaiki diri kita kita juga dapat mengambil manfaat dari orang yang kita ajak. Mendapat pahala yang sama seperti orang yang kita ajak.

Rasulullah SAW bersabda, Setiap yang ma`ruf adalah shadaqah, dan orang yang menunjukkan jalan kepada kebaikan (akan mendapat pahala) seperti pelakunya (HR. Bukhari Muslim)

Dari Abu Hurairah "Barangsiapa yang mengajak kepada petunjuk niscaya untuknya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, hal itu tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun." (HR. Muslim)

Semua makhluk yang ada dipermukaan bumi ini bersyalawat dan memohonkan ampun kepada orang-orang yang buat usaha dakwah. Para malaikat, penghuni langit dan bumi, hingga semut di lobangnya dan ikut mengucapkan shalawat.

"Sesungguhnya Allah, para malaikat-Nya, penghuni langit dan bumi, hingga semut di lobangnya dan ikut mengucapkan shalawat kepada yang mengajarkan kebaikan kepada manusia." (HR. at-Tirmidzi)

Dan bukan hanya sampai disitu ketika kita mati, pahalanya pun akan terus mengalir bagaikan aliran air bah kepada kita. Itulah ilmu yang bermanfaat yang diajarkan kepada orang lain itulah dakwah. "Apabila manusia meninggal dunia terputusnya amalnya kecuali dari tiga perkara: sedakah jariyah, atau ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya." HR. Muslim.

Jadi usaha dakwah ini adalah sarana untuk memperbaiki diri kita bukan memperbaiki orang lain. Karena dakwah itu sendiri paling banyak manfaatnya untuk kita. Semakin banyak kita berkorban maka sejauh itulah Allah SWt akan perbaiki diri kita.

Niat keluar lebih lama lagi dan lebih jauh lagi.

HIDUP YANG TIDAK PUNYA TUJUAN


by Karkun Jamaah Tabligh Bentuk Jamaah Gerak 4 Bulan on Sunday, January 15, 2012 at 4:13pm Satu orang mahasiswa kedokteran yang kuliah di Pekan Baru hendak pulang kampung. Kampungnya di Batam. Untuk sampai dikampung halamannya harus naik kapal laut. Sampai didermaga, tiket pun sudah ada tinggal menunggu keberangkatan sekitar 30 menit lagi. Waktu menunggu mahasiswa ini berkenalan dengan Nahoda kapal... lautnya d...an pembicaraan mereka sampai pada suatu perbincangan Mahasiswa : Bapak bisa main internet ??? Nahoda : Wah, menggunakan hp saja Cuma bisa untuk teria telepon. SMS saja saya kurang faham. Mahasiswa : Wah, rugi banget bapak gak bisa main internet, semua yang kita ingin tahu bisa kita cari di internet. Apalagi sekarang ada Facebook kita bisa kenalan dengan siapa saja diseluruh dunia. Intinya mahasiswa tadi membanggakan keilmuan yang dia miliki kepada nahoda tadi.

Kapal pun mulai berlayar, ditengah perjalanan terjadilah badai yang sangat dahsyat sekali. Semua penumpang ketakutan, termasuk mahasiswa tadi. Nahoda pun bertanya kepada mahasiswa, Nahoda : Kenapa kamu takut .. ??? Mahasiswa : Saya tidak biasa menghadapi yang seperti ini. Nahoda : Ini makanan saya setiap hari, kamu bisa berenang ??? Mahasiswa : Tidak bisa

Nahoda : Mampuslah kau hari ini. Gawat, Celaka bakalan mati. Kamu terlalu sibuk belajar ilmu yang tinggi tetapi lupa belajar berenang.

Hari ini kita sibuk belajar ambil titel S1, S2, S3 tetapi kita lupa belajar agama. Padahal agamalah yang menyelamatkan kita berenang di kehidupan dunia. Sibuk belajar ilmu ini dan itu tetapi lupa belajar ilmu agama. Maka alamat akan celaka, Gawat dan mampuslah kita nantinya dikehidupan akhirat.

Sebuah pesawat ketika ditanya kepada : 1. Penumpangnnya, tujuannya mau kemana ...??? tidak tahu 2. Peramugarinya, tujuannya mau kemana ...??? tidak tahu 3. Pilotnya, tujuannya mau kemana ...??? tidak tahu Semua tidak tahu tujuan pesawat mau kemana... Bagaimana ini ...??? Apa yang akan terjadi kepada pesawat ini ... ???

Kalau bahan bakarnya habis maka binasalah semua yang ada didalam pesawat tersebut

Ketika kita ditanya tujuan hidup kamu didunia apa ...??? tidak bisa menjawab Bagaimana ini ...??? Apa yang terjadi kepada kepada kita ... ???

Gawat, Celaka, Mampus

Kalau sampai tidak tahu ....

Manusia pun banyak yang tidak tahu tujuan hidupnya mau kemana. Maksud dan tujuan Allah SWT hantar manusia adalah : Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia, melainkan (hanya untuk) untuk beribadah kepada-Ku. (QS. Adz Dzariyat : 56 )

Jadi jelas dikatakan dalam ayat ini Hanya untuk beribadah.

Jadi kalau hanya untuk beribadah. Bagaimana kita mau bekerja, mau berkeluarga, mau makan, minum, tidur dsb. Untuk bisa mengamalkan ayat ini ada caranya. Bekerja menurut sunnah

Berkeluarka menurut sunnah Makan menurut sunnah Minum menurut sunnah Tidur menurut sunnah Semua aktifitas kehidupan kita menurut sunnah. Maka semua aktifitas kita akan dihitung ibadah oleh Allah SWT.

Kemudian maksud yang kedua adalah Manusia untuk menjadi khalifah Sesungguhnya Aku akan menjadikan di muka bumi ini khalifah (manusia) (QS. Al Baqarah : 30 )

Dan yang ketiga ini yang paling banyak tidak diketahui oleh manusia diseluruh dunia. Apa itu ??? Manusia untuk beramar maruf nahi mungkar dan sebagai naibnya Rasulullah SAW Kalian adalah sebaik-baik ummat yang dikeluarkan untuk manusia, yaitu untuk beramar maruf dan nahi mungkar dan beriman kepada Allah (QS. Ali Imran : 110)

Jadi ada tiga point maksud dan tujuan manusia dipermukaan bumi ini. Sampaikan ini kepada yang belum tahu supaya mereka nanti tidak mampus dan celaka di akhirat. Kemudian yang paling penting kalau sudah tahu diamalkan. Bagaimana cara mengamalkannya ???

Tahap awal keluar 3 hari

HAL-HAL YANG DIBICARAKAN KETIKA KHUSUSI


by Karkun Jamaah Tabligh Bentuk Jamaah Gerak 4 Bulan on Sunday, January 8, 2012 at 10:32pm Ada empat hal yang dibicarakan ketika khususi 1. Iman Yakin 2. Pentingnya shalat berjamaah 3. Pentingnya Dzikir ibadah dan Ilmu 4. Tasykil

Tasykil Misalkan kita berjumpa dengan seorang bapak yang berumur 50 tahun

Pertama tasykil 4 bulan Alhamdulillah pak, bapak sudah diberikan Allah SWT umur yang panjang sampai 50 tahun. 50 tahun ini sama dengan 600 bulan. 12 X 50 = 600 bulan. Jadi, bapak sudah hidup dipermukaan bumi ini sudah 600 bulaaaan. 600 bulan ini adalah masa yang sangat panjang sekali. Apalah salahnya kita luangkan waktu 4 bulan saja untuk belajar agama. 4 bulan dibanding 600 bulan belum ada apa-apanya. 600 bulan ini kita sudah meluangkan waktu untuk perkara dunia. Apalah salahnya bapak meluangkan waktu 4 bulan untuk memperjuangkan agama Allah SWT.

Wujudkan dalam pikirannya bahwa masa 4 bulan itu adalah singkat. Usahakan selalu tasykil 4 bulan supaya semua manusia tidak asing lagi dengan perkataan 4 bulan.

Jadi, bapak sedia untuk keluar 4 bulan. Bapak itu pun menjawab, Insya Allah nanti setelah saya pensiun. Gak ada masalah yang penting dia sudah ada niat walaupun setelah pensiun. Catat namanya keluar 4 bulan setelah pensiun. Walaupun masih catat nama tetapi ini sudah dipandang Allah SWT

Kedua tasykil 40 hari Jadi pak, selain program 4 bulan kita juga ada program 40 hari. Untuk mendapatkan perkara dunia kita rela melungkan waktu belasan tahun. 6 tahun SD, 3 tahun SMP, 3 tahun SMA, S1 4 tahun, S2 2 tahun. Kurang lebih 18 tahun untuk perkara dunia. 18 tahun sama dengan 216 bulan dan sama dengan 6.480 hari. 18 X 12 X 30 = 6.480 hari. 6.480 hari telah kita gunakan untuk belajar perkara dunia. Apalah salahnya kita meluangkan waktu 40 hari untuk belajar agama. 40 hari dibanding 6.480 hari belum ada apa-apanya.

Wujudkan dalam pikirannya bahwa masa 40 hari itu adalah singkat.

Jangan lupa menyampaikan pentingnya menjaga shalat berjamaah selama 40 hari tanpa ketinggalan takbiratul ula akan mendapat dua jaminan (40 hari itu sama dengan 200 waktu shalat, maka diberi dua jaminan). Satu keselamatan daripada neraka dan kedua bebas dari sifat munafiq.

Jadi, bapak sedia untuk keluar 40 hari. Bapak pun menjawab, Insya Allah nanti kalau saya ada cuti saya niat keluar 40 hari. Arahkan dia kepada nisab tahunan kita kalau dalam maqami. Misalkan nisab kita bulan 7. Katakan, paka bulan 7 ini kita akan menghantar rombongan untuk keluar 40 hari kalau bisa bapak ambil cutinya bulan 7 saja. Insya Allah pak. Insya Allah jawab bapak tadi. Catatan namanya untuk keluar 40 hari bulan 7.

Ketiga tasykil 3 hari Jadi pak selai program 40 hari kita juga punya program yang sangat singkat yaitu 3 hari setiap bulannya. Umur bapak sudah 50 tahun berarti. 50 X 12 X 30 = 18.000 hari bapak sudah hidup dipermukaan bumi ini. Apalah salahnya bapak meluangkan waktu 3 hari saja untuk belajar agama. 18.000 hari dibanding 3 hari belum ada apa-apanya.

Jadi pak, minggu keempat ini hari sabtu jam 8 pagi kita kumpul dimesjid kita. Untuk belajar 3 hari. Jadi 3 hari ini adalah cara belajar cepat untuk memahami agama. Sepulangnya keluar 3 hari kita akan ada kekuatan untuk menghidupkan agama dalam keluarga kita.

Insya Allah pak. Insya Allah jawab bapak tadi. Catatan namanya untuk keluar 3 hari minggu keempat bersama kita.

Jangan lupa menyebutkan nama hari dan jam keberangkatan supaya bapak tadi betul-betul buat persiapan yang matang untuk keluar 3 hari.

SIROJAM MUNIRO CAHAYA YANG MENERANGI

by Karkun Jamaah Tabligh Bentuk Jamaah Gerak 4 Bulan on Sunday, January 8, 2012 at 3:21pm Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan, dan untuk jadi penyeru kepada Agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi CAHAYA YANG MENERANGI. (QS. Al Ahzab 45 -46)

Zaman kegelapan telah berubah menjadi zaman yang terang benderang karena ada cahaya yang data...ng untuk menerangi. Gelap akan sirna kalau ada cahaya yang datang untuk menerangi. Nabi Muhammad SAW adalah Sirojam Muniro cahaya yang menerangi tetapi alangkah sayangnya cahaya yang terang benderang itu sekarang sudah tiada lagi. Sebelum cahaya itu padam nabi SAW sudah memberikan lentera cahaya hidayah itu kepada para sahabat. Para sahabat pun sekarang sudah tiada, tetapi para sahabat pun tahu betul nilai lentera cahaya hidayah ini dan memberikannya kepada para Tabiin. Para Tabiin pun tahu betul nilai lentera cahaya hidayah ini dan memberikannya kepada kita. Tetapi sayang seribu kali sayang sesampainya lentera cahaya hidayah ini kita. Kita tidak mau berbagi cahaya dengan yang lain. Bahkan cahaya yang kita punya pun terkadang padam ditiup angin.

Nabi SAW telah buat usaha dakwah seorang diri di kota Mekkah. Tetapi Nabi SAW mau bergerak mendakwahkan agama kepada para sahabat dan para sahabat pun aktif berdakwah hingga sampai kepada para Tabiin dan para Tabiin pun aktif buat dakwah hingga sampai kepada kita. Tetapi sayang seribu kali sayang sesampainya usaha dakwah kepada kita. Kita tidak mau menyampaikan dakwah kepada yang lain. Bahkan kita sebagai pendakwah pun sudah padam karena ditiup angin. Kalaulah pembawa cahaya itu masih hidup. Kita tidak bisa membayangkan bagaimana hancurnya perasaan para pembara cahaya itu.

Sirojam Muniro cahaya yang menerangi disini maksudnya adalah Lentera bukan Lampu yang dihidupkan dengan aliran listrik tetapi Lentera yang dihidupkan dengan bahan bakar minyak tanah. Apa bedanya Lentera dan Lampu listrik ???

Kalau ada 10 bola lampu dan satu padam. Maka yang sembilan yang masih hidup tidak akan bisa menghidupkan bola lampu yang sudah padam.

Ada 10 lentera, yang hidup hanya satu dan sembilan padam. Maka lentera yang satu tadi bisa menghidupkan sembilan lentera yang padam. Dengan syarat lentera yang hidup harus mau keliling untuk menghidupkan lentera yang lainnya.

Jutaan lentera diluar sana dalam keadaan padam.

Dengan dakwah Mu itulah wahai para saudaraku yang bisa menghidupkan kembali hati-hati manusia yang sudah padam.

Dengan dakwah Mu itulah wahai para saudaraku yang bisa menghidupkan kembali cahaya agama. Kalau cahaya kebenaran datang maka yang batil pun akan hilang.

Jangan lupa wahai saudaraku kamu adalah lentera yang butuh bahan bakar. Sebelum bahan bakarmu habis berusahalah secepat mungkin menghidupkan yang lainnya.

Jangan lupa wahai saudaraku kamu adalah lentera yang butuh bahan bakar. Makanya harus senantiasa diisi dengan bahan bakar. Apa bahan bakarnya ???

Setiap bulan isi bahan bakar 3 hari kalau mengisi bahan bakar selama 3 hari tidak cukup karena banyaknya lentera yang padam yang harus dihidupkan tambahlah pengorbanan 10 hari mengisi bahan bakar.

Setiap tahun isi bahan bakar 40 hari kalau mengisi bahan bakar selama 40 hari tidak cukup karena banyaknya lentera yang padam yang harus dihidupkan tambahlah pengorbanan 4 bulan setiap tahun mengisi bahan bakar.

Jangan lupa wahai saudaraku kamu adalah lentera yang butuh bahan bakar. Jangan biarkan dirimu terus terbakar sedangkan yang lain terus hidup dan menerangi. Kalau bahan bakarnya habis segeralah isi kembali.

Berapa banyak lentera yang padam dirumah kita. Hidupkanlah dengan taklim rumah Berapa banyak lentera yang padam dikampung kita. Hidupkanlah dengan khususi dan jaulah Berapa banyak lentera yang padam dikota kita. Hidupkanlah dengan keluar 3 hari

Berapa banyak lentera yang padam di negara kita. Hidupkanlah dengan keluar 40 hari Berapa banyak lentera yang padam diseluruh dunia. Hidupkanlah dengan keluar 4 bulan Negeri jauh Tetapi jangan lupa senantiasa hidupkan lentera cahaya yang ada dalam hatimu dengan menjadikan dakwah ini maksud hidup kita.

Sirojam Muniro Cahaya Yang Menerangi

Janganlah pernah menjadi orang yang mematikan cahaya sehingga timbul kegelapan. Kalaulah cahaya orang lain padam asbab kita maka Allah SWT nanti akan berikan kita cahaya neraka yang hitam kelam dan gelap sebagai mana gelapnya. Kegelapan yang kita timbulkan dipermukaan bumi ini.

Allah SWT berfirman : Dan Sesungguhnya Kami merasakan kepada mereka sebahagian azab yang dekat (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat), mudah-mudahan mereka kembali (ke jalan yang benar). (QS. As Sajdah 32)

Anda mungkin juga menyukai