Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PATOFISIOLOGI
Diawali dgn tahap sensitisasi & diikuti dgn
reaksi alergi.
Produksi IgE
Ke sirkulasi, masuk jaringan dan diikat ke reseptor sel mastosit dan
basofil
Aktivasi sel matosit dan basofil
Menghasilkan mediator yg tersensitisasi
Mukosa terpapar dengan alergen yg sama
IgE berikatan dengan alergen spesifik
Degranulasi sel matosit dan basofil
Terlepasnya mediator kimia terutama histamin, selain itu; PGD2, Leu,
bradikinin, PAF dan berbagai sitokin)
REAKSI CEPAT
Histamin
Permeabilitas
kapiler meningkat
rhinorrea
Vasodilatasi
sinusoid
Hidung
tersumbat
Rhinorrhea
Hidung tersumbat
Mata gatal
Bersin-bersin
Fx yang mempengaruhi
Tx yang telah dijalani dan bagaimana efeknya.
Riwayat keluarga
2. Pemeriksaan fisik :
Anamnesis
Usia pertama kali timbul? apakah timbul terus-
menerus?
Apakah menetap sepanjang tahun? setiap hari?
Organ yang terkena & gejala apa yang spesifik?
Tanyakan pencetusnya?
Respon antihistamin&kortikosteroid intranasal?
Apakah pasien menderita asma atau dermatitis
atopik?
atau adanya sinusitis, otitis media, masalah gigi &
palatum?
Tanyakan riwayat penyakit terdahulu & riwayat
keluarga
Tanyakan lingk. rumah& lingk. pekerjaan atau
sekolah
Pemeriksaan Fisik
Gambaran muka secara umum :
Allergic shiners
Allergic salute
Allergic/nasal crease
Pemeriksaan imunoglobulin E
Diagnosa Banding
1. Rhinitis Infeksi : oleh karena virus, common cold. 7 14
hari dan disertai demam.
2. Perennial Non Allergic Rhinitis.
Rhinitis
- 25 % tes alerginya negatif
- Beberapa orang juga menderita asma dan sinusitis kronik
3. Non Alergic Rhinitis with Eosinophilia Syndrome
(NARES)
- Jenis khusus dari rhinitis non alergi
- Gejala sama dengan Rhinitis Alergic
- Hapusan hidung eosinofil sama dengan Rhinitis Alergic
- Tes alergi negatif
- Penyebab belum diketahui
Alergic
1. Sinusitis
- Proses inflamasi dan oedem mukosa nasal
obstruksi ostium sinus paranasal
Gangguan drainase cairan sinus dan gangguan aerasi
2. Otitis media yang residif, terutama pada anak
pelepasan mediator dan sel dan histamin pada RA
edema mukosa hidung & nasofaring obstruksi tuba
estachius fungsi ventilasi di telinga tengah terganggu
3. Polip Hidung
3 x lebih sering pada PART Rhinitis dan asma
RA juga menyebabkan rekurensi polip nasal setelah
diambil
4. Asma
RA dan asma sering terjadi bersamaan
Individu yang menderita alergi lebih mudah terkena
asma
RA memperberat gejala asma
1.
a. Anti Histamin :
Mekanisme inhibisi kompetitif pada lokasi reseptor
histamin
Contoh : - Tanolamin, Etilendiamin, alkilamine, fenotiozin
Siproheptadin, Hidroksizin, Piperrazin
Efek samping mengantuk, nafsu makan , konstipasi,
kekeringan membran mucosa, kesulitan berkemih.
Anti histamin generasi kedua :
Terfenadine, Astemizole, Coratadine, Cetirizin.
b. Dekongestan
- Secara tunggal / kombinasi
c. Kortikosteroid
-Mengurangi reaksi alergi dengan mencegah sel
tubuh agar tidak berespon dengan histamin
- mengurangi inflamasi dan hipereaktifitas hidung
- oral / semprot
d. Natrium Kronolin
- Diberikan intranasal
- Menurunkan pelepasan zat mediator
e. Antikolinergik :
- Mengurangi gejala rhinorrhea
- Preparat : Ipratro[ium
3. Imunoterapi
Penyuntikan allergen penyebab secara bertahap dengan
dosis yang makin meningkat guna menginduksi toleransi
pada penderita alergi
4. Edukasi
5. Terapi bedah
Untuk mengatasi komplikasi RA seperti sinusitis dan polip nasi
(prosesus alveolaris)
(4) ostium sinus maksila terletak di meatus
medius , disekitar hiatus semilunaris yang
sempit
ETIOLOGI
VIRUS
2. BAKTERI
- Streptococcus pneumoniea
- Haemophillus influenzae
- Staphylococcus aureus
1.
Post pemasangan
tampon
Fraktur wajah
Terutama menyerang usia
Barotrauma
18-75
th
Terutama pada pasien
dengan riwayat alergi (rinitis
alergi)
Lingkungan
Rinitis kronis,
Rinitis alergi
Penyakit gigi geligi
Kronik
Hidung tersumbat
Nyeri/rasa tertekan
di muka
Sekret purulen
Gejala sistemik
(demam & lesu)
Sakit kepala
Hiposmia/anosmia
Halitosis
meningkat
Berdasarkan kriteria
International on Sinus Disease
tahun 1993
Diagnosa Sinusitis :
2 gejala mayor, atau
1 gejala mayor + 2 gejala minor
Transudasi
Kondisi menetap
Sekret terkumpul dalam sinus
Bakteri berkembang dan bermultiplikasi
Sekret menjadi purulen
Terapi tidak adekuat
Inflamasi berlanjut
Hipoksia jaringan
Bakteri anaerob berkembang
Mukosa semakin membengkak
Perubahan mukosa kronik
Hipertrofi, polipoid/pembentukan polip dan kista
1. Anamnesa
2. Pemeriksaan fisik
- Pus di meatus medius (sinusitis maksila, etmoid
anterior dan frontal) dan di meatus superior (sinusitis
etmoid posterior dan sfenoid)
- Mukosa edema dan hiperemis
- Anak: pembengkakan dan kemerahan di kantus
medius
3. Pemeriksaan penunjang
-
Foto polos
CT Scan
Pemeriksaan mikrobiologik
Sinoskopi
Antibiotik
CWL (Cadwell-Luc)
Incisi horizontal dibuat di sulkus ginggivobukal, tepat
Kelainan intrakranial
meningitis, abses epidural, abses subdural, abses
otak
Komplikasi kronik