Anda di halaman 1dari 17

Seorang wanita dengan

demam berkepanjangan
Kelompok 4

Anggota Kelompok
Alviena Bestari S
Ayu Amalia
Risadayanti
Afifah Kencana S
Andini Yuliana
Armi Setia K
Bernio Yustindra P
Danu Octavio D
Dimas Rifqi A
Fateha Putri H
Hani Fatimah
Ivan Januartten
Lifftizia Effif

03011023
03011051
03011256
03012004
03012018
03012034
03012048
03012064
03012082
03012101
03012120
03012134
03012148

Skenario Kasus
Nn. A, 26 tahun, marketing asuransi, demam 3 minggu naik
turun tak beraturan meskipun sudah 3x berobat. Perut terasa
penuh, selera makan berkurang sehingga BB turun 4 kg
dalam 1 bulan terakhir. Keluhan lain : cepat capai, napas
pendek, pucat, dan berdebar-debar. Dalam 1 minggu sering
gusi berdarah dan muncul beberapa nodul subkutan
keunguan (purplish) pada lengan dan perut.

Analisis Masalah
Nn A 26 th
Demam
3
minggu
naik
turun

Perut
terasa
penuh
Anoreksia

Infeksi
kronik ?
Keganasan ?
Autoimun ?

BB
turun
4 kg
Hepatomegali ?
Splenomegali ?
Ileus ?

Cepat
capai,
napas
pendek

Pucat,
palpitasi

Anemia ?
Masalah
kardiovaskular ?

Hipotesis :
1. Leukemia
Akut
Kronik

Gusi
berdarah

Nodul
subkutan
keunguan

Trombositopenia ?
Def. faktor
pembekuan ?
Infiltrasi sel blast
leukemik di kulit ?
Hematom ?

2. Limfoma

Proses Hematopoiesis

Leukemia
Proliferasi sel leukosit abnormal dan ganas disertai;
Bentuk leukosit abnormal dengan;
Jumlah berlebihan

Etiologi
Tidak diketahui,

Faktor Risiko
Pengaruh genetik
Infeksi virus
Paparan radiasi atau zat kimia spt benzene, alkilating agent

Klasifikasi Leukemia
Akut

Kronik

Limfositik

Proliferasi dan akumulasi


sel - sel patologis dari
sistem limfopoetik
Lebih sering pada anak

Keganasan klonal limfosit


B. Progresivitas lambat
dari limfosit kecil yang
berumur panjang
Lebih sering pada lansia

Mielositik

Mengenai sel stem


hematopoetik yang akan
berdiferensiasi ke semua
sel mieloid
Lebih sering pada dewasa
muda

Gangguan
mieloproliferatif ditandai
dengan produksi
berlebihan sel mieloid
(seri granulosit) yang
relatif matang
Lebih sering pada dewasa

Manifestasi klinis
Leukemia
Mielositik Akut

Leukemia
Limfositik Akut

Leukemia
Mielositik
Kronik

Leukemia
Limfositik Kronik

Ekimosis
Hipertrofi gusi
Perdarahan gusi
dan hidung
Malaise
Demam
Nyeri tekan
sternum
Kadang
hepatosplenome
gali

Hepatosplenome
gali
Limfadenopati
Ekimosis
Demam ringan
BB turun
Nyeri tekan
sternum
Nyeri tulang dan
sendi
Malaise

Splenomegali
Nyeri tekan
pada tulang
Pucat
Gejala
hipermetabolik
Diaforesis
BB turun
Anoreksia

Limfadenopati
Hepatosplenome
gali

Pemeriksaan Penunjang
1. Hematologi lengkap
2. Sediaan Apus Darah Tepi, sumsum tulang
3. Pewarnaaan sitokimia
Hematologi
+ SADT

LMA

LLA

leukosit
normal//
ditemukan
sel blast
eritrosit
trombistope
nia

leukosit
normal//
sel blast
mungkin 0100%
eritrosit
trombositope
nia

LMK

LLK

leukosit 20 rb- leukositosis


60 rb/mm3
dengan
Hb normal/
limfositosis
Trombositope
kecil dominan
nia
gambaran
Eosinofilia
smudge cell
Basofilia
limfositosis
terdapat
absolut
seluruh
(>5000/L)
tingkatan
diferensiasi
dan maturasi
sel

Sediaan
apus
sumsum
tulang

LMA

LLA

Hiperseluler
(>50%
mieloblas)
Badan Auer
(+)

Hiperseluler
Limfoblas

Badan Auer
(-)

LMK

LLK

Hiperselular
>30%
(<50% sel
limfosit
blas,
megakariosit)
Fibrosis
sumsum
tulang (+) dgn
pewarnaan
retikulin

Tatalaksana
Ketahui etiologi dan factor risiko
Suportif :
1. Transfusi darah atau trombosit
2. Pemberian nutrisi yang baik
3. Pendekatan aspek psikososial
4. Pengobatan penyakit penyerta leukimia
5. Mencegah komplikasi
Rujuk ke dokter spesialis

Komplikasi
Infeksi (sepsis) atau perdarahan yang tidak terkontrol
terutama apabila terjadi perdarahan otak bisa berakibat
kematian.
Sindrom lisis tumor, adanya efek massa --> sel-sel
sekitarnya menjadi lisis.
Hiperkalemia (aritmia jantung)
Hiperurisemia (gagal ginjal akut)
Hiperfosfatemia --> hipokalemia --> kejang --> henti
nafas
Sindrom Vena Kava Superior --> akibat pembesaran timus
Infiltrasi sel leukemia ke otak dapat menyebabkan gejalagejala peninggian tekanan intrakranial.

Pencegahan
Primer :
- Pengendalian terhadap pemaparan sinar radioaktif
- Pengendalian terhadap pemaparan lingkungan
- Tidak merokok
Sekunder :
- Mendeteksi penyakit secara dini
- Pengobatan secara tepat dan tepat

Limfoma
Neoplasma ganas yang berasal dari jaringan limfoid,
biasanya menyebabkan limfadenopati

Klasifikasi Limfoma
Limfoma Hodgkin

Nodular sclerosis
Mixed Cellularity
Lymphocyte-rich
Lymphocyte depletion
Lymphocyte predominance

Limfoma Non Hodgkin


B-cell neoplasms
- precursor
- mature
T-cell & NK-cell neoplasms
- precursor
- mature

Gambaran Klinis
Limfoma Hodgkin

Limfadenopati
Demam
Hepatosplenomegali
Neuropati

Limfoma Non Hodgkin

Pembesaran KGB
Anemia
Anoreksia
Mudah lelah
Demam
BB
Organomegali

Limfoma Hodgkin
Lebih sering setempat pada satu
kelompok KGB aksial (servikal,
mediastinal, para-aorta)
Jarang mengenai ekstranodal
Jarang mengenai KGB mesenterik
dan cincin Waldeyer ekstranodal
Tersebar secara teratur melalui kontak
(ke KGB lien hepar sumsum
tulang dan jar. ekstranodal)
Usia dewasa muda 20-40 th dan >50
th
Sel Reed Sternberg (+)

Limfoma Non Hodgkin


Lebih sering mengenai banyak KGB
perifer
1/3 mengenai ekstranodal (kulit,
perut, otak, dan tulang)
Sering mengenai KGB mesenterik
dan cincin Waldeyer
Tersebar tidak secara berhubungan
Usia anak-anak dan tua, lebih sering
pada usia tua 60-70 th
Sel Reed Sternberg (-)

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai