KIAT PENANGANAN
GAWAT DARURAT OBSTETRI
dr.
Agus Thoriq,SpOG
PENYEBAB UTAMA
KEMATIAN IBU
PERDARAHAN
PREEKLAMPSIA dan
EKLAMPSIA
PARTUS MACET
PERDARAHAN
Perdarahan
Perdarahan
Perdarahan
pasca persalinan :
: atonia uteri, robekan jl lahir, sisa plasenta
Estimasi Simtomatik
Bila
perdarahan menyebabkan
terjadinya perubahan tanda vital
(hipotensi) maka jumlah darah
yang keluar telah mencapai 10001200 ml
Bila
SYOK
Tanda-tanda Syok :
: HES
#2
#3
: RL
: RL
#5 : Transfusi
#1 Posisi Syok
Abortus
Penghentian
Jenis Abortus
A . imminens
B . insipiens
C . Inkomplit
D . komplit
E . Missed
abortion
PPGD ABORTUS
Abortus inkomplit :
- Periksa KU , tanda vital
Kehamilan
Ectopic Pregnancy
DIAGNOSIS KET
Manifestasi klinis :
amenorea dengan perdarahan pervaginam (60-80 %),
nyeri perut bawah (95%)
Pemeriksaan fisik :
- nyeri perut/pelvis ,
- tanda akut abdomen,
- nyeri goyang porsio ,
- teraba massa di adneksa
PPGD KET
Baringkan
ibu
Periksa tanda vital
Bila syok, atasi syok dg infus dan atur posisi
syok
Infus RL/NaCl tetesan cepat
Oksigen 4-6 lt/menit
Rujuk ! Bawa serta kerabat dengan
golongan darah yg sama
pervaginam (97%)
Pembesaran uterus (50%)
Hiperemesis gravidarum (25%)
Hipertensi (25%)
Keluar gelembung2 seperti anggur
USG : gbr badai salju atau sarang tawon
ibu
Periksa tanda vital
Bila Syok, atasi syok atur posisi syok
Infus RL tetesan cepat s/d TD stabil
OKsigen 4-6 lt/menit
Rujuk ! Bawa kerabat dengan golongan
darah yang sama
SOLUSIO PLASENTA
SOLUSIO PLASENTA
Placenta Previa
Plasenta
rahim
Plasenta separasi saat kontraksi
Jumlah perdarahan tergantung luas
daerah separasi
Placenta Previa
ibu
Periksa Tanda Vital, jgn periksa dalam
Bila syok, atasi syok dengan infus RL tetesan
cepat dan atur posisi syok
Bila tidak syok , infus tetesan lambat
Rujuk ke RS jgn lupa BAKSOKU !!
Sertakan keluarga yg memiliki gol darah yg
sama
SOLUSIO PLASENTA
Terlepasnya
SOLUSIO PLASENTA
ibu
Periksa tanda vital, bila syok atasi syok dengan
infus RL/NaCl
Lakukan periksa dalam & amniotomi
Pasang infus oksitosin 5 IU/RL 500 cc
tetesan 28 tetes/menit
Rujuk ke RS ..dg BAKSOKU !
Sertakan anggota keluarga dg gol darah
yg sama
Please
help us !
uteri
Retensio plasenta
Inversio uteri
Cegah dengan MAK III
Robekan
jalan lahir
PENGELOLAAN UMUM
PENGELOLAAN SYOK
Selalu siapkan tindakan gawat darurat
Tata laksana persalinan kala III secara aktif
Minta pertolongan pada petugas lain untuk
membantu bila dimungkinkan
Lakukan penilaian cepat keadaan umum ibu meliputi
kesadaran nadi, tekanan darah, pernafasan dan suhu
Jika terdapat syok lakukan segera penanganan
Periksa kandung kemih, bila penuh kosongkan
Cari penyebab perdarahan dan lakukan pemeriksaan
untuk menentukan penyebab perdarahan
ATONIA UTERI
Terjadi bila miometrium tidak berkontraksi
Uterus menjadi lunak dan pembuluh darah
pada daerah bekas perlekatan plasenta
terbuka lebar
Penyebab tersering perdarahan postpartum
(2/3 dari semua perdarahan postpartum
disebabkan oleh atonia uteri)
Faktor risiko
oksitosin 10 iu IM
Peregangan tali pusat
Masase uterus
DIAGNOSIS
KERJA
Atonia uteri
Robekan jalan
lahir
Retensio
plasenta
DIAGNOSIS KERJA
Neurogenik syok
Pucat dan limbung
Sub-involusi uterus
Anemia
Nyeri
tekan
perut Demam
bawah dan uterus
Perdarahan
Lokhia bau
Inversio uteri
Endometritis / sisa
fragmen plasenta
Late hpp
Ya
Evaluasi rutin
Ya
Tidak
Evaluasi / bersihkan bekuan
darah / selaput ketuban
Kompresi Bimanual Interna
(KBI) maks. 5 menit
Uterus kontraksi ?
Tidak
Ajarkan keluarga melakukan Kompresi
Bimanual Eksterna (KBE)
Keluarkan tangan (KBI) secara hati-hati
Suntikan Methyl ergometrin 0,2 mg i.m
Pasang infus RL + 20 IU Oksitosin, guyur
Lakukan lagi KBI
RETENSIO
PLASENTA
Plasenta adhesiva
Plasenta akreta
Plasenta inkarserata
Plasenta manual
Dengan narkosis , Pasang infus NaCl 0,9%
Tangan kanan dimasukkan secara obstetrik
kedalam vagina.
Tangan kiri menahan fundus untuk mencegah
kolporeksis.
Tangan kanan menuju ke ostium uteri dan terus
ke lokasi plasenta.
Tangan ke pinggir plasenta dan mencari bagian
plasenta yang sudah lepas
Dengan sisi ulner, plasenta dilepaskan
Plasenta manual
PREEKLAMPSIA-EKLAMPSIA
TD
DIAGNOSIS
TEKANAN DARAH
HIPERTENSI
KENAIKAN DIASTOLIK
15 mmHg ATAU 90
mmHg DALAM 2
PENGUKURAN JARAK 1
JAM
PROTEINURIA (-)
KEHAMILAN > 20 mg
IDEM
PROTEINURIA 1+
PREEKLAMPSIA
RINGAN
TANDA LAIN
PROTEINURIA 2+
OLIGURIA
HIPERREFLEKSIA
GANGG.PENGLIHATAN
NYERI EPIGASTRIUM
DIAGNOSIS
TEKANAN DARAH
HIPERTENSI KRONIK
HIPERTENSI
SUPERIMPOSED
PREECLAMPSIA
HIPERTENSI KRONIK
TANDA LAIN
KEHAMILAN < 20 mg
DIAGNOSIS
TEKANAN DARAH
HIPERTENSI KRONIK
HIPERTENSI
SUPERIMPOSED
PREECLAMPSIA
HIPERTENSI KRONIK
TANDA LAIN
KEHAMILAN < 20 mg
PPGD
PREEKLAMPSIA-EKLAMPSIA
Pasang
infus RL/NaCl
Tirah baring kiri
Oksigen 4-6 lt/menit
Antikonvulsan; MgSO4 (doc) atau diazepam
Antihipertensi ; nifedipin
Pasang kateter - urine bag
PENGELOLAAN
PENGELOLAAN DENGAN
DENGAN DIAZEPAM
DIAZEPAM
DOSIS AWAL
DOSIS
PEMELIHARAAN
DIAZEPAM 40 MG / 500 ML RL
TIDAK MELEBIHI 100 MG/24 JAM
PEMBERIAN
DIASEPAM 20 MG DALAM SEMPRIT 10 ml
MELALUI REKTUM JIKA MASIH ADA KEJANG DOSIS TAMBAHAN
10 MG/JAM
DAPAT DIBERIKAN MELALUI KATETER URIN
KE DALAM REKTUM
Pengelolaan antihipertensi
KU , menentukan prognosis
Oksigen
Kontrol
perdarahan
Infus/medika mentosa yang sesuai
Kontrol nyeri
Buat rekam medik yang baik
Surat rujukan yang sesuai
TEAM WORK !!
SURAT RUJUKAN
Identitas
Riwayat
Penyakit Sekarang
Penilaian kondisi saat diterima
Tindakan/obat yang diberikan
Kondisi pasca PPGD