Learning Objectives
1.MM persalinan patologis
- Mengetahui manajemen persalinan patologis
- Memahami manajemen persalinan malpresentasi
- Memahami indikasi,KI,komplikasi ekstraksi vakum
- Mengetahui indikasi ,KI, komplikasi seksio sesaria
2. MM Ketuban Pecah Dini (KPD)
3. MM Kehamilan dengan hipertensi
4. MM Kehamilan dengan gangguan hormonal (DM, Tiroid)
5. MM kehamilan dengan faktor resiko lain (anemia, usia
ibu terlalu muda atau tua, perokok aktif, kehamilan
terlalu sering, dan jarak kehamilan terlalu dekat)
Persalinan Patologis
Persalinan pervaginam dengan bantuan alatalat atau melalui dinding abdomen dengan
operasi caesarea
Malposisi : posisi abnormal dari verteks
janin (ubun-ubun kecil sebagai penanda)
Malpresentasi : semua presentasi lain
dari janin selain presentasi verteks
MASALAH
Partus Lama atau Partus
Macet
Os parietalis
Fontanela
sagitalis
Os frontalis
LETAK (SITUS)
Definisi:
Presentasi bahu /
letak transversal
SIKAP (HABBITUS/
ATTITUDE)
Definisi:
Dapat kanan/kiri masing tdp 3 variasi (depan, lintang, belakang) c/ kiri depan,
kiri lintang, kiri belakang
Palpasi abd, VT, auskultasi, kadang: USG. (jarang: foto ro, CT, MRI)
Normoposisi
Malposisi
Malpresentasi
Presentasi puncak
kepala
Presentasi dahi
Presentasi muka
Macam
Presentasi
Keterangan
Puncak Kepala
(Sinciput)
Presentasi
Dahi
(Brow)
Petunjuk: dahi/frontum
Presentasi
Muka
Petunjuk: dagu/mentum
Bokong Murni
Bokong Kaki
Left
occiput
anterior
Presentasi
kiri depan
Left
occiput
posterior
Presentas
i kiri
belakang
Right occiput
anterior
Presentasi kanan
depan
Right
occiput
posterior
Presentas
i kanan
belakang
Melintang
kanan
Persalinan sungsang
Teknik:
Persiapkan ibu,janin,penolong,alat(cunam piper)
Ibu dlm posisi litotomi
Ketika timbul his, ibu disuruh mengejan dgn merangkul
kedua paha
Lakukan episiotomi
Saat tali pusat lahir dan tampak terengang, kendorkan
terlebih dulu
Lakukan hiperlordosis pd badan janin mengikuti grkn
rotasi anterior
Cara klasik:
Pegang
Cara Mueller:
Pegang
Cara loevset
Bila
Versi
Versi luar
Versi ekstraksi
Def
Syarat
Indi
Letak lintang
Letak kpl dgn prolaps
talipusat
Presentasi dahi
KI
Perdarhan antepartum
HT
Kehamilan ganda
Plasenta previa
Cacat rahim
Ruptur uteri
Cacat rahim
kompli
Solusio plasenta
Lilitan tali pusat
Ruptur uteri
Ibu: perdarahan,
perlukaan
Bayi:asfiksia, perdarahan
INDIKASI &
KONTRAINDIKASI
Seksio Sesarea
Indikasi
Ibu:
oPanggul sempit
oAdanya tumor di jln
lahir
oStenosis servix/vagina
oPlasenta previa
oDisproporsi sefalopelvik
Bayi:
oKelainan letak
oGawat janin
Kontraindikasi
Janin mati
Syok, anemia berat
sblm di atasi
Kelainan kongenital
berat
Ibu:
Infeksi
Perdarahan
Luka pd kandung kemih
Ruptur uteri
Bayi:
Kematian perinatal
SEKSIO SESAREA
Definisi
JENIS
INDIKASI
Ibu
Stenosis serviks/vagina
Plasenta previa
Anak
Kelainan letak
Gawat janin
KONTRAINDIKASI
Janin mati
Syok, anemia berat, sebelum diatasi
Kelainan kongenital berat (monster)
Persiapan Sebelum
Operasi
1. Informed consent
2. Puasa
3. Cek darah. Darah harus tersedia dan
sudah dilakukan cross-matching
VACUUM DEVICES
INDIKASI EKSTRAKTOR
VAKUM
INDIKASI EKSTRAKTOR
VAKUM
Partus lama
Partus Lama Kala II
Ketuban Pecah Dini
Disproporsi Kepala panggul
Pasca Bedah Caesar
Pre Eklamsi
Eklamsi
Gemelli
Distress Janin
Kelainan Jantung Ibu
Primi Para Tua
Post Term
CARA PEMASANGAN EV
CARA PEMASANGAN EV
CARA PEMASANGAN EV
CARA PEMASANGAN EV
KOMPLIKASI
FARMAKO
MEKANISME KPD
MEKANISME
FAKTOR RISIKO
PEMERIKSAAN
TATALAKSANA
Pastikan Diagnosis
Tentukan Umur Kehamilan
Evaluasi ada tidaknya infeksi maternal
ataupun infeksi janin
Apakah dalam keadaan inpartu,terdapat
kegawatan janin
TATALAKSANA
Koservatif
TATALAKSANA
Aktif
Skor
pelvik
(Bishop
Score)
KOMPLIKASI
Persalinan Prematur
Infeksi maternal ataupun neonatal
Hipoksia ok kompresi tali pusat
Sindrom Deformitas Janin
insiden sc
KEHAMILAN DENGAN
GANGGUAN HORMONAL
(ENDOKRIN)
DIABETES MELLITUS GESTASIONAL
TIROID
Kehamilan vs Gangguan
Endokrin
Diabetes Melitus
Tiroid
Genetik
lingkungan
Diabetes Pregestasional
Epidemiologi:
DM Gestasional
KLASIFIKASI DIABETES
FAKTOR
RESIKO
Patofisiologi
/Fungsi insulin
tidak optimal
perubahan
kinetika insulin
dan resistensi
insulin
Komposisi sumber energi dalam plasma ibu (kadar
gula darah tinggi, kadar insulin tetap tinggi)
Ibu
hamil
Perubahan
hormonal (HPL,
progesteron,
kortisol, prolaktin
puncak T III)
Difusi terfasilitasi
membran plasenta,
dimana sirkulasi
janin juga ikut terjadi
komposisi sumber
energi abnormal
Hiperinsulinemia janin
gangguan metabolik
(hipoglikemia,
hipomagnesemia,
hipokalsemia,
hiperbilirubinemia, dan
Efek hormon-hormon
gestasional
Efektifitas ekskresi
ginjal
Patofisiologi
Perubahan
hormon selama
hamil
Hormon
diabetogenik
hasil sekresi
plasenta
Resistensi
insulin
Diabetes
melitus
gestasional
Kadar gula
darah tinggi
pada ibu dan
bayi
GH
Corticotropin
releasing hormone
Placental
lactogen
Progesteron
PATOFISIOLOGI
http://www.womenfitness.net/gestational_diabetes.htm
energi
dalam
Hiperinsulinemi
a
Macrosomia
neonatal hypoglycemia
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN PENUNJANG
KRITERIA DIAGNOSIS
KRITERIA DIAGNOSIS
Reduksi Urin
PENATALAKSANAAN
Prinsip penanganan
PENATALAKSANAAN
GDP 105130mg/dL
GDP
>130mg/dL
Diet
Kalori basal 25 kal/kgBB ideal
Kalori kegiatan jasmani 10-30%
Kalori untuk kehamilan 300-500
kalori/hari
Kebutuhan protein ibu hamil 1-1.5
gr/kgBB
2 minggu
GDP <105 mg/dL
GD2JPP <120
mg/dL
Diet
Diet + insulin
Pengelolaan obstetrik
DM Pada Kehamilan
Bila
akan
melakukan
terminasi
amniosentesis
terlebih
dahulu
u/
memastikan kematangan janin (bila usia
kehamilan < 38 mg).
Kehamilan DMG dengan komplikasi rawat
sejak usia kehamilan 34 mgu terapi
insulin.
Bayi yang dilahirkan dari ibu DMG
memerlukan perawatan khusus.
PENATALAKSANAAN
DM terkendali
DM tidak terkendali
Rawat
Monitor setiap minggu GD,
USG, CTG
Janin sehat
40 minggu
Gawat
janin
Makrosomi
a
IUGR
Amniosentesi
s
Paru matang
Partus
normal
Paru belum
matang
Steroid
Terminasi
Pengobatan insulin
DM PREGETASIONAL diberi insulin dengan
dosis yang sama seperti sebelum kehamilan
DM GESTASIONAL insulin dosis rendah,
lama kerja intermediate dan diberikan 12x/hari. Dapat dikombinasikan antara insulin
kerja pendek dan intermediate
Pantau glukosa
darah
Insulin
Aktivitas fisik
Pembatasan glukosa
Makan sedikit-sedikit tetapi
sering
Konsumsi serat, sayuran, dan
serealia
Pengaturan diet
Lakukan ANC
lebih sering
Tata Laksana
Pengelolaan
pascapersalinan
Pengelolaan pasca
persalinan
Komplikasi
In this condition, the babys body is larger than normal. Large-bodied babies
may be injured during natural delivery through the vagina, so the baby may
need to be delivered through cesarean section.
Hypoglycemia
In this condition, the babys blood glucose is too low. Breastfeeding may
need to be started right away to get more glucose into the babys system. If
breastfeeding is not possible, then the baby may need to get glucose put
directly into the blood through a thin, plastic tube in his or her arm.
Jaundice
In this condition ,the babys skin turns yellowish. The white parts of the eye
may also change color slightly. If treated, this is not a serious problem.
Respiratory
Distress
Syndrome (RDS)
In this condition, the baby has trouble breathing. The baby may need oxygen
or other help breathing if he or she has this condition.
In this condition, spasms in the hands and feet, or twitching and cramping of
muscles can occur. The condition can be treated through supplementation
with magnesium and calcium supplements.
PBRC 2009
112 of 42
it does not
Pengaruh terhadap
kehamilan
hidramnion
Pre-eklampsia
Insufisiensi plasenta
Pengaruh terhadap
persalinan
Kelahiran mati
Hambatan pertumbuhan
Karena timbul kelainan
pada pembuluh darah
ibu dan perubahan
metabolik selama masa
kehamilan.
Makrosomia
Bayi pada waktu lahir
besar akibat
penumpukan lemak di
bawah kulit.
Cacat bawaan karena
diabetes mellitus yang
tidak diobati waktu
kehamilan.
Meningkatnya kadar
bilirubin bayi serta
gangguan napas dan
KEHAMILAN DENGAN
GANGGUAN TIROID
DEFINISI
KEHAMILAN
& FUNGSI
TIROID
Hormon
Kehamilan
hCG =
TSH
Estroge
n
Produks
i
Hormon
tiroid
Tiroid
binding
globulin
Sumber
pembentukan tiroid
didapat dari sumber
makanan garam
beriyodin
250 g/hari
Berguna untuk
perkembangan otak bayi
dan sistem saraf
Trisemester
pertama
bergantung pada
ibu
Minggu ke 10-12
kelenjar tiroid
mulai bekerja
sendiri
Pengobatan: propylthiouracil,
methimazole , atau pembedahan
Hipertiroid
a.
Definisi
Merupakan kelainan yang terjadi ketika
kelenjar tiroid menghasilkan hormon
tiroid yang berlebihan dari kebutuhan
tubuh
Insiden kehamilan dengan gejala klinik
tirotoksikosis atau hipertiroidisme
adalah 1 : 2.000 kehamilan.
Hipertiroid
Patofisiologi
1. Peningkatan konsentrasi hCG
Peningkatan konsentrasi hCG
Hipertiroid
Hipertiroid
2. Peningkatan ekskresi iodida
Peningkatan GFR
Hipertiroid
3. Peningkatan TBG
Estrogen selama kehamilan
Hipertiroid
Penyebab
Gejala
Tanda
Lab
Graves disease
Intoleransi
panas
BB menurun
Palpitasi
Berkeringat
Takikardi >100
curah
jantung
tekanan nadi
Oftalmiopati
Dermopati
T4 dan
FT4
TSH
(+) anti tiroid
antibodi
Hiperemesis
gravidarum
Mual muntah
hebat
BB
Dehidrasi
T4,FT4 normal
atau sedikit
TSH normal
Gangguan
elektrolit
Mola hidatidosa
Mual/muntah
Perdarahan
trimester I
Toksemia
perkembangan
bayi
T4, FT4
TSH
bhCG
Penatalaksanaan Hipertiroid
Dosis
Efek / Komplikasi
Pengawasan
Thionamides
Propylthiouracil
(PTU)
Ibu
Skin rash
Agranulositosis (0.5%)
Hepatitis TFT
Methimazole
(Tapazole)
Fetus
Hipotiroid
Adrenergic Blockers
Propranolol
(Inderal)
20 - 40 mg tiap 6
jam
Atenolol
(Tenormin)
50 - 100 mg tiap
hari
Fetus
Intrauterine growth
retaration
Respiratory distress
Bradikardi
Hipoglikemia
Hipoterimia
Denyut Jantung
Pembedahan
Thyroidectomy
Ibu
Keguguran
Hipoparatiroid
Paralysis nervus
laringeus
Sca++
TFTs
Komplikasi Hipertiroid
Maternal :
Resiko kelahiran prematur
CHF
Pre-eklampsia
Badai tiroid
Fetus :
Mortalitas
BBLR
Goiter pada janin
Hipotiroid
a.
Penyebab
Autoantibodi (antithyroid peroxidase)
Tirotoksikosis graves
b. Diagnosis
Kadar Tiroksin (T4) bebas yang rendah
Kadar tirotropin yang meningkat
Hipotiroid
c. Insiden dalam kehamilan
Insiden kejadian hipotiroid adalah sekitar
2,5 %
Defisiensi kelenjar tiroid klinik ditemukan
pada 1,3 per 1.000 dan subklinis 23 per
1.000 orang.
Hipotiroid
d. Efek Hipotiroid Subklinis pada Hasil
Akhir Kehamilan
Fungsi tiroid sangat bergantung pada cukup
tidaknya asupan iodin.
Defisiensi asupan iodin pada awal
kehamilan keadaan hipotiroid pada ibu.
Hipotiroid dengan gambaran klinik yang
jelas berhubungan dengan keadaan
perinatal yang buruk.
Jika gangguan tiroid dapat diatasi sebelum
terjadi kehamilan perinatal dapat normal.
Hipotiroid
Ibu dengan keadaan hipotiroid :
1. Anak <10 persentil
2. Beresiko terjadinya ketidakseimbangan
psikomotor
3. Persalinan prematur
4. Solusio plasenta
5. Perawatan bayi di NICU
Hipotiroid
e. Penatalaksanaan
Terapi pengganti yang digunakan adalah
Tiroksin
Dosis
Hipotiroid
f. Hipotiroid kongenital
Insiden : 1 di antara 4.000-7.000 bayi
75 % bayi dengan hipotiroid memiliki
kondisi agenesis kelenjar tiroid atau
dishormonogenesis sedangkan 10%
lainnya menderita hipotiroid transien.
Terapi : Pengganti tiroksin secara dini dan
agresif kecuali pada yang menderita
hipotiroid kongenital yang berat.
KEHAMILAN DENGAN
HIPERTENSI
Sindroma HELLP
Preeklampsia-eklampsia disertai timbulnya
hemolisis, peningkatan enzim hepar,
disfungsi hepar, dan trombositopenia
H : Hemolysis
EL : Elevated Liver Enzyme
LP : Low platelet count
Diagnosis
Klasifikasi
Klas II
Klas III
Kadar trombosit
(/ml)
50000
> 50000
100000
> 100000
150000
LDH (IU/l)
600
600
600
40
40
40
Terapi Medikamentosa
Prognosis
PreeklampsiaEklampsia
final dan yang paling parah tahap
preeklamsia dan terjadi ketika
preeklampsia tidak diobati.
Klasifikasi:
Hipertensi gestasional
Preeclampsia & eclampsia
Hipertensi kronik dg superimposed
preeklamsia
Hipertensi kronik
KLASIFIKASI
Klasifikasi berdasarkan National High Blood Pressure
Education Program (NHBPEP) tahun 2000 :
HG-Hipertensi Gestasional ( istilah sebelumnya
adalah pregnancy induced hypertension yang
mencakup pula hipertensi transien)
Pre Eklampsia
Eklampsia
Pre Eklampsia super imposed pada Hipertensi
Kronis
HK-Hipertensi Kronis
KLASIFIKASI
(The National High Blood Pressure Education Program (NHBPEP))
Gestational hypertension /
Kehamilan hipertensi
Hipertensi kronis
Preeklampsia / eklampsia
Superimposed
preeklampsia (pada
hipertensi kronis)
Hipertensi pada
Kehamilan
Spektrum
tensi
Diderita sejak
uria
Hipertensi kronis
>140/
>90
Umur
kehamilan <
20 minggu
Hipertensi gestational
>140/
>90
Umur
kehamilan >
20 minggu
Hipertensi kronis
superimposed preeklampsia
>140/
>90
Umur
kehamilan <
20 minggu
Umur
HIPERTENSI GESTASIONAL
PRE-EKLAMSIA
Definisi:
EPIDEMIOLOGI
Beberapa insiden
Faktor Risiko
Primigravida
Sosial ekonomi
DM
Mola hidatidosa
Kehamilan ganda
Hidrops fetalis
Umur wanita > 35 thn
Obesitas
ETIOLOGI
Belum diketahui jelas, ada beberapa teori:
Teori kelainan vaskularisasi plasenta
Teori intoleransi imunologik antara ibujanin
Teori genetik
2 Intoleransi Imunologik
2- Intoleransi Imunologik
3-Teori Genetik
Reaksi
inflamasi
Reactive
oxygen species
& free radicals
(hidroksil)
Dari
destruksi
membran sel
Kerusakan
endotel
Mengganggu
produksi nitric oxide
(NO)
Mengganggu
produksi
prostaglandin
Pembentukan
peroksidase lipid
Koagulasi mikrovaskuler
trombositopenia
permeablitas
kapiler edema &
proteinuria
Pembentukan lipidladen macrophage
KERUSAKAN ENDOTEL /
AKTIVASI ENDOTEL
Produksi NO
Favor sekresi
koagulan
prostaglandin
Endotelin
daripada kadar
wanham N
N: wanham tidak
peka thd
vasopresor
jadi peka thd
vasopresor
Agregrasi
di endotel
o/
trombosit
trombositope
nia
Prostasiklin:trom
boxane A2 =
me
VASOSPASME
permeablita
s&kebocoran
kapiler
Perubahan
endotel
glomerulus
Edema &
proteinuri
a
HIPERTENSI
EDEMA
PROTEINURIA
MANIFESTASI KLINIS
Organ
Perubahan PA
Plasenta
Ginjal
GFR menurun
Hati
Otak
Edema
Anemia
Perdarahan
Retina
Spasmus arteriola
Vena berlekuk
Paru
Edema, abses
Jantung
Degeneratif miokardium
Uji diagnosa
Uji diagnostik dasar
Pengukuran tekanan
darah
Analisa protein dlm
urin
Pemeriksaan edema
Pengukuran tinggi
fundus uteri
Funduskopi
Evaluasi hematologik
(hematokrit, jmlh
trombosit,morfologi
eritrosit)
Fungsi hati
Fungsi ginjal
Pengukuran tekanan
darah
Pemberian infus
angiostensin 2
Pengobatan
Pre eklamsia ringan
Istirahat yg cukup
Pemberian fenobarbital 3 X 300 mg
sehari
Pengakhiran janin
Pemberian obat diuretika dan
antihipertensi tdk di anjurkan
Pencegahan
Istirahat yg cukup
Membatasi aktivitas sehari-hari
Diet tinggi protein
Diet rendah lemak, KH, garam
Penambahan BB tdk berlebihan
Eklampsia
Klasifikasi
Tingkat awal
Tingkat
kejangan tonik
Tingkat
kejangan kronik
Koma
Berlangsung 30
detik
Mata terbuka
tanpa melihat
Kelopak mata
dan tangan
bergetar
Kepala diputar
ke ka/ki
Kurang kebih 30
Otot dan wajah
manjadi kaku
Tangan
menggenggam
Kaki
membengkok ke
dlm
Pernapasan
berhenti
Muka sianotik
Lidah tergigit
1-2 menit
Spasmus otot
menghilang
Semua otot
berkontraksi
Mulut membuka
dan menutup
Lidah tergigit
lagi
Bola mata
menonjol
Mulut berbusa
Penderita tdk
sadarkan diri
perlahan- lahan
penderita sadar
kembali akan
tetapi dpt terjd
serangan lg dan
berulang
sehingga
penderita tetap
dlm keadaan
koma
Komplikasi
Solusio plasenta
Hemolisis
Perdarahan otak
Kelainan mata
Edema paru
Nekrosis hati
Kelainan ginjal
Sindrom HELLP ( Hemolisis, Elevated Liver
enzymes, Low Platelet)
Pencegahan
Penanganan
Sodium pentothal
MGSO4 40% sebanyak 10 ml scr IM
kemudian di ulang 4 gr tiap 6 jam
Lytic cocktail ( petidin 100 mg,
klorpromazin 100 mg, prometazin 50
mg)
Antihipertensi
Obat antihipertensi
Jenis
Dosis
Metildopa
Klonidin
Pindolol
Prazosin
Labetalol
3 X 100 mg/hr
Hidralazin
Nifedipin
3 X 10 mg/hr
PROGNOSIS
Perdarahan otak
Dekompensasio kordis dengan edema paru-paru
Payah-ginjal
Masuknya isi lambung ke dalam jalan pernapasan waktu
kejangan
KEHAMILAN DENGAN
FAKTOR RESIKO LAIN
Epidemiologi
Frekuensi ibu hamil dengan anemia di
Indonesia relatif tinggi yaitu 63,5%.
Menurut WHO, 40% kematian ibu di
negara berkembang berkaitan dengan
anemia dalam kehamilan
Etiologi
Defisiensi besi
Infeksi
Kekurangan asam folat
Kelainan hemoglobin
Perdarahan
Hb
Hb
Hb
Hb
11 gr% :
9-10 gr%
7 8 gr%
< 7 gr% :
Tidak anemia
: Anemia ringan
: Anemia sedang
Anemia berat
Klasifikasi
Anemia Megaloblastik
Anemia Hipoplastik
Anemia Hemolitik
Lemah
Pucat
Mudah pingsan
Cepat lelah
Sering pusing
Mata berkunang-kunang
Malaise
Lidah luka
Nafsu makan turun (anoreksia)
Konsentrasi hilang
Nafas pendek (pada anemia parah)
Keluhan mual muntah lebih hebat pada hamil muda
Trimester II
Persalinan prematus
Perdarahan antepartum
Gangguan pertumbuhan
janin dalam rahim
Asfiksia intrauterin
sampai kematian
BBL rendah
Gestosis dan mudah
terkena infeksi
IQ rendah
Dekompensasio kodis
kematian ibu
Pascapartus
Atonia uteri
perdarahan
Retensio plasenta
Perlukaan sukar
sembuh
Mudah terjadi frbris
puerperalis
Gangguan involusi
uteri
Kematian ibu tinggi
Diagnosa
Pemeriksaan kadar Hb
Pemeriksaan sel darah tepi
2.Rokok:
Tembakau:
Pengaruh Rokok
3.Alkohol:
Risiko Maternal:
Risiko perinatal:
Perinatal Morbidity/Mortality
Growth Retardation
Behavioral Anomalies
Maternal-Fetal Unit
Hypoxia/Ischemia
CO, HCN
Anorexia
Risky Behaviors:
Other drugs/alcohol
Prenatal Care
Socioeconomic
Nicotine is a Neuroteratogen
Cell damage and deficits in cell number
Impaired synaptic activity
Receptor-Mediated, therefore low threshold
Affects Cell Replication/Differentiation Switchover
Initiates the Program for Cell Death
Morphological changes subtle but detectable in adulthood
Does altered neurochemistry account for functional deficits?
ACh/Serotonin Dysfunction
Emerging in Adolescence
Mood
Reward
Learning & Memory
Higher Susceptibility
of Adolescent Brain
CNS Damage
to Pathways Mediating
Mood, Reward,
Learning & Memory
Effects Relieved
by Nicotine Intake
BUT
Relatively Insensitive
High Doses Required
Pengaruh Alkohol
Janin berkembang memiliki toleransi
sangat sedikit untuk alkohol masalah
yg serius
Mengganggu kemampuan untuk
mendapatkan oksigen yang cukup dan
nutrisi untuk perkembangan sel normal
di otak dan organ tubuh lainnya
Kehamilan Remaja :
Merokok :
Alkohol :
Pecandu alkohol berat ( > 120g perhari ) :
IUGR
Hambatan perkembangan
Komplikasi neurologis pada anak
PENYULIT KEHAMILAN
KONDISI INDIVIDU
ANJURAN
Ibu hamil muda
Boleh melakukan
dan khawatir
hubungan seksual
hubungan seksual secara normal
selama periode
tersebut
Pastikan
kehamilan
tersebut
intrauterin.
Ekstraksi apabila
pencabutan
ALASAN
Gaya gravitasi
uterus
menyebabkan
dokter berpesan
agar hati-hati
dalam melakukan
hubungan seksual
AKDR tidak
mengganggu
proses kehamilan,
tetapi risiko
infeksi lebih
tinggi.
PENYULIT KEHAMILAN
KONDISI INDIVIDU
ANJURAN
Ibu hamil dengan Suplemen zat
anemia
besi ( sulfas
ferosus) dan
pilihkan jenis
makanan yang
bergizi tinggi
( susu, sayuran,
buah segar, ikan,
telur ayam )
Ibu hamil dan
Dianjurkan untuk
perokok berat
menghentikan
kebiasaan
merokok selama
hamil
ALASAN
Zat besi adalah
zat penting
pembentukan sel
darah merah
Merokok dapat
mengurangi
kapasitas butirbutir darah merah
untuk mengikat
PENYULIT KEHAMILAN
Usia
DAFTAR PUSTAKA
Thank you
..