Skenario
Seorang laki-laki berusia 35 tahun datang
ke Rs dengan keluhan demam sejak 7 hari
yang lalu, pasien mengaku demam disertai
nyeri pada kepala, nyeri pada ulu hati,
mual, muntah. Demam sepanjang hari dan
lebih panas pada malam hari. Belum BAB
sejak 4 hari lalu.
Pf: compos mentis, T: 38,60C, RR;20x/mnt,
N;80x/mnt, TD;110/80 mmHg, abdomen;
nyeri tekan pada region epigastrium.
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
KU: compos mentis. (komplikasi :delirium,
koma)
Kepala-leher:tanda2 dehidrasi. Tyfoid
tongue.
Thoraks: Abdomen: meteorismus, bising usus>,
hepato-spenomegali ringan.
Pemeriksaan Penunjang
Darah lengkap
leukositosis, sift to the left
Widal
menentukan adanya agglutinin/antibodi
dalam serum penderita
Kultur. Darah, urin, feses.
Serologi. IgM, igG
Radiologi. thoraks, abdomen
Diagnosis Kerja
Demam Tifoid.
Salmonella typhii. bakteri gram negatif
hampir sama dengan Demam Tifus yang
disebabkan oleh bakteri Rickettsia
Diagnosis Banding
Demam tinggi mendadak, tanpa sebab yang jelas, terusmenerus selama 2 7 hari;
Manifestasi perdarahan
Hepatomegali
Malaria
Penyebab :plasmodium (ovale, vivax,
falciparum, malariae)
vektor: anopheles
Gejala : menggigil, panas, berkeringat
Rekrudesensi (8mgu), rekurens (24 mg)
Splenomegali
Anemia ; hemolitik normokrom
Leptospirosis
Zoonosis
Flu ringan- ikterik
Masa inkubasi 2 sampai 26 hari (rata-rata 10 hari)
Demam tiba-tiba, menggigil, nyeri otot dan nyeri
kepala merupakan gejala awal.
Mual, muntah dan diare dialami oleh 50% kasus
Batuk kering dialami oleh 25-35 % kasus
Nyeri sendi, nyeri tulang, sakit tenggorokan dan
sakit perut dapat juga dijumpai tetapi agak jarang
Faktor Resiko
1. Pekerjaan yang kontak dengan air seperti:
petani yang bekerja di sawah, peternakan,
pekerja rumah potong hewan, dan tentara yang
berlatih di daerah rawa-rawa.
2. Orang yang sedang berekreasi seperti
berenang di sungai, rekreasi kano dan olah
raga lintas alam di daerah berawa.
3. Di rumah tangga pada orang yang merawat
binatang peliharaan, pemelihara hewan ternak,
dan tikus di rumah-rumah.
Etiologi
gram negative , bacil / batang, spora (-),
Kapsul (-), flagella peritrik.
2-4m x 0,5 -0,8 m.
aerob dan fakultatif anaerob
mati dalam suhu 56oC dan pada keadaan
kering.
dapat tumbuh di semua media pH 7,2. 37 0C
(v)dan 54,40C(x)
subur dalam media yang mengandung
garam empedu.
serotipenya 4:
Salmonella typhi,
Salmonella paratyphi A,
Salmonella paratyphi B,
Serotipe group D.
Epidemiologi
endemic di Asia, Afrika, Amerika Latin, kep.
Karibia, dan Oceania, termasuk Indonesia.
Penyakit menular yang dapat menyerang
banyak orang melalui makanan dan minuman
yang terkontaminasi.
Salmonella typhi yang berada di luar tubuh
manusia dapat hidup untuk beberapa minggu
apabila berada di dalam air, es, debu, atau
kotoran yang kering maupun pada pakaian.
Mudah mati pada klorisasi dan pasteurinisasi
(temp 63oC).
Patofisiologi
Gejala Kelinis
Demam
3 minggu. Bersifat febris remiten dan suhu tidak tinggi. Selama minggu
pertama, suhu tubuh berangsur-angsur meningkat setiap hari, biasanya
menurun pada pagi hari dan meningkat pada sore dan malam hari. Pada
minggu kedua penderita terus berada dalam keadaan demam. Dalam minggu
ketiga suhu badan berangsur-angsur turun dan normal kembali pada akhir
minggu ketiga.
Gangguan kesadaran
apatis sampai somnolen. Jarang terjadi sopor, koma atau gelisah.
roseola , bradikardia
Bradikardi Relatif,
>1oC nadi >10x tiap menitnya. Namun pada demam tifoid > suhu tubuh tidak
diikuti oleh >denyut nadi sehngga dikatakan Bradikardi yang relatif pada
demam.
Penatalaksanaan
Antibiotik
- Kloramfenikol (drug of choice) 50-100 mg/kgBB/hari, oral atau iv,
dibagi dalam 4 dosis selama 10-14 hari.
- Amoksisilin 100 mg/kgBB/hari, oral selama 10 hari.
- Kotrimoksazol 6 mg/kgBB/hari, oral. Dibagi dalam 2 dosis selama 10
hari.
- Seftriakson 80 mg/kgBB/hari, iv atau im, sekali sehari selama 5 hari.
- Sefiksim 10 mg/kgBB/hari, oral, dibagi dalam 2 dosis selama 10 hari.
Antipiretik
Suportif
- Tirah baring
- Isolasi yang memadai
- Kebutuhan cairan dan kalori yang cukup
- Diet rendah serat dan mudah dicerna
Komplikasi
Intestinal : perdarahan intestinal, perforasi
usus, ileus paralitik, pankreatitis.
Ekstra-intestinal : kardiovaskular (kegagalan
sirkulasi perifer, miokarditis, trombosis,
tromboflebitis), hematologik (anemia
hemolitik, trombositopenia, KID), paru
(pneumonia, empiema, pleuritis), hepatobilier
(hepatitis, kolesistitis), ginjal
(glomerulonefritis, pielonefritis, perinefritis),
tulang (osteomielitis, periostitis, spondilitis,
artritis), neuropsikiatrik (toksik tifoid)
Pencegahan
Prognosis
Dubia et bonam
Kesimpulan