Anda di halaman 1dari 24

JELASKAN 10 ANGGOTA HIGH

RISK GROUP, KEMUDIAN


BERIKAN CONTOH PENYAKIT
DAN PENYEBABKAN
Ramdan Zulfa
25010115120039

1. BAYI DAN BALITA


Diare
Menurut para ahli kesehatan anak, diare adalah
problem kesehatan yang paling sering terjadi pada
bayi dan balita. Perlu diketahui bahwa ada banyak
hal yang dapat menyebabkan si kecil mengalami
diare, termasuk diantaranya adalah infeksi bakteri,
sensitif terhadap beberapa jenis makanan, dan
terlalu banyak minum jus buah. Jika dalam 24 jam
kondisi si buah hati tidak membaik, apalagi disertai
muntah dan demam, segera hubungi dokter anak.
Perbanyak asupan cairan terutama air putih atau
oralit untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang.

Demam
Perlu diketahui ayah bunda bahwa demam
bukanlah penyakit. Demam adalah kondisi dimana
tubuh mengalami kenaikan suhu sebagai respon
dari berbagai kondisi termasuk infeksi, tumbuh gigi,
atau setelah imunisasi. Hubungi dokter segera jika
bayi yang berusia dibawah 3 bulan memiliki suhu
38oC dan berusia 3-6 bulan memiliki suhu 38.3 oC,
melalui pengukuran suhu lewat anus. Kompres
kepala dan tubuh bayi menggunakan kain basah
atau komres siap pakai. Upayakan bayi minum ASI
banyak dan jangan kenakan pakaian terlalu tebal
atau berlapis-lapis.

Sembelit
Cara gampang untuk mendeteksi sembelit pada
bayi atau balita adalah dengan cara mengamati
pada saat mereka buang air besar. Jika mereka
menangis setiap kali BAB dan feses nya berbentuk
padat dan cukup keras, maka kemungkinan si buah
hati mengalami sembelit. Menambahkan asupan
cairan yang berasal dari ASI atau jus buah biasanya
akan membatu meringankan tanda-tanda sembelit.
Hubungi dokter anak segera jika kondisi si kecil
tidak membaik.

Ruam
ruam pada kulit bayi dapat disebabkan oleh
beberapa faktor meliputi kulit kering, lecet, infeksi,
atau alergi. Kulit bayi jauh lebih sensitif bila
dibanding kulit orang dewasa, sehingga lebih rentan
ternadap penyebab ruam. Untuk menghindari ruam
akibat pemakaian popok, jangan biarkan popok
basah terlalu lama. Jika popok sudah penuh, segera
ganti dengan yang baru. Gunakan lotion khusus
bayi atau baby oil untuk mengatasi kulit kering
bayi.

Batuk
Ada banyak penyebab batuk pada bayi dan
balita, penyebab yang paling umum adalah infeksi
virus. Jika batuk disertai dengan demam sedang,
kemungkinan disebabkan oleh infeksi virus. Para
ahli kesehatan anak mengingatkan bahwa obat
batuk sebaiknya tidak diberikan kepada bayi yang
berusia dibawah 4 bulan. Berikan ASI lebih sering,
pantau kondisi demamnya, jika dalam beberapa
hari tidak membaik, segera hubungi dokter. Ayah
bunda harus waspada, beberapa batuk dapat huga
disebabkan oleh infeksi bakteri dan biasanya
kondisi ini jauh lebih berbahaya dibanding batuk
yang disebabkan oleh infeksi virus.

Cacar
penyakit cacar yang disebabkan oleh virus
varisela zoster ini umumnya ditandai dengan
munculnya ruam pada kulit yang menjadi gejala
awal dari cacar air. Ruam tersebut akan menjadi
bintil merah yang berisi cairanyang terasa gatal
yang kemudian akan mengering menjadi koreng.

Campak
campak merupakan infeksi yang disebabkan oleh
virus. Penyakit ini akan memunculkan ruam
diseluruh tubuh dan sangat menular. Campak bisa
sangat mengganggu dan mengarah pada
komplikasi yang lebih serius. Gejala campak mulai
muncul sekitar satu hingga dua minggu setelah
virus masuk ke dalam tubuh. Hal ini di indikasikan
karna kurangnya perhatian orangtua akan imunisasi
campak.

Gizi Buruk
Balita atau anak-anak yang dibiasakan dengan
didikan untuk mengkonsumsi makanan apa saja
tanpa mempertimbangakan tingkat gizi yang
terkandung didalamnya adalah faktor yang dapat
memicu tubuh jadi kekurangan nutrisi akibat gizi
buruk.

2. PRA-SEKOLAH
Permasalahan kesehatan anak usia pra sekolah
dan usia sekolah Permaslahan secara
epidemiologis penyebaran penyakit berbasis
lingkungan: Kasus infeksi, seperti demam
dengue, diare, ISPA, serta reaksi terhadap
makanan akibat buruknya sanitasi dan keamanan
pangan Pemaslahan Perilaku kesehatan anak
pada usia TK dan SD : Kebersihan perorangan dan
lingkungan seperti gosok gigi yang baik dan
benar, kebiasaan cuci tangan Permaslahan pada
usia SLTP & SMU (remaja) : Perilaku beresiko
seperti merokok, perkelahian pelajar,
penyalagunaan NAPZA .

Penyakit Menular pada Anak Sekolah (Infeksi)


Penyakit menular pada anak sekolah. tempat
yang paling penting sebagai sumber penularan
penyakit infeksi seperti: Infeksi kaki, tangan dan
mulut Disebabkan oleh virus entero, virus
coxsackie A16, Atau pun virus Entero 71 Masa
inkubasi sekitar 3-6 hari Penularan : melalui
sentuhan dengan air hidung dan mulut serta
saluran cerna. Tanda dan Gejala: gelisah, demam
ringan, nyeri otot dan tulang serta hilang selera
makan

Gangguan Kemampuan Akademik Gangguan


Membaca Membaca lambat, kata demi kata jika
dibandingkan dengan anak seusianya, intonasi
suara turun naik tidak teratur, sering terbalik
dalam menggunakan huruf Disleksia Gangguan
perkembangan berupa kesulitan dalam perolehan
bahasa tertulis, membaca dan menulis
Penyebabnya gangguan dalam asosiasi daya
ingat dan pemprosesan di senral yang semuanya
adalah gangguan fungsi otak

3. REMAJA AWAL
Human Papillomavirus
Human Papillomavirus (HPV) adalah penyakit
menular seksual yang seringkali tidak terdeteksi.
Selain itu, HPV juga merupakan penyebab utama
dari kanker serviks pada wanita. Anda bisa berisiko
terkena HPV, jika melakukan hubungan seks tanpa
kondom dengan lebih dari satu pasangan. Untuk itu,
berkonsultasilah kepada dokter tentang prosedur
vaksin HPV dan bagaimana cara mengurangi risiko
terkena kanker serviks.

Kolesterol Tinggi
Tidaklah mengherankan bila orang berusia 20-an
berisiko menderita kolesterol tinggi. Hal ini
disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat, terutama
kebiasaan makan yang tidak terkontrol. Konsumsi
makanan yang mengandung banyak lemak jenuh
bisa meningkatkan risiko terkena kolesterol tinggi.
Olahraga rutin dan diet sehat dapat mengurangi
risiko tersebut. Apalagi jika itu dilakukan secara
rutin dan terus-menerus.

Kecanduan Tembakau
Sebagian besar orang mulai merokok pada akhir
usia belasan atau awal 20-an. Bukan rahasia umum,
jika setengah dari perokok akan mengalami
kematian dini. Maka, berhentilah merokok dan
mulai terapkan gaya hidup sehat. Nah itulah
penyakit penyakit yang bisa menyerang dan
mengancam kamu diusia 20 tahun.

Penyakit Menular Seksual


Penyakit ini umumnya menyerang remaja yang
dimana memiliki gaya hidup dan pergaulan bebas
sehingga dimungkinkan untuk terjangkit penyakit
menular seksual seperti HIV/Aids dan lain-lain.

4. WANITA MENSTRUASI
Anemia
Anemia rentan menyerang wanita karena banyak
penyebab anemia yang dialami kaum wanita, misalnya
hamil, melahirkan, dan menstruasi/haid. Kenapa anemia
terjadi saat haid? Pada saat haid, wanita mengeluarkan
darah kotor dalam volume yang cukup banyak. Volume
darah kotor yang dikeluarkan wanita haid yang satu
dengan yang lainnya bisa berbeda-beda. Semakin
banyak darah kotor yang dikeluarkan, semakin banyak
pula wanita tersebut kehilangan zat besi. Zat besi
dibutuhkan dalam pembentukan sel darah merah.
Kekurangan zat besi menyebabkan produksi sel darah
berkurang atau anemia.

Endometriosis
Tiap bulan, tubuh wanita akan melepaskan hormon yang
memicu penebalan dinding rahim atau endometrium dan
bersiap menerima sel telur yang sudah dibuahi. Jika tidak terjadi
kehamilan, dinding rahim akan luruh dan keluar dari tubuh
dalam bentuk menstruasi. Endometriosis terjadi saat jaringan
endometrium tumbuh di luar rahim. Jika Anda mengidap
endometriosis, jaringan tersebut juga mengalami proses
penebalan dan luruh yang sama dengan siklus menstruasi.
Tetapi darah di luar rahim akhirnya mengendap dan tidak bisa
keluar karena terletak di luar rahim. Endapan tersebut beserta
dengan jaringan di sekitarnya akan mengalami iritasi.
Pertumbuhan endometrium di luar rahim belum diketahui
secara pasti, tapi kadar hormon estrogen yang tinggi terbukti
dapat memperparah kondisi ini. Karena itu, endometriosis
umumnya menyerang wanita di usia produktif. Ada beberapa
faktor risiko selain estrogen yang diduga sebagai pemicunya,
yaitu faktor keturunan, pengaruh infeksi panggul yang pernah
diidap, serta keabnormalan pada rahim.

5. IBU HAMIL
Anemia
Kondisi dimana tubuh memiliki sedikit sel darah
merah atau sel tidak dapat membawa oksigen
keberbagai organ tubuh yang sering disebut dengan
anemia kehamilan. Hal ini dipengaruhi karena
selama kehamilan volume darah ibu hamil akan
mengalami peningkatan hingga 50 persen dan
perkembangan tumbuh kembang janis tergantung
pada darah ibu hamil. Tapi jika ibu hamil menderita
anemia maka akan mengakibatkan kondisi janin
lahir prematur dan berat lahir rendah. Biasanya
anemia kehamilan ini disebabkan karena ibu hamil
kekurangan vitamin dan mineral seperti asam folt,
vitamin b12 dan lain sebagainya. cara mengatasi

Placenta Previa
Penyakit selanjutnya adalah placenta previa
yang merupakan penyakit komplikasi umum pada
kehamilan yang beresiko tinggi yaitu plasenta
dalam kondisi melekat atau menutupi leher rahim
(pembukaan rahim). Kondisi yang seperti ini dapat
mengakibatkan pendarahan pada bagian bawah
rahim dan jika penyakit atau gangguan ini tidak
dengan cepat ditangani maka akan beresiko
terhadap perlambatan pertumbuhan janin,
kelahiran prematur dan infeksi selama kehamilan.

6. IBU MENYUSUI
Mastitis

Penyebab terjadinya mastitis antara lain:


Terdapat riwayat mastitis pada anak sebelumnya
Puting lecet. Puting lecet dapat menyebabkan timbulnya rasa nyeri
yang membuat kebanyakan ibu menghindari pengosongan payudara
secara sempurna
Frekuensi menyusui yang jarang atau waktu menyusui yang pendek.
Biasanya mulai terjadi pada malam hari saat ibu tidak memberikan
bayinya minum sepanjang malam atau pada ibu yang menyusui
dengan tergesa-gesa.
Pengosongan payudara yang tidak sempurna
Pelekatan bayi pada payudara yang kurang baik. Bayi yang hanya
mengisap puting (tidak termasuk areola) menyebabkan puting
terhimpit diantara gusi atau bibir sehingga aliran ASI tidak sempurna.
Ibu atau bayi sakit

Produksi ASI yang terlalu banyak


Ibu stres atau kelelahan
Berhenti menyusu secara cepat/mendadak, misalnya saat bepergian
Penekanan payudara misalnya oleh bra yang terlalu ketat atau sabuk
pengaman pada mobil
Sumbatan pada saluran atau muara saluran oleh gumpalan ASI, jamur,
serpihan kulit, dan lain-lain
Penggunaan krim pada puting
Ibu malnutrisi. Hal ini berhubungan dengan daya tahan tubuh yang
rendah.
Bayi tidak mau menyusu. Biasanya ada suatu keadaan yang membuat
bayi jadi tidak suka menyusu. Misalnya, ASI keluar terlalu deras sehingga
setiap kali mengisap puting susu ibunya, bayi jadi gelagapan atau ASI
yang keluar terlalu sedikit.
Ibu tidak teratur mengeluarkan ASI, karena terpisah sementara dari si
kecil (misalnya ibu yang bekerja dan tidak mengeluarkan ASI-nya dengan
diperah/dipompa) dan menyelingi pemberian ASI dengan susu botol. Jadi
ada jarak waktu dimana ibu tidak mengeluarkan ASI.

7. IBU NIFAS
Infeksi
Infeksi nifas adalah keadaan yang mencakup
semua peradangan alat-alat genitalia dalam masa
nifas. Masuknya kuman-kuman dapat terjadi dalam
kehamilan, waktu persalinan, dan nifas. Demam
nifas adalah demam dalam masa nifas oleh sebab
apapun. (Rustam Mochtar, 1998). Morbiditas
puerpuralis adalah kenaikan suhu badan sampai
38oC atau lebih selama 2 hari dalam 10 hari
pertama postpartum, kecuali pada hari pertama.
Suhu diukur 4 kali secara oral. (Rustam Mochtar,
1998)

Anda mungkin juga menyukai