Stevyana Suryarahmani Faiz Yusky Naufal Sidika Yunia Suryanita Gadis Noor Rachmawati Arrizky Firrar Decy Lisa Damayanthi Putri Dewi Kretany Ulil Amri Muhammad Yasirto Fujaya Aulia Nur Cahyani Zahrotul Hasanah Harum
SKENARIO 1 Annisa seorang wanita berusia 18 tahun merasa senang setelah mendengar pengumuman bahwa dia diterima di FK UMM. Setelah menjalani pembelajaran di FK UMM selama beberapa waktu, annisa mulai mengalami kesulitan belajar terutama dalam hal pencarian literatur. Hal ini disebabkan adanya perubahan tuntutan strategi belajar dari murid SMA menjadi mahasiswa FK dan perubahan kurikulum dari kurikulum konvensional ke kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dengan pendekatan problem based learning (PBL). KBK dengan pendekatan PBL merupakan cara belajar student center dan critical thinking yang merupakan cara adult learning. Salah satu penerapan critical thinking dalam PBL adalah ketika melakukan journal searching untuk mencari solusi suatu kasus sebagai bentuk kegiatan evidence based medicine (EBM). Hal ini dilakukan untuk mencapai kompetensi dokter sesuai standart kompetensi dokter indonesia. BELAJAR DI PERGURUAN TINGGI FK UMM KEYWORDS 1. Mahasiswa FK UMM 2. Strategi belajar 3. KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) 4. PBL 5. Adult learning (critical thinking, student centered) 6. EBM (evidence based learning) 7. SKDI 8. Journal searching
KLARIFIKASI ISTILAH KBK : kurikulum yang diarahkan untuk mengembangkan pemahaman, kemampuan, sikap, dan minat peserta didik untuk dapat melakukan suatu bentuk kemahiran, ketepatan, dan, keberhasilan dengan penuh tanggung jawab. PBL : metode pembelajaraan yang menerapkan ilmu berorientasi pada masalah, penalaran, kemampuan diri, dan identifikasi kebutuhan ilmu Strategi belajar : kemampuan kita untuk mengetahui what must to know and nice to know Adult learning : pemikiran berdasarkan pengalaman yang disertai observasi, penilitian, mengarahkan kita untuk dapat memecahkan suatu masalah sendiri. SKDI : seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggungjawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untu dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas di bidang tertentu . Journal searching : pencarian journal sebagai salah satu literatur. Critical thinking : proses dan kemampuan untuk memahami konsep, penerapan, mensintesis, dan mengevaluasi informasi yang didapat ataupun dihasilkan. Student ccentered : mahasiswa tidak bergantung pada pengajar, EBM : proses menggunakan pemeriksaan fisik,
RUMUSAN MASALAH Apa perbedaan kurikulum di SMA dengan kurikulum di PT? Apa saja kendala mahasiswa dalam menerapkan sistem pembelajaran PBL? Bagaimana cara meningkatan critical thinking? Strategi apa yang tepat untuk anisa agar dapat meningkatkan kualitas belajar dan beradaptasi dengan sistem kurikulum di PT? Bagaimana cara mencari literatur yang tepat dalam sistem PBL?
HIPOTESIS 1. Di SMA : kurikulum konvesional (teacher centered), siswa lebih pasif, Di PT : KBK pendekatan PBL (student centered), mahasiswa lebih mandiri 2. Kendala PBL : penyesuaian, mencari literatur yang tepat, individu pasif cenderung tidak bisa mengikuti, individu terlalu menonjol, biaya (khususnya dalam mencari literatur), mahasiswa terlau banyak menerima informasi yang masuk sehingga
3. Anilisis teks tentang suatu kejadian atau cerita, diskusi socrates (mengajukan pertanyaan yang dapat membuat mahasiswa mencetuskan pemikiran kritis), berpikir dalam kotak masalah (menggunakan teka-teki) 4. Dengan mengetahui learning style diri sendiri lalu mengoptimalkannya, meningkatan intensitas belajar, kesadaran diri 5. Sering-sering ke perpustakaan, browshing internet, diskusi dengan teman, bertanya pada kakak tingkat, mahasiswa lebih aftif, melakukan journal searching LEARNING OBJECTIVE 1. KBK pendekatan PBL 2. Adult learning 3. Learning style 4. EBM (evidence based medicine) 5. Critical thinking KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI Kompetensi menurut McAshan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan perilaku perilaku kognitif, afektif, dan psiko motorik dengan sebaik baiknya.
PENGERTIAN KOMPETENSI PENGERTIAN KBK Kurikulum Berbasis Kompetensi merupakan Kurikulum yang diarahkan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap, dan minat peserta didik agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran, ketepatan, dan keberhasilan dengan penuh tanggung jawab. ( Departemen Pendidikan Nasional ) Depdiknas mengemukakan bahwa KBK memiliki karakteristik sebagai berikut.
Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi Sumber belajar bukan hanya guru, tatapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsure educative Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi
KURIKULUM KONVENSIONAL
KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI Standar akademis yang diterapkan secara seragam bagi setiap peserta didik Standar kompetensi yang memperhatikan perbedaan individu, baik kemampuan, kecepatan belajar, maupun konteks sosial budaya Pengajar merupakan kurikulum yang menentukan segala sesuatu yang terjadi di dalam kelas
Pengajar sebagai fasilitator yang bertugas mengkondisikan lingkungan untuk memberikan kemudahan belajar peserta didik Pengetahuan, keterampilan, dan sikap dikembangkan melalui latihan, seperti latihan mengerjakan soal Pengetahuan, keterampilan, dan sikap dikembangkan berdasarkan pemahaman yang akan membentuk kompetensi individual Pembelajaran cenderung hanya dilakukan di dalam kelas Pembelajaran yang dilakukan mendorong terjalinnya kerjasama antar masyarakat,dan dunia kerja dalam menbentuk kompetensi peserta didik MODEL PEMBELAJARAN DALAM KBK:
Small Group Discussion Role-Play & Simulation Case Study Discovery Learning (DL): Self-Directed Learning (SDL) Cooperative Learning Collaborative Learning Contextual Instruction Project Base Learning Problem Based Learning
( Direktorat Akademi, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi :2008)
Salah satu metode pembelajaran yang menerapkan pembelajaran ilmu berorientasi pada suatu masalah dan student centered (berpusat pada siswa) [kuliah pakar dr. Irma]
Problem Based Learning adalah kurikulum dan pembelajaran, dalam kurikulumnya dirancang masalah-masalah yang menuntut mahasiswa mendapatkan pengetahun yang penting , membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan memiliki strategi belajar sendiri serta memiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim. Proses pembelajarannya menggunakan pendekatan yang sistemik untuk memecahkan masalah atau menghadapi tantangan yang nanti diperlukan dalam karir dan kehidupan sehari-hari. [Materi pelatihan penerapan Metode PBL di IBII, Elsa K. & Kamarza M. : 2004]
PBL (Problem Based Learning) APA ITU PBL? Mahasiswa mamakai pemicu dalam suatu kasus untuk menejelaskan tujuan belajar mereka sendiri Belajar secara mandiri sebelum kembali berkelompok untuk memperbaiki pengetahuan yang diperoleh Memakai masalah yang tepat untuk menambah pengetahuan dan prosesnya di definisikan dengan jelas
(Diana F Wood, Deputy Dean of Queen Marys School : 2003) Kelebihan PBL Kekurangan PBL Student centered PBL : - membantu perkembangan belajar aktif - meningkatkan pemahaman - Pengembangan ketrampilan belajar seumur hidup Tutor who cant teach : - Tutor keasyikan memberikan materi sendiri sehingga PBL menjadi sulit Kompetensi Umum: - Meningkatkan skill dan etika yang di inginkan di masa depan Human Resources : -- Harus banyak orang dalam pelaksaan tutorial Intergration : - Menfasilitasi kurikulum inti Other Resources : - Banyaknya mahasiswa yang membutuhkan hal sama secara bersamaan Motivasion : - PBl menyenangkan untuk murid dan tutor - Proses mengharuskan semua siswa untuk terlibat Role Models : - Mahasiswa bisa saja dicabut aksesnya ke dosen tertentu yang jika di dalam kurikulum biasa memberikan kuliah di kelompok belajar Deep learning : - Murid bisa membandingkan konsep dengan keseharian dan meningkatkan pemahaman Information Overload : - Mahasiswa tidak yakin tentang seberapa banyak belajar sendiri dan informasi apa yang berguna dan berkesinambungan dengan materi. Constructivict Approach : - Siswa aktif dan dibangun dari konsep yang sudah ada (Diana F Wood, Deputy Dean of Queen Marys School : 2003)
DAMPAK PBL Perubahan teacher-centered approach student- centered approach Adult learning = andragogy Lebih tertarik pada problem centered approach daripada subject centered Lebih termotivasi untuk belajar dari dorongan internal Pembelajaran sebagai suatu hal yang terintegrasi dengan kebutuhan dan tuntutan kehidupan sehari-hari
CIRI-CIRI PBL
Student centered diskusi kelompok (kecil) Problem solving Belajar mandiri Individu aktif, tidak pasif atau hanya mendengarkan Self directed learning Skills training
KBK DENGAN PENDEKATAN PBL Menerima masalah yang relevan dengan salah satu atau beberapa kompetensi yang dituntut mata kuliah dari dosennya Melakukan pencarian data dan informasi yang relevan untuk memecahkan masalah Menata data dan mengaitkan data dengan masalah Menganalisis strategi pemecahan masalah (Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi : 2008) ADULT LEARNING ADULT LEARNING = ANDRAGOGY
Pengertian : 1. Cara untuk belajar secara langsung dari pengalaman 2. Suatu proses belajar yang diarahkan sendiri, dimana kita secara terus- menerus dapat menilai kembali kebutuhan belajar yang timbul dari tuntutan situasi yang selalu berubah (SUPRIADI,M.Pd) PRINSIP ADULT LEARNING MENURUT MALCOM KNOWLES a. Orang dewasa perlu dilibatkan dalam perencanaan dalam evaluasi pengajaran b. Orang dewasa tertarik untuk mempelajari subjek- subjek. c. Pengalaman memberi dasar bagi aktivitas-aktivitas pembelajaran d. Problem centered
PERBEDAAN ANTARA PEDAGOGI DENGAN ANDRAGOGI TENTANG PEDAGOGIS ANDRAGOGIS Konsep diri peserta didik Pribadi yang bergantung kepada gurunya Semakin mengarahkan diri (self-directing) Pengalaman peserta didik Masih harus dibentuk daripada digunakan sebagai sumber belajar Sumber yang kaya untuk belajar bagi diri sendiri dan orang lain Kesiapan belajar peserta didik Seragam (uniform) sesuai tingkat usia dan kurikulum Berkembang dari tugas hidup & masalah Oriensi dalam belajar Orientasi bahan ajar (subject- centered) Orientasi tugas dan masalah (task or problem centered) Motivasi bbelajar Dengan pujian, hadiah, dan hukuman Oleh dorongan dari dalam diri sendiri (internal incentives, curiosity) MOTIVASI
Definisi Motivasi
Atkinson : motivasi berkenaan dengan timbulnya kecenderungan bertindak untuk menghasilkan satu atau lebih efek tertentu.
Maslow : motivasi merupakan hal yang tetap, tidak pernah berakhir, berfluktuasi, dan kompleks serta merupakan karakteristik universal setiap tahap hubungan individu.
SUMBER MOTIVASI MENURUT LIEB (1991) 1. Social Relationships 2. External Expectations 3. Social welfare 4. Personal Advancement 5. Stimulation 6. Cognitive Interest EBM (Evidance Based Medicine) EBM merupakan suatu proses menggunakan pemeriksaan fisik, labolatorium, pemeriksaan penunjang serta tes lain untuk mengidentifikasi penyakit pada pasien. (Dr.dr. Hananto Wiryo,Sp.A. Penerbit Sagung Seto-2002,hal 17-20)
Menggunakan segala pertimbangan bukti ilmiah (evidence) yang sahih yang diketahui hingga kini untuk menentukan pengobatan pada penderita yang sedang kita hadapi. (Dutch Foundation Seminar: Boerhaavse Kursus, FKUI )
Langkah-langkah EBM 1. Memformulasikan masalah kedokteran yang dihadapi. 2. Melakukan pemeriksaan klinis, pemeriksaan labolatorium, tulisan ilmiah di jurnal atau sumber lain. 3. Mengkaji bukti yang telah ditemukan secara kritis dengan menilai validitas dan kemungkinan dapat tidaknya diterapkan ditempat praktik. 4. Menerapkan hasil kajian tersebut dalam praktik klinik. 5. Melakukan evaluasi kinerja praktik klinik yang dilakukannya.
LEARNING STYLE Learning styles (gaya belajar) : Gambaran sikap atau perilaku yang menentukan cara kesukaan dan kenyamanan seseorang dalam belajar (slide dr. Gita sekar prihanti mpdked) GAYA BELAJAR MENURUT VARK Learning style visual merupakan gaya belajar yang menggunakan tabel, grafik, diagram aliran, simbol, panah, hirarki
Learning style audio merupakan gaya belajar yang berupa penyampaian materi, pembelajaran, tape, diskusi kelompok, berbicara tentang berbagai hal
Learning style read hanya berupa text
Learning style kinestik bersifat seperti praktek.
MENGENALI GAYA BELAJAR Identifikasi diri pribadi. Monitoring diri. Jika berhasil, akan mempertahankan. Pendekatan setiap kursus individual. Menggunakan kelompok belajar untuk me-review Gunakan nilai tes untuk membangun keterampilan. Latihan, latihan, dan latihan.
GAYA BELAJAR MENURUT HONEY DAN MUMFORD Tahap 1. Activist : memiliki pengalaman
Tahap 2. Reflector : mereview pengalaman
Tahap 3. Theorist : menyimpulkan dari pengalaman
Tahap 4. Pragmatist : merencanakan langkah berikutnya
CRITICAL THINKING PENGERTIAN Berpikir kritis adalah kemampuan para pemikir untuk bertanggung jawab terhadap pemikiran mereka sendiri. Harus membuat kriteria yg objektif dan standard untuk menganalisa dan menilai pemikiran mereka sendiri sehingga meningkatkan kualitas pirkiran mereka ( Kuliah pakar dr. Gita Sekar Prihanti, M.Pd.Ked. ) Berpikir kritis berbeda dgn berpikir biasa atau berpikir rutin. Berpikir kritis, proses berpikir intelektual. Pemikir dgn sengaja menilai kualitas pemikirannya, menggunakan pemikiran reflektif, independen, jernih dan rasional ( dr. Bhisma Murti, MPH, MSc, PhD ) Michael Seriven dan Richard Paul, seperti yang dikutip oleh Jenicekc (2006) mengatakan bahwa berpikir kritis adalah sebuah proses intelektual dengan melakukan pembuatan konsep, penerapan, melakukan sintesis dan atau mengevaluasi informasi yang diperoleh dari observasi, pengalaman, refleksi, pemikiran, atau komunikasi sebagai dasar untuk meyakini dan melakukan suatu tindakan.
TUJUAN Berpikir kritis dilakukan setiap orang untuk mendapatkan pemahaman, melakukan evaluasi, serta untuk menyelesaikan masalah. Dengan berpikir kritis dokter diharapkan dapat mengambil keputusan klinik yang tepat berdasarkan clinical reasoning sehingga tindakannya dapat dipertanggungjawabkan TEKNIK BERPIKIR KRITIS Analisis teks Diskusi Socrates Berpikir dari kotak masalah (Think-out-of-the Box)
KARAKTERISTIK Seorang yang berpikiran kritis menurut Carrol (2004) memilikikarakteristik berikut adalah seseorang yang Berpikiran terbuka Skeptis Rendah hati Berpikiran bebas Memiliki motivasi tinggi Menganalisis dan membuat kesimpulan berdasarkan bukti2 Memiliki kemampuan mengidentifikasi masalah Mampu mengatasi masalah
Menggunakan bahasa yang akurat, jelas dan tidak berbelit Memberikan argumen Mengevaluasi