OUTLINE
1. Latar belakang
2. Keterpaduan peraturan perundangan tentang penataan ruang
dengan perumahan dan permukiman
3. Permasalahan pemanfaatan ruang dalam pengembangan
transportasi
4. Kebijakan penataan ruang dalam pengembangan transportasi ke
depan
LATAR
BELAKANG
LATAR BELAKANG
Pemanfaatan ruang yang terjadi saat ini didominasi oleh
masyarakat, termasuk didalamnya dunia usaha
Perindustrian,
Perdagangan,
dan
Pariwisata
Pertambangan
dan Mineral
Sektor
dominan
dalam
penataan
ruang
Transportasi
dan
Infrastruktur
Perkebunan,
Kehutanan,
dan Pertanian
5
Tujuan
Luaran
GAMBARAN UMUM
PENYELENGGARAAN
PENATAAN RUANG
Pengaturan
upaya pembentukan
landasan hukum bagi
Pemerintah,
pemerintah
daerah, dan
masyarakat dalam
penataan ruang
Pembinaan
Pelaksanaan
upaya untuk
meningkatkan kinerja
penataan ruang
yang diselenggarakan
oleh Pemerintah,
pemerintah daerah,
dan masyarakat
upaya pencapaian
tujuan penataan
ruang melalui
pelaksanaan
perencanaan
pemanfaatan ruang,
dan pengendalian
pemanfaatan ruang
Perencanaan
Tata Ruang
suatu proses untuk
menentukan struktur
ruang & pola ruang yang
meliputi penyusunan &
penetapan RTR
Pemanfaatan
Ruang
upaya untuk mewujudkan
struktur ruang dan pola
ruang sesuai dengan RTR
melalui penyusunan dan
pelaksanaan program
beserta pembiayaannya
Pengawasan
upaya agar
penyelenggaraan
penataan ruang
dapat diwujudkan
sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundang-undangan
Pengendalian
Pemanfaatan Ruang
upaya untuk mewujudkan
tertib tata ruang yang
meliputi peraturan zonasi,
perizinan, pemberian
insentif dan disinsentif,
serta pengenaan sanksi.9
10
KETERPADUAN
PERATURAN
PERUNDANGAN
TENTANG PENATAAN
RUANG DENGAN
SEKTOR
TRANSPORTASI
11
12
13
14
Jaringan trayek tetap dan teratur angkutan laut dalam negeri disusun dengan
memperhatikan: (a) pengembangan pusat industri, perdagangan, dan pariwisata; (b)
pengembangan wilayah dan/atau daerah; (c) rencana umum tata ruang; (d).
keterpaduan intra-dan antarmoda transportasi; dan (e) perwujudan Wawasan Nusantara
(Pasal 9 ayat 4)
Suatu wilayah tertentu di daratan atau di perairan dapat ditetapkan oleh Menteri menjadi
lokasi yang berfungsi sebagai pelabuhan, sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi dan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota serta memenuhi
persyaratan kelayakan teknis dan lingkungan (Pasal 77)
15
PERMASALAHAN
PEMANFAATAN
RUANG DALAM
PENGEMBANGAN
TRANSPORTASI
16
17
18
KEBIJAKAN
PENATAAN RUANG
DALAM
PENGEMBANGAN
TRANSPORTASI
19
20
21
jaringan jalan
kolektor primer
menghubungkan antar-PKW
dan antara PKW dan PKL;
berupa jalan umum yang
berfungsi melayani
angkutan pengumpul atau
pembagi;
melayani perjalanan jarak
sedang;
memungkinkan untuk lalu
lintas dengan kecepatan
rata-rata sedang; dan
membatasi jumlah jalan
masuk.
jaringan jalan
strategis nasional dan
jalan tol
22
23
24
tatanan kepelabuhanan
pelabuhan umum;
pelabuhan khusus
Pelabuhan internasional hub dan
pelabuhan internasiona
Pelabuhan nasional
Pelabuhan regional
Pelabuhan lokal
alur pelayaran
alur pelayaran internasional dan
alur pelayaran nasional
Alur Pelayaran Internasional
Alur pelayaran nasional
25
tatanan kebandarudaraan
Bandar udara umum;
Bandar udara khusus
Bandar Udara Umum :
- bandar udara pusat penyebaran
skala pelayanan primer;
- bandar udara pusat penyebaran
skala pelayanan sekunder;
- bandar udara pusat penyebaran
skala pelayanan tersier; dan
- bandar udara bukan pusat
penyebaran.
Bandar udara
khusus dikembangkan untuk
menunjang pengembangan
kegiatan tertentu
26
27
28
29