Anda di halaman 1dari 31

IDENTITAS PASIEN

Nama lengkap :By. R S


Jenis kelamin : Perempuan
Tempat / tanggaI lahir : Jakarta, 10 Juni 2016
Umur: 11 hari
Golongan darah : O, rhesus positif
Alamat :Jl. Utan Jati No.50 RT 04/10
Tanggal masuk RS: 20 Juni 2016
Hubungan dengan orang tua: anak kandung

ANAMNESIS
Diambil dari
R)

: Alloanamnesis dari Ibu bayi (Ibu


(35tahun)

Tanggal : 21 Juni 2016


WIB

Keluhan utama

:Bayi kuning

Keluhan tambahan :tidak ada

Pukul : 15.00

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien seorang bayi perempuan, berusia 11 hari. Bayi terlihat kuning sejak
1 hari sebelum masuk rumah sakit sejak hari ke-9 kelahiran. Awalnya
kuning mulai terlihat di mata dan di wajah. Keesokan harinya terlihat
sampai ke dada, perut, tangan, dan kaki.

Saat kontrol di Poli Anak RSUD Cengkareng, dianjurkan untuk dilakukan


pemeriksaan darah, kemudian disarankan dokter untuk dirawat karena
bilirubin bayi yang tinggi.

Sejak lahir sampai masuk rumah sakit, bayi tampak aktif, menangis kuat,
tidak terlihat sesak, tidak terlihat kebiru-biruan, tidak terdapat demam dan
muntah, kepala tidak pernah terbentur/jatuh, dan tidak terdapat kejang.
Ibu bayi mengeluh bayi sering mengantuk 3 hari ini.

Bayi kuat menyusui, diberikan ASI dan tidak pernah diberikan


susu formula. ASI ibu keluar dalam jumlah banyak. Keadaan
ini berlangsung sampai bayi masuk rumah sakit. Bayi sudah
buang air besar sejak bayi lahir, awalnya berwarna hitam
kental kemudian menjadi berwarna kuning kehijauan saat
umur 1 hari dan berwarna kuning terang sejak umur 2 hari,
buang air besar sebanyak 3 kali per hari. Buang air kecil bayi
sejak lahir berwarna kuning bening, tidak terdapat warna
seperti teh.

Bayi merupakan anak kedua lahir dengan berat badan 3000


gram. Lahir dengan operasi sectio caesaria dengan usia
kehamilan 39 minggu. Ibu bayi mengatakan setelah lahir,
bayi langsung menangis, dan kulit tampak kemerahan. Ibu
bayi tidak mengkonsumi obat-obatan selama kehamilan.

Ibu bayi pernah memiliki riwayat HBsAg positif 3 tahun yang


lalu. Ibu bayi tidak mengalami nyeri saat berkemih selama
kehamilan. Ibu bayi tidak memiliki riwayat kencing manis
selama kehamilan. Di keluarga tidak ada yang memiliki
riwayat kelainan darah. Saudara kandung tidak pernah
memiliki kelainan serupa.

Golongan darah ibu B,rhesus positif dan golongan darah


ayah O,rhesus positif. Tidak ada riwayat transfusi darah pada
ayah, ibu, maupun bayi. Menurut ibu bayi saat perawatan di
RS setelah melahirkan bayi tampak sehat sehingga ibu bayi
dan bayi diizinkan pulang oleh dokter pada hari ke-3.

Riwayat kehamilan dan kelahiran


Riwayat kehamilan: rutin melakukan pemeriksaan ANC di
RSUD Cengkareng. Riwayat sakit selama kehamilan tidak ada.
Riwayat Kelahiran (Birth History) :
Bayi lahir dari ibu dengan riwayat
HbsAg positif
Tempat kelahiran

Penolong persalinan :
Cara persalinan :
Masa gestasi :

RSUD
CENGKARENG,
tanggal 10 Juni 2016
Dokter Spesialis Kebidanan
SC atas indikasi persalinan tak
maju
Cukup bulan (39 minggu)

Keadaan bayi
Berat badan lahir

: 3.000 gr

Panjang badan lahir

: 51 cm

Ketuban

: keruh

Nilai APGAR

: ibu mengatakan anak langsung


menangis (AS 8/9) dan anak tidak
kuning ataupun biru saat lahir.

Kelainan bawaan

: tidak ada

Riwayat imunisasi

Imunisasi Hepatitis B dan imunoglobulin Hepatitis B

Riwayat nutrisi ( Nutritional History):

Susu

ASI ekslusif

Makanan padat

Makanan sekarang : ASI

Nafsu makan : baik

Riwayat penyakit Dahulu

Tidak pernah mengalami sakit seperti ini sebelumnya,


tidak ada riwayat alergi obat atau makanan

Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada keluarga yang memiliki keluhan yang sama


seperti pasien, tidak ada yang memiliki riwayat
penyakit kelainan darah. Ibu pasein pernah memiliki
riwayat HbsAg positif.

PEMERIKSAAN FISIK

10

PEMERIKSAAN FISIK

Grafik Berat Badan terhadap Usia Kehamilan

11

Berdasarkan grafik di atas, berat badan bayi terhadap usia gestasi berada antara
persentil 10 dan 90.
Kesimpulan: Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan

Grafik Lingkar Kepala terhadap Usia Kehamilan

Lingkar kepala menurut umur : terletak di antara persentil 10 dan


90
Kesimpulan: Normosefali

12

Pemeriksaan Fisik Sistematis

Kepala : normosefali, ubun-ubun besar belum menutup, teraba


datar, warna hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut, kulit
kepala bersih

Mata : konjungtiva tidak pucat, sklera ikterik, kornea jernih, pupil


isokor, refleks cahaya langsung dan tidak langsung positif, kelopak
mata tidak cekung

Telinga : normotia, daun telinga simetris kanan dan kiri, terdapat


tulang rawan telinga kanan dan kiri, tidak ada sekret

Hidung : tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada sekret, tidak
ada deviasi septum

Mulut : Tidak ada labio-gnato-palatoskisis, tidak sianosis

Leher : Tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening

13

Toraks: Simetris saat inspirasi dan ekspirasi, tidak ada retraksi,


ictus kordis teraba di sela iga IV linea midklavikularis sinistra,
Pulmo : suara napas bronkovesikuler, ronki /, wheezing /
Jantung : Bunyi jantung I dan II reguler, bising(), gallop ()

Abdomen : Datar, supel, hepar dan lien tidak teraba pembesaran

Tulang belakang : Tulang belakang teraba segaris, tidak terdapat


skoliosis, tidak terdapat massa sepanjang garis vertebra

Genitalia : Tidak ada kelainan

Anus : Lubang intak, tidak tampak massa keluar dari anus

Anggota gerak : Akral hangat, capillary refill time<2 detik, tidak


ada edema, tidak ada sianosis

Kulit : kuning pada wajah, dada, perut, ekstremitas atas dan


bawah( kramer V) ,tidak ada sianosis

14

Pemeriksaan Neurologis
Tonus Otot

Baik, normotonus

Refleks Fisiologis

Refleks hisap

: positif

Refleks palmar : positif / positif

Refleks moro

Refleks plantar : positif / positif

: positif

15

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal 20 Juni 2016

16

Tanggal 22 Juni 2016

Pemeriksaa
n Kadar
Bilirubin

Hasil

Nilai Normal

Pemeriksa
an Kadar
Bilirubin

Hasil

Nilai
Normal

Bilirubin
Total

23.2 mg/dL

Neonatus
<12 mg/dL

Bilirubin
Total

15 mg/dL

Neonatus
<12 mg/dL

Bilirubin
Direk

0.6 mg/dL

<0,3 mg/dL

Bilirubin
Direk

0.3 mg/dL

<0,3 mg/dL

Bilirubin
Indirek

22.6 mg/dL

<0,6 mg/dL

Bilirubin
Indirek

14.7 mg/dL

<0,6 mg/dL

DIAGNOSIS KERJA

Bayi Cukup Bulan, Sesuai Masa Kehamilan (NCB SMK)

Hiperbilirubinemia et causa susp. Breast Milk Jaundice

DIAGNOSIS BANDING

Hiperbilirubinemia et causa defisiensi G6PD

ANJURAN PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan darah lengkap

Kadar enzim G6PD

Cek bilirubin total tiap 3-4 jam

17

PENATALAKSANAAN

Fototerapi (Blue Light)

Bayi dalam keadaan telanjang, dibolak-balik setiap 23 jam, kedua mata ditutup. Jarak bayi dengan lampu
45-50 cm

ASI setiap 3-4 jam

18

RESUME

19

Pasien seorang bayi perempuan, berusia 11 hari. Bayi terlihat kuning


sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit (SMRS) sejak hari ke-9
kelahiran. Awalnya kuning mulai terlihat di mata dan di wajah.
Keesokan harinya terlihat sampai ke dada, perut, tangan, dan kaki.
Sejak lahir sampai masuk rumah sakit, bayi tampak aktif, menangis
kuat, tidak terlihat sesak, tidak terlihat kebiru-biruan, tidak terdapat
demam dan muntah. Ibu bayi mengatakan bayi sering mengantuk 3
hari ini. bayi kuat menyusui, diberikan ASI dan tidak pernah diberikan
susu formula. ASI ibu keluar dalam jumlah banyak. Keadaan ini
berlangsung sampai bayi masuk rumah sakit. Golongan darah ibu
B,rhesus positif dan golongan darah ayah O,rhesus positif. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum pasien baik, kesadaran
compos mentis, sklera ikterik, kulit wajah, dada, perut, serta
ekstremitas atas dan bawah ikterik. Dan dari hasil pemeriksaan
laboratorium
didapatkan
peningkatan
bilirubin
total
23,2.
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang maka pasien adalah neonatus cukup bulan-sesuai masa
kehamilan dengan hiperbilirubinemia et causa susp. Breast Milk
Jaundice. Terapi dengan fototerapi blue light dan teruskan ASI.

FOLLOW UP

20

20 Juni 2016

21 Juni 2016

22 Juni 2016

23 Juni 2016

US : 14 hari
BL : 3000 gram
BS : 3300 gram

US : 15 hari
BL : 3000 gram
BS : 3160 gram

US : 16 hari
BL : 3000 gram
BS : 3160 gram

US : 17 hari
BL : 3000 gram
BS : 3200 gram

S : Terpasang fototerapi ,
Aktivitas bayi berkurang,
kuning (+), minum ASI,
muntah(-)

S : Terpasang fototerapi,
bayi bergerak aktif, Kuning
(+), minum ASI, muntah (-)

S : Terpasang fototerapi,
bayi bergerak aktif, Kuning
sudah berkurang, minum
ASI, muntah (-)

S : Terpasang fototerapi, bayi


bergerak aktif, kuning sudah
berkurang, minum ASI,
muntah (-)

O:

O:

Ku : Baik

Ku : Baik

Refleks hisap kuat

Refleks hisap kuat

HR : 126 x/mnt

HR : 132 x/mnt

RR : 53 x/m

RR : 45 x/m

T : 36,5 C

T : 36,8 C

O:
O:

Ku : Baik
Refleks hisap kuat
HR : 150 x/m
RR : 55 x/m
T : 36.5 C

Ku : Baik
Refleks hisap kuat
HR : 142 x/m
RR : 60 x/m
T : 36,6 C

21
Kepala : Normocephal

Kepala : Normocephal

Kepala :Normocephal

Kepala : Normocephal

Mata : CA -/- , SI +/+

Mata : CA -/- , SI +/+

Mata : CA -/- , SI-/-

Mata : CA-/-, SI -/-

Hidung : PCH -

Hidung : PCH

Hidung : PCH -

Hidung : PCH-

Mulut : Bibir tdk kering

Mulut : Bibir tdk kering

Mulut : Bibir tidak kering Mulut : Bibir tdk kering

Thorax : Simetris statis dan Thorax: Simetris statis dan Thorax : Simetris statis dan Thorax :Simetris statis dan
dinamis
Jantung

dinamis
:

BJ

1-2 Jantung

dinamis
:

BJ

1-2

reg, Jantung

dinamis
:

BJ

1-2

reg, Jantung :BJ 1-2 reg, murmur-

reg,murmur-

murmur-

murmur-

gallop-

gallop-

gallop-

gallop-

Pulmo : SN bronkovesikuler

Pulmo : SN bronkovesikuler

Pulmo : SN bronkovesikuler

Pulmo : SN bronkovesikuler

Ronkhi-/-, Wheezing-/-

Ronkhi-/-, Wheezing-/-

Ronkhi-/-, Wheezing-/-

Ronkhi-/-, Wheezing-/-

Abdomen

Datar,

supel,

Abdomen : Datar, supel, Abdomen : Datar, supel, Abdomen : Datar, supel, turgor cukup, BU +normal,
turgor cukup, BU+normal

turgor cukup,BU+normal,

turgor cukup,BU+normal

Extremitas : Akral hangat,

Extremitas : Akral hangat, Extremitas : Akral hangat, Extremitas : Akral hangat, perfusi perifer baik, udem-,
perfusi perifer baik, udem-, perfusi perifer baik, udem-, perfusi perifer baik, udem-, sianosissianosis-,

sianosis-,

sianosis-

Kulit : Kramer V

Kulit : Kramer 1V

Kulit : Kramer II

Kulit : Kramer I

Lab 20 Juni 2016

Lab 22 Juni 2016

Bilirubin indirect 22,6/dl

Bilirubinindirect14,7mg/dl

Bilirubin direct 0,6mg/dl

Bilirubin direct 0,3mg/dl

Bilirubin total 23,2mg/dl

Bilirubin total 15mg/dl

22

A :Neonatus cukup bulan- A :Neonatus cukup bulan- A :Neonatus cukup bulan- A :Neonatus cukup bulansesuai masa kehamilan

sesuai masa kehamilan

sesuai masa kehamilan

sesuai masa kehamilan

Hiperbilirubinemia et

Hiperbilirubinemia et

Hiperbilirubinemia et

Hiperbilirubinemia et

causa susp Breast Milk

causa suspBreast Milk

causa susp Breast Milk

causa susp Breast Milk

Jaundice

Jaundice

Jaundice

Jaundice

: Fototerapi
ASI

: Fototerapi
ASI

P :Fototerapi
ASI

P : ASI
acc pulang

PEMBAHASAN KASUS

23

Ikterus patologis.

Terjadi sebelum 24 jam kehidupan bayi

Setiap peningkatan kadar bilirubin serum yang memerlukan fototerapi

Peningkatan total bilirubin serum 0,5 mg/dL/jam

Ikterus menetap setelah 8 hari pada bayi cukup bulan atau setelah 14 hari pada
bayi kurang bulan.

Disertai tanda-tanda penyakit lain seperti muntah, letargi, bayi malas menyusui,
penurunan berat badan, apneu, takipneu, dan suhu yang tidak stabil.

Pada kasus ini, didapatkan bayi perempuan berusia 11 hari(cukup bulan), ikterus di
seluruh tubuhnya yang diketahui sejak usia 9 hari, sklera dan kulit tubuh
ikterik(kramer 5). dengan kadar bilirubin total sebesar 23,20 mg/dl ikterus
patologis

24

Menurut
Normogram
Bhutani,
digolongkan
sebagai
hiperbilirubinemia patologis (Non Physiological Jaundice) apabila
kadar serum bilirubin terhadap usia neonatus > 95 0/00. Pada
kasus ini,bayi dengan usia antara 216-224 jam kadar bilirubin
totalnya mencapai 23,30 mg/dl maka perbandingan kadar serum
bilirubin terhadap usia bayi R adalah > 95 0/00.

Penyebab neonatal hiperbilirubinemia

Pada kasus ini, baik ibu maupun bayi mempunyai Rh yang sama yaitu
Rh (+), dengan golongan darah ibu B dan golongan darah bayi O,
artinya ibu memiliki anti-A berupa IgM yang tidak dapat menembus
plasenta sehingga tidak akan mempengaruhi kondisi janin.

Pada bayi ini tidak didapatkan perdarahan tertutup karena


hemodinamiknya dalam kondisi stabil

tidak ada imaturitas karena bayi lahir cukup bulan

Untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab patologis lain perlu


dilakukan pemeriksaan penunjang lain.

25

ikterus

neonatorum pada bayi R diduga karena Breast Milk Jaundice.

Bayi menunjukkan pertambahan berat badan yang baik. Mekanisme

diduga timbul akibat terhambatnya enzim UDGP-T (membantu bilirubin


tak terkonjugasi dikonversikan ke bentuk bilirubin konjugasi yang larut
dalam air di retikulum endoplasma) oleh hasil metabolisme progesteron,
yaitu pregnane-3-alpha 2-beta-diol yang ada di dalam ASI sebagian ibu.

Pada

kasus, bayi memiliki riwayat ASI tanpa diselingi susu formula,

kuat menyusui dan ASI keluar dalam jumlah banyak. Diduga karena
pengaruh

konsumsi

ASI

tersebut

yang

menyebabkan

breastmilk

jaundice. Pada bayi ini juga diduga breast milk jaundice karena muncul
pada hari ke-9 dimana berdasarkan waktu timbulnya penyakit yang
mungkin adalah breast mik jaundice yang terjadi setelah hari 3-7
kelahiran.

26

Kemungkinan

causa yang lain adalah karena defisiensi enzim G6PD

namun masih memerlukan pemeriksaan penunjang lainnya yaitu


screening kadar enzim G6PD.
Defisiensi

G6PD merupakan penyakit dengan gangguan herediter pada

aktivitas eritrosit (seldarah merah), di mana terdapat kekurangan enzim


glukosa-6-fosfat-dehidrogenase (G6PD) -> berperan pada perlindungan
eritrosit dari reaksi oksidatif. karena kurangnya enzim ini, eritrosit jadi
lebih mudah mengalami penghancuran (hemolis is).

27

Pada kasus ini, terapi yang diusulkan adalah fototerapi blue light. Berdasarkan
petunjuk penatalaksanaan hiperbilirubinemia pada bayi sehat cukup bulan 28
dimana
pada kasus ini bayi R usia gestasi 39 minggu(cukup bulan) menurut American
Academy of Pediatrics dengan usia bayi 72 jam dan kadar bilirubin total 20 maka
dilakukan fototerapi.

Terapi yang dilakukan pada kasus ini sudah sesuai.

Fototerapi intensif adalah fototerapi dengan menggunakan sinar blue-green

29

spectrum (panjang gelombang 430-490 nm) dengan kekuatan paling kurang


30

uW/cm2

(diperiksa

dengan

radiometer,

atau

diperkirakan

dengan

menempatkan bayi langsung di bawah sumber sinar dan kulit bayi yang
terpajan lebih luas)

Kesimpulan

30

Bayi R pada kasus ini mengalami hiperbilirubinemia patologis pada


neonatus dan mendapatkan fototerapi sebagai terapinya, sedangkan untuk
menentukan penyebab dari hiperbilirubinemianya saat ini diduga breast milk
jaundice yaitu karena bayi memiliki riwayat konsumsi ASI yang banyak, kuat
menyusui, dan tanpa diselingi susu formula.

Mekanisme sesungguhnya yang menyebabkan breast-milk jaundice belum


diketahui,tetapi diduga timbul akibat terhambatnya enzim UDGP-T dimana
fungsi dari enzim tersebut membantu bilirubin tak terkonjugasi
dikonversikan ke bentuk bilirubin konjugasi yang larut dalam air di retikulum
endoplasma oleh hasil metabolisme progesteron, yaitu pregnane-3-alpha 2beta-diol yang ada di dalam ASI sebagian ibu.

Kemungkinan causa yang lain adalah karena defisiensi enzim G6PD namun
masih memerlukan pemeriksaan penunjang lainnya berupa screening kadar
enzim G6PD.

31

Anda mungkin juga menyukai