Anda di halaman 1dari 30

Pengendalian Vektor

dan
Binatang pengerat

Definisi
Arthropoda atau binatang invertebrata yang
menimbulkan penyakit infeksi pada manusia
dengan jalan memindahkan bibit penyakit yang
dibawanya kepada manusia melalui gigitan
pada kulit atau selaput lendir atau
meninggalkan bibit penyakit yang dibawanya
pada bahan makanan dan bahan lainnya

Rodentia adalah binatang menyusui yang


mengerat :
Aquatic rodent hidup di air (berang2)
Leaping rodent hidup di padang pasir/rumput
(tikus peloncat)
Tunelling rodent hidup di terowongan, sekitar
tempat tinggal manusia
Tree dwelling rodent hidup di pohon (tupai)

Penyebaran mekanik = pasif


Yaitu pindahnya bibit penyakit yang
dibawa vektor pada bahan makanan yang
digunakan manusia
Contoh : melalui makanan (penyakit
dysentri), melalui gosokan tangan ke
selaput lendir

Penyebaran biologi = aktif


Kuman penyakit hidup dan
berkembangbiak dalam tubuh vektor
Melalui gigitan ditularkan pada manusia

Hal yang perlu diperhatikan dalam pengawasan


vektor :
1. Siklus kehidupan vektor
2. Ekologi vektor
3. Tingkah laku vektor
4. Cara berpindahnya bibit penyakit
5. Cara transmisi vektor

Pengawasan mekanik/fisik
Pemukulan
Menggunakan kawat kasa, kelambu
Alat pendingin sampai 5C tidak mati
tp tidak memakan sesuatu
Alat pemanas mati di atas suhu 6065C padi di gudang
Pelindung listrik

Pengawasan kimia
Menggunakan zat kimia (bersifat racun pd sal
cerna, sal nafas, kontak)
Pestisida mematikan tp banyak kerugian
(resistensi, kelestarian, hama tanaman)
Altosid insect growth regulator
Chemosterilants membuat steril binatang
Mengusir
Menimbulkan daya tarik
Syarat : tidak membahayakan kesehatan, hanya
membunuh binatang yang ingin dibunuh,
mempunyai daya bunuh tinggi, mudah
digunakan, murah.

Pengawasan biophysical
Perpaduan cara fisik dan biologi
Menangkap binatang tu jantan
Disterilkan menggunakan sinar gamma
Dikembalikan ke alam populasi
terkontrol

Pengawasan biologis
Prinsip : memanfaatkan binatang yang
menjadi musuh
Jika tidak ditemukan binatang yang menjadi
musuh dibawa dari tempat lain
Jika ditemukan binatang yang menjadi musuh
membuat binatang musuh berkembang
biak

Pengawasan kultural
Prinsip : menciptakan lingkungan yang tidak
menguntungkan mengubah kebiasaan
yang tidak menguntungkan, mis :
Tidak membiarkan air tergenang
Membersihkan daerah tinggal
Mengganti jenis tanaman dan memilih waktu
tanam yang tepat

Pengawasan terpadu
Menggunakan kombinasi
Key pest yang menjadi penyebab utama
gangguan penyakit
Occasional pest bukan penyebab utama tp
ada di tempat tsb
Potential pest ada di daerah tsb dan
potensial menjadi penyebab penyakit pada
suatu saat
Migrant pest berasal dari daerah lain

Pengawasan nyamuk
Anopheles malaria
Culex mansonia dan anopheles
gambiae filariasis
Culex pipiems dan culex tarsalis
encephalitis
Aedes aegypti DBD

Pengawasan nyamuk

1.
2.
3.
4.

Serangga yang mengalami metamorfose sempurna


Meninggalkan telurnya di dalam/dekat air
Sekali bertelur 50 200 buah dan selama hidup dapat
bertelur beberapa kali
Bentuk telur : float, raft
Masa telur : 2-3 hari
Telur larva (4-10 hari) pupa (2 hari)
Sifat nyamuk :
Nyamuk betina membutuhkan darah untuk
pembentukan telur
Dapat terbang dengan jarak tertentu
Memilih waktu tertentu untuk mencari mangsa
Bentuk sayap dan posisi tubuh ketika menggigit

Ditinjau dari tempat hidupnya :


1. Salt marsh type
2. Genangan air sementara :
- temporary pool type
- artificial container type
- treehole type
- rock pool type
. Ditinjau dari tempat persembunyiannya :
1. Natural resting station type
2. Artificial resting station type

Survey nyamuk :

1.
2.

Melakukan pemetaan daerah


Melakukan kunjungan lapangan

Pengawasan :

1.

Pengawasan bentuk muda nyamuk


- fisik/mekanis genangan air
- kimia menyiram dg minyak
- biologis ikan
- cultural kaleng/ban bekas
Pengawasan nyamuk dewasa
- fisik/mekanis kawat kasa
- kimia insektisida
- biologis cicak
- cultural memotong daun lebat

2.

Pengendalian lalat

1.
2.
3.
4.

Yang penting : lalat rumah (Musca domestica),


lalat hijau (lucilia seritica), lalat biru (Calliphora
vomituria) dan lalat latirine (Fannia canicularis).
Menimbulkan penyakit secara mekanis dan
myiasis
Desentri
Diare
Typhoid
Cholera

Mampu menghasilkan telur setelah usia


4-20 hari
Telur dihasilkan sebanyak 75-150 buah
berkelompok menetas dalam waktu 8-16
jam
Diletakkan dari daerah terhindar sinar
matahari dan tersedia cukup makanan
Telur (12 jam) tempayak (4-7 hari)
kepompong (3 hari)
Usia mencapai 2-4 minggu

Makanan lalat
1. Tertarik pada makanan manusia
2. Hanya makan dalam bentuk
cairan
3. Paling sedikit 2-3 kali
4. Memerlukan air bila tidak ada
air hanya hidup 48 jam

Tempat perindukan
Kotoran hewan
Sampah dan sisa makanan
olahan
Air kotor

Ekologi lalat dewasa :


Aktif siang hari dan berkelompok
Waktu hinggap mengeluarkan ludah
dan tinja yang membentuk titik hitam
Lalat tidak makan di siang hari,
istirahat di tempat sejuk (35-40C, 90%)
berkembangbiak
Tempat hinggap di ketinggian tidak
lebih dari 5 m
Jumlah akan meningkat pada suhu 2025 C berkurang pada suhu <10C dan
>49C, kelembaban optimum 90%

Sifat lalat :
1.Suka hidup di tempat kotor
2.Membutuhkan udara panas untuk
berkembang biak
3.Tertarik pada bau busuk
4.Tertarik pada cahaya lampu
(fototropik)
5.Dapat terbang 200-1.000 m
6.Takut dengan warna biru

Pengendalian Fisik
(a) Perangkap Lalat (Fly Trap)
(b) Umpan kertas lengket berbentuk
pita/lembaran (Sticky tapes)
(c) Perangkap dan pembunuh elektronik
(light trap with electrocutor)
(d) Pemasangan kasa kawat/plastik
(e) Membuat pintu dua lapis

Pengendalian kimia
1. Umpan (baits),
2. Penyemprotan dengan efek
residu (residual spraying) dan
3. Pengasapan (space spaying).

Pengendalian biologi
Semut kecil berwana hitam
(Phiedoloqelon affinis ) untuk
mengurangi populasi lalat rumah
ditempat tempat sampah
(Filipina)

Pengawasan tikus

1.
2.
.
.
3.

Terdiri dari famili muridae dan cricedidae


Yang terpenting : rattus norvegicus, rattus
rattus, mus musculus
Masalah :
Kerusakan alat rumah tangga
Menimbulkan penyakit
Penyebab penyakit pes, murin typhus,
salmonelosis, leptospirosis
Melalui ludah, urin, feses, gigitan ektoparasit
(kutu, pinjal, caplak, tungau)
Masalah ekonomi

Sifat tikus
Senang hidup di tempat makanan
Keluar pada malam hari
Dapat memanjat dan meniti tali
Dapat memanjat bagian dalam dan luar
pipa
Dapat meloncat vertikal 90 cm
Dapat melompat 1.2 m dan dapat jatuh 15
m tanpa mati
Tidak meninggalkan sarang terlalu jauh
7.5m

Tanda keberadaan tikus


Gnawing bekas gigitan pada
kayu untuk mengasah giginya
Burrows terowongan dan
lubang dekat tempat sampah
Droppings kotoran tikus
Runway jalan khas tikus selalu
menempuh jalan yang sama

Footprints and tail marks jejak


kaki dan ekor jika tikus jalan di
tempat berdebu
Rub mark bekas badan tikus
yang tertinggal
Tanda lain bau, suara berisik,
sisa air seni, bangkai

Pemberantasan tikus

Mekanik/fisik
Kimia
Biologis
Cultural

Anda mungkin juga menyukai