Anda di halaman 1dari 4

HAND OUT

BAB 3 - 4
KELAS IX

HAK ASASI MANUSIA

1. HAM muncul akibat adanya perlakuan yang tidak terhormat kepada manusia
pada masa perang dunia II dan jauh sebelumnya. Manusia diperlakukan
semena-mena.

2. Perlakuan semena-mena kepada manusia contohnya seperti di jual sebagai


budak, tidak mendapatkan kebebasan hidup, kebebasan berpendapat, tidak
mendapatkan hak hidup.

3. PBB menetapkan deklarasi universal HAM pada tgl 10 Desember 1948.

4. Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia ( DUHAM) berisi kesepakatan


bahwa setiap individu harus diperlakukan secara terhormat, dengan penuh
pertimbangan dan perlindungan , serta diperbolehkan untuk mendapat
kesejahteraan.

5. HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh setiap orang sejak ia lahir.

6. Faktor utama tercetusnya DUHAM adalah untuk mencegah terjadinya


pelanggaran HAM, misalnya saling menyakiti dan membunuh. Mengganggu,
mengambil milik orang lain dan melakukan segala sesuatu yang membuat orang
lain kehilangan kesempatan untuk hidup layak.

7. Di dalam DUHAM terdapat 30 hak manusia yang meliputi hak asasi pribadi,
hak asasi politik, hak asasi hukum, hak asasi ekonomi , hak asasi peradilan dan
hak asasi sosial budaya.

8. Sebagai manusia yang memiliki HAM kita juga harus menghormati Hak
asasi orang lain yaitu dengan memperlakukan orang lain secara terhormat,
memberi kesempatan, tidak membeda-bedakan, tidak memandang rendah orang
lain apalagi memperlakukan semena-mena.

9. Setiap orang yang memiliki HAM haruslah diseimbangkan dengan


kewajibannya. Seorang petani memiliki hak untuk bercocok tanam, namun
tidak sampai merusak alam sekitarnya.
10. Tujuan dari adanya HAM adalah untuk menciptakan kehidupan manusia
yang lebih damai, bahagia, dan sejahtera

11. Guru Buddha sangat menjunjung tinggi HAM. Ini terbukti pada kisah
Sunita ( lebih jelasnya baca buku paket hal 32-33)

12. Buddha adalah pejuang HAM pada zamannya ini terlihat dari sikap beliau
yang tidak mengikuti sistem kasta pada masaNya. Buddha tidak menolak siapa
saja yang ingin belajar Dhamma tanpa memandang status sosial atau kastanya.

13. DUHAM sangat sejalan dengan ajaran Buddha, dimana di dalamnya


terkandung nilai-nilai praktik yang baik antara lain menghormati, mengasihi
dan berempati.

14. Salah satu praktik dasar umat Buddha yang merupakan penghormatan
terhadap hak asasi adalah dengan menjalankan lima sila.

15. Sila pertama pantang membunuh . dengan tidak membunuh atau


menganiaya kita telah menghormati hak asasi makhluk lain untuk hidup

16. Sila kedua pantang mencuri. Dengan menjalankan sila ke dua kita telah
menghormati hak asasi orang untuk memiliki sesuatu

17. Sila ketiga adalah pantang berbuat asusila. Dengan tidak mencuri kita telah
menghormati hak orang untuk hidup damai dan harmonis, tidak ada
percekcokan dalam keluarga.

18. Sila keempat adalah pantang berbohong dengan jalankan sila keempat kita
telah menghormati hak orang lain untuk mengetahui kebenaran atau kejadian
sesungguhnya.

19. Sila kelima adalah pantang mengkonsumsi zat yang menyebabkan ketagihan
atau melemhnya kesadaran. Dengan menjalankan sila ke lima kita telah
menghormati hak asasi orang untuk hidup dengan tenang, tidak cemas dan
takut.

20. Kita semua manusia sama, menghirup udara yang sama. Dengan menyadari
ini maka kita tidak perlu membeda-bedakan maupun mendiskriminasikan orang
lain.
PELAJARAN 4

TOPIK PERSAMAAN GENDER

1. Gender berarti jenis kelamin, secara fisik gender terdiri dari laki-laki
dan perempuan.

2. Pada zaman dahulu perempuan dianggap sangat lemah dibandingkan


laki-laki

3. Pada zaman dahulu perempuan tidak mendapatkan hak untuk belajar,


berpendapat, apalagi berkarya demikian juga dalam kesempatan
beribadah.

4. Pada masa kini, perempuan dan laki-laki tetaplah berbeda secara fisik
dan perbedaan secara kodrati.Namun pada masa kini laki-laki dan
perempuan memiliki kehormatan, penghargaan dan kesempatan
setara.

5. Bentuk kesetaraan gender di rumah yaitu seorang ayah saat ini bisa
lebih terlibat dalam mengasuh anak-anaknya dimana pada jaman
dahulu biasanya kaum perempuanlah yang lebih dominan.
6. Bentuk kesetaraan gender di sekolah adalah semua siswa laki-laki dan
perempuan memiliki hak yang sama dalam pendidikan dan
berprestasi.

7. Bentuk kesetaraan gender di masyarakat tampak dimana laki-laki dan


perempuan mendapatkan kesempatan perlindungan yang sama di mata
hukum.

8. Pada masa kini perempuan juga memiliki kesempatan ntuk memegang


jabatan-jabatan pentingdalam masyarakat, militer maupun dalam
dunia kerja.

9. Peran dan tugas seseorang pada masa kini tidak lagi ditentukan oleh
gendernya namun karena kemampuannya.

10. Pada masa kini dimana perempuan dan laki-laki memiliki derajat
yang sama artinya kita harus saling mendukung, membantu teman
tanpa memandang perbedaan gender. selama jenis pertolongan itu bisa
dipenuhi.

11. Meskipun kesetaraan gender sudah ada namun laki-laki dan


perempuan haruslah tetap menjaga batas-atas norma yang berlaku di
masyarakat dan menghargai satu sama lain.

12. Buddha sangat menjunjung kesamaan gender ini terbukti dimana


Buddha mengijinkan terbentuknya Sanggha Bhikkhuni.

13. Buddha menerima perempuan dalam sanggha bhikkuni dikarenakan


Buddha melihat bahwa perempuan pada hakikatnya dapat juga
mencapai kesucian.

14. Beberapa contoh bhikkhuni yang mencapai kesucian hingga


merealisasi nibbana adalah Bhikkuni maha Pajapati Gotami,
Bhikkhuni Khema, Bhikkuni Uppalavana, Khujjutara, Uttara
Nandamata, Visakha Migaramata. ( penjelasan lebih lengkap dapat di
lihat di halaman 50-51)

Anda mungkin juga menyukai