Anda di halaman 1dari 11

Presentasi Kasus I (Kasus Obgyn)

Jumat, 4 September 2015

KEHAMILAN EKTOPIK
TERGANGGU
keterlambata

Oleh:
Santa Lin Margaretta 11.2014.057
Novella Iona Tiffany
Reinhard Yefta

Pembimbing:
dr. Rio Edward, SpOG

DEPARTEMEN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
RUMAH SAKIT BAYUKARTA KARAWANG
2015
0

1.

Pendahuluan
Kematian dan kesakitan pada ibu hamil dan bersalin serta bayi baru lahir sejak lama

telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara berkembang. WHO memperkirakan setiap


tahun terjadi 210 juta kehamilan di seluruh dunia. Dari jumlah ini, 20 juta perempuan mengalami
kesakitan sebagai akibat kehamilan, sekitar 8 juta mengalami komplikasi yang mengancam jiwa,
dan lebih dari 500.000 meninggal pada 1995. Sebanyak 240.000 dari jumlah ini atau hampir 50%
terjadi di negara-negara Asia Selatan dan Tenggara, termasuk Indonesia.1
Preeklamsi, termasuk dalam tiga teratas penyebab mortalitas ibu di negara
berkembang dan negara maju dan menjadi salah satu penyebab paling sering terjadinya
morbiditas ibu dan bayi.2
Baik buruknya hasil proses reproduksi, akan tergantung kepada karakteristik ibu
hamil, sarana dan sistem pelayanan serta penggunaan sarana oleh ibu hamil tersebut. Pada saat
ini, karakteristik ibu hamil di kita, tidak semuanya baik. Ada yang termasuk golongan risiko
rendah, tetapi masih banyak pula yang berisiko tinggi. Di samping itu, tidak semua ibu hamil
mau atau mampu menggunakan sarana pelayanan kesehatan secara tepat waktu, sehingga pada
kenyataannya, sarana kita yang kurang, baik dilihat dari jumlah, mutu dan penyebarannya itu,
sebenarnya masih underutilised. Sering kali mereka menggunakan sarana kesehatan karena
terpaksa, dalam bentuk rujukan darurat, sehingga hasilnya tidak memuaskan.6
Secara logika, upaya perbaikan yang harus dilakukan adalah, memperbaiki karakteristik
ibu hamil dan mengusahakan agar mereka mau dan mampu menggunakan sarana pelayanan
kesehatan yang baik, secara tepat waktu, pada saat ibu dan anak masih dalam keadaan baik.6
Sejak dikembangkannya wacana SPR (Strategi Pendekatan Risiko), kita telah mengenal
berbagai pengelompokan golongan risiko, misalnya At Risk, Low Risk, Middle Risk dan High
Risk. Strategi pendekatan risiko sangat berkaitan dengan sistem-sistem pelayanan lain, terutama
sistem rujukan.6
Dalam presentasi kasus ini, akan dibahas mengenai proses rujukan yang tidak optimal
pada G3P1A1 dengan riwayat obstetri buruk.

Presentasi Kasus
2.1 Identitas
2.

Nama

: Ny. D

Umur

: 21 tahun
1

Alamat

: Puri Teluk Jambe

Agama

: Islam

Pekerjaan

: Ibu Rumah Tangga

Pendidikan Terakhir

: SLTA

No. Rekam Medis

: 2015xxxx

Tanggal Masuk RS

: 24/08/2015, pukul 14:30

2.2 Anamnesis
Keluhan utama
: nyeri perut
Anamnesis khusus
:
G2P1A0 gravid . Os datang dengan keluhan nyeri perut sebelah kanan atas sejak 3
hari SMRS. Selain itu pasien juga merasa mual dan muntah. Muntah kurang lebih 5 kali.
Keluar darah bewarna merah dari vagina sejak kemarin.
Keterangan Tambahan

Kontrasepsi yang lalu

: sudah berhenti 3 bulan yang lalu

Haid terakhir

: 15 Agustus 2015 ??

Taksiran persalinan

:-

Siklus haid

: 28 hari (4-5 hari, teratur)

PNC

: Ibu belum memeriksakan kehamilan nya

2.3 Pemeriksaan Fisik


Status presens:
Tekanan darah
Nadi
Pernafasan
Suhu
Jantung
Paru-paru
Abdomen
Hati
Limpa

: 100/70 mmHg
: 60 x/menit
: 22x/menit
: 36,0 oC
: BJ I-II murni reguler, murmur (-)
: Sonor, VBS kiri = kanan, Rh -/-, Wh -/: nyeri tekan (+) tidak teraba massa.
: Sulit dinilai
: Sulit dinilai
2

Edema
Varices
Refleks
BB
TB

: -/: -/: Fisiologis +/+


: Tidak ditimbang
: Tidak diukur

Status Lokalis
X
X

-> nyerti tekan

Status obstetri:
Pemeriksaan luar
: tidak dilakukan
Fundus uteri
: tidak dilakukan
Lingkaran perut
: tidak dilakukan
Letak anak
: tidak dilakukan
Bunyi jantung anak
: tidak dilakukan
His
: tidak dilakukan
Taksiran berat badan anak: tidak dilakukan
Pemeriksaan dalam:
v/v
: tidak dilakukan
portio
: tidak dinilai

: tidak dinilai
Ketuban
: tidak dinilai
Kepala
: tidak dinilai
Skor pelvik:
Pembukaan serviks
Pendataran serviks
Station
Konsistensi serviks
Posisi serviks
Total skor

: tidak dinilai
: tidak dinilai
: tidak dinilai
: tidak dinilai
: tidak dinilai
: tidak dinilai

Pemeriksaan panggul:
CV: - , CD: 3

Promontorium
Linea innominata
Sacrum
Spina ischiadica
Arcus pubis
Dinding samping
Kesan panggul

: tidak dinilai
: tidak dinilai
: tidak dinilai
: tidak dinilai
: tidak dinilai
: tidak dinilai
: tidak dinilai

2.4 Laboratorium
Jenis Pemeriksaan
Darah rutin:
Hemoglobin
Hematokrit
Leukosit
Eritrosit
Trombosit
Hitung Jenis Eritrosit
Basofil
Eosinofil
Batang/Stat
Limfosit
Monosit
Segmen
Indeks Eritrosit
MCV
MCH
MCHC

Hasil

Nilai Rujukan

7,6 gr/dL
22 %
6,2
2,74juta/ uL
198.000 /mm3

11,5-18,0 gr/dL
37 54 %
4,6-10,2 K/uL
3,8 6,5 juta/uL
150.000 400.000 /mm3
0-1 %
0-3 %
0-5 %
25-50 %
2-10 %
50-80 %

0
2
0
28
7
63
81,8 fL
27,7 pg
33,9 %

2.5 Diagnosa
Kehamilan Ektopik Terganggu + Anemia
2.6 Penatalaksanaan
- O2 3 L/menit.
- infus RL 20 tetes
- R/ laparotomy a/I kehamilan ektopik terganggu
- puasa dari jam 10
- SIO dan SIA
- Konsul anestesi
- Cek list OK
- r/ operasi jam 15:00 / 16:00 (26-08-2015)
- cek ulang darah rutin 1 jam sebelum operasi ( jam 14:00)
- Sedia darah PRC 3 labu
- terpacef 2 gram 1 jam sebelum operasi
- cukur area operasi
- pasang kateter
4

80 100 fL
26 34 pg
32 36 %

- Informed consent
- Observasi KU, tanda vital, his, BJA

2.7 Observasi
Observasi
Jam
10.00-12.00
12.00-13.35
13.35-14-20

T
(mmHg)
99/62
106/51
119/82

N
(x/menit)
79
73
91

SB
Celcius
36.8
36.3
35.7

Keterangan

Jam 12.45 pasien menyutujui di lakukan tindakan


Jam 13.30 mengambil sampel darah. Untuk periksa golongan darah dan paket operasi.
Jam 14.00 mengecek hasil lab
Hb : 8,3

TB: 215.000

HT: 25

Gol darah : O +

Leuko: 6000
Jam 14.05 memberikan terapi
R/ terpacet 1x2gr
Memasang kateter urine
Jam 17.00 Acc untuk operasi
Jam 21.10 Pasein diantar ke OK
Jam 22.10 Operasi selesai
D/ Kehamilan Ektopik Terganggu
Th/

- Os tidak puasa
- terpacef 1x2gr iv dalam NaCL 0,9% 100cc
- Tricodhazole 3x500 mg
- Sagestam 2x80mg

- Rativob 3x1
- Kaltrofen sup 1 amp
- Feritin 1x1 tab
- Posisi terlentang
2.8 Laporan Operasi
Laporan Operasi Terlampir

2.9 Follow Up di Ruangan


Follow up terlampir tgl 26

Follow up terlampir tanggal 27

Follow up terlampir tgl 28

Follow up terlampir tgl 29

Follow up terlampir tanggal 29

3.
5.

Pembahasan
Kesimpulan

Daftar Pustaka
1.

10

Anda mungkin juga menyukai