T E K N I K P E M B UA TA N FA T L I Q O U R
P R O S E S P E M B UA T A N K U L I T S A R U N G TANGAN Dosen pengampu : Ir. Iswahyuni. MSCE
Present by KELOMPOK III
Haratua Malau
Nursu fi
Kulit sarung tangan di definisikan sebagai kulit yang berukuran kecil dan disamak dengan bahan penyamak krom khususnya digunakan untuk pembuatan sarung tangan ( Anonim, 1974) jhon G (1997) menyatakan bahwa kulit sarung tangan harus memiliki kelemasan yg tinggi, juga harus elastis, kekuatan tahan tarik yg baik dan ketahanan Departementyang tinggi. plastics materials sobek of leather, Rubber and
woodroffe (1975) menerangkan bahwa kulit sarung tangan berasal dari kulit kambing, domba, sapi yang mempunyai daya rajah yang sangat halus dan warna cat yang rata, tidak terdapat cacat, lunak lembut dan fleksibel seperti kain mudah di jahit dan kemuluran yang baik, warna tidak berubah, dan gosokan pd keadaan basah/kering, tahan thdp cuaca dan tdk menimbulkan of leather, Rubber and plastics materials rasa sakit Departement ditangan.
Dalam proses penyamakan kulit sarung tangan sama seperti proses penyamakan pada umumnya yaitu: Beam house operation (BHO) penyamakan ( tanning) pasca tanning pengetaman (shaving) pembasahan ulang(rewetting) penyamakan ulang (retanning) penetralan (neutralizing) pewarnaan dasar (dyeing) peminyakan (fatliquoring) pengikatan (fixation) pelemasan dalam drum(milling) pementangan materials Departement of leather, Rubber and plastics
Pada pembuatan kulit sarung tangan dilakukan 2 kali proses fatliquoring, Pada tahap peminyakan I (fatliquoring) menggunakan bahan kimia: 1. H2O 50% 2. Alkil sulfat 2% 3. Sintetic dan Natural sulphited oil 9% 4. Sulphited oil 2,5% 5. Sulphaclorinmed oil 2,5% 6. HCOOH 1% Departement of leather, Rubber and plastics materials
Pada tahap peminyakan II (fatliquoring) menggunakan bahan kimia: 1. H2O 100% 2. Alkyl sulfat 1% 3. Sintetic and Natural sulphited oil 3% 4. Sulphited oil 1% 5. Sulphaclorinmed oil 1% 6. Pentachlorophenol 0,01% 7. HCOOH 1%
Sifat dan fungsi bahan yang di gunakan dalam proses fatliquoring pada pembuatan kulit sarung tangan. 1. Alkyl sulfat Sifat: berbentuk pasta bewarna putih, muatan anionik minyak hidrophobik dengan konsentrasi 55% dengan ph 8 pada 10% larutan Fungsi: sabagai bahan peminyakan untuk menghasilkan kulit yang lembut.
2. Sintetic and natural sulphited oil Sifat: cairan kental tak bewarna, merupakan surfactan (surface active agent) dengan ph 7. Fungsi: sebagai emulsifier yaitu bahan pembantu pengemulsian minyak supaya dapat tercampur dengan air. 3. Sulphaclorinmed oil Sifat : bentuk pasta warna kekuningan merupakan minyak sulphoclorinated sintetic oil dengan pH 7.5 atau minyak anionic penetrasi sedang Fungsi : bahan proses perminyakan dengan hasil kulit jadiyangDepartement of leather, Rubber and plastics materials waxy pada permukaan dan dapatmemberikan kelemasan,
4. Sulphited oil Sifat : bahan yang berbentuk pasta warna putih, yang bermuatan anionic dengan pH 6,5-7,5 Fungsi : sebagai bahan peminyakan 5. Pentachloropheno Sifat : bahan berbentuk cairan tak bewarna, merupakan bahan biodegradebel pH 7,5 dengn konsentrasi 10 % Fungsi: sebagai bahan anti jamur pada kulit agar kulit tidak ditumbuhi jamur
Daftar pustaka Anonim, (1974), Mutu dan Cara Uji Kulit Sarung Tangan dan Jaket Domba dan Kambing, SII 0061-1974, Departemen Perindustrian RI Yogyakarta.
Jhon,G. (1997), Possible Defects In Leather Production , Druch Partner Rubelmann Gmbh, Carl-Benz-Strasse 11, Hembach
Woodroffe (1975), Leather Tecnician Hand Books, Great britain Vernoon Lock, London