Anda di halaman 1dari 13

Bells Palsy

Disusun oleh:
Muhammad Nur
Pembimbing
dr. Mahdi Umar, Sp.THT-KL

Definisi
Bells palsy didefinisikan sebagai suatu

keadaan paresis atau kelumpuhan yang akut


dan idiopatik akibat disfungsi nervus facialis
perifer.

Struktur Anatomi

Epidemiologi
Bells palsy menempati urutan ketiga

penyebab terbanyak dari paralysis fasial akut.


Insiden Bells palsy rata-rata 15-30 kasus per
100.000 populasi.
Bells palsy mengenai laki-laki dan wanita
dengan perbandingan yang sama.
Penyakit ini dapat mengenai semua umur,
namun lebih sering terjadi pada umur 15-50
tahun.

Etiologi
kongenital
Infeksi Virus
Tumor
Vaskular
Idiopatik
Penyakit-penyakit tertentu

Patofisiologi

Gejala Klinis
Mulut tertarik ke arah sisi mulut yang sehat,

makan terkumpul di antara pipi dan gusi.


Lipatan kulit dahi menghilang. Apabila mata
yang terkena tidak ditutup atau tidak
dilindungi maka air mata akan keluar terus
menerus.

Penegakan Diagnosis

Anamnesis
Pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan laboratorium (tidak spesifik).
Pemeriksaan penunjang.

Penatalaksanaan
Terapi medikamentosa:

1. Agent antiviral -> Acyclovir


2. Kortikosteroid -> Prednisone
Perawatan mata.
Konsultasi:
1. Ahli neurologi
2. Ahli penyakit mata
3. Ahli otolaryngologi
4. Ahli bedah

Komplikasi
Regenerasi motor inkomplit yaitu regenerasi

suboptimal yang menyebabkan paresis


seluruh atau beberapa muskulus fasialis.
Regenerasi sensorik inkomplit yang
menyebabkan disgeusia (gangguan
pengecapan), ageusia (hilang pengecapan),
dan disestesia (gangguan sensasi atau
sensasi yang tidak sama dengan stimuli
normal).
Reinervasi yang salah dari saraf fasialis.

Prognosis
Penderita Bells palsy dapat sembuh total atau

meninggalkan gejala sisa. Faktor resiko yang


memperburuk prognosis Bells palsy adalah:
1. Usia di atas 60 tahun.
2. Paralisis komplit.
3. Menurunnya fungsi pengecapan atau aliran
saliva pada sisi yang lumpuh.
4. Nyeri pada bagian belakang telinga.
5. Berkurangnya air mata.

Kesimpulan
Bells palsy didefinisikan sebagai suatu keadaan

paresis atau kelumpuhan yang akut dan idiopatik


akibat disfungsi nervus facialis perifer.Penyebab
Bells palsy adalah edema dan iskemia akibat
penekanan (kompresi) pada nervus fasialis.
Kelumpuhan perifer N.VII memberikan ciri yang khas
hingga dapat didiagnosa dengan inspeksi, yaitu otot
muka pada sisi yang sakit tak dapat bergerak.
Pengobatan pasien dengan Bells palsy adalah
dengan kombinasi obat- obatan antiviral dan
kortikosteroid serta perawatan mata yang
berkesinambungan.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai