Anda di halaman 1dari 23

BRONKIOLITIS

Saraswati Dewi
SMF Ilmu Kesehatan Anak
RSUD Dr Soebandi

DEFINISI

Penyakit infeksi saluran pernapasan


bawah
ditandai dengan adanya inflamasi pada
bronkiolus

Umumnya disebabkan oleh virus

Klinis : episode pertama wheezing pada


bayi
2

ETIOLOGI
60 90% disebabkan karena
Respiratory Syncytial Virus (RSV)
Penyebab lainnya:

parainfluenza types 1,2 and 3


influenza B
adenovirus types 1,2 and 5

mycoplasma ( anak besar )


3

EPIDEMIOLOGI
Insiden :
Dibawah usia 2 tahun (terbanyak < 6 bulan)
>
Berkaitan perubahan musim

Penyebaran : droplet dan inokulasi/kontak


langsung

Faktor Resiko Bronkilitis:


Bayi Berat Lahir Rendah
Prematuritas
Sosioekonomi rendah
Crowded living conditions
Parental smoking
Tidak mendapat ASI

PATOGENESIS-PATOFISIOLOGI
Infeksi RSV
Kolonisasi & replikasi di mukosa (terminal bronkiolus : >>)
Nekrosis sel bersilia bronkioli
Proliferasi limfosit, sel plasma & makrofag
Edema submukosa

Sekresi mukus

Plugging debris

Penyempitan lumen bronkioli obstruksi


Respon paru
6

MANIFESTASI KLINIS

Kontak dengan penderita ISPA dewasa /anak besar


Didahului ISPA atas ringan (pilek encer, bersin,batuk)
Kondisi memberat : distres nafas (takipnu, retraksi, nafas
cuping hidung, sianosis, takikardi)
Terdapat wheezing, ekspirasi memanjang, crackles
Hepar & lien teraba karena pendorongan diafragma
Kadang-kadang : konjungtivitis ringan, otitis media,
faringitis

DIAGNOSIS

Kriteria bronkiolitis
Wheezing pertama kali
Umur 24 bulan atau kurang
Pemeriksaan fisik sesuai gambaran infeksi virus
Menyingkirkan pneumonia atau riwayat atopi
Tes laboratorium rutin : tidak spesifik
Gambaran radiologi

Hiperaerated
Patchy infiltrates
Patchy atelectasis
Normal (kasus ringan)

Tes serologi : antigen RSV


8

Simple Clinical Signs


Fast breathing
(tachypnea)
Respiratory thresholds
Age
Breaths/minute
< 2 months
60
2 - 12 months
50
1 - 5 years
40

Chest Indrawing
(subcostal retraction)

Radiologi :

Hiperinflasi
Diafragma datar, diameter AP >
subcostal >
retrosternal space >

Peribronchial infiltrates
Patchy Atelectasis
Normal ( 10 %)
10

Hyperaerated, Patchy infiltrates

11

Hyperaerated Lung, Infiltrate at the upper part of


right hemithorax

12

Pneumonia vs Bronkiolitis
Pneumonia

Bronkiolitis

Umur

Semua umur

< 2 tahun

Penyebab

Bakteri / virus

Virus

Onset

Lebih lama

cepat

Pemeriksaan
fisis
Foto thoraks

Inspiratory
effort
Infiltrat

Expiratory
effort
Hiperaerasi

Tes RSV

Negatif

Positif
13

Asma vs Bronkiolitis

Asma
Umur > 2 tahun
Demam : biasanya

ISPA : + / Atopi keluarga : +


Riwayat Alergi : +
Respon terhadap
bronkodilator: cepat

Bronkiolitis
Umur < 2 tahun
Demam : +
ISPA : +
Atopi keluarga: -/+
Riwayat Alergi : -/+
Respon terhadap
bronkodilator:
lambat

14

TATA LAKSANA

Prinsip dasar : terapi suportif ( oksigen, cairan, nutrisi)


Bronkiolitis ringan ; rawat jalan
Bronkiolitis sedang-berat : MRS
Saturasi O2 <92% dengan udara ruangan

Usia < 3 bulan

Dehidrasi

Distres napas

Penyakit paru kronik : BPD, fibrokistik

Kelainan jantung

Defisiensi imun
15

Tata laksana

TERAPI OKSIGEN
Untuk kasus-kasus yang sedang-berat
Saturasi oksigen monitor: pulse oxymetry
Dapat berupa : nasal prong, masker, ventilasi
mekanik
TERAPI CAIRAN
Jumlah sesuai berat badan, suhu, status hidrasi
Dapat peroral, naso gastrik atau intra vena
Koreksi terhadap kelainan elektrolit dan asambasa
16

Tata laksana

ANTIBIOTIKA
Diberikan sesuai keadaan penderita
Dasar pemberian: keterlambatan mengetahui etiologi
virus penyebab , kemungkinan infeksi sekunder,
hambatan isolasi penderita
ANTIVIRUS

synthetic nucleoside analogue menghambat


aktifitas virus

Efektifitas masih kontroversi


17

Tata laksana

BRONKODILATOR

Telah lama diperdebatkan

Agonis 2 memiliki keuntungan:


Efek bronkodilatasi
Mengurangi pelepasan mediator
Mengurangi sembab mukosa
Menurunkan tonus kolinergik
Meningkatkan efektifitas mukosilier

18

Tata laksana

Racemic epinephrin nebulisasi:


Dekongestan mukosa, membatasi absorbsi dan
mengatur aliran darah pulmoner
Perbaikan skor klinik dan SaO
2
Menurunkan efek epinefrin pada jantung
Aman dan cukup efektif untuk anak < 18 bulan

19

Tata laksana

KORTIKOSTEROID

Kortikosteroid sistemik : perbaikan gejala klinis & lama


rawat inap
Garrison, Pediatric 2000 (meta analisis)
Diberikan pada bronkiolitis berat
Deksametason i.v. 0,5 mg/kb BB/hari bolus ,
dilanjutkan dengan dosis 0,5 mg/kgBB/hari dibagi 3
4 dosis.

20

PENCEGAHAN BRONKIOLITIS

Membatasi penularan

Cuci tangan
Penggunaan sarung tangan dan masker
Isolasi penderita
Pemberian ASI
Menghindari kontak dengan penderita ISPA dewasa

Imunoprofilaksis : RSV-IGIV (Respigam)

Palivizumab
Imunisasi aktif dengan vaksin RSV : proteksi tidak
adekuat
21

PROGNOSIS
Kecepatan penanganan

22

23

Anda mungkin juga menyukai