Anda di halaman 1dari 18

HIPOTIROID

K E LO M P O K :
SRI GAMA APRIANI (002)
ADHI SAFITRI (021)
MONALISA (043)
A F I N A P E R M ATA S A R I ( 0 6 1 )

PENGERTIAN
Kelenjar tiroid terletak di leher bagian depan,
tepatnya di bawah tulang rawan jakun
(laring), berbentuk kupu-kupu di bagian depan
leher.
Tugas utama kelenjar tiroid adalah membuat
dan menyalurkan hormon tiroid ke seluruh
tubuh. Hormon ini merupakan salah satu
pengatur utama metabolisme setiap sel dan
jaringan tubuh
Hipotiroid atau Hipotiroidisme adalah
kondisi di mana kelenjar tiroid kurang aktif
dan gagal untuk mengeluarkan cukup hormon
ke dalam aliran darah

Hipotiroid yang sangat berat disebut


miksedema. Hipotiroidism terjadi
akibat penurunan kadar hormon tiroid
dalam darah. Kelainan ini kadangkadang disebut miksedema.
Hipotiroid dapat disebabkan oleh
beberapa faktor, diantaranya:
Penyakit autoimun
Pengobatan hipertiroid
Operasi pada kelenjar tiroid
Terapi radiasi
Hipotiroid juga dapat terjadi karena
penyakit bawaan, atau pada kondisi
tertentu seperti gangguan hipofisis,
kehamilan, dan kekurangan yodium.

KLASIFIKASI
1.Berdasar waktu kejadian
a.Hipotiroid kongenital biasa dijumpai di daerah dengan defisiensi asupan yodium
endemis. Pada daerah dengan asupan yodium yang mencukupi, hipotiroid kongenital
terjadi pada 1 dari 4000 kelahiran hidup, dan lebih banyak dijumpai pada bayi perempuan.
b.Hipotiroid akuisital disebabkan oleh berbagai faktor.
Tiroiditis autoimun yang paling sering dijumpai
Operasi atau radiasi (mis: radioterapi eksternal pada penderita head and neck cancer,
terapi yodium radioaktif pada tirotoksikosis, paparan yodium radioaktif yang tidak
disengaja, infiltrasi besi di kelanjar tiroid pada hemokromatosis.
Beberapa bahan kimia maupun obat (misal: amiodarone, lithium, interferon) juga dapat
menyebabkan hipotiroid dengan cara mempengaruhi produksi hormon tiroid atau
mempengaruhi autoimunitas kelenjar tiroid.

LANJUTAN
Berdasarkan disfungsi organ yang terkena, hipotiroid dibagi
dua yaitu
a. Hipotiroid primer berhubungan dengan defek pada kelenjar
tiroid itu sendiri yang berakibat penurunan sintesis dan sekresi
hormon tiroid.
b. Hipotiroid sentral berhubungan dengan penyakit penyakit
yang mempengaruhi produksi hormon thyrotropin releasing
hormone (TRH) oleh hipothalamus atau produksi tirotropin(TSH)
oleh hipofisis.

LANJUTAN
3.Berdasarkan kadar TSH

4.Berdasarkan jangka waktu (transien atau permanen)


5.Gejala yang terjadi (bergejala/ klinis atau tanpa gejala/ subklinis)

SIGNIFIKANSI
Kekurangan Iodium (GAKI) kekurangan yodium dalam makanan akan membuat
kelenjar tiroid kesusahan dalam membuat hormon. Sebagai kompensasinya
kelenjar tiroid dapat membesar (gondok) karena melakukan upaya untuk
mematuhi pesan kimia tanpa henti dari kelenjar hipofisis untuk menghasilkan
lebih banyak hormon. Sebuah tiroid membesar dikenal sebagai gondok.
Penyakit Hashimoto - gangguan autoimun, di mana sel darah putih dan antibodi
menghancurkan sel-sel kelenjar tiroid. Pengobatan untuk hipertiroidisme pengobatan hipertiroid (termasuk penggunaan obat hipertiroid, operasi dan
yodium radioaktif) sering menyebabkan hipotiroidisme.

Obat tertentu termasuk lithium dan obat amiodaron jantung dapat mengganggu pengolahan
normal iodium dan produksi hormon tiroid.
Cacat lahir kadang-kadang, bayi lahir dengan cacat bawaan pada kelenjar tiroid.

Disfungsi hipotalamus fungsi hipofisis dipengaruhi oleh struktur otak yang disebut hipotalamus,
melalui thyrotropin-releasing hormone. Masalah dengan hipotalamus dapat mempengaruhi hipofisis
dan, pada gilirannya, mempengaruhi kelenjar tiroid.

Sinar-X pengobatan radiasi (di masa lalu digunakan untuk jerawat, tonsilitis dan masalah adenoid)
dapat menyebabkan hipotiroiddikemudianhari.

PATOFISIOLOGI
Pada Penyakit Tiroiditis Auto Imun Walaupun etiologi pasti respon imun tersebut
masih belum diketahui, berdasarkan data epidemiologik diketahui bahwa faktor
genetik sangat berperan dalam patogenesis PTAI. Selanjutnya diketahui pula
pada Penyakit Tiroiditis Auto Imun terjadi kerusakan seluler dan perubahan
fungsi tiroid melalui mekanisme imun humoral dan seluler yang bekerja secara
bersamaan.
Kerusakan seluler terjadi karena limfosit T tersensitisasi (sensitized Tlymphocyte) dan/atau antibodi antitiroid berikatan dengan membran sel tiroid,
mengakibatkan lisis sel dan reaksi inflamasi. Sedangkan gangguan fungsi terjadi
karena interaksi antara antibodi antitiroid yang bersifat stimulator atau blocking
dengan reseptor di membran sel tiroid yang bertindak sebagai autoantigen.

KELOMPOK RESIKO TINGGI


a.Umur, usia di atas 60 tahun maka semakin berisiko
b.Jenis kelamin, perempuan lebih berisiko
c.Genetik, di antara banyak faktor penyebab autoimunitas genetik
dianggap faktor pencetus utama
d.Merokok, menyebabkan kekurangan oksigen di otak dan nikotin
dalam rokok dapat memacu peningkatan reaksi inflamasi
e.Stress
f.Riwayat penyakit keluarga yang berhubungan dengan
autoimun merupakan faktor risiko hipotiroidisme, tiroiditis autoimun
g.Zat kontras yang mengandung iodium
h.Obat-obatan yang dapat menyebabkan penyakit tiroid
i.Lingkungan, kadar iodium dalam air kurang

DISTRIBUSI GEOGRAFIS
Diseluruh dunia penyebab hipotiroid terbanyak adalah akibat
kekurangan iodium.
Pada suatu survei komunitas di Inggris tercatat peningkatan kadar
hormon tirotropin (TSH) pada 7,5 % wanita dan 2,8 % pria
(Tunbridge et al,1977). Pada survey NHANES III (di Amerika Serikat,
terdapat peningkatan kadar tirotropin pada 4,6% responden, 0,3%
diantaranya menderita hipotiroid klinis. Pada mereka yang berumur
di atas 65 tahun hipotiroid klinis dijumpai pada 1,7 % populasi,
sedangkan hipotiroid subklinis dijumpai pada 13,7 % populasi.

(LANJUTAN)
Pada penelitian terhadap wanita berusia 60tahun keatas di
Birmingham, hipotiroid klinis ditemukan pada 2,0% kasus
sedangkan hipotiroid subklinis ditemukan pada 9,6% kasus.

Diperkirakan prevalensinya cukup tinggi di Indonesia


mengingat sebagian besar penduduk bermukim didaerah
defesiensi iodium. Sebaliknya di negara negara Barat,
penyebab tersering adalah tiroiditis autoimun.

TREND WAKTU TERJADINYA PTM


Pascaradiasi. Pemberian RAI (Radioactive iodine)
pada hipertiroidisme menyebabkan lebih dari 4050% pasien menjadi hipotiroidisme dalam 10 tahun.
Tetapi pemberian RAI pada nodus toksik hanya
menyebabkan hipotiroidisme sebesar <5%. Juga
dapat terjadi pada radiasi eksternal di usia <20
tahun : 52% 20 tahun dan 67% 26 tahun
pascaradiasi, namun tergantung juga dari dosis
radiasi.
Hipotiroidisme menyerang wanita lima kali lebih
sering di bandingkan laki-laki dan paling sering
terjadi pada usia 30-60 tahun
Hipotiroid juga dapat terjadi pada bayi yang baru

FAKTOR RISIKO
Gangguan autoimun yang menurun dalam keluarga, di mana tubuh
memproduksi antibodi yang menyerang dan merusak tiroid secara
permanen yang mengganggu fungsi Tiroid sehingga terjadi
HIPOTIROID.
Kerusakan tiroid bawaan sejak lahir (kongenital), terjadi pada 1 dari
5.000 bayi
Riwayat Penyakit Keluarga
Menjalani Operasi Tiroid
Wanita Usia >50 th

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN


Diet
Diet harus tinggi kalori, protein, multivitamin serta mineral. Hal ini antara lain
karena : terjadinya peningkatan metabolisme.
Konsumsi makanan sehat dan mengandung Yodium
Makanan yang seimbang dianjurkan, antara lain memberi cukup yodium
dalam setiap makanan sebaiknya kita menambahkan garam pada saat
makanan cukup dingin sehingga tidak merusak kandungan yodium yang ada
pada garam. Selain itu, makan-makanan yang tidak mengandung pengawet
juga diperlukan.

Aktivitas
Kelelahan akan menyebabkan pasien tidak bisa melakukan aktivitas hidup
sehari-hari dan kegiatan lainnya. Kegiatan dan istirahat perlu diatur agar
pasien tidak menjadi sangat lelah. Kegiatan ditingkatkan secara bertahap.
Pada masa kehamilan hindari penggunaan obat-obatan antitiroid secara
berlebihan, yodium profilaksis pada daerah-daerah endemik, diagnosis dini
melalui pemeriksaan penyaringan pada neonatus.

AREA PENELITIAN DAN


PENGEMBANGAN
OAT (Obat Anti-Tiroid) harus dievaluasi setelah 2 tahun. Bila
penderita dianggap tidak berespon dengan OAT, maka perlu
dipertimbangkan cara pengobatan yang lain. Kekurangan yang lain
dari OAT adalah adanya risiko alergi dan kerusakan pada hati
Sejak 2006, Kemenkes RI telah menyetujui untuk dilakukan screening
pada bayi baru lahir. Sayangnya, belum semua masyarakat dan
rumah sakit melakukan hal itu

TERIMA K A SIH

Anda mungkin juga menyukai