Anda di halaman 1dari 36

Dian Ayu Juwita, M.

Farm, Apt

Otot membentuk kelompok jaringan

terbesar di tubuh (50% berat tubuh)


Otot rangka 30-40%, otot jantung

dan otot polos 10 %

Otot berdasarkan persyarafannya :


Volunter disarafi oleh saraf somatik dan

berada di bawah kontrol kesadaran


ex : otot rangka
Involunter disarafi oleh sistem saraf

otonom dan tidak berada dibawah kontrol


kesadaran
ex : otot polos dan otot jantung

Karakteristik Sistem Otot


Kontrakstibilitas.

Kemampuan

untuk

memendek
Eksitabilitas. Serabut otot akan merespons
dengan kuat jika distimulasi oleh impuls saraf.
Ekstensibilitas.
Serabut
otot
memiliki
kemampuan
untuk
menegang
melebihi
panjang otot saat rileks.
Elastisitas. Serabut otot dapat kembali ke
ukuran semula setelah berkontraksi atau
meregang.

Bagian-bagian otot
1. Sarkolema
membran yang melapisi suatu sel otot yang
fungsinya sebagai pelindung otot
2. Sarkoplasma
cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat
dimana miofibril dan miofilamen berada
3. Miofibril
serat-serat pada otot.

4. Miofilamen
benang-benang/filamen halus yang berasal
dari miofibril.
Miofilamen terbagi atas 2 macam, yakni :
a. miofilamen homogen (terdapat pada otot
polos)
b. miofilamen heterogen (terdapat pada otot
jantung/otot cardiak dan pada otot
rangka/otot lurik).

Di dalam miofilamen terdapat protein kontraktil :


aktomiosin (aktin dan miosin)
tropopin dan tropomiosin.
Ketika otot kita berkontraksi (memendek)maka

protein aktin yang sedang bekerja dan jika otot


kita melakukan relaksasi (memanjang) maka
miosin yang sedang bekerja.
5. Mioglobin : pigmen otot yang berfungsi
mengikat oksigen
6. Tendon : urat otot, bagian ujung otot yang
mengecil

OTOT
Otot Jantung: ex : pembuluh vaskuler
Otot Rangka: ex : pd wajah, otot perut
Otot Polos : ex : pencernaan (mulutanus), sal nafas (hidung-tenggorokan), sal
urogenital, rahim, ureter, bola mata, dll
Secara fungsional sama, tapi bentuknya berbeda-beda

OTOT POLOS
memiliki 1 inti yg berada di tengah
dipersarafi oleh saraf otonom (involunter)
serat otot polos (tidak berserat)
terdapat di organ dalam tubuh (viseral)
sumber energi terutama dr metabolisme aerobik
awal kontraksi lambat, tahan thd kelelahan
Filamen miosin terpendam dlm sarkoplasma dg

jmlh yg sedikit
Tidak mampu menyimpan ion Ca++
Bentuk neuromuscular junctionnya tidak sempurna

STRUKTUR OTOT POLOS

Fungsi otot polos


memberi gerakan di luar kehendak, misalnya

gerakan zat sepanjang saluran pencernaan


Selain itu, berguna pula untuk mengontrol
diameter pembuluh darah dan gerakan pupil
mata.

OTOT LURIK
memiliki banyak inti, terletak d bgn tepi sarkoplasma
dipersarafi oleh saraf motorik somatik (volunter)
melekat pada tulang
sumber Ca2+ dari retikulum sarkoplasma (RS)
sumber energi dr metabolisme aerobik & anaerobik
awal kontraksi cepat, cepat lelah
Mengandung RE RE sarkoplasma
Dlm plasma terdapat mitokondria yg d dlmny

trdpt miofibrin yg tdd dari :


Miosin berwarna gelap dan tebal
Aktin berwarna terang dan tipis

SRUKTUR OTOT LURIK/RANGKA

Otot kerangka dikenal dua bentuk


otot
Otot merah (Tipe I)

Otot merah memiliki myofibril relatif sedikit, tetapi sarkoplasma


dan mitokondria relatif banyak serta mioglobin dengan jumlah
yang banyak bila dibandingkan dengan otot pucat. Miofibril
membentuk
lapang
Cohnheim
(Cohnheims
field),
mengelompok dengan batas yang jelas.
Otot pucat (Tipe II)

Otot pucat memiliki myofibril banyak dan sarkoplasma dan


mitokondria relatif sedikit. Miofibril tidak membentuk lapang
Cohnheim (Cohnheims field) seperti pada otot merah. Otot
jenis ini memiliki kandungan mioglobin lebih sedikit dari pada
otot merah. Posisi inti lebih superficial langsung di bawah
sarkolema. Otot pucat bekerja cepat dan kuat, tetapi cepat
lelah.

OTOT JANTUNG
memiliki 1 inti yg berada di tengah
tersusun atas serabut lurik yang bercabang-cabang

dan saling berhubungan satu dengan lainnya


dipersarafi oleh saraf otonom (involunter)
serat otot berserat, hanya ada di jantung
sumber Ca2+ dari CES & RS
Sumber energi dr metabolisme aerobik
awal kontraksi lambat, tahan thd kelelahan
Bentuk neuromuscular junctionnya jelas
Energi yang dibutuhkan untuk kerja otot lbh besar
dibanding otot lainnya

STUKTUR OTOT JANTUNG


diskus
interkalaris
yaitu
pertemuan
dua sel yang
tampak gelap
jika dilihat
dengan
mikroskop

Membran sel mengandung potensial listrik


(-) di dalam sel (+)
di luar sel
Keadaan polarisasi

Pd umumnya, khusus sel syaraf dan otot,


diistilahkan peka dmn membran sel saraf
dan otot mampu membentuk sendiri
impuls elektrokimia

2 Keadaan potensial
membran
1. Potensial membran
istirahat (-)
2. Potensial aksi
# Depolarisasi
# Repolarisasi

Ujung-ujung akson membentuk hubungan


dengan otot neuromuscular junction

KONTRAKSI OTOT
Sifat otot mampu berkontraksi
Kontraksi

dapat berlangsung bila ada


rangsangan (stimulus) baik oleh pengaruh
saraf atau oleh pengaruh lain.
Kontraksi dapat terjadi karena adanya energi
kimia berupa ATP yang terbentuk pada sel
otot.
Kontraksi terjadi sangat dipengaruhi oleh 2
jenis protein yaitu aktin dan myosin.
Interaksi dari 2 protein tersebut menyebabkan
terjadinya kontraksi pada otot.

Kontraksi otot
Pada saat istirahat, troponin berikatan dengan

aktin, tropomiosin menutupi tempat dimana


kepala miosin seharusnya mengikat aktin
Adanya stimulus menmbulkan impuls di motor

neuron ujung akson melepaskan asetilkolin


potensial aksi menyebar ke seluruh
serabut otot retikulum sarkoplasma
melepas ion Ca muatan ion k Ca lebih
tinggi

Ion Ca diikat oleh troponin iktan troponin-

aktin terlepas tropomiosin bergeser


binding site aktin mnjd terbuka
Di kpla myosin ATP d aktfkan oleh enzim ATP

ase mjd ADP + energi energi mengaktifkan


kpla myosin untuk mengikat aktin tarik
menarik antara aktin dan miosin kontraksi
otot

Relaksasi otot
Ion Ca dipompakan ke dalam retikulum

sarkoplasma myosin ATP ase menjadi tidak


aktif Kepala myosin terlepas dari aktin
terbentuk kembali komplek troponintropomiosin-aktin relaksasi otot

Anda mungkin juga menyukai