Anda di halaman 1dari 3

Bab 5 (HAM adalah Anugerah Allah )

Pentingnya mempelajari HAM


Pembahasan mengenai HAM diharapkan dapat memberikan pencerahan bagi remaja Kristen
untuk menyadari bahwa manusia diciptakan Allah sebagai makhluk mulia yang memiliki martabat
dan hak sejak dalam kandungan ibu.

A. Pengertian HAM
 Kata “hak” selalu berhubungan dengan sesuatu yang dimiliki oleh manusia dan apa yang
dimiliki oleh orang lain.
 HAM merupakan hak yang melekat dalam setiap orang sebagai makhluk ciptaan Allah.
 HAM bukan Atribut.
 Hak yang paling mendasar adalah hak untuk hidup.

Hak Asasi Manusia = hak mendasar bagi manusia sejak dilahirkan yang merupakan anugerah Tuhan
dan tidak dapat diambil oleh orang lain bahkan oleh negara sekali pun.

Cakupan HAM
(1) Hak warga negara, yang mencakup hak untuk hidup dan merasa aman, untuk memiliki privasi,
untuk berkeluarga, hak milik pribadi, menyatakan pendapat dengan bebas, memeluk dan
melaksanakan agama/kepercayaan, dan berkumpul dengan damai.
(2) Hak-hak politik, mencakup hak untuk berserikat, membentuk partai politik, ikut serta memilih
dan dipilih dalam pemilihan umum, menduduki jabatan pemerintahan, dan sebagainya.
(3) Hak-hak ekonomi dan sosial, mencakup hak untuk bebas dari kemiskinan, hak untuk diterima
dalam masyarakat dan bangsa-bangsa, dan hak untuk menentukan nasib sendiri

Kesadaran akan hak asasi manusia didasarkan pada pengakuan bahwa semua manusia memiliki
derajat dan martabat yang sama sebagai makhluk Tuhan. Dua unsur penting yang tercakup dalam
HAM adalah persamaan dan kebebasan.Nilai-nilai yang terkandung dalam HAM bersifat universal
artinya dapat diterima dan berlaku di seluruh belahan dunia.

B. KEDAULATAN ALLAH Pada setiap hak melekat kewajiban


Kewajiban asasi manusia, yaitu kewajiban yang harus dilaksanakan demi terlaksananya atau
tegaknya hak asasi manusia. Kedaulatan Allah yang universal, bahwa hak asasi manusia adalah
hak-hak paling asasi yang dilekatkan dan diletakkan oleh Allah pada setiap manusia semata-mata
karena ia adalah manusia, makhluk ciptaan Allah. Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa
Allah. Manusia adalah pribadi yang utuh di hadapan sesamanya dan di hadapan Allah, dan
bertanggung jawab langsung kepada Allah.

Kesimpulan
2 Sifat HAM :
1. Fundamental : hak sudah ada sejak lahir sampai mati
2. Universal : berlaku pada semua orang diseluruh dunia tanpa membedakan suku ras dan agama
• Penegakkan HAM dapat dilakukan dalam berbagai cara yang diakui oleh UU untuk membela
kebenaran ataupun hak rakyat, namun harus dilakukan dengan cara-cara yang benar.
• Tindakan kekerasan cenderung melanggar HAM
• Pelanggaran HAM tidak hanya menyentuh aspek fisik saja namun juga aspek psikologis
berupa ejekan, meremehkan, memberikan julukan buruk dll
• Melaksanakan HAM termasuk dalam ibadah yang sejati dalam kerangka manusia sebagai
ciptaan yang mulia yang berarti memiliki kesempatan yang sama di mana pun juga.
BAB 6 ( HAM di Indonesia )
A. Landasan Hukum HAM di Indonesia
1. UUD 1945
2. Tap MPR No XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia
3. Piagam HAM di Indonesia tahun 1998 yang terdiri atas 10 Bab
4. Undang-undang nomor 39 tahun 1999 tentang HAM 11 BAB dan 106 pasal

HAM dalam UU No 39 tahun 1999


 Hak untuk hidup (pasal 9)
 Hak untuk berkeluarga dan melanjutkan keturunan (10)
 Hak untuk mengembangkan diri (11-16)
 Hak memperoleh keadilan (17-19)
 Hak atas kebebasan pribadi (20-27)
 Hak atas rasa aman (28-35)
 Hak atas kesejahteraan (36-42)
 Hak turut serta dalam pemerintahan (43-44)
 Hak wanita (45-51)
 Hak anak (52-66)
Landasan hukum HAM tidak saja memberi kebebasan manusia untuk mendapatkan haknya,
sekaligus melindungi hak asasi manusia. Artinya, mewajibkan setiap manusia menghargai dan
menghormati hak yang sama pada manusia lainnya.

Sejarah Periode HAM :


1. Zaman Penjajahan (1908 – 1945)
2. Orde Lama (1945 – 1966)
3. Orde baru (1966 – 1998)
4. Reformasi (1998 – sekarang)

B. Masa Orde Baru


• Masa Orde Baru yang menggantikan pemerintahan Soekarno, dimulai dengan pertumpahan
darah. Ratusan ribu orang, bahkan sebagian pihak mengklaim lebih dari satu juta orang, tewas
dibunuh tanpa proses peradilan yang jelas. Mereka dibunuh karena dituduh sebagai komunis
atau simpatisan komunis. Pertumpahan darah di masa Orde Baru berlanjut terus hingga
terjadinya “Petrus” atau “Penembakan misterius” pada sekitar tahun 1982-1984. Sekitar 8.000
orang yang dianggap sebagai “preman” atau kriminal, ditembak mati, juga tanpa proses
peradilan yang jelas. Penangkapan, penghilangan orang, penindasan terhadap kebebasan
berpendapat, dan berbagai pelanggaran hak asasi manusia terus terjadi di bawah pemerintahan
Presiden Soeharto. Kontrol terhadap pers juga terjadi sangat ketat. Media pemberitaan yang
dipandang merugikan pemerintah khususnya surat kabar dan majalah dicabut ijin terbitnya.
Masyarakat banyak hidup dalam kekhawatiran dan ketakutan. Berbagai bidang kegiatan
ekonomi juga dikuasai oleh keluarga penguasa. Berbagai persoalan yang terjadi dalam berbagai
bidang kehidupan di mana rakyat cenderung kehilangan hak-haknya telah memicu gerakan
reformasi.

MASA REFORMASI
Gerakan “Reformasi” dirintis oleh para mahasiswa, pemuda, dan berbagai lembaga swadaya
masyarakat pada tahun 1997-1998.
• Di masa Orde Reformasi, pelanggaran prinsip-prinsip hak asasi manusia pun masih terjadi. Pada
7 September 2004, tokoh perjuangan hak asasi manusia Indonesia, Munir Said Thalib dibunuh
dengan racun arsenic oleh sebuah konspirasi yang hingga kini belum terungkap jelas.
• Tokoh utama dan otaknya diduga hingga kini masih menikmati kebebasan dan tidak tersentuh
oleh hukum. Rakyat Sidoarjo, Jawa Timur menderita sejak 27 Mei 2006 karena luapan lumpur
akibat pengeboran gas yang salah oleh PT Lapindo Brantas. Masyarakat di tiga kecamatan telah
kehilangan tempat tinggal dan tanah mereka. Kesehatan dan kehidupan mereka terganggu dan
bahkan rusak sama sekali. Sampai saat ini penanganan terhadap kasus ini belum memperoleh
ketuntasan.

C. UPAYA PENEGAKAN HAM


Dalam upaya penegakan HAM, terdapat 3 prinsip, yaitu :
1. Universal (Universality), bahwa semua orang di seluruh dunia tidak peduli agama, warga
negara, bahasa, dan etnis, tanpa memandang identitas politik dan antropologinya, dan terlepas
dari status disabilitasnya, memiliki hak yang sama sebagai manusia.
2. Keadilan (Equity), di mana di dalamnya menyangkut kesetaraan (Equality), non-diskriminasi,
kesetaraan dalam mengakses layanan publik, terbukanya kesempatan setiap orang untuk
berpartisipasi.
3. Martabat manusia (Human Dignity), bahwa semua manusia dapat hidup secara bermartabat,
karena pada dasarnya manusia harus dihormati, diperlakukan secara baik, dan dianggap
bernilai.

UPAYA PENEGAKAN HAM


1. Menghormati diri sendiri dan sesama sebagai ciptaan Tuhan yang mulia
2. Menghormati kehidupan yang diberikan Tuhan kepada setiap manusia
3. Menghormati kebebasan dan kemerdekaan diri sendiri dan orang lain
4. Menghargai pendapat, pandangan, atau pilihan orang lain meskipun berbeda dengan
pendapat, pandangan atau pilihan pribadi
5. Menghargai segala sesuatu yang menjadi milik atau hak orang lain

Nilai-nilai Kristiani dalam HAM


1. Nilai religius  menghargai hak asasi manusia berarti kita sedang menaati perintah dan
kehendak Allah
2. Menghargai sesama  orang yang menegakan HAM berarti orang yang menghargai sesama
3. Keadilan  tanggung jawab yang sama dari semua orang untuk saling menerima
4. Kasih  dengan kasih, seseorang dapat menghormati dan menghargai orang lain dengan
tulus

C. Kekristenan dan Hak Asasi Manusia


• Dalam Bilangan 35:9-34 Allah memberikan perintah kepada Musa untuk membangun “kota-
kota perlindungan” agar orang yang tidak sengaja menyebabkan kematian orang lain tidak
dibalas dengan dibunuh. Ia dapat melarikan diri ke kota-kota perlindungan.
• Adapun jumlah kotanya cukup banyak, yaitu enam kota, tiga di kota sebelah barat sungai
Yordan, dan tiga lagi di sebelah timurnya.
• Kota-kota itu adalah Kadesh, Sikhem dan Hebron di sebelah barat, sedangkan Golan, Ramot
di Gilead, dan Bezer di sebelah timur.
• Perlindungan diberikan kepada orang-orang yang dituduh mencuri, membunuh, atau berzina.
• Juga budak yang melarikan diri akan diberikan perlindungan, namun ia akan dikembalikan
kepada tuannya bila sang tuan mau bersumpah di atas Alkitab bahwa ia tidak akan bertindak
kejam.

Anda mungkin juga menyukai