Anda di halaman 1dari 33

Asuhan Keperawatan Jiwa Sdr.

F
dengan Gangguan Proses Pikir
Di Ruang 23 E RSSA Malang
Oleh : Adinda Mawada Rahma
Program Profesi Ners PSIK Univ. Brawijaya Malang

Askep Jiwa Sdr. F

Pengkajian dan Pohon Masalah

Analisa Data

Implementasi

Evaluasi

IDENTITAS KLIEN

Tanggal Pengkajian
: 26 April 2016
Inisial
: Sdr. F (L)
Umur
: 19 tahun
Alamat
: Ds Wajak Malang
Ruang Rawat: Kelas I-D
Pekerjaan : Tidak bekerja
Informan : Klien, Keluarga (ibu klien dan ayah klien), RM
Dx. Medis : Psikosa Akut

ALASAN MASUK
Data Primer: klien mengatakan dibawa ke RS karena ia
sakit dan ke-jinan, ada sesuatu yang masuk ke dalam
dirinya berupa roh halus.
Data Sekunder:
Keluarga: ibu klien mengatakan anaknya sejak
beberapa hari terakhr seperti orang kerasukan dan
mengeluh anaknya seperti orang yang sedang
dikendalikan oleh orang lain.
RM : mulai tanggal 24-04-2016 klien gelisah mondarmandir, bicara ngelambyar sejak pagi jam 09.00 bicara
cadel, ngiler, dan bicara tidak nyambung.

FAKTOR PRESIPITASI/ RIWAYAT


PENYAKIT SEKARANG

FAKTOR PREDISPOSISI

FAKTOR
PRESIPITASI

Saat dibawa ke ruang 23 Empati RSSA klien berada pada fase krisis di
ruang emergency dan pada saat ini klien ditempatkan di ruang rawat
kelas I-D karena kondisi klien sudah lebih tenang.

FAKTOR PRESIPITASI/ RIWAYAT


PENYAKIT SEKARANG
Ibu klien mengatakan bahwa sekitar sebulan yang lalu
sebelum klien pulang ke Malang, klien sempat memiliki
masalah dengan teman kerjanya karena uang klien dipinjam
dan saat klien meminta uangnya dikembalikan, teman klien
malah memarahi klien dan memusuhinya. Sejak beberapa
hari terakhir klien seperti orang kerasukan, kejang-kejang,
dan berubah. Ibu klien mengatakan bahwa anaknya merasa
ada sesuatu tiba-tiba masuk kedalam dirinya dan berubah
seperti orang kerasukan. Ibu klien mengatakan bahwa klien
merasa sesuatu tersebut menyerupai roh halus yang dikirim
oleh orang-orang yang tidak menyukai dirinya, klien tidak
dapat melihat roh tersebut namun bisa merasakan
keberadaan roh tersebut di dalam dirinya.

FAKTOR PRESIPITASI/ RIWAYAT


PENYAKIT SEKARANG
Pada hari minggu sore, klien dibawa ke UGD RSSA
karena seperti orang kerasukan sampai kejang-kejang.
Di IGD RSSA, klien diberikan obat Ranitidin, ketorolac
dan dipenhidramine. Setelah itu, klien dirawat di ruang
23 empati untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Saat dibawa ke ruang 23 Empati RSSA klien berada
pada fase krisis di ruang emergency dan pada saat ini
klien ditempatkan di ruang rawat kelas I-D karena
kondisi klien sudah lebih tenang.

RIWAYAT PSIKOSOSIAL

Kepribadian
Introvert

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Ibu
klien
mengatakan
bahwa
dikeluarganya tidak ada yang pernah
mengalami gangguan jiwa dan kejang.

STATUS MENTAL

Penampilan
: Secara umum rapi.
Kesadaran
: Composmentis (GCS 456)
Kwalitatif : berubah
Relasi
: klien mau diajak berkomunikasi oleh orang lain, namun saat
diajak berdiskusi klien tampak tidak fokus pada lawan bicara dan mudah
terdistraksi oleh hal-hal kecil.
Limitasi : klien tampak membungkukkan badan tiap bertemu dengan orang
lain. Klien mengatakan bahwa ia malu jika tidak membungkukkan badan.
Orientasi : waktu
Aktivitas Motorik/ Psikomotor : hiperkinesia, hiperaktivitas, gagap
Afek/ Emosi
: labil
Persepsi : halusinasi pengecapan dan penghidu

PROSES PIKIR
Arus pikir : bicara cepat
Masalah keperawatan : Gangguan Proses Pikir
Isi pikir : waham (sisip pikir dan somatik)
Masalah keperawatan : Gangguan Proses Pikir = Waham
Bentuk pikir
: non realistik

Tidak ada masalah memori

MEMORI
Mudah beralih
Masalah keperawatan : Hambatan Interaksi Sosial

TINGKAT KONSENTRASI

KEMAMPUAN PENILAIAN
Gangguan ringan

DAYA TILIK DIRI/ INSIGHT

mengingkari penyakit yang diderita


Masalah keperawatan : Gangguan Proses Pikir

INTERAKSI SELAMA WAWANCARA


Kontak mata kurang
Masalah keperawatan : Hambatan Interaksi S
osial

FISIK
Pasien tampak tenang, tampak sedang mengobrol dengan
orang tua sambil bermain hp.
Tanda vital:
TD: 130/80 mmHg
N:80x/menit
S: 37,2oC
P: 20x/menit
TB: 165 cm
BB: 57kg
Keluhan fisik : jelaskan
: Saat pengkajian klien
mengeluh lidahnya sakit, kaku, dan sering mengeluarkan
air liur.

PEMERIKSAAN FISIK
Kepala : bentuk simetris, persebaran rambut merata, rambut sedikit
panjang,lesi(-)
Mata : bentuk simetris, anemis (-), ikhterik (-), pupil isokor
Hidung: bentuk simetris, serumen (-), lesi (-)
Telinga: bentuk simetris, serumen (-), lesi (-)
Mulut : bentuk simetris, kering (-), karies pada gigi (-), lesi (-)
Dada : bentuk simetris, pengembangan dada simteris, krepitasi (-), deformitas
(-), lesi (-), nyeri tekan (-), suara jantung S1/S2 tunggal lubdup, rhonki (-/-),
wheezing (-/-)
Abdomen : soefl, lesi (-), nyeri tekan (-), BU (+) 10x/menit
Ekstremitas Atas & bawah : tonus otot +|+, kekuatan otot 5|5, krepitasi (-),
deformitas (-), CRT <2 dtk, turgor kulit baik, kering, edema -|-

PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL

a. Citra tubuh
: sulit dikaji
b. Identitas
: sulit dikaji
c. Peran
: sulit dikaji
d. Ideal diri
: sulit dikaji
e. Harga diri
: sulit dikaji
Masalah keperawatan : Hambatan Interaksi Sosial

GENOGRAM

Keterangan

HUBUNGAN SOSIAL
. Hubungan terdekat : dari anggota keluarga yang tinggal
serumah, ibu klien mengatakan klien lebih dekat dengan
ayahnya, klien merasa lebih nyaman bercerita dengan ayahnya
karena beranggapan sesama lelaki akan lebih nyambung jika
bercakap-cakap.
b. Peran serta dalam kelompok/ masyarakat : klien rajin
mengikuti kegiatan di pondok dan remaja masjid di pondok
maupun ditempat tinggalnya.

HUBUNGAN SOSIAL
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
ibu klien mengatakan klien tidak pernah memiliki
masalah dengan teman di lingkungan rumahnya.
Klien mengatakan dirinya tidak memiliki musuh, ia
memiliki banyak teman karena ia sadar bahwa kalau
suata saat ia pasti akan membutuhkan bantuan orang
lain. Hanya saja ia pernah mengalami masala dengan
teman kerjanya di Banten karena masalah uang pijaman
yang tidak dikembalikan oleh temannya tersebut.

Masalah keperawatan : Koping Individu Tidak Efek

SPIRITUAL DAN KULTURAL

a) Nilai dan keyakinan :


ibu klien mengatakan anaknya kesurupan dan mempercayai
bahwa memang anak kesurupan / diganggu mahluk halus.
a) Konflik nilai/ keyakinan/ budaya :
Ayah dan ibu klien percaya bahwa klien memang kerasukan
jin, dalam keluarga klien, hal-hal mistis memang masih
dipercayai ada.
a) Kegiatan ibadah :
di Rumah Sakit klien tetap rutin melaksanakan sholat 5
waktu dan kadang membaca surat-surat alquran dan
istighfar.
Masalah keperawatan: Defisit Pengetahuan (Kelua

AKTIVITAS SEHARI-HARI
Dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari seperti
makan, mandi, BAB/BAK, berpakaian, dan minum obat
klien memerlukan bantuan minimal dari keluarga.
Istirahat :
Tidur siang lama
: 12.00 s/d 13.30 (+ 1,5 jam)
Tidur malam lama
: 23.00 s/d 05.00 (+ 6 jam)

MEKANISME KOPING
Maladaptif
Klien jarang bercerita tentang masalah pribadinya.

MASALAH PSIKOSOSIAL DAN


LINGKUNGAN

Masalah dengan dukungan kelompok, uraikan


Dari kelompok keluarga : keluarga menerima keadaan klien
Dari kelompok masyarakat : tidak ada masalah, klien dan tetangga
biasa bermain bersama
Masalah berhubungan dengan lingkungan, uraikan
Klien sering keluar rumah dan bermain bersama tetangga dan
teman sekelompoknya
Masalah dengan pendidikan, uraikan
Klien setelah lulus SMK langsung bekerja di Banten selama
setahun, saat ini klien disuruh untuk melanjutkan sekolah oleh
ayahnya, klien pun memiliki keinginan yang sama dan ingin masuk
kuliah sampai lulus.

MASALAH PSIKOSOSIAL DAN


LINGKUNGAN
Masalah dengan pekerjaan, uraikan
Klien sudah tidak bekerja.
Masalah dengan perumahan, uraikan
Klien tinggal bersama ayahnya, ibunya, dan adik perempuannya.
Rumah milik keluarga sendiri
Masalah dengan ekonomi, uraikan
Biaya untuk berobat klien menggunakan uang tabungan keluarga.
Masalah dengan pelayanan kesehatan, uraikan
Klien mengeluh lidahnya sakit, kaku, dan sering berliur.
Masalah lainnya, uraikan minggu terakhir ini klien kadang seperti
orang kerasukan gelisah mondar-mandir, bicara cadel, ngiler.

KURANG PENGETAHUAN
TENTANG
Penyakit jiwa
Faktor Presipitasi
Koping
Masalah keperawatan : Defisit Pengetahuan

ASPEK MEDIK

Diagnosa medik : Psikosa Akut


Terapi medik
:
Risperidon 2 x 1 mg
THD 3 x 2 mg

DAFTAR MASALAH
KEPERAWATAN
1. Kesiapan Meningkatkan Koping Keluarga
2. Gangguan Proses Pikir : Waham Somatik dan Bizar
(Sisip pikir)
3. Hambatan Interaksi Sosial
4. Gangguan Kognisi Orientasi
5. Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi pengecapan
dan pembauan
6. Ketidakefektifan Koping Individu
7. Defisiensi Pengetahuan (Keluarga) Proses Penyakit

POHON MASALAH

DAFTAR DIAGNOSA PRIORITAS


1. Gangguan Proses Pikir : Waham Somatik dan Bizar
(Sisip pikir)
2. Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi pengecapan
dan pembauan
3. Ketidakefektifan Koping Individu
4. Gangguan Kognisi Orientasi
5. Hambatan Interaksi Sosial
6. Defisiensi Pengetahuan (Keluarga) Proses Penyakit
7. Kesiapan Meningkatkan Koping Keluarga

ANALISA DATA
No
1

DATA
DS :
klien mengatakan dibawa ke RS karena ia sakit dan ke-jinan, ada sesuatu
yang masuk ke dalam dirinya berupa roh halus.
ibu klien mengatakan anaknya sejak beberapa hari terakhr seperti orang
kerasukan dan mengeluh anaknya seperti orang yang sedang dikendalikan
oleh orang lain.
Ibu klien mengatakan anaknya seperti orang kerasukan, kejang-kejang, dan
berubah sejak beberapa hari terakhir.
DO :
Kesadaran :
Kwantitatif = composmentis (GCS 456)
Kualitatif = berubah
: klien mau diajak berkomunikasi oleh orang lain, namun saat
Relasi
diajak berdiskusi klien tampak tidak fokus pada lawan bicara dan mudah
terdistraksi oleh hal-hal kecil.
Limitasi: klien tampak membungkukkan badan tiap bertemu dengan orang
lain. Klien mengatakan bahwa ia malu jika tidak membungkukkan badan.
Arus pikir: bicara cepat
Isi piki : Waham Somatik dan waham bizar (sisip pikir)
Bentuk pikir: nonrealistik
Afek/emosi : labil
klien selalu mengatakan ada roh yang sering keluar masuk tubuhnya dan
membuatnya seperti orang kerasukan, klien kadang tampak memainkan
bagian mata dan bibirnya terutama saat disinggung mengenai roh yang
merasukinya.

MASALAH
Gangguan Proses Pikir

ANALISA DATA
2

DS :
Klien mengatakan dirinya sering merasa aneh saat makan dan minum, kadang
minuman dan makanan yang ia konsumsi terasa tidak enak, pahit, dan terasa
seperti rasa makanan lain.
Klien sering mengatakan ia mencium aroma-aroma wangi kemenyan, dan
kadang bau busuk.
DO :
Kesadaran :
Kwantitatif = composmentis (GCS 456)
Kualitatif = berubah
Persepsi : Halusinasi pengecapan dan pembauan
Interaksi selama wawancara : Saat diajak berinteraksi, klien mudah terdistraksi
oleh hal-hal kecil seperti hembusan angin, keinginan meludah, orang lewat, dan
cederung sulit fokus dengan pembicaraan sehingga kontak mata dengan lawan
bicara sangat minimal karena terdistraksi oleh hal-hal diluar topik pembicaraan.

Gangguan Persepsi Sensori :


Halusinasi pengecapan dan pembauan

ANALISA DATA
3

DS :
Klien mengatakan ia pernah dimusuhi dan dimarahi oleh salah satu rekan
kerjanya yang meminjam uang dari dirinya selama bekerja di Banten. Pada saat
itu klien menagih temannya tersebut agar mengembalikan uang milik klien namun
bukannya dikembalikan, klien malah dimarah-marahi dan dimusuhi.
Ibu klien mengatakan klien pernah melihat ibu dan ayahnya beradu mulut dalam
pertengkaran hebat saat klien berusia 18 tahun.
Menurut ibu klien, anaknya dari dulu memang tertutup dan jarang berbicara.
Namun jika diminta melakukan sesuatu anaknya akan menurut. Namun semenjak
sakit, kepribadian klien berubah 180 derajat menjadi sangat terbuka dan banyak
beraktifitas.
DO :
Kesadaran :
Kwantitatif = composmentis (GCS 456)
Kualitatif = berubah
Kepribadian : introvert
klien pernah melihat orang tuanya bertengkar hebat
Teringat masalah dengan teman kerja sejak 1 bulan yang lalu saat masih bekerja
di PT.R di Banten.

Ketidakefektifan Koping Individu

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


NO
Dx
1

Tanggal
& Jam
27/4/201
6
Pkl.
12.30

IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN
SP 1 gangguan
proses pikir (Klien)
1.Mengidentifikasi
tanda dan gejala
gangguan proses
piker
2.Membantu
orientasi realitas :
panggil nama,
orientasi waktu,
orang dan
tempat/lingkungan
3.Mendiskusikan
kebutuhan pasien
yang tidak terpenuhi
4.Membantu pasien
memenuhi
kebutuhannya yang
realistis
5.Memasukkan pada
jadwal kegiatan
untuk pemenuhan
kebutuhan.

EVALUASI
S:
Klien mengatakan mengerti bahwa dirinya sakit ke-jinan
Klien mengatakan ingin segera sembuh, maka dari itu ia akan berusaha mematuhi pengobatan.
Klien mengatakan roh halus tiba-tiba datang dan merasuk sukma nya, seperti ada orang orang yang
sedang mengguna-guna dirinya.
Klien mengatakan mau mandi dan makan, asalkan makanannya halus.
Klien mengatakan mau melakukan kegiatan sesuai jadwal
O:
Kesadaran :
Kwantitatif = composmentis (GCS 456)
Kualitatif = berubah
Klien mau menjawab salam saat disapa dengan salam.
Klien menjawab pertanyaan dengan tepat dengan nada cepat dan agak gagap.
Klien tampak mempraktekkan bila dirinya sedang dirasuki roh halus,
Arus pikir: bicara cepat
Isi piki : Waham Somatik dan waham bizar (sisip pikir)
Bentuk pikir: nonrealistik
Afek/emosi : labil
Klien sulit fokus pada saat berinteraksi, klien mudah terdistraksi oleh hal-hal kecil.
A:
Kognitif : Klien memahami tentang pemenuhan kebutuhan dirinya
Afektif : klien bersikap baik dan mendengarkan tperawat yang memberikan penjelasan
Psikomotor : klien mau menjabat tangan perawat saat sebelum dan sesudah berinteraksi, klien tampak
membaca jadwal yang sudah dibuat bersama dengan perawat
P:
Perawat:
Mengevaluasi SP1 dan melanjutkan SP 2.
Mendiskusikan kemampuan yang dimiliki klien dan memasukkan kedalam kegiatan yang akan dilatih.
Klien :
Menganjurkan klien untuk melakukan kegiatan sehari-hari sesuai dengan jadwal yang telah disepakati.
Melakukan pemenuhan ADL dengan dibantu oleh keluarga

NO
Dx
1

Tangg
al &
Jam
28/4/2
016
Pkl.
11.30

IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN
SP 2 gangguan
proses pikir (Klien)
1.Mengevaluasi
kegiatan
pemenuhan
kebutuhan pasien
dan memberikan
pujian
2.Mendiskusikan
kemampuan yang
dimiliki oleh klien
3.Melatih
kemampuan yang
dipilih oleh klien dan
memberikan pujian
4.Memasukkan
kegiatan melatih
kemampuan yang
dipilih pada jadwal
pemenuhan
kebutuhan dan
kegiatan yang telah
dilatih

EVALUASI
S:
Klien mengatakan kemarin melakukan diskusi tentang kebutuhan, tidak boleh bungkuk-bungkuk karena
masih muda dan sehat
Klien mengatakan ia hobi bermain motor trill dan mengaji.
Klien mengatakan ia akan mengaji setelah sholat ashar.
Klien mengatakan mau melakukan kegiatan sesuai jadwal yang telah dibuat.
O:
Kesadaran :
Kwantitatif = composmentis (GCS 456)
Kualitatif = berubah
Klien mau menjawab salam saat disapa dengan salam.
Klien mau menjawab pertanyaan yang diberikan oleh perawat
Klien tampak menggerak-gerakkan tangannya saat disinggung tentang kebiasaannya kejang-kejang.
Arus pikir: bicara cepat
Isi piki : Waham Somatik dan waham bizar (sisip pikir)
Bentuk pikir: nonrealistik
Afek/emosi : labil
Klien dapat fokus pada topik saat dilakukan interaksi walaupun sesekali merubah topik pembicaraan
namun saat diarahkan kembali kepada topik, klien mampu mengikuti arahan perawat.
A:
Kognitif : Klien memahami penjelasan perawat dan dapat memilih egiatan yang akan dilatih
Afektif : klien bersikap baik dan mendengarkan tperawat yang memberikan penjelasan. Klien mau
melakukan jadwal yang telah dibuat bersama-sama
Psikomotor : klien mau menjabat tangan perawat saat sebelum dan sesudah berinteraksi, klien tampak
mempraktekkan cara berjalan yang normal dengan perawat, klien tampak membaca jadwal yang telah
dibuat bersama.
P:
Perawat:
Melanjutkan SP 3 Gangguan proses pikir
Menjelaskan tentang obat yang diminum (6 benar : jenis, guna, dosis, frekuensi, cara,
kontinuitas minum obat)
Memasukkan pada jadwal pemenuhan kebutuhan kegiatan yang telah dilatih dan obat.
Klien :
Menganjurkan klien untuk melakukan kegiatan sehari-hari sesuai dengan jadwal yang telah disepakati.
Menganjurkan klien untuk berjalan dengan normal dan bersikap normal.

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


NO
Dx
1

Tangga
l & Jam
27/4/20
16
Pkl.
11.30

IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN
SP 1 keluarga
(gangguan proses pikir)
1.Membina hubungan saling
percaya dengan keluarga.
2.Mendiskusikan masalah
yang dirasakan dalam
merawat pasien
3.Menjelaskan pengertian,
tanda dan gejala dan proses
terjadinya gangguan proses
piker
Menjelaskan cara merawat :
tidak disangkal, tidak
diikuti/diterima (netral)
1.Melatih cara mengetahui
kebutuhan pasien dan
mengetahui kemampuan
pasien
2.Menganjurkan membantu
pasien sesuai jadwal dan
memberi pujian

EVALUASI
S:
Keluarga mengatakan merasa sedih dan kepikiran melihat pasien sakit seperti ini.
Keluarga mengatakan paham tentang pengertian dan tanda gejala terjadinya gangguan proses pikir.
Keluarga mengatakan akan berusaha melakukan apapun supaya pasien sembuh.
O:
Keluarga tampak memperhatikan perawat saat memberikan penjelasan
Keluarga tampak menemani dan memperhatikan klien diruang tempat klien dirawat.
Keluarga tampak memberikan bantuan ADL pada klien (makan, toileting, minum obat, dll)
A:
Kognitif : keluarga memahami penjelasan yang diberikan perawat
Afektif : keluarga bersedia untuk selalu menemani klien dan memenuhi kebutuhan ADL klien
Psikomotor : keluarga bergantian dalam mengawasi klien
P:
Perawat:
Mengevaluasi tentang pemenuhan ADL klien.
Keluarga :
Pemenuhan ADL klien dan menjelaskan kepada keluarga tentang pemenuhan kebutuhan klien

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai