Anda di halaman 1dari 34

Oleh:

DODY PURMADANI
120402008

Konsep Pembelajaran (Saljo,1979)


1. Pembelajaran adalah peningkatan pengetahuan
secara kuantitatif dengan cara mencari dan
menemukan informasi atau mengetahui lebih
banyak
2. Pembelajaran merupakan aktivitas mengingat,
menyimpan, dan mereproduksi informasi
3. Pembelajaran berarti memperoleh fakta,
ketrampilan dan metoda yang dapat disimpan dan
digunakan bilamana

Konsep Pembelajaran (Saljo,1979)


4. Pembelajaran berarti abstraksi makna dengan cara
mencari keterkaitan antarbagian dari suatu subyek
dan keterkaitan hubungan antara subyek (atau
bagiannya) dengan dunia nyata
5. Pembelajaran merupakan aktivitas pemaknaan dan
pemahaman realitas dengan berbagai cara yang
berbeda
6. Pembelajaran merupakan kegiatan pemaknaan
dunia nyata secara menyeluruh dengan cara
menginterpretasi kembali pengetahuan yang telah
diperolehnya

Model Proses Belajar-Mengajar

Masukan

Perilaku/kemampuan:
kognitif
afektif
psikomotor

Proses

Keluaran

Perilaku/kemampuan/
kepribadian kesarjanaan:
kognitif, afektif,
psikomotor, analisis
sintesis, generalisasi,
visi, kearifan, filosofi

Pembelajaran secara
efektif
Syarat pembelajaran secara efektif:

Mahasiswa bertanggung jawab atas aktivitas


belajarnya
Mahasiswa bersifat kooperatif, kolaboratif,
dan suportif
Mahasiswa mempertanggungjawabkan
perolehan pembelajarannya
Kelas bersuasana student-centered

Pembelajaran secara aktif

Dampak dari pembelajaran secara aktif:


Mahasiswa mampu mengembangkan
ketrampilan berpikir secara kritis
Mahasiswa mampu mengembangkan sistem
dukungan sosial untuk pembelajaran
Mahasiswa mampu mengenali gaya belajarnya
yang paling efektif
Mahasiswa memiliki ketrampilan sebagai lifelong learner
Pembelajaran secara aktif: sikap mahasiswa,
atau metoda pengajaran yang dapat memaksa
mahasiswa untuk bersikap dan berperilaku aktif

Perkuliahan
AKTIF

Belajar di Perguruan Tinggi

Belajar di PT merupakan privilege bukan hak.


Perguruan tinggi merupakan agen
pengembangan dan perubahan bukan sekadar
kursus.
Lanjutan dari proses belajar sebelumnya.
Paduan antara tujuan individual, institusional,
dan nasional.
Pengalaman belajar membentuk persepsi
tentang makna belajar dan kuliah.
Kesalahan proses belajar merupakan tragedi
pendidikan nasional.

Makna Kuliah Menyimpang

Pengetahuan/Keterampilan

Dosen

kuliah

Mahasiswa

Teacher-centered approach

Setuju:

Sejumlah besar informasi dapat diberikan dalam


waktu yang singkat
Pengajar sepenuhnya mengendalikan
organisasi, bahan ajar, dan irama pembelajaran
Merupakan mimbar utama bagi pengajar
dengan kualifikasi expert (dosen sumber ilmu).
Kuliah dapat diberikan kepada sejumlah besar
pembelajar
Dapat diberlakukan metode assessment yang
mudah dan cepat

Tidak setuju:
Pengetahuan dikendalikan sepenuhnya oleh
pengajar, tidak ada partisipasi dari pembelajar
Terjadi komunikasi satu arah, tidak merangsang
mahasiswa untuk mengemukakan pendapatnya
Tidak menimbulkan suasana yang kondusif
untuk critical thinking
Mendorong terjadinya pembelajaran secara
pasif
Suasana tidak optimal untuk pembelajaran
secara aktif dan mandiri

Makna Kuliah (evaluasi)

Mahasiswa membawa serta kebiasaan belajar


praperguruan tinggi
Makna kuliah diperoleh mahasiswa karena
pengalaman dalam mengikuti kuliah
Kuliah (temu kelas) merupakan satu-satunya
sumber pengetahuan
Dosen merupakan dewa pengetahuan
Pengamatan: Kuliah = D3C minus B
Kuliah = proses dengarkopi (pembebalan)
Terjadi krisis penalaran
Sarjana diktat, fotokopi, transparansi,
PowerPoint

Miskonsep tentang Dosen

Dosen sumber pengetahuan utama


Dosen mengetahui segalanya
Dosen diharapkan menjadi pengunyah buah
apel, mahasiswa tinggal menelannya
Dosen yang baik adalah dosen yang
mengajarnya sistematis, rinci, mudah dicatat,
dan menghasilkan catatan rapi yang ternyata
isinya sama persis dengan buku teks yang
tidak pernah dibaca mahasiswa
Dosen yang dianggap jelas dalam mengajar
ternyata dosen yang hanya memberi materi
cerdas tangkas bukan yang menuntut
berpikir/bernalar

Kepribadian Kesarjanaan
Sikap santun

Tutur bahasa yang baik (baku)


Penalaran dan kemampuan argumen yang memadai
Penguasaan dan daya pikir dalam disiplin yang kuat
Kearifan dalam bidang ilmunya
Belum terefleksi dalam penampilan mahasiswa selama
proses belajar (selama kuliah) atau setelah lulus.

Kearifan (Wisdom)
Pengetahuan yang luas (learned)
Kecerdikan (smartness)
Akal sehat (common sense)
Tilikan (insight)
Sikap hati-hati (prudent)
Pemahaman terhadap norma kebenaran (ethical)
Kemampuan mencerna (ability to digest)

Buchori (2000)

Arti Penting PT dalam Mengubah Perilaku

Proses
Belajar

Ujian

Sertifikasi

Perguruan tinggi bukan educational testing service

Konsep tentang Dosen yang


Seharusnya
Dosen dan catatan kuliah bukan sumber

pengetahuan utama
Dosen bukan dewa pengetahuan dan tukang
sulap
Dosen mempunyai kearifan (wisdom) lebih dari
apa yang termuat dalam materi cetakan
Dosen harus dipandang sebagai manajer kelas
(director, facilitator, motivator, dan evaluator)
proses belajar bukan penghibur (entertainer)
Dosen tidak diharapkan menjadi pengunyah
buah apel, mahasiswa tinggal menelannya
Tidak ada dosen killer, yang banyak terjadi
adalah mahasiswa bunuh diri

Makna Kuliah/Temu Kelas Sejati

Pengetahuan/Keterampilan
akses

akses
Dosen

Kuliah/
temu kelas

Pendekatan SCL

Mahasiswa

Perubahan Paradigma:
dari teaching ke learning focus

Perubahan dari teacher-centered instruction


paradigm ke student-centered learning
paradigm
Paradigma pembelajaran melibatkan
penciptaan lingkungan dan pengalaman yang
memungkinkan para mahasiswa mencari,
menemukan, dan mengkonstruksi pengetahuan
Merupakan perubahan paradigma dari
behaviorism ke constructivism

Student-Centered
Approach

Setuju:

Mengaktifkan para mahasiswa dalam proses


pembelajaran
Mendorong para mahasiswa untuk menguasai
pengetahuan
Mengenalkan hubungan antara pengetahuan dengan
dunia nyata (analitis, sintesis, artikulasi)
Mendorong terjadinya pembelajaran secara aktif dan
berpikir secara kritis
Mengenalkan berbagai macam gaya belajar
Memperhatikan kebutuhan dan latar belakang
pembelajar
Memberi kesempatan untuk pemberlakuan berbagai
macam strategi assessment

Student-Centered
Approach
Tidak setuju:

Lebih sulit diimplementasikan bagi kelas


besar
Memerlukan waktu lebih banyak bila
dibandingkan cara kuliah
Tidak efektif untuk semua jenis kurikula
Ada keengganan atau penolakan
mahasiswa untuk mencoba cara
pembelajaran seperti ini

Student-centered learning (SCL)


Mahasiswa merupakan komponen utama di
dalam kelas
Mahasiswa merupakan fokus, dan pengajar
beralih fungsi sebagai fasilitator bagi
pembelajar dalam diskusi kelompok kecil
SCL merupakan lawan dari teacher-centered
(Eaton, 1994)
Mahasiswa sebagai partners dengan
pengajar di dalam pendidikan (Alley, 1996)

Student-centered learning (SCL)

SCL dipusatkan pada kebutuhan dan


aktivitas individual mahasiswa
Tutor dan kelas mendukung usaha
mahasiswa, bukan lagi sebagai pusat
perhatian dan pusat pembelajaran
SCL biasanya memerlukan perhatian khusus
untuk tersedianya sumber-sumber belajar
sehingga mahasiswa dapat
memanfaatkannya di luar kelas

Student-centered learning (SCL)

SCL merupakan aktivitas yang di


dalamnya mahasiswa bekerja secara
individual maupun kelompok untuk
mengeksplorasi masalah, mencari
pengetahuan secara aktif dan bukannya
penerima pengetahuan secara pasif
(Harmon & Harumi, 1996)

Student-centered learning (SCL)

Bila pengajar sebagai gatekeeper informasi,


maka mahasiswa mengkonstruksi
pembelajarannya dengan cara mencari
informasi yang dibutuhkan secara aktif

Pengajar beralih fungsi sebagai guides on the


sides: membantu mahasiswa untuk
mengakses, mengorganisasi, dan mentrasfer
informasi untuk memperoleh jawaban atas
permasalahan di kehidupan yang
nyata/profesinya

Student-centered learning (SCL)

Pengajar menjadi pembimbing dan mentor,


membantu mahasiswa untuk mengakses,
menginterpretasikan, mengorganisasikan, dan
mentransfer pengetahuan untuk memecahkan
masalah yang sesungguhnya; sementara itu
mahasiswa memperoleh tambahan keahlian bukan
hanya dari materi yang dipelajarinya melainkan
juga dari pengalaman pembelajaran (Harmon &
Hirumi, 1996):
Para mahasiswa bukan hanya memperoleh
tambahan informasi; mereka juga belajar tentang
bagaimana caranya belajar secara efektif melalui
pencarian dan penemuan pengetahuan yang baru
serta pemecahan masalah

Jenis-jenis pembelajaran dalam


SCL

Individualistic learning
Co-operative learning
Collaborative learning
Competitive learning
Active learning
Self-directed learning
Autonomous learning
Project based learning
Case based learning
Adult learning
Problem based learning (PBL)

Informasi
Pengetahuan

Mahasiswa:
individual &
kolaborasi

Keluarga &
Komunitas

Pengajar

Student-centered learning

The elements of. (Cook & Cook, 1998)

Langastrian model:

SCL model:

1. Facts

1. Problem solving

2. Individual effort

2. Team skills

3. Passing the test

3. Learning how to learn

4. Achieving the grade

4. Continuous improvement

5. Individual courses

5. Interdisciplinary knowledge

6. Receiving information

6. Interacting and processing


information

7. Technology is separate from


learning

7. Technology is an integral part


of learning

Fungsi Temu Kelas


Forum untuk mengkonfirmasi pemahaman mahasiswa
terhadap pemahaman dosen akan pengetahuan yang bebas
Kegiatan untuk penguatan pemahaman mahasiswa
terhadap
materi pengetahuan sebagai hasil kegiatan mandiri
Mahasiswa membaca materi dan mengerjakan latihan/soal
sebelum suatu topik didiskusi
Kemampuan membaca dan memahami materi dari buku
(sumber pengetahuan) merupakan tujuan proses belajar

Kuliah Sebagai Ajang Konfirmasi Pemahaman


Tingkat
Pemahaman

Tatap
Muka

Tatap
Muka

Tatap
Muka

Waktu/jadwal program studi

Simpulan

Belajar adalah kegiatan mandiri


Terdapat kekeliruan fatal dalam memaknai
kuliah dan temu kelas
Kekeliruan tersebut diakibatkan kondisi yang
diciptakan oleh dosen dan penyelenggara
pendidikan
Pengetahuan merupakan barang bebas
Kuliah merupakan forum untuk menguatkan
pemahaman terhadap pengetahuan yang
bebas bukan ajang dengarkopi
Mahasiswa harus mengubah persepsi
tentang makna kuliah secara radikal

Simpulan (lanjutan)

PT mempunyai kebebasan akademik dan


administratif yang besar sehingga
mempunyai potensi besar untuk melakukan
perubahan secara radikal untuk mengubah
citra PT
Makin banyak ilmu, pengetahuan, dan
keteram-pilan penting yang melekat pada
seseorang, makin tinggi pula nilai tukarnya
Keberhasilan perguruan tinggi adalah
kemampuannya menghasilkan kepribadian
sarjana
Kelas hendaknya tidak diisi dengan kegiatan
yang mahasiswa mampu mengerjakan
sendiri di luar kelas

Siapa peduli?
Siapa berani?
Kapan mulai?

Anda mungkin juga menyukai