Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang sudah melimpahkan rahmat,
taufik, dan hidayah-Nya sehingga saya bisa menyusun tugas makalah personal calon anggota
BAWASLU Kabupaten Propinsi Bengkulu ini dengan baik serta tepat waktu.
Seperti yang telah ditetapkan tim seleksi penerimaan calon anggota bawaslu kabupaten, ini adalah
bentuk makalah personal yang saya buat sendiri guna sebagai tugas kelengkapan mengikuti tes
tertulis. Dan sekaligus sabagai acuan dan pertimbangan tim seleksi kepada saya selaku peserta
sehingga saya dianggap mampu dan layak untuk dipertimbangkan.
Dalam makalah ini saya menyadari masih banyak kekurangan dalam menyusunnya. Oleh sebab itu,
kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan. Saya mengucapkan terima
kasih kepada Bapak Ibu Tim Seleksi dan semua yang telah ikut berperan dalam pendaftaran bakal
calon anggota Bawaslu Kabupaten/Kota Propinsi Bengkulu sehingga saya diberi kesempatan untuk
berpartisipasi.
Atas perhatian serta waktunya, saya sampaikan banyak terima kasih.
ISI

I. BAGIAN PERTAMA
Rusni Diana, itulah nama yang dilekatkan bapak saya ketika saya lahir. Saya lahir di
desa Datar Ruyung kecamatan Argamakmur pada Tanggal 1 Desember 1985. Bapak saya,
Saidul Amri seorang pengusaha yang pekerja keras dan jujur. Ibu saya, Rahana yang
mengajarkan saya bagaimana menjalani semua pekerjaan dengan penuh tanggung jawab.
Sehingga mengajarkan saya apapun pekerjaan yang digeluti harus tau akibat baik buruknya
yang timbul. Dari kecil saya biasa bergaul dengan lingkungan sekitar saya, hingga dari
kecil,remaja menginjak dewasa saya biasa tergabung dalam organisasi kemasyarakatan di
lingkungan saya tinggal. Seperti berperan aktif dalam kegiatan remaja Islam masjid, karang
taruna desa.
Semasa SMA saya senang ikut serta kegiatan ekstrakurikuler yang didalangi oleh
Organisasi OSIS, sehingga saya harus bisa mengatur waktu antara belajar formal dan
ekstrakurikuler. Tamat SMA 2005, Saya beberapa kali menjadi kader pemberdayaan
masyarakat desa (PNPM). Pernah juga terlibat dalam kegiatan pemungutan suara langsung
sebagai KPPS serta menjadi anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) pada PEMILU 2015.
Kemudian pada tahun 2008 saya pernah menjadi sekretaris monitoring pada program
CWSHP kabupaten Bengkulu Utara.
Dari rangkaian kegiatan aktivitas luar yang saya geluti, beberapa orang teman, kerabat luar
dan orang baru yang saya temui membuka pikiran saya bagaimana menjalani hidup ini
menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi lingkungan sekitar.
Dalam hidup, orang yang paling berperan dan memotivasi saya adalah ibu dan bapak
saya yang mengajarkan bagaimana hidup ini harus diperjuangkan dan tanamkan hidup jujur
dengan penuh tanggung jawab. Suami saya, Nuroni. yang selalu mensupport saya dengan
penuh kepercayaan. Kakak-kakak saya yang selalu mendukung dan menasehati dengan
nilai-nilai kebaikan.
Dengan ditanamkannya nilai jujur, kerja keras sedari kecil dan yakin ALLAH SWT
penentu hidup dan kehidupan dalam setiap niat dan kebaikan. Insya Allah dengan integritas
kuat dari korupsi 95% dari keyakinan dari diri saya sendiri.
II. BAGIAN KEDUA
Dalam penyelenggaraan PEMILU, sering kali terjadi pelanggaran. Baik pelanggaraan
administrasi, pelanggaran kode etik ataupun pelanggaran Pidana. Dalam hal ini, peran
BAWASLU sebagai Badan Pengawas PEMILU diperan aktifkan. Sesuai Pasal 94 ayat 2,
bawaslu bertugas menerima, memeriksa dan mengkaji serta menentukan dugaan
pelanggaran pemilu apa yang terjadi. Setelah mengkaji pelanggarannya. Pihak Bawaslu
menetapkan pelanggaran tersebut termasuk dalam pelanggaran admistrasi yang bisa
ditoleransi? ataukah pelanggaran kode etik dengan dibebankan sanksi peringatan dan
pemberhentian atau apakah itu pelanggaran yang tidak dapat ditoleransi yang dapat
dibebankan dengan sanksi pidana serta denda.
Dalam permasalahan ini, saya setuju pelanggaran administrasi bisa ditoleransi. Seperti
kasus yang pernah saya alami dalam penyelenggaraan Pemilu 2015. Saat KPPS masih
mendaftarkan seorang yang sudah meninggal beberapa bulan sebelumnya masih dalam
DPT sehingga PPS harus mendata ulang secara akurat. Dan pernah orang yang pindah buku
sebagai warga setempat setelah menikah ke tempat yang baru masih tercantum di desa
sebelumnya. Sementara orang yang sama juga terdaftar DPT di tempat baru.
Dalam menjalankan tugas pengawasan disetiap tahapan pemilu, Bawaslu ditujuankan
sebagai pengawal terpercaya dalam penyelenggaraan pemilu demokratis, bermartabat dan
berkualitas. Sehingga setiap pelanggaran yang terjadi harus ditangani secara bijak, tegas
dan cepat.
Kemudian apabila ada peristiwa yang bisa mengganggu proses penyelenggaraan
pemilu, itu harus segera diselesaikan. Pihak bawaslu Kabupaten harus memeriksa dan
mengkaji ulang permasalahannya hingga selesai. Dan ternyata apabila tidak ada dasar
hukum yang jelas maka pihak bawaslu kabupaten harus berkoordinasi dengan bawaslu
Propinsi guna meminta saran dan masukan. Melakukan koordinasi dengan instansi
pemerintah dan pemerintah daerah terkait (Pasal 102 UUn0 7 tahun 2017) agar
permasalahannya terselesaikan secara baik dan jelas.
III. BAGIAN KETIGA
Sebelumnya saya sering terlibat dalam kegiatan sosial, ekonomi dan budaya di
lingkungan saya. Seperti Program PNPM saya sebagai kader Pemberdayaan yang berbaur
langsung di tengah masyarakat. Ikut serta menggerakkan dan memotivasi masyarakat,
mengidentifikasi masalah di tengan masyarakat sehingga tujuan, pokok dan fungsi kader
pemberdayaan yang melekat pada diri saya dapat berjalan sesuai harapan dan amanah.
Tujuan penting dalam program PNPM ini adalah dalam rangka mewujudkan kebijakan dasar
dalam penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat. Selama kegiatan
PNPM itu berlanjut alhamdulilah tidak ada kendala yang berarti karena memang
masyarakat kita terbuka pikirannya untuk maju sehingga mudah untuk diarahkan. Semua
dukungan mulai dari kepala desa hingga jajarannya, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh
agama dan masyarakat itu sendiri. Dari itulah, saya yakin dan percaya apabila seorang
Bawaslu yang bertekad baik, semangat, punya integritas jujur dan adil, mudah
mengarahkan masyarakat kita yang pikirannya sudah terbuka untuk maju.
Selanjutnya saya pernah punya pengalaman dalam hal penyelenggara Pemilu dibawah
naungan KPU yaitu menjadi PPS. Sebelum mendaftar menjadi anggota PPS, saya yakinkan
diri saya saya mampu, saya mau dan siap bekerja dengan penuh tanggung jawab bersama
tim, yang kemudian hasil laporan kerjanya harus dilaporkan ke pihak KPU melalui PPK
Kecamatan. mulai dari mendata pemilih sementara, membentuk KPPS sebagai bagian yg
mengkoordinir disetiap TPS, ataupun memilih pantarlih sebagai pendata langsung ke rumah
warga. Sehingga dari sini saya tau bagaimana menjaga koordinasi dan laporan ke atasan,
kerja sama ke pihak penyelenggara pemilu yang lain bahkan mensosialisasikan ke
masyarakat luas. Sehingga apa yang menjadi tujuan dibentuknya PPS dalam
penyelenggaraan PEMILU dapat terlaksana tanpa kendala yang berarti. Hal ini tidak terlepas
dari dukungan dari semua pihak mulai dari tingkat desa hingga ke tingkat Kecamatan,
Kabupaten, Propinsi dan KPU pusat dan pihak Bawaslu. Sehingga apabila terjadi kendala
atau pelanggaran itu mudah untuk diselesaikan dengan baik.
Dari Pengalaman ini, saya yakin, saya bisa dan mampu menjadi anggota BAWASLU
Kabupaten dengan tekad baik, jujur, penuh semangat serta tanggung jawab.
IV. BAGIAN KEEMPAT
Setiap memutuskan suatu beban tanggung jawab, hal yang terpenting adalah tahu
dan paham apa misi yang akan dicapai. Apa yang menjadi kewajiban dan apa yang tidak
boleh dilakukan. Seperti halnya menjadi anggota Bawaslu Kabupaten yang misinya
melakukan pengawasan disetiap tahapan pemilu di tingkat Kabupaten sehingga menjadi
badan pengawal terpercaya dalam penyelenggaraan Pemilu demokratis, bermartabat dan
berkualitas. Dalam hal ini anggota Bawaslu ditekankan mempunyai integritas kuat untuk
tidak berpengaruh oleh pihak yang mempunyai kepentingan tertentu yang dapat merusak
dan mempengaruhi misi Bawaslu.
Dalam melaksanakan tugasnya, Bawaslu bermitra dengan Komisi Pemilihan Umum
sebagai badan yang sama-sama bertugas menyukseskan Pemilihan Umum (PEMILU) yang
setiap pelaksanaannya selalu berkoordinasi.
Dalam hal Pengawasan, Bawaslu didampingi dengan mitra yang lain yaitu Pihak Kepolisian
dan TNI (jika dibutuhkan) dalam hal pengamanan.
V. BAGIAN KELIMA
Berawal dari pernahnya saya menjadi anggota PPS tahun 2015, sedikit banyaknya saya
tau bagaimana sistim Kepemiluan di Indonesia, Pihak penyelenggara Pemilu yaitu KPU dan
pihak pengawas pemilu yaitu Bawaslu yang sama-sama bersifat hierarkis, artinya
kelembagaannya bertingkat dari pusat ke hingga desa yang susunannya berkesinambungan
yang saling berkoordinasi. Kemudian tahun 2019 saya pernah ikut dalam test CPNS di
Bawaslu. Selama berlangsungnya test itu, tahap demi tahap saya banyak belajar, banyak
membaca dan saya punya buku UU No.7 Tahun 2017 tentang Pemilu yang sewaktu luang
saya baca ulang, sering buka artikel tentang kepemiluan, Pengawasan, sengketa dan semua
berita itu mudah dilihat dan di unduh di link resmi bawaslu (https://www.bawaslu.go.id/)
mulai dari propil, beranda, pengumuman dsb. Bahakan berita terbaru terkait Bawaslu
muncul di halaman utama.
Saya pernah membaca LKIP (Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan) Badan Pengawas
Pemilu 2022 yang merupakan perwujudan dan pertanggungjawaban atas pencapaian
kinerja terhadap tujuan dan sasaran strategis pada tahun anggaran 2022. LKIP itu adalah
sebagai bentuk laporan dari Bawaslu atas pertanggungjawaban kinerja yang telah dilakukan
dan komitmen untuk menciptakan transparansi yang merupakan pilar terwujudnya tata
pemerintahan yang baik
Hingga saat ini saya belum pernah menulis buku dan jurnal terkait demokrasi,
kepemiluan dan pengawasan. Tapi jika diberi kesempatan dan guna maka saya akan siap
dan sanggup menulis dan menerbitkan sesuai kemampuan dan realitas.
VI. BAGIAN KEENAM
Jika terpilih menjadi anggota Bawaslu Kabupaten saya mempunyai misi mewujudkan
bawaslu kabupaten yang dapat dipercaya sebagai pengawal dalam penyelenggaraan pemilu
demokratis, bermartabat dan berkualitas di kabupaten Bengkulu Utara.
Untuk itu visi nya yang utama adalah dengan meningkatkan kualitas pencegahan dan
pengawasan Pemilu yang inovatif serta kepeloporan masyarakat dalam pengawasan
partisipatif. Kemudian juga dengan meningkatkan kualitas penindakan pelanggaran dan
penyelesaian sengketa dengan tepat dan cepat. Selain itu juga diperlukan produk hukum
yang berintegritas. Serta dalam perkembangannya juga perlu memperkuat system teknologi
informasi untuk mendukung kinerja pengawasan Bawaslu.
Model Pengawasan Pemilu saat ini sudah cukup maksimal. Bawaslu, Bawaslu Propinsi,
Bawaslu Kabupaten/kota dan Panwaslu kecamatan bersama sama bersinergi melakukan
tugas mengawasi setiap tahapan proses pemilu sehingga meminimalisir terjadinya
pelanggaran, kecurangan dan sengketa.
Dalam hal pengawasan, Bawaslu dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana yang
diamanatkan dalam Undang-undang no 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, akan selalu berupaya
mengoptimalkan tata kerja pengawasan dan penyelesaian sengketa yang cermat dan cepat.
Dalam hal ini, Bawaslu selalu menyesuaikan dengan perkembangan saat ini yang diperlukan
sehingga Perbawaslu selalu diperbaharui dan kemudian disosialisasikan agar
penyelenggaraan pemilu berjalan dengan baik, efektif dan efisien.

Argamakmur, 25 Juni 2023


Hormat saya,

Rusni Diana, SH
MAKALAH PERSONAL

CALON ANGGOTA BAWASLU KABUPATEN PROPINSI BENGKULU


WILAYAH II - BENGKULU UTARA

Nama : RUSNI DIANA,SH

Anda mungkin juga menyukai