DASAR
RESUSITASI JANTUNG
PARU
RS DIK PUSDIKKES
KODIKLAT TNI AD
PENGERTIAN
Tindakan
untuk
menghidupkan
kembali
atau
*Tenggelam
*Stroke
*Obstruksi
jalan nafas
*Overdosis
obat-obatan
*Tersengat
*Infark
miocard
*Koma
INDIKASI
KOMPLIKASI
Fraktur iga & sternum
Pneumothorax, regurgitasi lambung
Perdarahan intra abdomen
Kontusio paru
Laserasi hati dan limpa
CARA MELAKUKAN
1. DANGER (Bahaya)
Amankan Diri
Gunakan Alat
Pelindung Diri (APD)
Aman Lingkungan
Aman dari potensi
bahaya yang
mengancam jiwa.
Aman Pasien
Pastikan tidak ada bahaya yang
mengancam pasien, seperti trauma
servikal
2. RESPON
Menilai kesadaran, melihat korban masih
3. AKTIFKAN EMERGENSI
RESPON SISTEM
Panggil bantuan, apakah menggunakan kode blue
atau yang lainnya
4. KOMPRESI
*Cek
*Nadi
menggunakan
atau
jari
Lakukan kompresi 30 x dengan kecepatan minimal 100120 x/menit (0,5 detik per 1x kompresi atau 30x
kompresi dalam 15 detik)
Posisi penolong tangan berada di tengah korpus sternum,
jari tangan saling terkait, tegak lurus. Posisi kaki berada
di telinga dan dada korban.
Posisi penolong tangan berada di tengah korpus sternum,
jari tangan saling terkait, tegak lurus. Posisi kaki berada
di telinga dan dada korban.
Anak : 1 atau 2 telapak tangan
Bayi : 2 jari di tengah dada atau garis tengah papila
mamae
Kedalaman kompresi :
Dewasa : 5-6 cm / 2-2,4 inci.
Anak : 1/3 Lebar Dada samping ( 5cm )
Bayi : 1,5 inci ( 4cm )
Lansia yang kurus kedalaman kompresi di tengah
antara anterior dan posterior
6. BREATHING
Pernafasan normal :
Dewasa : 12 20 x/menit
Anak-anak : 15-30 x/menit
Pemberian nafas buatan dengan tiupan manual
atau menggunakan alat
Perbandingan kompresi dengan Pernafasan
buatan ( 30 : 2)
7. EVALUASI
Sesudah 5x siklus ventilasi dan kompresi, pasien di evaluasi
kembali
Jika tdk ada nadi karotis, dilakukan kembali kompresi dan
bantuan nafas dengan rasio 30:2
Jika ada nafas dan dentut nadi teraba letakan pasien pada
posisi mantap
Jika tidak ada nafas tetapi nadi teraba, berikan bantuan nafas
buatan sebanyak 10-12 x/mnt dan monitor nadi setiap 2 menit