Anda di halaman 1dari 30

REFERAT

MALARIA DALAM KEHAMILAN


Sri Hartati

Pembimbing :

Dr. A.A Heru Tjahyono, Sp. OG

SMF/BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
NUSA CENDANA
RSUD PROF. DR. W. Z. JOHANNES
KUPANG
2016
8/11/16

PENDAHULUAN
Malaria : penyakit infeksi yang disebabkan oleh
parasit plasmodium
Plasmodium :
Vivax
Ovale
Falciparum
Malariae
Knowlesi
Plasmodium falciparum penyebab malaria berat

Wanita hamil >> terinfeksi malaria


dibandingkan populasi pada
umumnya.
Klinis dan derajat parasitemia lebih
berat pada primigravida dan
berumur muda

EPIDEMIOLOGI
WHO 2011 : 216 juta kasus, 655.000 kematian
pada tahun 2010
The World Malaria Report 2012 : 219 juta
kasus malaria dengan 660.000 kematian
Indonesia satu dari 104 negara endemis
malaria
Prevalensi tertinggi
Papua Barat (27,66 per 1.000 ),
NTT (15,62 per 1000 ). Provinsi dengan kasus
tertinggi positif : Nusa Tenggara Timur (32.321
orang dari 210.703).

Sumber : Dinas Kesehatan Republik Indonesia. Epidemiologi malaria


di Indonesia;2011

Faktor risiko
Daerah endemis
Usia
muda/primigravi
da
Status imunitas
ibu

GAMBARAN KLINIS
Classic
type

Typical
fever

Anemia

Splenomega
ly
Typical
fever

Shivering
(15 min-1
h)
High fever
(2-6 h)
Profused
sweating,
decrease
temperature
(2-4 h)

Other
symptom
s

Nausea
Vomiting
Dizziness,
vertigo
Back pain
Cough

Complicated
malaria
Cerebral
malaria
Severe anemia
Respiratory
distress
Hypoglycemia
Shock
Spontaneous
bleeding
Repeated
convulsion
Acidosis
Hemoglobinuri
a

Komplikasi
Ibu hamil
Anemia
Hipoglikemia
Edem paru akut
Malaria berat

Janin
Lahir mati
Abortus
Malformasi

BBL
BBLR
Malaria kongenital
Prematur
IUGR

Diagnosis
Anamnesis
Trias malaria
Riw berkunjung ke
daerah endemik
malaria;
Riw tinggal di daerah
endemik malaria;
Riw sakit
malaria/riwayat
demam;
Riw minum obat
malaria satu bulan
terakhir;
Riw mendapat
transfusi darah

Pemeriksaan fisik
Penunjang
Demam
(37,5 C
aksila)
Konjungtiva
atau telapak
tangan
pucat
splenomegal
i
hepatomegal
i
Manifestasi
malaria
berat

Mikroskop (gold
standard)
RDT (tunggal/combo)
PCR
Darah rutin
Urinalisa

PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan
umum
Obat anti malaria

Malaria ringan
I Pengobatan Malaria falcifarum pada Ibu Hamil

II Pengobatan Malaria vivaks pada Ibu Hamil


Umur Kehamilan

Pengobatan

Trimester I (0-3 bulan)

Kina tablet selama 7 hari

Trimester II (4-6 bulan)

ACT tablet selama 3 hari

Trimester III (7-9 bulan)

ATC tablet selama 3 hari

Dosis klindamisin 10 mg/kgBB diberikan 2 x sehari


Amodiakuin basa = 10mg/kgBB dan Artesunat = 4mg/kgBB
Dosis Kina diberikan sesuai BB (3x10mg/kgBB/hari)

Malaria berat
Pengobatan malaria berat untuk ibu
trimester 2 dan 3 artesunate IV
trimester 1 kina parenteral.

hamil :

Artesunat (AS) : dosis 2,4 mg/kgBB IV, 3x jam ke


0, 12, 24. Selanjutnya 2,4 mg/kgbb IV /24 jam
sampai penderita mampu minum obat.
Artemeter : dosis 3,2 mg/kgBB IM. Selanjutnya
artemeter diberikan 1,6 mg/kgBB satu kali sehari
sampai penderita mampu minum obat.

Dosis dan cara pemberian kina pada orang dewasa


termasuk untuk ibu hamil :
1. Loading dose : 20 mg garam/kgBB dilarutkan dalam 500
ml dextrose 5% atau NaCl 0,9% selama 4 jam pertama.
2. 4 jam kedua hanya diberikan cairan dextrose 5% atau
NaCl 0,9
3. kina dengan dosis maintenance 10 mg/kgBB dalam
larutan 500 ml dekstrose 5 % atau NaCl selama 4 jam.
4. 4 jam selanjutnya, hanya diberikan lagi cairan dextrose
5% atau NaCl 0,9%. Setelah itu diberikan lagi dosis
maintenance seperti di atas sampai penderita dapat
minum kina per-oral

Keterangan
- Kina tidak boleh diberikan secara bolus IV
toksik bagi jantung dapat menimbulkan kematian.
- penderita gagal ginjal, dosis maintenance
diturunkan 1/3 -1/2 nya. -Pada hari pertama
pemberian kina oral, berikan primakuin 0,75
mg/kgBB.
- Dosis maksimum dewasa : 2.000 mg/hari.
- Hipoglikemia dapat terjadi pada pemberian kina
parenteral, dianjurkan pemberian dalam Dextrose
5%.

IBU HAMIL KUNJUNGAN PERTAMA dan


kunjungan berikutnya dengan gejala
malaria

PEMERIKSAAN ANC, KONSELING &


SKRINING MALARIA dengan RDT
atau MIKROSKOP

POSITIF P. Falciparum atau P. vivax

TRIMESTER I
P. falciparum :
Kina 3x2 + Klindamisin 2x1 (7
hari)
P. vivax :
Kina 3x2 (7 hari)

NEGATIF

TRIMESTER 2-3
ACT* ( 3 HARI)

DENGAN SENGAJA
PERIKSA ULANG
SEDIAAN DARAH
TEBAL

TANPA SENGAJA

TIDAK ADA
PERBAIKAN

MEMBAIK

POSITIF

RUJUK SEGERA

*Artenunate (4-4-4) + Amodiaquin (4-4-4) atau


Dihydroartemisinin + Piperaquin (DHP) 3-3-3
Klindamisin 10 mg / kg BB

LANJUTKAN ANC
LLIN
ZAT BESI/FOLAT
NUTRISI

NEGATIF

LANJUTKAN
ANC
LLIN
ZAT
BESI/FOLAT
NUTRISI

Pencegahan
1. Deteksi dini dan pengobatan yang
efektif
Metode pemeriksaan dengan
mikroskop : paling banyak dipakai
tenaga mikroskopis yang berpengalaman. Alternatif :
Rapid Diagnostic Test (RDT)
keterbatasan dalam mendeteksi jumlah
parasit rendah (<100 parasites/mL)

2. Kelambu berinsektisida
Penggunaan kelambu berinsektisida
pada ibu hamil di Asia dihubungkan
dengan penurunan risiko lahir mati
atau keguguran pada semua
kehamilan namun tidak berefek
terhadap BBLR.

3. Pencegahan malaria intermiten


WHO : daerah dengan risiko transmisi malaria
sedang berat di Afrika pencegahan
intermiten dengan SP diberikan pada semua
wanita hamil setiap ANC, dimulai sedini mungkin
trimester 2 dengan syarat dosis pemberian SP
diberikan paling singkat selama 1 bulan
Meflokuin penggunaanya harus hati hati pada
trimester pertama namun dapat diberikan pada
semua trimester untuk daerah risiko tinggi

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai