MATDIS+Pertemuan+7
MATDIS+Pertemuan+7
DISKRIT
7
ALJABAR BOOLE
!!
antara 0 sampai 0,8 volt, 1 digunakan untuk jangkauan
tegangan antara 2 volt sampai ß volt. Jadi 0 dan 1 menyatakan
variabel tegangan
Untuk dapat menyelesaikan persoalan jaringan switch-
ing kita harus mengenal terlebih dahulu hukum-hukum aljabar
Boole sebagai berikut: Bila a, b, c B (B =himpunan Boole) maka
memenuhi hukum-hukum:
1. Komutatif
a b b
aa b b
a
2. Distributif
a b c a b a c
a b c a b a
c
3. Identitas
a 0 a ,0 elemen zero
a 1 a ,1 elemen unit
4. Komplemen
a a' 1
a a' 0
ß. Idempoten
aaa
aaa
6. Boundednes
a11
a0 0
7. Absorbsi
a a b
a a a b
a
!!
8. Involusi
a'' a
0' 1
1' 0
9. Asosiatif
a b c a b c
a b c a b c
10. De Morgan
a b' a' b'
a b' a' b'
Kita perhatikan bahwa setiap hukum di atas mengganti
operasi logik + dengan x , x dengan +, 0 dengan 1, 1 dengan 0.
Ini menunjukkan bahwa hukum-hukum aljabar Boole memenuhi
prinsip duality, yaitu dual suatu hukum merupakan hukum
juga.
Jaringan switching pada umumnya dibentuk dari
rangkaian dasar seri (AND) dan pararel (OR).
Rangkaian seri (AND)
A B
Rangkaian pararel (OR)
Notasi : A B atau A B
A
Contoh:
Dambarkan jaringan swiching yang diberikan oleh polinomial
Boole x y x x y' , kemudian sederhanakanlah jaringan
tersebut; Bilamana jaringan tersebut on atau off?
Jawab:
x y x x y'
x y x x'
, DeMorgan
y'
y x’
x
y’
x
x y x x' y'
, absorbsi
x x' y ' , distribusi
x x' x y ' , komplemen
0 x y ' , identitas
x y'
!!
x y'
x y y’ x y'
1 0 1 1
1 1 0 0
0 0 1 0
0 1 0 0
1. AND A B A B
A 0 0 0
E 0 1 0
B 1 0 0
1 1 1
E A B
2. OR
A B A+B
A 0 0 0
E 0 1 1
B 1 0 1
1 1 1
E A B
3. NOT A A’
A E 0 1
1 0
E A'
A B E
A 0 0 1
E 0 1 1
B 1 0 1
1 1 0
E A B'
ß. NOT OR (NOR)
A B E
0 0 1
A 0 1 0
E 1 0 0
B
1 1 0
E A B'
!!
6. Exlusive OR ( EYOR )
A B E
A 0 0 0
E 0 1 1
B 1 0 1
1 1 0
Contoh:
Dambarkan rangkaian logika yang dinyatakan oleh:
E A' A B' B' B' C
Kemudian sederhanakan.
Jawab
A
B
B E = B’
!!
7.3 APLIKASI ALJABAR BOOLE DALAM OPERASI
KELIPATAN PERSEKUTUAN KECIL (KPK)
DAN FAKTOR PERSEKUTUAN BESAR
(FPB)
Dalam aljabar Boole operasi + sama dengan operasi KPK
dan operasi x sama dengan operasi FPB, untuk mengingat
kembali operasi KPK dan FPB perhatikan contoh berikut:
Contoh:
Carilah KPK dan FPB dari 4ß, 48 dan 72.
Jawab:
Faktor prima dari 4ß adalah 3 ß
Faktor prima dari 48 adalah 2 3
Faktor prima dari 72 adalah 2 3
Jadi KPK dari 4ß, 48 dan 72 adalah
2 3 ß 720
Jadi FPB dari 4ß, 48 dan 72 adalah 3.
Perhatikan untuk KPK, semua faktor prima yang ada
dikalikan, faktor yang sama diambil pangkat tertinggi; untuk
FPB hanya faktor prima yang sama dalam 4ß, 48 dan 72
dikalikan, diambil faktor prima dengan pangkat terendah.
Contoh:
Misalkan diketahui himpunan Boole
B= = {1, 2, 3, 4, ß, 6, 10, 12, 1ß, 20, 30, 60}
Cari:
1. ß + 12
KPK dari ß dan 12 adalah 60
2. ß 12
FPB dari ß dan 12 adalah 1
3. Elemen zero=?
a+0=a
identitas
22345 67890123456789012
12
1 3 5 7 8 9 01 2 3 4 5 6
2 4 6 78 90 1 2 3
12
1
2
12
1
2
1
2
12
1
2
12
1
2
12
1
2
12
1
2
12
2
12
1
2
12
1
2
12
1
2
12
1
2
12
1
2
12
1
2
12
1
2
12
1 1
2
1
22
1
12
2 1
2
123456789012345678901232 12
1
1 23 45 67 89 01 2 3 4 5 16
78 90 12 32
!!
ß. 10' ?
a' a
10' 10 60
... 10 60,
12 10 60
60 10
60
Contoh:
E abab'c'abc'
Ekspresi Boole dalam bentuk dnf, jika suku-suku E
tidak ada satu di dalam yang lain.
!!
Contoh:
E ab abc abc
bentuk dnf
, E ab abc , bukan dnf karena ab di dalam abc
Teori Include
Jika fundamental product p , termasuk didalam fundamen-
tal product p2, maka p1 + p2 = p1
Contoh:
ab + abc = ab
Konsensus
Jika fundamental product p1 dan p2 memiliki satu elemen
saja yang saling komplemen, maka konsensus (Q) dari p
dan p3 adalah perkalian elemen-elemen p1 dan p2 dimana
elemen-elemen yang saling komplemen dihilangkan dan
tidak ada pengulangan.
Contoh:
P abc
P abcd maka konsensus dari P1 dan P2 adalah Q = abd
Teori Konsensus
Jika Q konsensus dari P1 dan P2 maka
P P Q P P
Contoh:
P abc '
Q abd
P abcd
P P Q abc' abcd abd
abc' abcd c c' abd
abc' abcd abc' d abcd
abc' abc' d abcd abcd
abc' abcd
P P
Contoh:
E ab ,
minimal dnf
E ab abc abc belum minimal
,
!!
E adalah ekspresi Boole minimal
Suku-suku dari ekspresi Boole minimal disebut prime
implicant ( p ) dari ekspresi Boole (B) yang memenuhi sifat
E P E
Contoh:
bc
adalah prime implicant dari
E ab abc abc
E P ab abc abc ,karena bc’ konsensus dari ab
bc dan a’bc’maka ab + a’bc’ + bc’
ab abc abc = ab + a’bc’
E
!!
Peta untuk 3 variable
11
10
xy
xy x’y x’y’ xy’ 11 10
00
za
za 01
00
z’a
z’a’ 01
za’ 11
10
Contoh:
Cari ekspresi Boole minimal dari:
E abcd abcd abcd abcd abcd abcd abcd
Jawab: El = c (lihat peta)
ab
ab a’b a’b’ ab’ 00 11 10
cd 01
cd
00
c’d
01
c’d’
11
cd’
10
El = c El = c
!!
SOAL-SOAL
1. Dambarkanlah jaringan switching yang dinyatakan
dengan polinominal Boole di bawah, kemudian
sederhanakan dan gambarkan bentuk sederhananya,
kapan jaringan tersebut on atau off.
a) A B A B' A'B'
b) (A (% B) (B %))
c) A B C A' B
d) A B A' B' A B
e) (A B) % (A B %)
f) A B C A' C'
g) (B (A %)) (A %)
h) (A (B A) (A B)) (A B)
!!
7. Rancang sebuah jaringan logika pengurang yang
mempunyai 3 inputan x, y, dan z dan 2 keluaran b dan
d. b=1 bila ketiga inputnya sama dengan 1 atau z=1
atau y=1 atau z=y=1. d=1 bila ketiga inputnya atau satu
inputnya sama dengan 1.
8. Rancang sebuah jaringan logika pembanding 1 bit yang
mempunyai 2 inputan A dan B dan 3 outputan yaitu x
bila A < B, y bila A = B dan z bila A > B.
9. Kembangkan rancangan jaringan logika pada soal no. 8
untuk pembanding 2 bit.
10. Seorang mahasiswa ingin merancang sebuah jaringan
logika yang mampu merubah bilangan biner tak
berbobot menjadi bilangan biner berbobot (dekoder)
seperti :
STOP
!!
12. C
B
A
-oo0oo-