Anda di halaman 1dari 20

MUNTAH

OKTAVIANI EKA PUSPASARI


11310277

DEFINISI
Pengeluaran isi lambung dengan kekuatan
secara aktif akibat adanya kontraksi
abdomen, pilorus, elevasi kardia, disertai
relaksasi sfingter esofagus bagian bawah
(Lower esophageal sphincter = LES) dan
dilatasi esofagus

ETIOLOGI
Muntah pada anak
1. Non organik : - Excitement
- Ansietas, ketakutan
- Menarik perhatian
- Sugesti
- Post nasal drip
- Mabuk perjalanan

2. Organik : - TGI : 1. Obstruksi : - Intusepsi


- Obstruksi usus
2. Non obstruksi : Apendisitis
- EGI : - Tonsilofaringitis
- OMA
- Pertusis
- Pyelonefritis
- Torsio Testis
- Asidosis
- Uremia
- Inborn error of metabolism
- SSP : - TIK karena proses desak ruang
- Hidrosefalus
- Epilepsi perut

ETIOLOGI
Muntah pada bayi
1. Non organik : - Possetting
- Pemberian makan
- Aerofagi
- Mabuk perjalanan
- Obat/ racun
2. Organik : - TGI: 1. Obstruksi : - Antral web
- Stenosis pilorus
- Intusepsi
- Hiatus hernia
- Duplikasi usus

2. Non obstruksi : - Esofagus pendek


- Ulkus peptikum
- Peny. Coeliac
- GER
- Apendisitis
- Peritonitis
EGI : - Pertusis
- Tonsilofaringitis
- OMA
- Uremia
- Asidosis
- Inborn error of metabolism
SSP : - Meningitis
- Ensefalitis
- Peningkatan tekanan intrakranial

ETIOLOGI
Muntah pada neonatus
1. Non organik : - Darah ibu tertelan
- Iritasi lambung karena cairan amnion
- Teknik pemberian makan salah
- Obat
- Kelaina metabolik : PKU, galaktosemia,
hiperkalsemia
2. Organik : 1. Obstruksi : - Intrinsik : 1. Atresia/ stenosis
2. Polip
3. Lactobezoar
4. Mekoneum ileus
5. Sumbatan mekoneum
6. Peny. Hirschprung

esofagus

2. Non obstruksi : - Chalasia


- Perforasi lambung
EGI : - Insufisiensi ginjal
- Obstruksi uretra
- Hiperplasi adrenal
SSP : - Edema serebri
- Peninggian TIK
- Efusi subdural
- Hidrosefalus

Patofisiologi
Proses muntah terdiri dari 3 fase :
1. Fase Nausea
Selama periode nausea, terjadi penurunan tonus
kurvatura mayor, korpus dan fundus. Antrum dan
duodenum berkontraksi berulang-ulang, sedangkan
bulbus duodeni relaksasi sehingga terjadi refluks
cairan duodenum ke dalam lambung
2. Fase retching
Pada fase retching, terjadi kekejangan dan
terhentinya pernafasan yang berulang-ulang,
sementara glotis tertutup

3. Fase ekspulsif (muntah)


Apabila retching mencapai puncaknya dan
didukung oleh kontraksi otot abdomen dan
diafragma, akan berlanjut menjadi muntah, jika
tekanan tersebut dapat mengatasi mekanisme anti
refluks dari LES (lower esophageal sphincter).
Pada fase ekspulsi ini pilorus dan antrum
berkontraksi sedangkan fundus dan esofagus
relaksasi serta mulut terbuka

ANAMNESIS

Anamnesis
Usia anak
Usia anak memegang peranan penting dalam penelusuran
etiologi muntah karena masing-masing diagnosis adalah
spesifik pada usia-usia tertentu . Waktu terjadinya mual
atau muntah
- Akut: episode pendek dan tiba-tiba
- Kronik: episodenya relatif ringan tapi sering terjadi,
lebih dari 1 bulan.
- Siklik: berulang, episode berat tetapi diselingi periode
asimptomatik.

PENDEKATAN DIAGNOSIS

Usia neonatus atau bayi:


- Apabila disertai demam dapat dipikirkan infeksi seperti
sepsis, meningitis, infeksi - saluran kemih, tonsillitis,
otitis media akut, gastroenteritis.
- Apabila tidak ada tanda infeksi dapat dipikirkan
hipertrofi pilorus stenosis, kelainan- - kelainan
metabolik, neurologi, atau endokrin.
Pada usia anak
- Apabila disertai demam dengan keadaan umum yang
baik, dipikirkan gastroenteritis - terutama apabila disertai
diare
- Apabila disertai letargi/gangguan kesadaran dapat
dipikirkan adanya kelainan - neurologi, metabolik,
endokrin, obat-obatan, toksin, alkohol

- Nyeri abdomen yang menyertai muntah bisa disebabkan


oleh ulserasi, obstruksi - usus. Muntah akan meredakan
rasa nyeri dan mual pada ulserasi dan obstruksi saluran
cerna, tapi tidak berpengaruh terhadap nyeri akibat
peradangan.
- Defisit neurologis dan tanda peningkatan tekanan
intrakranial merupakan indikasi
- adanya proses
intrakranial sebagai penyebab muntah.
- Gejala sistem saraf pusat seperti nyeri kepala, pandangan
kabur, perubahan status - mental, dan kaku kuduk,
merupakan tanda lesi intrakranial. Muntah pada lesi saraf
pusat dapat tidak didahului oleh mual.
- Vertigo dan tinitus menyertai penyakit pada
telinga/labirin.

- Adanya masa pilorus pada epigastrium (olive


sign) merupakan tanda hypertrophic pyloric
stenosis.
- Nyeri tekan abdomen bisa disebabkan oleh
proses inflamasi dalam rongga perut, - seperti
pankreatitis, kolesistitis, atau peritonitis.
- Pemeriksaan colok dubur dilakukan pada
kecurigaan apendisitis dan
- Hirschsprung
disease.
Pemeriksaan
colok
dubur
pada
Hirschprungs disease ditandai oleh ampula rekti
yang kosong, dan feses yang menyemprot

KOMPLIKASI
1. Mallory Weiss Syndrome
ditandai dengan bahan muntahan yang mengandung darah
setelah beberapa siklus retching dan ekspulsi. Diagnosis dapat
ditegakkan dengan pemeriksaan endoskopi
2. Aspirasi isi lambung
aspirasi bahan muntahan dapat menyebabkan asfiksia
3. Gagal tumbuh kembang
muntah yang berulang dan cukup hebat akan menyebabkan
gangguan gizi oleh karena intake menjadi sangat berkurang dan bila
terjadi cukup lama maka akan terjadi kegagalan tumbuh kembang
4. Dehidrasi/ gangguan elektrolit asam basa
Muntah hebat dan berulang akan menyebabkan hilangnya H+
dan Cl- yang manifestasi sebagai alkalosis metabolik yang
dapat
menyebabkan terjadinya cardiac arrest

DIAGNOSIS BANDING
1. Posseting:
Pengeluaran sedikit isi lambung
sehabis makan, biasanya meleleh
keluar
dari mulut
2. Ruminasi:
Merupakan suatu kebiasaan
abnormal, mengeluarkan isi
lambung,
mengunyahnya dan
kemudian
menelannya kembali
3. Regurgutasi: disebabkan oleh inkompetens
sfingter kardioesofageal dan atau
memanjangnya
waktu pengosongan
isi lambung
4. Refluks gastroesofageal : keluarnya isi lambung
kedalam esofagus

PENATALAKSANAAN
Atasi dehidrasi apabila ada
Pelacakan etiologi
Dukungan nutrisi
Terapi medikamentosa: obat antimuntah
Yang termasuk obat antimuntah yaitu:
1. Dopamin-antagonist: domperidon (
1mg/kgbb/hari) dan metoklopramid (0,2-0,4
mg/kgbb)
2. Anti-histamin: prometazin (0,5-1mg/kgbb)
3. Serotonin 5- HT3 antagonist: ondansetron
-

ESO

Obat antimuntah tidak selalu dianjurkan terutama


pada gastroenteritis akut karena dapat menimbulkan
masking effect pada kelainan yang serius serta adanya
efek samping yang tidak diinginkan, misalnya letargi,
gerakan ekstrapiramidal dan efek samping yang sering
dihubungkan dengan sindrom Reye.
Antimuntah dapat diberikan untuk mengurangi efek
samping obat anti-neoplasma. Biasanya digunakan
ondansetron intravena dengan dosis 0,15 mg/kgBB,
diberikan setiap 8 jam secara perlahan dalam 15 menit,
maksimal 24-32 mg/hari. Ondansetron dapat juga
diberikan secara oral dengan dosis 0,1-0,2 mg/kgBB
diberikan setiap 6-12 jam.

Anda mungkin juga menyukai

  • Permintaan Penyedik A4
    Permintaan Penyedik A4
    Dokumen2 halaman
    Permintaan Penyedik A4
    Trhy Rahyou Marbaniaty
    Belum ada peringkat
  • Kolposkopi
    Kolposkopi
    Dokumen11 halaman
    Kolposkopi
    Trhy Rahyou Marbaniaty
    Belum ada peringkat
  • Gangguan Elektrolit
    Gangguan Elektrolit
    Dokumen35 halaman
    Gangguan Elektrolit
    Trhy Rahyou Marbaniaty
    Belum ada peringkat
  • Ilustrasi Kasus
    Ilustrasi Kasus
    Dokumen5 halaman
    Ilustrasi Kasus
    Trhy Rahyou Marbaniaty
    Belum ada peringkat
  • Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Luna1
    Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Luna1
    Dokumen4 halaman
    Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Luna1
    Trhy Rahyou Marbaniaty
    Belum ada peringkat
  • Ulkus Kornea
    Ulkus Kornea
    Dokumen20 halaman
    Ulkus Kornea
    Trhy Rahyou Marbaniaty
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Trhy Rahyou Marbaniaty
    Belum ada peringkat
  • BAB III Fix IKM
    BAB III Fix IKM
    Dokumen8 halaman
    BAB III Fix IKM
    Trhy Rahyou Marbaniaty
    Belum ada peringkat
  • Cover Evapro
    Cover Evapro
    Dokumen3 halaman
    Cover Evapro
    Trhy Rahyou Marbaniaty
    Belum ada peringkat
  • 287 927 1 SM (1) - Decrypted
    287 927 1 SM (1) - Decrypted
    Dokumen11 halaman
    287 927 1 SM (1) - Decrypted
    dzakiarin
    Belum ada peringkat
  • Tonsilitis
    Tonsilitis
    Dokumen32 halaman
    Tonsilitis
    Trhy Rahyou Marbaniaty
    Belum ada peringkat
  • Tonsilitis
    Tonsilitis
    Dokumen32 halaman
    Tonsilitis
    Trhy Rahyou Marbaniaty
    Belum ada peringkat
  • Mikrobiologi Otitis Media Supuratif Kronis, Studi Peran
    Mikrobiologi Otitis Media Supuratif Kronis, Studi Peran
    Dokumen12 halaman
    Mikrobiologi Otitis Media Supuratif Kronis, Studi Peran
    Trhy Rahyou Marbaniaty
    Belum ada peringkat
  • Anatomi Tonsil
    Anatomi Tonsil
    Dokumen13 halaman
    Anatomi Tonsil
    Trhy Rahyou Marbaniaty
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen2 halaman
    Cover
    Trhy Rahyou Marbaniaty
    Belum ada peringkat
  • Kartu / Tanda Bukti Pendaftaran: Calon Peserta Wisuda Universitas Malahayati 2015
    Kartu / Tanda Bukti Pendaftaran: Calon Peserta Wisuda Universitas Malahayati 2015
    Dokumen1 halaman
    Kartu / Tanda Bukti Pendaftaran: Calon Peserta Wisuda Universitas Malahayati 2015
    Trhy Rahyou Marbaniaty
    Belum ada peringkat
  • BAB 1new-1
    BAB 1new-1
    Dokumen4 halaman
    BAB 1new-1
    Trhy Rahyou Marbaniaty
    Belum ada peringkat
  • Refleksi Kasus Ayu
    Refleksi Kasus Ayu
    Dokumen24 halaman
    Refleksi Kasus Ayu
    Trhy Rahyou Marbaniaty
    Belum ada peringkat
  • BAB III Fix IKM
    BAB III Fix IKM
    Dokumen8 halaman
    BAB III Fix IKM
    Trhy Rahyou Marbaniaty
    Belum ada peringkat
  • Hipertensi Pada Penyakit Ginjal
    Hipertensi Pada Penyakit Ginjal
    Dokumen22 halaman
    Hipertensi Pada Penyakit Ginjal
    Trhy Rahyou Marbaniaty
    Belum ada peringkat
  • Tugas Surveilans-1
    Tugas Surveilans-1
    Dokumen42 halaman
    Tugas Surveilans-1
    Trhy Rahyou Marbaniaty
    Belum ada peringkat
  • BAB 1new-1
    BAB 1new-1
    Dokumen4 halaman
    BAB 1new-1
    Trhy Rahyou Marbaniaty
    Belum ada peringkat
  • Visum Et Repertum
    Visum Et Repertum
    Dokumen5 halaman
    Visum Et Repertum
    Trhy Rahyou Marbaniaty
    Belum ada peringkat
  • Refer at
    Refer at
    Dokumen12 halaman
    Refer at
    Trhy Rahyou Marbaniaty
    Belum ada peringkat
  • Refer at
    Refer at
    Dokumen14 halaman
    Refer at
    Trhy Rahyou Marbaniaty
    Belum ada peringkat
  • Jurnal
    Jurnal
    Dokumen10 halaman
    Jurnal
    Trhy Rahyou Marbaniaty
    Belum ada peringkat
  • Jurnal
    Jurnal
    Dokumen3 halaman
    Jurnal
    Trhy Rahyou Marbaniaty
    Belum ada peringkat
  • Ujian Kasus
    Ujian Kasus
    Dokumen23 halaman
    Ujian Kasus
    Trhy Rahyou Marbaniaty
    Belum ada peringkat
  • REFERAT
    REFERAT
    Dokumen12 halaman
    REFERAT
    Trhy Rahyou Marbaniaty
    Belum ada peringkat
  • Penda Hulu An
    Penda Hulu An
    Dokumen8 halaman
    Penda Hulu An
    Trhy Rahyou Marbaniaty
    Belum ada peringkat
  • Dari Everand
    Belum ada peringkat
  • Dari Everand
    Belum ada peringkat