Kelompok :
I Putu Galang Januarta Rahjasa (2215101037)
Kadek Juli Artawan (2215101030)
Kadek Ardy Wirakusuma (2215101012)
Ketut Rega Arunika (2215101004)
Tabel Kebenaran
Tabel kebenaran merupakan tabel yang dipergunakan untuk menilai suatu kebenaran
bedasarkan input dan output, yang dimana output dari rangkaian logika bergantung kepada logic
level yang ada pada rangkaian inputnya. Pada tabel kebenaran terdapat beberapa kombinasi logic
level yang didasari pada jumlah inputan. Untuk menentukan jumlah kombinasi inputan kita dapat
menggunakan 2n. Semisal 2 input maka jumlah kombinasinya 22 yaitu 4 kombinasi inputan.
Tabel kebenaran 2 input Tabel kebenaran 4 input
A B x A B C D x
0 0 1 0 0 0 0 0
0 1 0 0 0 0 1 0
1 0 1 0 0 1 0 0
1 1 0 0 0 1 1 1
0 1 0 0 1
0 1 0 1 0
Tabel kebenaran 3 input
0 1 1 0 0
A B C x 0 1 1 1 1
0 0 0 0 1 0 0 0 0
0 0 1 1 1 0 0 1 0
0 1 0 1 1 0 1 0 0
0 1 1 0 1 0 1 1 1
1 0 0 0 1 1 0 0 0
1 0 1 0 1 1 0 1 0
1 1 0 0 1 1 1 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1
Gerbang Logika adalah suatu sistem yang memadukan elektronika dan matematika boolean
yang mengubah satu atau lebih input dan hanya akan menghasilkan satu keluaran (output).
Gerbang logika memiliki fungsi untuk melakukan operasi logika dasar untuk membentuk sirkuit
digital yang terintegrasi. Umumnya gerbang logika banyak dipergunakan sebagai komponen-
komponan elektronika seperti dalam penggunaan Dioda, Integrated Circuit (IC), transistor, optik,
relay, maupun elemen mekanikal.
Setiap Gerbang Logika hanya dilambangkan dengan 2 level yang dilambangkan dengan istilah
yaitu :
1 0
High (tinggi) Low (rendah)
On (hidup) Off (mati)
True (Benar) False (salah)
Setiap operasi gerbang logika akan direpresentasikan menggunakan tabel kebenaran. Dalam
tabel kebenaran, angka “1” menandakan bahwa bernilai benar (true) dan angka “0” bernilai salah
(false). Terdapat beberapa jenis gerbang logika yang sering digunakan dan berikut adalah
gerbang logika dan tabel kebenarannya.
Fungsi Simbol Ekspresi Tabel
Logika Fungsi Boolean Kebenaran
A B x
0 0 0
AND A•B=Y 0 1 0
1 0 0
1 1 1
A B x
OR 0 0 0
A+B=Y 0 1 1
1 0 1
1 1 1
NOT A Ā
1 0
0 1
A=Ā
NAND A B x
0 0 1
‘(A • B) = Y 0 1 1
1 0 1
1 1 0
NOR A B x
0 1
‘(A + B) = Y 0 1 0
1 0 0
1 1 0
Operasi OR
A B A+B
Operasi OR 0 0 0
Operasi OR merupakan operasi yang hanya akan menghasilkan
nilai benar(1) jika salah satu variabelnya bernilai benar(1) serta 0 1 1
akan menghasilkan nilai salah jika kedua variabelnya bernilai salah. 1 0 1
Operasi OR dilambangkan dengan plus (+).
1 1 1
Gerbang OR akan memberikan keluaran tinggi jika salah
satu atau semua masukan bernilai tinggi, sehingga dapat dikatakan
bahwa gerbang OR hanya memiliki keluaran rendah jika semua
masukan bernilai rendah. Jika dinotasikan ke dalam operasi
matematika, maka gerbang OR merupakan operasi penjumlahan
bilangan biner A+B =Y
Operasi AND
Operasi AND
Operasi AND merupakan operasi boolean yang yang akan memghasilkan nilai 1 ketika
dipasangkan dengan 1 pula. Operasi AND dilambangkan dengan dot ( . ). Operasi ini hanya akan
menghasilkan nilai benar jika kedua variabel bernilai benar, selain itu akan bernilai salah.
A B A+B
0 0 0
0 1 0
1 0 0
Gerbang logika NOT adalah gerbang logika yang dapat melakukan operasi peniadaan logika atau
bisa disebut pembalik keadaan logika atau dengan kata lain, Gerbang Logika NOT digunakan
untuk menghasilkan logika yang berkebalikan dari inputnya Karena itulah gerbang logika ini
disebut dengan gerbang logika NOT. Operasi AND atau OR memiliki perbedaan dengan NOT
pada hasil inputan. NOT hanya membutuhkan satu inputan sedangkan AND dan OR wajib
mengisi 2 inputan agar dapat menghasilkan satu output.
INPUT OUTPUT
A Ā
0 1
1 0
Dari tabel di atas diketahui bahwa input pada Gerbang Logika NOT menghasilkan input yang
berbanding terbalik dengan output. Ketika saya menginputkan angka 0 maka hasil outputnya
adalah 1, jika saya menginput angka 1 maka hasil outputnya adalah 0. Meskipun
pengoperasiannya terbalik, tetapi bentuk dan
tingkat biner dalam operasi sinyal masukan
dapat dipertahankan dengan baik. Lingkaran
pada simbol disebut gelembung dan
digunakan dalam diagram logika untuk
menunjukkan negasi logika antara keadaan logika eksternal dan keadaan logika internal (1
hingga 0 atau sebaliknya). Pada diagram rangkaian harus disertai dengan pernyataan yang
menyatakan bahwa konvensi logika positif atau konvensi logika negatif sedang digunakan.
Gerbang Logika NAND & NOR
GERBANG LOGIKA NAND
Gerbang logika NAND merupakan sebuah gabungan dari gerbang logika AND dengan
gerbang logika NOT. Dari kedua gabungan dari logika tersebut, maka dapat dibaca menjadi
NOT AND atau bisa disingkat menjadi NAND. Output-nya bisa salah jika kedua inputnya
benar. Jika inputnya salah, maka hasil atau outputnya benar. Output dari gerbang logika NAND
adalah 1, hanya saat tidak ada input yang nilainya 1. Atau, ketika semua input yang nilainya
tidak tinggi dan setidaknya 1 rendah, maka output-nya dipastikan tinggi. Jika terdapat dua input
yakni A dan B, maka logika Boolean untuk gerbang NAND adalah Y = (A.B)’. Berikut ini
merupakan tabel kebenaran dari gerbang logika NAND:
Input Output
A B A AND B A NAND B
0 0 0 1
0 1 0 1
1 0 0 1
1 1 1 0
Tabel kebenaran gerbang logika NAND diatas menjelaskan bahwa masukan (input)
berupa angka “1” dengan angka “1” akan menghasilkan keluaran (output) angka “0”. Sedangkan
masukan (input) angka “0” dengan angka “0” akan menghasilkan keluaran (output) angka “1”.
Dari tabel kebenaran gerbang logika NAND diatas dapat dikatakan bahwa setiap hasil
keluaran (output) merupakan kebalikan dari hasil keluaran (output) gerbang logika AND. Oleh
karena itu, gerbang logika NAND bisa dikatakan sebagai keluaran (output) dari gerbang logika
AND yang dibalik atau dinegasi.
Gerbang logika NOR merupakan gabungan dari dari gerbang logika OR dan gerbang
logika NOT. Output dari gerbang logika NOR adalah 1, hanya ketika semua input gerbang logika
NOR adalah 0. Outputnya adalah benar, jika kedua input-nya salah dan sebaliknya, jika
outputnya adalah salah, maka kedua inputnya benar. Logika Boolean untuk gerbang NOR adalah
Y=(A+B)’ jika terdapat dua input A dan B. Berikut ini merupakan tabel kebenaran dari gerbang
logika NOR:
Input Output
A B A OR A NOR B
B
0 0 0 1
0 1 1 0
1 0 1 0
1 1 1 0
Berdasarkan tabel kebenaran gerbang logika
NOR diatas, gerbang logika NOR memiliki dua masukan (input) dan satu keluaran (output).
Masukan (input) yang berupa angka “0” bertemu dengan angka “0” akan menghasilkan keluaran
(output) angka “1”. Sedangkan masukan (input) angka “1” bertemu dengan angka “1” akan
menghasilkan keluaran (output) angka “0”.
Jika dilihat dari tabel kebenaran, hasil keluaran (output) gerbang logika NOR merupakan
kebalikan dari keluaran (output) yang berasal dari gerbang logika OR. Maka dari itu, gerbang
logika NOR bisa dikatakan sebagai keluaran (output) dari gerbang logika OR yang dibalik.
Simbol dari gerbang logika NOR memiliki kemiripan dengan
simbol dari gerbang logika OR, yang membedakannya yaitu
adanya tambahan lingkaran kecil pada output. Lingkaran kecil
tersebut menandakan sebagai operasi invers. Sehingga
Gerbang logika NOR beroperasi seperti gerbang logika OR +
sebuah inverter (NOT).
Rangkaian Digital
Rangkaian Digital --> Persamaan Boolean
Pada setiap rangkaian digital dapat digambarkan menggunakan 3 operasi dasar boolean OR, AND, dan
NOT karena merupakan sebuah dasar dari pembentukan suatu sistem digital.
Berikut contohnya :
.
Dari gambar rangkaian diatas dapat kita ketahui di bawah ini terdapat 3 gerbang yaitu gerbang NAND 2-
input, gerbang EX-OR 2-input dan terakhir gerbang EX-NOR 2-input pada bagian output.
Karena hanya ada 2 input ke sirkuit A dan B, maka ada 4 kemungkinan kombinasi input (2 2 ) yaitu : 0-0,
0-1, 1-0 dan 1-1. Berdasarkan kombinasi input tersebut maka akan dibuat tabel kebenaran
Dari tabel kebenaran di atas, kolom C mewakili fungsi keluaran yang dihasilkan oleh gerbang NAND,
sedangkan kolom D mewakili fungsi dari gerbang Ex-OR. Dari kedua ekspresi output ini kemudian
menjadi input kondisi untuk Gerbang Ex-NOR.
Dapat dilihat dari tabel kebenaran bahwa output di Q akan layak 1 apabila salah satu dari dua input A atau
B berada di logika 1. Satu-satunya tabel kebenaran yang memenuhi kondisi ini yaitu tabel kebenaran
gerbang OR. Oleh karena itu, seluruh rangkaian di atas dapat diganti dengan gerbang OR 2 input.
Dari persamaan diatas didapatkan bahwa A AND B di OR kan dengan A NOT AND B NOT. Persamaan
ini memerlukan 2 gerbang AND, Gerbang OR, dan gerbang NOT. Terdapat 2 input dalam persamaan ini
yaitu input A dan B.
Teorema Boolean
Postulat Boolean Diturunkan dari fungsi AND Gate, OR Gate, dan NOT Gate. Turunan dari
fungsi AND Gate (Gerbang AND): Jika salah satu input ber-logic 0 maka output akan 0.
Turunan dari fungsi OR Gate (Gerbang OR) : Jika salah satu input ber-logic 1 maka output akan
1. Turunan dari fungsi NOT Gate (Gerbang NOT) : Output akan merupakan kebalikan dari input.
b. A. (A + B) = A
-T7
a. 0 + A = A
b. 1 + A = 1
c. 0 . A = 0
d. 1 . A = A
- T8
a. A + A' = 1
b. A . A' = 0
-T9
a. A + A' . B = A + B
Pembuktian:
AB A’ . B A + A’.B A+B
00 0 0 0
01 1 1 1
10 0 1 1
11 0 1 1
b. A. (A' + B) = A . B
-Teorema Van De Morgan
a. (A + B)' = A' . B'
b. (A . B)' = A' + B'
Bentuk penulisan lain dari NOT: