Anda di halaman 1dari 4

Asma Bronkial Hubungannya dengan GERD Prof. DR. Dr. A. Dina Abidin H. Mahdi, Sp.

PD, SpAI, SH Sub Bagian Alergi lmunologi Bagian llmu Penyakit Dalam RSUPN Dr. Ci to !angunkusurno "akarta PENDAHU#UAN Gastrooesphageal Reflux Diseases (GERD) adalah penyakit yang didapatkan pada 60% penderita asma bronkial.(1) Gejala GERD disebabkan oleh aliran balik asam lambung dan isi lambung lainnya keesophagus akibat inkompetensi sa ar!barrier pada batas (jun tion! esophagus dan lambung. GERD dapat menyebabkan gejala ekstra eso"ageal yang sering luput dari perhatian. #sma bronkial adalah penyakit in"lamasi kronik saluran napas dengan banyak sel dan elemen seluler yang memegang peranan penting terutama mastosit$ eosino"il$ % lim"osit$ makro"ag$ netro"il dan epitel& in"lamasi ini menyebabkan episode mengi$ sesak napas$ dada terasa penuh$ batuk$ terutama pada alam atau pagi hari. Episode ini biasanya berhubungan dengan obstruksi saluran pernapasan yang bisa berubah dengan atau tanpa pengobatan (spontan). 'n"lamasi ini menyebabkan hipersensiti"itas bronkus terhadap berbagai stimulasi. (ukti terakhir menyatakan adanya "ibrosis subbasement pada beberapa pasien asma dan ini memberi kontribusi pada kelainan "aal paru yang persisten. PA$%&'S'%#%G' )ada keadaan normal terdapat mekanisme anti re"luks lo"er esophageal sphin ter yang terdiri dari otot sphin*ter eso"agus bagian ba ah (+E,) dia"ragma dan dari lokasi anatomis!batas gastroeso"ageal di ba ah hiatus dia"ragma. Re"luks biasanya terjadi jika perbedaan tekanan antara +E, dan laring tidak ada lagi (hilang)& hal ini dapat disebabkan oleh menurunnya kekuatan otot +E, yang kadang-kadang tak diketahui sebabnya. #sma bronkial GERD dapat menyebabkan gangguan traktus respiratorius$ jantung dan otot laring melalui tiga mekanisme utama. 1) Re"luks gastroeso"ageal dengan atau tanpa aspirasi dapat menyebabkan reaksi in"lamasi (teori /raus0 re"luks). 1) ,timulasi pada re"leks eso"agopulmonaris!eso"agolaringea& re"leks dari eso"agus bagian distal menstimulasi re"luks 2agal yang menyebabkan bronkhokonstriksi (reflux theor#!. 3ekanisme lain adalah re"luks eso"agobronkhial. asam dari eso"agus dapat menstimulasi reseptor asam yang sensiti" di saluran napas bagian atas$ menimbulkan bronkhospasme.

4) 3ekanisme lain yang memegang peranan adalah re"lu5 eso"agobronkhial. 3ekanisme ini untuk men*egah re"lu5 ke larings-"arings$ dapat menyerupai gejala ekstraeso"ageal sama seperti yang ditemukan pada GERD. 6) #sam di eso"agus bagian ba ah akan merangsang reseptor asam yang sensiti"$ menimbulkan reaksi sara" bagian atas. ,aat ini banyak hal belum diketahui apakah serabut a"eren pada manusia dapat menyebabkan nyeri dada$ batuk dan asma. %eori ini didukung oleh studi pemberian sedikit asam ke dalam traktus respiratorius akan menyebabkan spasme bronkhus. 7) 3enurut Gastal re"luks ke dalam eso"agus distal (GERD) sering ditemukan pada asma bronkial dan batuk kronik$ dapat menyebabkan spasme bronkial& tetapi jika asam tersebut mengenai eso"agus bagian pro5imial dapat menyebabkan nyeri dada. 6) ,ebab lain GERD adalah inkompetensi +E, dengan obstruksi intestinal kronik$ pseudo obstruksi$ kehamilan$ merokok$ obat-obat anti kolinergik$ obat relaksan otot polos (beta adrenergik) amino"ilin$ nitrat$ al iu$ hannel blo %er$ inhibitor "os"odiesterase yang meningkatkan siklus *#3)$ siklus G3) (sildena"il)$ operasi yang merusak +E,$ eso"agitis atau kontraksi eso"agus karena tonus re"le5 2agal akibat berkurangnya relaksasi +E, oleh distensi lambung. )eningkatan tonus +E, berhubungan dengan GERD. Re"leks yang sama bila terjadi kembung& selain inkompetensi batas (barrier)$ mudah terjadi re"luks isi lambung PENG%BA$AN AS!A BR%N('A# 3anagemen pengobatan asma didasarkan atas. 3enegakkan diagnosis asma yang benar$ identi"ikasi dan menghindari "aktor pen*etus asma$ edukasi pada keluarga$ seleksi pengobatan yang tepat$ $onitor serta modi"ikasi menajemen asma untuk mengkontrol asma dalam jangka aktu panjang. )engobatan agresi" dan men*egah eksaserbasi asma harus segera dilakukan se*ara e"ekti"$ e"isien untuk meningkatkan kualitas hidup penderita. 8bat yang dipakai adalah. 1) Agonis rese tor adrenergik beta dua baik yang bere"ek kerja singkat (short a ting!. metaproterenol$ terbulalin$ albuterol& maupun yang bekerja lama (long a ting! seperti salmeterol$ baik se*ara oral maupun inhalasi!(3D') yang memberi relaksasi otot polos termasuk +E,. 1) (ortikosteroid . mempunyai e"ek anti in"lamasi$ modulasi "ungsi lekosit$ regulasi nuklear protein$ reseptor katekholamin$ eikosanoid dan integritas 2askular entotkhelial. E"ek sampingnya gastritis dan ulkus peptikum. #da dua *ara pengobatan yaitu inhalasi dan oral. ,elain itu juga dapat dikombinasi dengan beta agonis dan le%otriene $odifiers. 4) $eo)ilin oral juga dipakai pada asma$ kadang-kadang digabung dengan steroid. 3etil5anthin menginhibisi ensim "os"odiesterase$ menyebabkan pengingkatan *#3). 9ang sering digunakan adalah amino"ilin dan teo"ilin. E"ek sampingnya gastritis. 6) %bat lain ialah. kromolin sodium!nedokromil.

7) $era i imunologik. #nti imunoglobulin E$ interleukin$ reseptor$ anti leukotrien$ '+-6R dan E 17 sebagai target mediator in"lamasi yang penting bagi pengobatan asma di masa mendatang. AS!A BR%N('A# *ubungannya dengan GERD Gastroesophageal reflux (GERD) dan asma bronkial merupakan penyakit yang sering didapatkan bersamaan. #sma bron*hial dapat mengenai semua orang& pada de asa didapatkan "rekuensi 4-10%$ sedangkan gastroesophageal re"lu5 didapatkan pada 67-:;% penderita asma$ hal ini mungkin disebabkan antara lain oleh re"luks eso"ageal$ re"luks eso"agopulmoner dan akibat obat relaksan otot polos yaitu golongan beta adrenergik$ amino"ilin$ inhibitor "os"odiesterase akan menyebabkan inkompetensi sekunder lo er sphin*ter (+E,) esophagus. Gambaran klinis Rasa asam di mulut dan nyeri ulu hati (heartburn! akibat kontak re"luks dengan mukosa yang sensiti"$ menyebabkan in"lamasi dan dis"agi. <at re"luks tersebut dapat mengenai "aring dan mulut$ menyebabkan laringitis$ suara parau dan pneumonia aspirasi$ "ibrosis paru atau asma kronik. (anyak penderita GERD yang asimptomatis atau mengobati sendiri dan tidak men*ari pertolongan sampai terjadi komplikasi berat. Gejala GERD tidak hanya gastroeso"ageal tetapi juga ekstra eso"ageal terutama berhubungan dengan asma dan batuk kronik. 3enurut penelitian )lato2a dkk (1001) pada 16 penderita asma yang berbeda-beda beratnya$ pengobatan GERD mengurangi keluhan asma seperti batuk dan meningkatkan kualitas hidup penderita meskipun tidak mempunyai e"ek pada "aal paru dan juga tidak mengurangi dosis pengobatan terhadap asmanya. )eneliti lain (9u anto$ /hudahman 3anan 1001) menemukan bah a pengobatan GERD akan mengurangi dosis pengobatan asma dan meningkatkan "aal paru. )engobatan kasus GERD yang ringan *ukup dengan mengubah gaya hidup dan obat anti sekretan yang dijual bebas. )ada kasus sedang$ simetidin 400 mg b.i.d atau "amotidin 10 mg b.i.d atau ranitidin 170 mg b.i.d untuk 6-11 minggu sangat e"ekti" mengurangi gejala klinis. )ada kasus berat$ omepra0ol 60 mg!hari$ lansopra0ol 40 mg!hari selama : minggu dapat menyembuhkan gastritis erosi2a pada ;0 % penderita. 8perasi antire"luks hanya dilakukan jika re"luks resisten terhadap pengobatan& pada anak-anak$ *ara laparoskopi "undapli*ation memberi hasil yang baik. 'ndikasi operasi pada anak adalah bronkopneumonia berulang (1;% kasus)$ apnoe (1:% kasus)$ gangguan nutrisi (1=% kasus)$ asma bronkial (17% kasus)$ striktur eso"agus (:%)$ su"okasi laringitis (6%). S'!PU#AN Re"luks gastroeso"ageal ditemukan pada 67-:; % penderita asma bronkial$ mungkin disebabkan oleh stimulasi eso"agopulmonaris atau re"luks eso"ageal$ re"leks 2agal- bronkhokonstriksi dan obat-obat asma yaitu obat golongan antikholinergik$ beta adrenergik (relaksasi otot polos)$ amino"ilin$ phosphodiesterase inhibitor yang meningkatkan siklus #3)!siklus G3) yang dapat menyebabkan inkompetensi otot +E, (+o er Esophagus ,phin*ter).

%ujuan utama pengobatan adalah mengobati asma dan GERD$ sekaligus mengurangi re"luks eso"ageal dan memproteksi mukosa eso"agus. %elah terbukti bah a mengobati GERD pada penderita asma bronkial akan mengurangi keluhan subyekti" seperti batuk dan pirosis (=0% kasus) serta mengurangi serangan asma( 60%)$ yang akan memperbaiki kualitas hidup penderita. SARAN #sma bronkial dengan GERD harus bersama-sama diobati untuk menghindari komplikasi yang lebih berat karena pengobatan terhadap re"luks mempunyai e"ek pada "ungsi paru dan juga mengurangi dosis obat asmanya. DA&$AR PUS$A(A 1. # Dina #bidin 3ahdi. )enatalaksanaan penyakit alergi. #irlangga >ni2ersity )ress 1;;=. 1. +apo2a 3 et al. Gastroesophageal re"lu5 as the basis o" re*urent and *hroni* respiratory diseases ''$ Destha ?linika 1. +ekar le "akulty uni2ersity karlo2y a@A$ )raha motal 1 lesk pediatry 1;;1 mar 66(4) 161-167. (#rti*le in /0e*h) 4. @ield ?,3 et al. )re2alen*e o" gatroesophageal re"lu5 symptons in asthma. /hest 1;;6& 10;.416-411. 6. @enerty 3(. E5traesophageal GERD . )resentation and approa*h to treatment G' in the ne5t *entury$ *lini*al ad2an*es in esophageal and gastro intestinal disorder. #G#. )ost Graduate /ourse$ 8rlando$ @lorida 1;;;.1-10. 7. @ield ,?$ ,utherland. Does medi*al antire"lu5 therapy impro2e asthma in asthmati* gastroesophageal re"lu5. # *riti*al re2ie o" literature. /hest 1;;:&117. 676-;. ith

6. Bu anto$ /hudahman 3anan. /lini*al mani"estation and management o" e5traesophageal gastroesophageal re"lu5 disease. Gastroenterology Cematology and Digesti2e Endos*opy 1001&4(1).1=-14. =. Cud2iks datter et al. Cabitual *oughing and its assosiations gastroesophageal re"lu5. /hest 1;;6.10;.1161-=. ith asthma$ an5iety and ith

:. 3eier 3BC et al. Does omepra0ole impro2e respiratory "un*tion in asthmati* gastroesophageal re"lu5 D Digesti2e disease and s*ien*e 1;;6.4;.111=-44.

;. )latto2a <$ Dolina et al. )athologi* gastroesophageal re"lu5 in patients ith bron*hial asthma. 'nterni gastroenterologi*ka klinika @A(no$ proeo2iste (ohuni*e. Eintr hek$1001 Bul 6= (= ) . 670-4. (#rti*le in /0e*h). 10. ,najdou" , et al. Cate result a"ter surgi*al treatment o" gastroesophageal re"lu5 in *hildhood. ?linikal desthe *hirurgi* @A molal 1 +@>?$ subkatedra desthe *hirurgi*$ ')E<$ )raha. Ro0l *hir 1;;=$ #gust$ =6(:). 4=0-4. (#rti*le in /0e*h).

Anda mungkin juga menyukai