Oleh
Sri Ratna Widyanti
Pembimbing
Dr. Tikto W, Sp.A, M.Biomed
PROGRAM INTERNSHIP DOKTER INDONESIA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOLOPO
KAB. MADIUN
2016
Laporan Kasus
Anamnesis
Identi
tas
Nama
: An. H
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Usia
: 17 bulan
Alamat
: Dolopo, madiun
No. RM
: 512xx
Tanggal MRS
: 12 April 2016
Laporan Kasus
Anamnesis
Gambaran
KlinisPasien anak laki laki usia 17 bulan datang dengan
Laporan Kasus
Anamnesis
Riwayat
Pengobatan
Sebelumnya
Riwayat
Pasien belum pernah menderita
Kesehatan/Penyaki
sama.
Riwayat kejang demam (-).
t
Riwayat Keluarga
sakit yang
Laporan Kasus
Anamnesis
Riwayat
Pasien sudah
Imunisasi
mendapatkan
imiunisasi
dasar
lengkap.
Riwayat
Alergi
Riwayat alergi sebelumnya disangkal
Riwayat
Lahir dari ibu G1P1A0, cukup bulan, spontan langsung
Kelahiran
menangis, ditolong bidan, BBL 2900 gram, PB 50 cm. Riwayat ibu
demam tidak ada, riwayat PEB tidak ada, riwayat KPD disangkal.
Pemeriksaan
BB : 8 Kg
Nadi : 110x/menit,
Fisik
lemah
Keadaan Umum: Tampak Sakit Berat
Laporan Kasus
RR : 50x/tmenit
Tax : 39,6 C
0
Kesadaran Somnolen
Kepala
Leher
Thorax : Jantung
Pulmo
Abdomen
Extremitas
Pemeriksaan
Petieriksaan
Hasil
Laboratorium
Hemoglobin
9,7 g/dl
Laporan Kasus
Nilai Nortial
11,0 13,0 g/dl
Hematokrit
29,6%
35,0 55,0 %
Leukosit
Limfosit
monosit
Granulosit
Trombosit
13100
33,1%
10,1%
56,8%
329.000
4000 12.000
25-50%
2-10%
50-80%
150.000-350.000
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Widal
O
H
P.A
P.B
Laporan Kasus
Foto thorax
Kesimpulan :
Bronkopneumonia
Laporan Kasus
Assesment
Pneumonia
Penatalaksanaan
Laporan Kasus
Nebulisasi ventolin
respul/ 8 jam
Infus D5 NS 8 tpm
Inj. Cefotaksiti 3x 250 tig
Inj. metamizol 3x 150 tig
Inj. Ondansetron 3x atipul
Inj. Gentatmycin 1x 40 tig
Po. Paracetamol 3x Cth 1
Laporan Kasus
Follow Up
Tanggal
Subjective
Objective
Assestient
Planning
13/4/16
-Batuk (+)
-Sesak (+)
-muntah (+)
1. Pneumonia
PDx :PTx :
Nebulisasi ventolin respul/ 8
jati
Infus D5 NS 8 tpti
Inj. Cefotaksim 3x 250 mg
Inj. metamizol 3x 150 mg
Inj. Ondansetron 3x ampul
Inj. Gentamycin 1x 40 mg
Po. Paracetamol 3x Cth 1
14/4/16
1. Pneumonia
PDx :PTx :
Nebulisasi ventolin respul/ 8
jati
Infus D5 NS 8 tpti
Inj. Cefotaksim 3x 250 mg
Inj. metamizol 3x 150 mg
Inj. Ondansetron 3x ampul
Inj. Gentamycin 1x 40 mg
Po. Paracetamol 3x Cth 1
Laporan Kasus
Follow Up
Tanggal
Subjective
Objective
Assestient
Planning
15/4/16
1. Pneumonia
PDx :PTx :
Nebulisasi ventolin respul/ 8
jati
Infus D5 NS 8 tpti
Inj. Cefotaksim 3x 250 mg
Inj. metamizol 3x 150 mg
Inj. Ondansetron 3x ampul
Inj. Gentamycin 1x 40 mg
Po. Paracetamol 3x Cth 1
16/4/16
1. Pneumonia
PDx :PTx :
Nebulisasi ventolin respul/ 8
jati
Infus D5 NS 8 tpti
Inj. Cefotaksim 3x 250 mg
Inj. metamizol 3x 150 mg
Inj. Ondansetron 3x ampul
Inj. Gentamycin 1x 40 mg
Po. Paracetamol 3x Cth 1
Laporan Kasus
Follow Up
Tanggal
Subjective
Objective
Assesment
Planning
17/4/16
1. Pneumonia
PDx :PTx :
Nebulisasi ventolin
respul/ 8 jam
Infus D5 NS 8 tpm
Inj. Cefotaksim 3x 250 mg
Inj. metamizol 3x 150 mg
Inj. Ondansetron 3x
ampul
Inj. Gentamycin 1x 40 mg
Po. Paracetamol 3x Cth 1
18/4/16
- Batuk (+)jarang
1. Pneumonia
Boleh Pulang
Cefixim 3x Icth
Vitamin 1x1 Cth
Paracetamol 3x1Cth
Tinjauan Pustaka
Etiologi
Tinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka
Faktor Resiko
Diagnosis
Tinjauan Pustaka
Klasifikasi
Tinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka
Tatalaksana
Tinjauan Pustaka
1. Umum
SpO2 < 92% berikan terapi oksigen
Pada pneumonia berat / asupan per
oral kurang, diberikan cairan intravena
dan dilakukan balans cairan ketat
Antipiretik dan analgetik
Nebulisasi dengan beta -2 agonis dan
atau NaCl memperbaiki mucocilliary
clearance
Tinjauan Pustaka
Pemberian Antibiotik
Anak < 5 tahun
Lini 1 : Amoksisilin
Alternatif : co-amoxiclav, ceflacor,
eritromisin, claritromisin, dan azitromisin.
Anak 5 tahun
Lini 1 : Makrolid
Jika dicurigai S.aureus makrolid atau kombinasi
flucloxacilin dengan amoksisilin
Tinjauan Pustaka
Antibiotik intravena diberikan jika tidak
bisa menerima obat peroral, dengan
pilihan :
Ampisilin dan kloramfenikol
Co amoxiclav
Ceftriaxone
Cefuroxime
Cefotaxime
Tinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka
Nutrisi
Anak dengan distress pernapasan berat
NGT atau intravena.
NGT pada bayi anak dengan lubang
hidung yang kecil dapat menekan
pernapasan gunakan ukuran terkecil
Balans cairan ketat agar tidak overhidrasi
karena pada pneumonia berat terjadi
peningkatan sekresi ADH.
Tinjauan Pustaka
Kriteria Pulang
Gejala dan tanda pneumonia menghilang
Asupan per oral adekuat
Pemberian antibiotik dapat diteruskan
dirumah (per oral )
Keluarga mengerti dan setuju untuk
pemberian terapi dan rencana kontrol.
Kondisi rumah memungkinkan untuk
perawatan lanjutan di rumah.
Daftar Pustaka
Terimakasih
Penggunaan Terapi
Inhalasi
yang
Rasional
Retno
Asih S
pada Anak
bisa diuap ya
dok?
Pokok
bahasan
Prinsip dasar
terapi
inhalasi
Tujuan terapi inhalasi
Indikasi terapi
inhalasi
PiZall terapi inhalasi
vs
oral
Dosi
Renda
Normal
Tempat kerja
Langsun
Tidak
Mula kerja
langsu
ng
Lambat
Cara
Perlu
pemberian
instruksi
Efek samping
s Banyak
InhalSedikit Oral
hasi
Cepat
dan demo
Mudah
Tujuan
pemberian
obat secara
Diagnosis
Terapi
inhalasi
Uji provokasi
Scintigra
Induksi
sputum
Clearance
Anti inamasi
Bronkodilator
Pengencer
dahak
Anestesi lokal
Antibiotik
Kortikosteroid
Kortikosteroid + Bronkodilator (LABA)
Cromolyn / Nedocromil
Agonist beta-2
Antikolinergik
Antivirus (Zanamivir)
Saline
Metered Dose
Inhaler Obat dikeluarkan dengan
menekan /
menyemprotkannya
dari Canister
Canister berisi obat dan
propellant yang
dimampatkan
(bertekanan)
Metered dose artinya
dosis terukur untuk
Kombinasi
spacer dan
masker
Spacer
tanpa
masker
Cara
peng
gunaan MDI
spacer
Nebulizer
menjad
Nebulizer
Jet
menerus
Deposisi
di
2-10%
Ukuran partikel
2-5
mikron
Efek
paru samping
minimal
dosis
Nebulizer
ultrasonik
Dry Powder
Tidak menggunakan zat kimia
Inhaler
(propellant) untuk mendorong
obat keluar
Mengandalkan
kekuatan
napas
(harus
hirupan
lebih cepat dan dalam)
menghirup
pasien
Tidak membutuhkan
koordinasi
(DPI
)
kepatuhan
-
-
-
-
-
-
Alat
Respirator
- Intranasal tetes/
Inhalasi
semprot
ik-
Faring
Laring
Nebuliser
-
Trakea
Metered Dose
-
Bronku
Inhaler
s
Dry Powder
Bronki
Inhaler
Rau JL. AdministraMon of aerosolized agents. Dalam: Rau JLI penyunMng.
oli
Indikasi Terapi
Inhalasi
1. Inamasi Traktus
Respiratorik
asm (antiinamasi
a. Pengendalia
Asma
Serangan
asma
n
a
(bronkodilator)
b. Rinitis
alergi
Newhouse MTI Dolovich M. Aerosol therapy in children. Dalam: Chernick VI Mellins RBI
penyunMng.
Indikasi Terapi
Inhalasi
2. Infeksi Tr.
- Sindroma
Respiratorik
- Croup
- Bronkiolitis
(brosis
bronkiektasis
- Infeksi
kistik,
- kronis
Infeksi Jamur
Laube BLI Janssens HMI De Jongh FHCI Devadason SGI Dhand RI Diot PI dkk. What
Infeksi
the pulmonary
Indikasi Terapi
Inhalasi
3.Memperbaiki bersihan
- brosis kistik
mukosilier
- bronkiektasis
- penyakit
- neuromuskuler
Hiperreaktivitas
bronkus
(cerebral palsy)
Hess DR. Airway clearance: physiologyI pharmacologyI techniques and
pracMce. Respir
Obat Inhalasi
oKombinasi -agonist, steroid,
mukolitik secara
rutin
intranasal
Pitfalls Nebuliser
- Jumlah cairan dalam
-
-
Lebih sering
memakai
facemask
tidak
- Facemask
Steroid menggunaka
tepat
ukuran
nebuliser
ultrasonik
s
n
Wildhaber JH. Nebuliser therapy in
Lung deposition
of 0.1%
Lung deposition
of 1%
37
Lung deposition
of 8%
38
Lung deposition
of 36%
- Tidak ekspirasi
maksimal
-
perlaha
(46,4%
Tidak inspirasi
dalam
dan
- Tidak
menahan
napas
n
10
detik (52,2%)
Tidak berkumur
setelah inhalasi
Eect of educaMon program and correlaMon with peak expiratory ow. Saudi Med J
(23,1%)
detik
(52,2%)
Obat Inhalasi
Jenis
Efe
Penggunaan
Obat
Klinis
Agonis B2
r
Antiinammas
Asma
Pengendali asma,
Antikolinergi
rinitis
Epinefrin
k
Vasokonstrikto
alergi,
rinosinusitis
Sidroma
CROUP
Agonis B2
Bersihan
Mukolitik
Mukosilier
Inhalasi
Steroid
Isotonic saline
Bronkodilato
Serangan
Hipertonic
Clinical pracMce in respiratory care. Philadelphia: Lippinco] Williams & Wilkins;
0.9%
TAKE HOME
MESSAGE
Pelaksanaan Terapi
memerluka
pengetahua
tentan
inhalasi
n
n indikasi terapi
g inhalasi
penentuan obat
inhalasi
pemilihan alat
inhalasi dan
tehnik inhalasi.
Pemilihan alat inhalasi